• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPNTD LAPRAK

N/A
N/A
Muhammad Haikal Asna Pratama

Academic year: 2025

Membagikan "BPNTD LAPRAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Air 4.1.1 Hasil

Tabel 2. Hasil Analisis Kandungan Air Jerami Kacang Tanah Berat

Sampel

Berat Cawan

Berat cawan + sampel

Berat cawan + sampel

kering

Kadar air

………gram…...%……

5,223 5,146 10,369 9,833 10,26

Sumber : Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024)

4.1.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum analisis air pada jerami kacang tanah, didapatkan bahwa kadar air yang terkandung sebesar 10,26 %. Jerami kacang tanah memiliki kadar air sekitar 16,80 %. Jerami kacang tanah memiliki kandungan air 16,80 %, abu 12 %, protein kasar 19,92 %, lemak kasar 1,96 %, dan serat kasar 29,57

% (Edi D N, 2020). Sedangkan dalam penelitian analisis air kelompok 2 kita mendapatkan 10,26 % yang berarti jerami kacang tanah yang kita teliti memiliki kandungan air dibawah rata-rata.

(2)

4.2 Analisis Abu 4.2.1 Hasil

Tabel 3. Hasil Analisis Kandungan Abu Jerami Kacang Tanah Berat

Sampel Berat Cawan

Berat Cawan+Sampel Sebelum di Oven

Berat Cawan+

Sampel Setelah di Oven

Kadar Abu

………gram……….. ……%…...

1,693 32,735 34,428 32,906 10,10

Sumber : Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024) 4.2.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum analisis abu pada jerami kacang tanah, didapatkan bahwa kadar abu yang terkandung sebesar 10,10 %. Dari jurnal yang diterbitkan oleh Universita Sebelas Maret mengemukakan bahwa kandungan nutrisi jerami kacang tanah yakni 24,7 % bahan kering, 10,5 %, protein kasar, 34,28 % serat kasar, 2,20 % lemak kasar, 40,18 % bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan 12,81 % abu. Dengan demikian nilai abu yang terkandung dalam jerami kacang tanah yang di hitung memiliki nilai persentase mendekati dengan hasil perhitungan dari jurnal.

Kandungan kadar abu dalam pakan ternak akan mempengaruhi tingkat kecernaan dan penyerapan nutrien pakan pada ternak, semakin rendah kadar abu dalam pakan maka akan semakin tinggi tingkat kecernaan bahan pakan tersebut. Tiap fase pertumbuhan ternak memiliki batasan kadar abu dalam pakan sesuai dengan umur ternak. Batasan konsumsi kadar abu pada ternak ditentukan agar nutrien dalam pakan dapat tercerna dengan baik.

(3)

4.3 Analisis Lemak Kasar 4.3.1 Hasil

Tabel 4. Hasil Analisis Kandungan Lemak Kasar Jerami Kacang Tanah

Berat Selongsong

Berat Selongsong+

Sample

Berat Selongsong+Sa

mpel +Hekter Sebelum Diekstraksi

Berat Selongsong+Sam

pel

+Hekter Setelah Diekstraksi dan

Dioven

Kadar Lemak Kasar

………… ………... …Gram… ………... … %...

1,028 2,439 2,459 2,40 4,18

Sumber : Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024)

4.3.2 Pembahasan

Berdasarkan perhitungan, diperoleh kandungan lemak kasar sebesar 4,18 %. Nutrisi jerami kacang tanah yakni 24,76 % bahan kering, 10,33 % protein kasar, 34,28 % serat kasar, 2,20 % lemak kasar, 40,18 % bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan 12,18 % abu. (Redempta dkk, 2022). Dengan demikian hasil lemak kasar yang kami hitung dengan penelitian yang dilakukan oleh redempta dkk memiliki nilai persentase mendekati.

4.4 Analisis Serat Kasar 4.4.1 Hasil

Tabel 5. Hasil Analisis Kandungan Serat Kasar Jerami Kacang Tanah

(4)

Berat

Sampel Berat Kertas Saring

Berat Cawan+Samp

el+Kertas Saring Setelah

di Oven

Berat Cawan+Sampe

l+Kertas Saring Setelah

di Tanur

Kadar Serat Kasar

………… …………... …Gram… ………... … %...

0,388 0,248 30,232 29,854 33,5

Sumber : Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024)

4.4.2 Pembahasan

Kandungan nutrien jerami kacang tanah cukup tinggi yaitu BK 35 %, SK 22,7 %, PK 15.1 %, TDN 65 %, Ca 1,51 %, dan P 0,20 % (Hartadi et al, 1990). Seperti yang terdapat pada jurnal “Perbaikan Kualitas Fisik Tanah Menggunakan Mulsa Jerami Padi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Kacang Tanah” bahwa dalam kandungan jerami kacang tanah terdapat serat kasar sebesar 22,7 % yang di mana memiliki nilai presentase mendekati dengan hasil perhitungan.

