• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU BUDIDAYA IKAN RAWA

N/A
N/A
Nightray

Academic year: 2023

Membagikan " BUKU BUDIDAYA IKAN RAWA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Seperti kelompok ikan lele kebanyakan, ikan lele keli mempunyai tubuh yang memanjang, bulat, halus dan tidak bersisik. Ikan lele mempunyai organ pernapasan tambahan berbentuk pohon yang biasa disebut organ arboreal. Organ pernapasan yang tumbuh pada insang kedua dan keempat memungkinkan ikan lele keli memperoleh oksigen langsung dari udara bebas.

Warna dasar tubuh ikan lele keli adalah hitam, coklat tua, coklat muda dan kadang agak kehijauan. Ciri lain yang sangat khas dari ikan lele lokal adalah ikan lele yang mempunyai sengatan yang sangat kuat. Faktanya, racun pada ikan lele sangat kuat sehingga penangkaran bisa pingsan (Gambar 10).

Ikan lele hidup di sungai yang berarus lambat, rawa, danau, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele keli juga dikenal menyukai air baru sehingga di kolam pemeliharaan sering terlihat berkelompok di dekat saluran air. Oleh karena itu, tanggul kolam pemeliharaan harus didesain sedemikian rupa agar ikan lele keli tidak mudah lepas.

Ikan lele didistribusikan di negara-negara Afrika, India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Makanan alami ikan lele keli adalah hewan mikroskopis seperti kutu air kelompok Daphnia, Cladocera dan Copepod. Selain bersifat karnivora, ikan lele yang dipelihara di kolam juga memakan sisa-sisa makanan membusuk yang berasal dari sampah rumah tangga atau sisa dapur.

Ikan lele ukuran 100 g/ekor, kepadatan stok 5-6 kg/m3 dengan pemeliharaan 3-5 bulan bisa mencapai bobot 500 g/ekor.

Gambar 1  Rancangan pembangunan kolam rawa gambut  skala kecil di ttitik 1 (a dan b)…………………  7  Gambar 2  Rancangan pembangunan kolam rawa gambut
Gambar 1 Rancangan pembangunan kolam rawa gambut skala kecil di ttitik 1 (a dan b)………………… 7 Gambar 2 Rancangan pembangunan kolam rawa gambut

Hama

Upaya perlindungan terhadap hama dan parasit ikan dilakukan dengan cara menjaga lingkungan tumbuh dan perairan. Tanggul kolam dibersihkan dari tumbuhan liar yang sering menjadi tempat berlindung hewan darat seperti ular dan katak. Selain itu, bahan organik seperti sampah yang dapat berakhir di wadah budidaya menjadi berkurang.

Faktor lain yang sering menjadi penyebab kematian pada proses pemeliharaan ikan mulai dari larva hingga menjadi benih atau ukuran layak konsumsi adalah adanya hama dan penyakit. Satu-satunya cara untuk mencegah ular adalah dengan menangkapnya saat hewan tersebut berkeliaran di tepi kolam, atau menutup kolam dengan jaring kawat ayam dengan mata anyaman kecil, tinggi sekitar 50 cm. Upaya mengatasi serangan hama ini antara lain dengan memasang penyaring pada pintu pemasukan air, tidak membuka kantong pupuk, mengurangi kepadatan penebaran dan menyiramkan minyak tanah pada permukaan air kolam, mengurangi benda-benda atau tanaman air yang digunakan sebagai media bertelur serangga air.

Penyakit

Penyakit menular yang biasa ditemukan pada pembalut ikan dan budidaya ikan adalah parasit, jamur, bakteri dan virus.

Jamur

Parasit

Ekosistem adalah sekumpulan unsur-unsur stok ikan dan lingkungannya, yang merupakan satu kesatuan yang menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas stok ikan. Ikan adalah semua jenis organisme yang seluruh atau sebagian siklus hidupnya berlangsung di lingkungan perairan. Blackfish merupakan ikan permanen yang hidup di perairan rawa dataran rendah untuk memenuhi seluruh siklus hidupnya, yaitu mulai dari pemijahan hingga pemeliharaan.

