EBOOK MATERI UMPTKIN 2020-2021 EDISI 10 TAHUN
SUKSES MENGHADAPI UJIAN UMPTKIN 2021 LENGKAP
BERISI
TKA l TKD l BAHASA l KEISLAMAN l IPA l IPS l MATEMATIKA l
TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
JIKA KETAHUAN AKAN KAMI TINDAK TEGAS
DAN KAMI SERAHKAN KEPADA PIHAK YANG BERWAJIB
(BONUS DALAM PEMBELIAN EBOOK UMPTKIN 2021)
OFFICIAL EBOOK STORE
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
TES POTRENSI AKADEMIK (TPA)
1. Tes Potensi Akademik Hubungan Gambar
Jenis tes ini mengharuskan seorang peserta untuk mencari hubungan atau padanan hubungan gambar yang tepat dari model yang diberikan.
Contoh soal:
Carilah padanan (kesetaraan) hubungan gambar berikut ini...
2. Tes Potensi Akademik Spasial Seri Gambar
Tes seri gambar ini mirip dengan seri angka maupun seri huruf. Anda diminta untuk menganalisa gambar apa yang akan menjadi gambar lanjutan dari sederet gambar yang ada.
Contoh soal
Carilah gambar lanjutan dari sederet gambar berikut
3. Tes Potensi Akademik Pengelompokan Gambar
Soal-soal yang diberikan dalam jenis tes pengelompokan gambar ini harus dicermati oleh setiap peserta Tes Potensi Akademik. Karena jenis soal dalam tes ini seringkali mengandung banyak jebakan.Ada beberapa jawaban yang sekilas terlihat benar. Dalam jenis soal ini, peserta harus mampu membedakan satu gambar yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok gambar-gambar yang lainnya.
Contoh soal
Carilah gambar yang tidak masuk dalam kelompoknya...
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
4. Tes Potensi Akademik Spasial Bayangan Gambar
Jika tidak dibatasi waktunya, soal bayangan gambar ini mungkin tidak terlalu sulit bagi para peserta tes TPA. Namun, yang menjadi kendala adalah waktu pengerjaan setiap butir soal sangatlah terbatas.
Dengan demikian, peserta tes harus mampu menemukan jawaban yang benar dalam waktu sesingkat mungkin. Tes bayangan gambar ini merupakan salah satu jenis tes yang menguji kejelian spasial (daya logika ruang) seorang peserta.
Contoh soal tes bayangan gambar, Gambar sebelah kiri adalah gambar asli yang harus anda cari bayangannya di sebelah kanan. Garis vertikal adalah cermin.
5. Tes Potensi Akademik Identifikasi Gambar
Dalam soal jenis identifikasi gambar ini anda para peserta tes diminta untuk menganalisa dan mengidentifikasi gambar mana yang sesuai identik, atau sebangun atau serupa dengan bagian-bagian dari gambar induk
Contoh soal
Kertas berbentuk apa sajakah yang diperlukan untuk menutup rangka kawat berikut ini ?
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
6. Tes Potensi Akademik Persamaan Kata (Sinonim)
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau sama atau serupa maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
Anonim
A. Nama singkat B. Singakatan C. Kepanjangan dari D. Tanpa nama E. Nama kecil
Pandir A. Agak pintar B. Bodoh C. Pandai hadir D. Tidak Jenius E. Pemandangan
7. Tes Potensi Akademik Verbal Antonim
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Tes antonim ini cukup sederhana. Anda diminta untuk mencari lawan kata atau kata yang bertentangan dengan kata tertentu.
Contoh soal Landai ><
A. Datar B. Curam C. Sedang D. Luas E. Lapang
Enmity ><
A. Kekasih B. Hubungan C. Pertengkaran D. Persahabatan E. Perseteruan
8. Tes Potensi Akademik Padanan Hubungan Kata
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
Tes padanan hubungan jenis 1 Pikiran : Otak
A. Buku : Printer B. Kata-kata : Lisan C. Komputer : Ketikan D. Awan : Langit E. Hujan : Uap
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Penyelam laut dalam : Tabung Oksigen A. Petani : Kerbau
B. Perampok : Topeng muka C. Penerjun payung : Parasut D. Polisi : Mobil patroli E. Burung : Sayap
Tes padanan hubungan jenis 2 Bulan : Bumi Bumi : A. Tata surya
B. Planet C. Bintang D. Matahari E. Bulan
Platina : Logam Permata : A. Intan
B. Batu C. Emas D. Safir E. Akik
9. Tes Potensi Akademik Pengelompokan Kata
Tes pengelompokan kata ini meminta anda untuk menganalisa satu kata yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok kata yang lainnya.
