• Tidak ada hasil yang ditemukan

borang claudia pkm

N/A
N/A
Cici Kim

Academic year: 2024

Membagikan " borang claudia pkm"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

1. VERTIGO Ny.h. Usia 45 tahun

A. Anamnesis:

Keluhan utama : pusing berputar Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan pusing berputar. Keluhan dirasakan sejak kemarin. Pusing dirasakan terus- menerus dan semakin memberat hari ini sampai mengganggu aktivitas.

Keluhan penyerta :

Mual (+)

Muntah (+). Frekuensi 2x pada hari ini Riwayat penyait dahulu :

-

Riwayat penyakit keluarga : -

B. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 140/80 mmHg

Nadi 82x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

(2)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, tidak ada edema

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema

Penatalaksanaan : Omeprazole 2x1

Domperidone 3x1

(3)

Betahistin 2x1

2. Hypertension Tn.G. Usia 40 tahun

(4)

Anamnesis:

Keluhan utama : Sakit kepala Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala. Keluhan dirasakan sejak tadi pagi. Keluhan dirasakan terus- menerus dan semakin memberat hari ini sampai mengganggu aktivitas

Keluhan penyerta :

Mual (+) Muntah (-)

Riwayat penyait dahulu :

Hipertensi (+) tidak rutin minum obat Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 190/90 mmHg

Nadi 75x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli

(5)

Thorax Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, tidak ada edema

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema

Penatalaksanaan : Captopril 25 mg SL Amlodipin 10 mg 1-0-0 Omeprazole 2x1

(6)
(7)

3. TB

Ny. G. Usia 33 tahun Anamnesis:

Keluhan utama : Batuk berdarah

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak disertai darah. Keluhan dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memberat pada hari ini.

Keluhan penyerta :

Penurunan nafsu makan

(8)

Penurunan berat badan Keringat dingin malam hari Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : TB Gagal pengobatan (ayah pasien) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/90 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 24x/menit, regular T 36,5oC

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

(9)

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)

Penatalaksanaan : Kodein 3x1

Asam traneksamat 3x1

Saran untuk periksa sputum di faskes

(10)

4. Pneumonia Ny. L. Usia 45 tahun Anamnesis:

Keluhan utama : Sesak napas

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan sesak napas. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu dan semakin memberat pada hari ini. Sesak dirasakan terus menerus sepanjang hari

Keluhan penyerta :

(11)

Demam (+) sejak 1 minggu yang lalu Batuk (+) sejak 1 minggu yang lalu

Penurunan nafsu makan dan badan lemas Riwayat penyait dahulu :

Diabetes mellitus (+) tidak rutin minum obat Riwayat penyakit keluarga :

-

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/90 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 28x/menit, regular T 37,9oC

SpO2 91%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

(12)

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Pemeriksaan Lanjutan:

Rontgen thorax: Bronkopneumonia bilateral Swab antigen : positif

Penatalaksanaan : O2 nasal kanul 5 lpm Paracetamol 500 mg

(13)

5. Asma bronkial Ny. O. Usia 32 tahun Anamnesis:

Keluhan utama : Sesak napas

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan sesak napas. Keluhan dirasakan sejak tadi pagi.

Keluhan penyerta :

Batuk (+) sejak 2 hari yang lalu

(14)

Riwayat penyait dahulu : Asma (+)

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 120/80 mmHg

Nadi 70x/menit, kuat angkat RR 24x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 98%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (+/+) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

(15)

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Nebu combivent:fulmicort 1:1 Ambroxol 3x1

Salbutamol 3x1 Dexametason 2x1

(16)

6. Epistaksis Ny. J. Usia 35 tahun Anamnesis:

Keluhan utama : Keluar darah dari hidung Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari hidung. Keluhan dirasakan sejak tadi pagi

Keluhan penyerta :

Pusing

(17)

Riwayat penyait dahulu :

Hipertensi (+) tidak rutin minum obat Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 140/80 mmHg

Nadi 110x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 98%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-), darah di cavum nasi(+)

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

(18)

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Tampon anterior

Inj. Traneksamat Asam traneksamat 3x1 Amlodipine 5 mg 1-0-0

(19)

7. Faringitis akut Nn K. Usia 25 thaun

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Paracetamol 500 mg 3x1 Amoxicillin 500 mg 3x1 Ambroxol 3x1

(20)

8. Migrain Tn.M. Usia 30 tahun.

Anamnesis:

(21)

Keluhan utama : Sakit kepala sebelah kiri Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sebelah kiri. Keluhan dirasakan sejak kemarin. Nyeri

dirasakan seperti menusuk-nusuk. Nyeri berlangsung sepanjang hari. Nyeri dirasakan memberat dengan beraktivitas dan berkurang jika istirahat.