Ikan induk adalah ikan dengan umur dan ukuran tertentu yang telah matang dan digunakan untuk menghasilkan benih. Jaring Apung adalah keramba berbentuk jaring di air tawar atau air laut untuk memelihara ikan, digantung di dalam air pada rakit atau drum apung/bahan apung lainnya. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain ikan (finfish), krustasea (udang, rajungan, rajungan, dll), moluska (kerang, tiram, cumi, gurita, siput dan kerabatnya), hewan berkuku (ubur-ubur, dll), echinodermata (tripang, bulu babi, dll.), amfibi (katak, dll), reptil (buaya, kura-kura, kura-kura, kadal, cacing air, dll), mamalia (paus, lumba-lumba, lumba-lumba, duyung, dll). ), alga (rumput laut dan tumbuhan air lainnya) dan organisme air lainnya yang berkaitan dengan jenis-jenis tersebut di atas, termasuk bagian-bagiannya dan ikan yang dilindungi.

Karamba adalah keramba budidaya ikan yang terbuat dari bambu atau bilah kayu yang direndam dalam air. Konservasi sumber daya ikan adalah upaya untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetikanya, untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan keberlanjutannya, dengan tetap menjaga dan meningkatkan mutu, nilai, dan keanekaragaman sumber daya ikan. Konservasi jenis ikan adalah upaya untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan, untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kelestarian jenis ikan untuk generasi sekarang dan mendatang.

Konservasi genetik ikan adalah upaya untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan keberlanjutan sumber daya tersebut. Kolam adalah suatu wadah atau ruang berbentuk tanah yang khusus dibuat untuk budidaya ikan, dibatasi oleh tanggul/tanggul di darat, yang sumber airnya adalah air tawar yang berasal dari danau, waduk, sungai, saluran irigasi, rawa atau mata air. . Keramba pagar adalah keramba berbentuk pagar untuk budidaya ikan yang terbuat dari kayu atau bambu yang ditutup dengan jaring.

Lingkungan stok ikan terdiri dari perairan dimana stok ikan tersebut hidup, termasuk biota disekitarnya dan faktor alam. Penangkapan ikan adalah suatu kegiatan yang memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan budidaya, dengan menggunakan peralatan atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau untuk melestarikan. Stocking meliputi introduksi yaitu introduksi jenis ikan baru yang sebelumnya belum ada, dan restocking yaitu introduksi jenis ikan yang sudah ada sebelumnya di perairan.

Pengelolaan perikanan mencakup segala upaya, termasuk proses terpadu pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pengambilan keputusan, alokasi sumber daya perikanan serta pelaksanaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga berwenang lainnya. bertujuan untuk mencapai produktivitas sumber daya hayati perairan yang berkelanjutan dan sasaran yang disepakati. Perikanan adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan lingkungan hidup, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran, dan dilakukan dalam sistem usaha perikanan.

Gambar

Gambar 1  Rancangan pembangunan kolam rawa gambut  skala kecil di ttitik 1 (a dan b)…………………  7  Gambar 2  Rancangan pembangunan kolam rawa gambut
Tabel 1. Studi Kasus Parameter Vitalitas Kualitas Air bagi Ikan
Gambar 1. Rancangan pembangunan kolam rawa gambut skala  kecil di ttitik 1 (a dan b)
Gambar 2. Rancangan pembangunan kolam rawa gambut skala  kecil di titik 2 (a dan b)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah mempelajari materi pokok 2 mengenai pendederan ikan patin yang meliputi, persiapan wadah dan media pemeliharaan, penebaran benih, pengelolaan pakan,

Dalam konteks pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk pengelolaan jenis ikan yang merupakan peraturan organik dari Undang-undang Perikanan

I kan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Hal yang harus anda ketahui

Kualitas air Rawa lebak Deling secara umum dapat ditoleransi oleh ikan endemik rawa untuk menopang pertumbuhannya sehingga upaya pengembangan perikanan di rawa deling

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianNya kepada Tim Pilot Project Implementasi Pengembangan Perikanan Rawa sehingga dapat

Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yang dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.06/MEN/2010 tentang alat penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara

Potensi Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 573 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Ikan Pelagis Kecil Ikan Pelagis Besar* Ikan