Contoh soal
Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ? A. Minister of Defence
B. Minister of Economy C. Prime Minister
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
D. Minister of Trade E. Foreign Affair Minister
Mana yang tidak masuk dalam kelompoknya ? A. Borobudur
B. Pencak Silat C. Monas D. Batik E. Karate
10. Tes Potensi Akademik Numerik Aritmetik (Hitungan)
Soal jenis ini sebenarnya cukup sederhana. Karena hanya merupakan hitungan dasar. Namun, soal- soal aritmetik dalam tes TPA seringkali menyajikan angka-angka yang alot alias kurang enak dihitung.
Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak teliti, umumnya akan mudah terpeleset hasil hitungannya.
Contoh soal 1
Berapakah nilai dari 8,0049 : 0,0015 = A. 5336,6 B. 533,66 C. 53,366 D. 53366 E. 533,55 Contoh soal 2
Berapakah 27,5% dari 200 ? A. 45
B. 550 C. 55 D. 54 E. 54,5
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
11. Tes Potensi Akademik Numerik Seri Angka
Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten dari angka-angka yang diberikan. Terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.
Contoh soal 1
Seri angka : 75 97 60 92 45 selanjutnya...
A. 87 B. 78 C. 102 D. 75 E. 54
Contoh soal 2
Seri angka: 1 5 9 2 6 10 3 selanjutnya...
A. 6 11 4 B. 7 11 4 C. 7 12 5 D. 6 12 3 E. 8 11 5
12. Tes Potensi Akademik Numerik Seri Huruf
Tes seri huruf ini prinsipnya adalah sama dengan tes seri angka. Peserta diminta untuk mencari deret urutan huruf selanjutnya dari deretan huruf yang ada. Untuk mendapatkan jawaban, seorang peserta memang haruslah jeli dan banyak berlatih untuk mempertajam daya analisa dan kejeliannya.
Contoh soal 1
Seri huruf: e h a j m b selanjutnya adalah...
A. p s B. p t C. o q D. o r E. o s
Contoh soal 2
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Suatu seri huruf : z v r selanjutnya adalah...
A. m B. o C. t D. l E. n
13. Tes Potensi Akademik Numerik Logika Angka
Dalam tes logika angka ini, seorang peserta tes TPA harus mampu membuat penalaran logis terhadap satu atau serangkaian persamaan angka-angka yang ada.
Contoh soal 1
Jika x-y = 1. Dan Xy = 64. Mana pernyataan yang benar berikut ini ? A. x = y -1
B. x = y64 C. x > y D. x = 64y E. y = 1/64x Contoh soal 2
Nilai m = 4 dan n = -4. Jika p = (-m-n)9 dan q = (-n+n)2 Maka yang benar adalah...
A. p = q B. p > q C. p – q = -8 D. q – p = 64 E. q < (p-64)
14. Tes Potensi Akademik Numerik Angka Dalam Cerita
Dalam tes ini, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai angka-angka yang dimasukkan dalam sebuah cerita. Peserta harus mampu menganalisa nilai angka secara tepat.
Contoh soal 1
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Eko adalah seorang karyawan perusahaan terkemuka yang gemar membaca koran sambil meminum secangkir kopi luwak kesukaannya. Jika Eko bisa membaca 2 halaman koran tiap x menit. Maka dalam 7 menit eko mampu membaca berapa halaman ?
A. 14/2x B. 14/x C. x/14 D. 7/2x E. 7/x
Contoh soal 2
Tiga kakak beradik bernama Nia, Nanik dan Nur. Nanik 9 tahun lebih tua dari Nia. Nur 2 tahun lebih tua dari Nanik. Dan bila usia mereka dijumlah akan mendapatkan angka 95. Berapakah usia Nia sekarang ? A. 26
B. 35 C. 15 D. 24 E. 25
15. Tes Potensi Akademik Logika Umum
Dalam soal jenis ini, seorang peserta tes diminta untuk melakukan penalaran yang masuk akal (logis) dari pernyatan singkat yang diberikan.