Keluhan penyerta : -

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 120x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

(22)

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Ergotamine 1 mg 1x1 Paracetamol 500 mg 3x1

(23)

9. Tension type headache Tn.N. Usia 31 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : Sakit kepala

(24)

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala. Keluhan dirasakan sejak tadi pagi. Nyeri kepala seperti terikat. Nyeri dirasakan diseluruh kepala. Nyeri tidak diperparah dengan aktifitas.

Keluhan penyerta : -

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 120x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

(25)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Paracetamol 500 mg 3x1

10. Dermatitis alergi Ny.O. Usia 34 tahun.

Anamnesis:

(26)

Keluhan utama : Gatal pada lengan dan kaki Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan kaki. Keluhan dirasakan sejak tadi setelah pasien memakan seafood.

Keluhan penyerta : -

Riwayat penyait dahulu : Alergi makanan (telur)

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 120x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

(27)

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis : antebrachii dan cruris tampak kemerahan

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Cetirizine 1x1

11. Dermatitis alergi An.O. Usia 7 tahun.

(28)

Anamnesis:

Keluhan utama : Gatal pada lengan dan kaki Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan kaki. Keluhan dirasakan sejak tadi setelah pasien memakan seafood.

Keluhan penyerta : -

Riwayat penyait dahulu : Alergi makanan (telur)

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 120x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli

(29)

Thorax Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis : antebrachii dan cruris tampak kemerahan

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Cetirizine syr 1xcth 1

12. GERD

(30)

Tn.P. Usia 67 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : Rasa panas terbakar di dada Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan rasa panas terbakar di dada. Keluhan dirasakan sejak 5 jam yang lalu.

Keluhan penyerta : -

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 80x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli

(31)

Thorax Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

-

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Sucralfat syr 3XC2

(32)

13. Gastritis

(33)

Tn.Q. Usia 60 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : Nyeri di ulu hati Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati. Keluhan dirasakan sejak kemarin. Nyeri dirasakan terus menerus. Keluhn dirasakan semakin memberat jika setelah makan

Keluhan penyerta : Mual (+)

Muntah (+) frekuansi 2x Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 80x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

(34)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (+), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

-

Pemeriksaan Lanjutan:

-

(35)

Penatalaksanaan : Inj. Ranitidin 1 amp Inj. Ondansetron 1 amp Omeprazole 2x1 Domperidone 3x1

14. Demam tifoid

(36)

Ny.R. Usia 25 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : Demam

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan demam. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Demam turun naik, terutama muncul jika sore-malam hari.

Keluhan penyerta : Mual (+)

Muntah (+) frekuansi 2x Bab cair(+) frekuansi 3x Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 130/80 mmHg

Nadi 60x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 38,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(37)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 Lidah : tifoid tongue

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (+), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

-

(38)

Pemeriksaan Lanjutan:

Darah rutin: leukositosis Tes widal (+)

Penatalaksanaan : Kloramfenikol 500 mg 3x1 Omeprazole 2x1

Domperidone 3x1 Loperamid 3x1 Paracetamol 3x1

(39)

15. GEA

Ny.a. Usia 26 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : BAB cair

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan BAB cair. Keluhan dirasakan sejak 1hari yang lalu. Frekuensi 7x. BAB cair tanpa disertai ampas

Keluhan penyerta : Perut melilit

Badan lemas

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/80 mmHg

Nadi 70x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(40)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (+), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-). Turgor kulit menurun

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Turgor kulit menurun Status lokalis :

-

Pemeriksaan Lanjutan:

(41)

-

Penatalaksanaan : Loperamid 3x1

Rencana MRS

(42)

16. GEA

An. m. Usia 1 tahun. 10 kg Anamnesis:

Keluhan utama : BAB cair

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan BAB cair. Keluhan dirasakan sejak 1hari yang lalu. Frekuensi 7x. BAB cair tanpa disertai ampas

Keluhan penyerta : Badan lemas

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD -

Nadi 120x/menit, kuat angkat RR 24x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+). Mata cowong(+/+)

(43)

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (+), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-). Turgor kulit menurun

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Turgor kulit menurun Status lokalis :

-

Pemeriksaan Lanjutan:

-

(44)

Penatalaksanaan : Neo kaolana syr 3x1/2 cth Rencana MRS

(45)
(46)
(47)
(48)

17. RA

Ny.W. Usia 55 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : nyeri sendi jari Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada sendi jari kaki kiri. Keluhan dirasakan sejak kemarin Keluhan penyerta :

Bengkak pada sendi(+) Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 38,5oC

(49)

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

(50)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

manus:

◦ Bengkak, nyeri tekan dan teraba hangat

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Nadic 2x1

MP 1X1 Ranitidine 1x1

(51)

18. Gout

Ny.X. Usia 65 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : nyeri sendi jari Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada sendi jari tangan dan kaki. Keluhan dirasakan sejak kemarin Keluhan penyerta :

Bengkak dan kemerahan pada sendi(+) Riwayat penyait dahulu :

Gout artritis (+)

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 38,5oC

(52)

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

(53)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

pedis:

◦ Bengkak, nyeri tekan dan teraba hangat

Pemeriksaan Lanjutan:

Kadar asam urat >8 Penatalaksanaan : Kolkisin 2x1

(54)

19. VL

Tn.Z. Usia 25 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada punggung tangan. Keluhan dirasakan setelah kecelakaan diserempet motor

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

(55)

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

(56)

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Dorsum manus dextra:

◦ VL ukuran 3 cm

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(57)

20. VL

Tn.A. Usia 30 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada lengan kanan. Keluhan dirasakan setelah kecelakaan diserempet motor

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata

(58)

Kepala

 Bentuk : Normocephali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

(59)

antebrachii dextra:

◦ VL ukuran 5 cm

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(60)

21. VL

An.P. Usia 10 tahun. BB 25 kg Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada KAKI kiri. Keluhan dirasakan setelah pasien terjatuh saat bermain sepeda,

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD -

Nadi 100x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(61)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Pedis sinistra:

◦ VL ukuran 4 cm

(62)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Ibuprofen 3Xc1 cefixime 2Xc1

(63)

22. VL

Tn.C. Usia 60 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada paha kiri. Keluhan dirasakan setelah kejatuhan seng saat pasien membantu keluarganya memperbaiki atap rumah

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(64)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Femur sinistra:

◦ VL ukuran 3 cm

(65)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(66)

23. VL

Tn.D. Usia 62 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada betis kiri. Keluhan dirasakan setelah terjatuh dari motor karena ditabrak dari arah belakang

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(67)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

cruris sinistra:

◦ VL ukuran 4 cm

(68)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(69)

24. VL

Tn.E. Usia 59 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada bahu kiri. Keluhan dirasakan setelah terjatuh dari motor karena ditabrak dari arah belakang

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(70)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Shoulder sinistra:

◦ VL ukuran 4 cm

(71)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(72)

25. VL

Tn.E. Usia 65 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada pergelangan kaki kiri. Keluhan dirasakan setelah terjatuh dari motor karena ditabrak dari arah belakang

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(73)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Pedis sinistra:

◦ VL ukuran 4 cm

(74)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Sporetik 2x1 Sinkronik 3x1

(75)

26. VL

An.G. Usia 5 tahun. BB 18 kg Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada jidat. Keluhan dirasakan setelah pasien terjatuh dan kepala terbentuk pinggir lemari

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD -

Nadi 100x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular

T 36,5oC SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(76)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-) Status lokalis :

Kepala region frontalis:

◦ VL ukuran 5 cm

(77)

Pemeriksaan Lanjutan:

-

Penatalaksanaan : Hecting

Ibuprofen 3Xcth 1/2 cefixime 2Xcth 1/2

(78)

27. VL

Tn.H. Usia 26 tahun.

Anamnesis:

Keluhan utama : luka robek Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada punggung tangan. Keluhan dirasakan setelah kecelakaan diserempet motor

Keluhan penyerta : nyeri(+)

Riwayat penyait dahulu : -

Riwayat penyakit keluarga : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis, E4V5M6

Tanda vital :

TD 110/70 mmHg

Nadi 90x/menit, kuat angkat RR 20x/menit, regular T 36,5oC

SpO2 99%

Status Generalisata Kepala

 Bentuk : Normocephali

(79)

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+).

 Hidung : Nafas cuping hidung -|- , sekret (-),

 KGB : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regio colli Thorax

Pulmo:

 Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-)

 Palpasi : vokal fremitus simetris D=S

 Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Cor:

 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V

 Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra Kiri : ICS V mid axilla line sinistra

 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk normal, simetris, datar, scar (-)

 Auskultasi : Bising usus(+) normal

 Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri ketuk hepar (-), nyeri tekan (-)

 Perkusi : Timpani seluruh bagian abdomen

Ekstremitas

 Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-).

 Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kajian atas keterkaitan komunikasi petugas pelayanan informasi obat terhadap kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus

Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus dalam Majalah Kedokteran Indonesia.. Gambaran antara Kepatuhan Minum Obat

Perbedaan Penelitian tentang Hubungan Nafsu Makan Dengan Sisa Makanan Pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dengan penelitian

Vignette Pasien usia 58 tahun datang dengan keluhan ulkus pada kaki kanan yang berbau dan bernanah.. psien mempunyai riwayat diabetes mellitus

- Rutin cek gula darah dan minum obat teratur untuk mencegah komplikasi.

Kepatuhan minum obat pada penderita diabetes mellitus dikatakan tinggi apabila mana responden patuh terhadap minum obat ataupun patuh terhadap pengobatan sejalan

Pada kasus ini pasien perempuan 14 tahun, dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu, disertai mual dan penurunan nafsu makan, sebelumnya memiliki riwayat nyeri perut

2 Keluhan utama Keluhan utama pada pasien demam tifoid adalah demam tinggi, lesu dan tidak nafsu makan 3 Riwayat Kesehatan sekarang Pada umumnya penyakit pasien typoid adalah demam,