Kandungan serat kasar dalam ransum memiliki hubungan negatif dalam kecernaan. Semakain rendah serat kasar menyebabkan tinggi kecernaan ransum. Peningkatan serat kasar menyebabkan penurunan tingkat kecernaan, sehingga ternak akan lebih banyak mengonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energinya (Muha, 2022).

(5)

4.5 Analisis Protein Kasar 4.5.1 Hasil

Tabel 6. Hasil Analisis Kandungan Protein Kasar Jerami Kacang Tanah Berat Sampel Volume

Titrasi/HCl Normalitas HCl Kadar

……gram……. ………ml…….. ……...N…….. ……...%...

0,438 6,6 0,14005 18,46

Sumber: Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024)

4.5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan protein kasar pada bahan pakan sampel jerami kacang tanah didapatkan presentase 18,46%. Dalam jurnal

“Kandungan nutrien, fraksi serat dan nutrient value fermentasi jerami kacang tanah (arachys hypogea) pada level nira lontar (Borassus flabellifer) yang berbeda” protein kasar pada jerami kacang tanah yaitu 10,53 %.

Protein merupakan salah satu makronutrisi yang memiliki peranan penting dalam pembentukan biomolekul. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama darienzim yaitu biokatalisator berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh (Mustika, 2012)

(6)

.

4.6 Analisis Energi Bruto 4.6.1 Hasil

Tabel 7. Hasil Analisis Kandungan Energi Bruto Jerami Kacang Tanah Berat

Sampel Suhu Awal

(T1) Suhu Akhir

(T2) Hasil

Perhitungan

……gram…… ……℃…… ……℃…… ……kkal/kg……

0,357 27,944 28,389 3012,79

Sumber: Praktikum Nutrisi Ternak Dasar, Laboratorium NTRKMT (2024) 4.6.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan kadar energi bruto pada jerami padi didapatkan nilai tersebut sebesar 3012,79 kkal/kg. Jerami kacang tanah memiliki sekitar energi bruto sekitar 16-18 Mj/Kg atau 3000 – 4000 kalori per gram (Yongqiang, 2019)

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai yang didapat dari hasil penelitian pada laboratorium NTRKMT memiilki nilai yang mendekati dengan penelitian yang dilakukan oleh Yongqiang.

(7)

Daftar Pustaka:

Edi D, N. 2020. Analisis potensi pakan untuk pengembangan ternak ruminansia di provinsi Jawa Timur. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 15 (3). 251-258

Redempta Wea, Ria Yuniati Kana Mangn, Yovita Yovensiay Bay, Bachfarudin Badewi, Agustinus, Bernadete Barek Kotem, I Gusti Oka Wirawan. 2022. Kandungan Nutrien Fraksi Serat dan Nutrient Value Fermentasi Jerami Kacang Tanah Arachys Hipogea pada level

Muha Sauri, Muhammad Aman Yaman, Eimy Mariana. 2022. Tingkat Kecernaan Protein dan Serat Kasar Akibat Pemberian Pakan Konsentrat Fermentasi dan Silase Eceng Gondok.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan kompos jerami padi dalam meningkatkan kualitas tanah dan produksi padi; dan (2) kemampuan biofilter dalam memperbaiki

Berat Biji Tanaman Kacang Kedelai Dari pengamatan terhadap berat biji kacang kedelai dengan pemberian mulsa jerami padi (Oryza sativa) setelah dianalisa dengan sidik ragam

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Mulsa Jerami Padi Terhadap Produksi dan Nilai Gizi Rumput Raja (Pennisetum purpuphoides) pada Tanah Podzolik Merah

Dengan pengelolaan jerami dalam usahatani padi tanpa limbah dapat diperoleh beberapa keuntungan dari pemanfaatan jerami, yaitu sebagai mulsa, media produksi komoditas non padi,

Peningkatan jumlah polong tanaman kacang tanah juga dipengaruhi oleh penggunaan mulsa sekam padi mampu mempertahankan kelembaban untuk pertumbuhan kacang tanah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemakaian mulsa jerami padi terhadap sifat-sifat fisik tanah seperti bobot isi, kadar air pada berbagai

Penggunaan mulsa organik jerami ataupun pola tanam tumpangsari tanaman kacang tanah sebagai tanaman penutup tanah ( covercrop ) dalam teknis budidaya tembakau mampu

Berat Biji Tanaman Kacang Kedelai Dari pengamatan terhadap berat biji kacang kedelai dengan pemberian mulsa jerami padi (Oryza sativa) setelah dianalisa dengan sidik ragam