Contoh soal tes logika umum 1
Semua mahasiswa Perguruan Tinggi memiliki Nomor Induk Mahasiswa. Andi seorang mahasiswa. Jadi, A. Andi mungkin memiliki nomor induk mahasiswa
B. Belum tentu Andi memiliki nomor induk mahasiswa C. Andi memiliki nomor induk mahasiswa
D. Andi tidak memiliki nomor induk mahasiswa E. Tidak dapat ditarik kesimpulan
Contoh soal tes logika umum 2
Permen yang dibungkus dalam kemasan menarik sangat laris terjual. Permen X dibungkus dalam kemasan berwarna merah menyala. Menurut anak-anak, warna merah menyala sangatlah menarik.
A. Permen X kurang laris terjual di kalangan anak-anak
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
B. Permen X tidak laku terjual di kalangan orang dewasa C. Permen X laris terjual
D. Permen X laris terjual di kalangan anak-anak E. Tidak dapat ditarik kesimpulan
16. Tes Potensi Akademik Analisa Pernyataan dan Kesimpulan (Silogisme)
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk menganalisa apakah suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam sebuah soal itu salah ataukah sudah benar. Contoha dari tes verbal analisa silogisme adalah seperti berikut :
Untuk tes logika silogisme ini, jawablah : A. Bila benar
B. Bila salah pada pernyataan pertama C. Bila salah pada pernyataan kedua D. Bila pernyataan pertama dan kedua salah E. Bila salah pada kesimpulan
Soal 1
Semua mammalia bernafas dengan paru-paru Ikan salmon adalah mammalia
Jadi, ikan salmon bernafas dengan paru-paru Soal 2
Semua pejabat Pemda mendapatkan mobil dinas Pak Rahmat adalah mantan pejabat Pemda
Jadi, Pak Rahmat tidak lagi mendapatkan mobil dinas
17. Tes Potensi Akademik Logika Cerita
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.
Contoh soal logika cerita
Ada 8 kotak peti, masing-masing diberi nomor 1 sampai 7. Buah jambu, melon, semangka, jeruk, mangga dan durian akan dimasukkan kedalam peti-peti tersebut dengan aturan sebagai berikut :
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
• Durian harus dimasukkan ke peti nomor 4
• Semangka tidak boleh diletakkan tepat disamping melon
• Jeruk harus diletakkan disamping mangga
Jika melon diletakkan di peti nomor 2, maka mana yang tidak boleh dilakukan ?:
A. Semangka diletakkan di nomor 3 B. Jeruk diletakkan di peti nomor 5 C. Mangga diletakkan di peti nomor 7 D. Semangka diletakkan di peti nomor 5 E. Jambu diletakkan di peti nomor 1
18. Tes Potensi Akademik Logika Diagram
Dalam soal tes jenis ini, kita diminta untuk melakukan penalaran terhadap berdasarkan diagram yang telah disediakan dalam soal. Soal jenis ini terkadang terlihat mudah, namun bila tidak berhati-hati seorang peserta Tes Potensi Akademik sering terjebak memilih jawaban yang keliru. Contoh soal tes logika diagram
Berdasarkan diagram diatas, manakah pernyataan yang tidak benar dibawah ini ? A. Sebagian A adalah juga B
B. Sebagian B juga A C. Sebagian E adalah B D. Semua D adalah B E. Semua E adalah A
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
MATERI BAHASA INGGRIS A. TENSES
1. Simple Present Tense
Pada dasarnya, simple present tense merupakan salah satu tenses yang sering digunakan dalam penyusunan kalimat bahasa Inggris. Pasalnya, simple present tense ini dalam penggunaannya dapat berfungsi untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan juga kejadian-kejadiaan yang terjadi pada saat sekarang ini. Rumus:
S + Verb 1
Contoh penggunaan simple present tense adalah :
She is so beautifull
He is so Handsome
He always works very hard in the oil company 2. Present Continuous Tense
Dalam pengertiannya, present continuous tense ini biasa digunakan untuk menunjukkan sebuah aksi atau kejadian yang sedang terjadi pada saat pembicaraan sedang berlangsung. Selain itu, present continuous tense ini pun juga bisa digunakan untuk membuat suatu rencana di masa depan.
Rumus :
S + Am/Is/Are + Verb –ing (Continuous Form)
Contoh penggunaan present continuous tense adalah :
Look! She is talking with teacher.
Talita is driving a motorcycle to Bandung now.
The train are arriving in an hour.
3. Present Perfect Tense
Bisa dikatakan, present perfect tense ini adalah sebuah tenses yang fungsinya adalah untuk menunjukkan suatu hasil. Pasalnya, tense yang satu ini dapat digunakan untuk menjabarkan suatu aktivitas ataupun situasi yang telah dimulai di masa lalu, dan telah selesai di masa lalu juga atau masih berlanjut sampai sekarang.
Intinya, present perfect tense ini berfungsi untuk menunjukkan aksi yang masih berlangsung atau baru saja selesai.
Rumus :
S + Has / Have + Verb 3 (Past Participle)
Contoh penggunaan Present Perfect Tense adalah :
I‘ve read his novel
I have lived in Yogyakarta for 5 years
He has already finished his Test TOEFL 4. Present Perfect Continuous Tense
Present Perfect Contiunous Tense adalah salah satu tense yang pada penggunaannya memiliki fungsi untuk menjabarkan suatu aksi yang telah selesai di masa lampau, atapun juga bisa untuk menjabarkan suatu aksi yang telah dimulai di masa lalu dan masih terus berlangsung hingga sekarang.
Biasanya, aksi-aksi yang terjabar pada pembentukkan kalimat dengan menggunakan Present Perfect Continuous Tense ini memiliki durasi waktu tertentu dan mempunyai relevansi dengan kondisi yang ada sekarang.
Rumus :
S + Has/Have + Been + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh penggunaan present perfect continuous tense adalah :
He has been working in the company since 1998.
The Baby have been playing a toy for an hour.
The construction labors are hungry since they have been removing the material 5. Simple Past Tense
Simple Past Tense ini keterbalikan dari Simple Present Tense, yang mana memiliki fungsi untuk menjabarkan suatu kejadian yang telah terjadi di masa lampau. Jadi, ketika kita hendak membuat cerita masa lalu, kebanyakan kalimat harus disusun dengan menggunakan tense yang satu ini.
Rumus : S + Verb 2
Contoh penggunaan Simple Past Tense adalah :
Last month, she always met her boyfriend.
The party started at 09:00 a.m
I sent you a letter yesterday 6. Past Continuous Tense
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Tenses yang satu ini sering digunakan untuk menjabarkan bahwa suatu kejadian sedang terjadi di waktu tertentu pada masa lalu. Apabila kita sering membaca sebuah cerita, disitu biasanya ada dua buah kejadian di masa lampau dan satu kejadian yang sedang mengoreksi kejadian yang lain. Nah, kejadian yang sedang dikoreksi itulah yang mengunakan past continuous tense.
Rumus:
S + Was/Were + Verb –ing (Continuous form)
Contoh dari penggunaan past continuous tense ini adalah :
She was reading when i entered in room.
Miyami team was playing basketball all day in yesterday
I was sleeping when the motorcycle crashed my home last night 7. Past Perfect Tense
Past Perfect Tense ini digunakan untuk menunjukkan suatu kejadian yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa lampau. Pada dasarnya, past perfect tense ini lebih menekankan fakta ketimbang durasi. Jadi intinya, past perfect tense ini pada penggunaannya lebih untuk menyatakan bahwa suatu aksi telah selesai di masa lalu, sebelum aksi lainnya terjadi di masa lalu pula.
Rumus :
S + Had + Verb 3 (Past Participle)
Contoh dari penggunaan past perfect tense adalah :
She broke my heart after i had given everything i have
That all i could give to her, before she died last month.
When he came last night, the drink had run out 8. Past Perfect Continuous Tense
Sama seperti past perfect tense, penggunaan Past Perfect Continuous Tense ini memiliki maksud untuk mengungkapkan sebuah aksi yang terdai di masa lalu, dan telah selesai pada suatu titik tertentu di masa lalu pula. Hanya saja, tense ini lebih menekankan pada durasi kejadian tersebut.
Rumus :
S + Had + Been + Verb –ing (Continuous Form) Contoh dari penggunaan past perfect tense adalah :
When the guest came, we had been waiting for an hour
He had been standing in front of the door for an hour before it was opened
He was annoyed since he had been waiting for 3 hour on the train station 9. Simple Future Tense
Pada dasarnya, simple future tense ini memiliki fungsi untuk menjabarkan suatu aksi di masa yang akan datang dan tidak dapat dipengaruhi oleh aksi-aksi yang lain. Selain itu, simple future tense ini juga bisa digunakan untuk membuat keputusan di masa depan secara spontan ataupun asumsi yang
berhubungan dengan masa yang akan datang.
Rumus:
S + Will + Verb 1 (present form) Atau
S + be (is /are/am) + going to + Verb 1 (present form) Contoh dari penggunaan simple future tense adalah :
He is going to be a writer after he graduate next year.
You will win the game online
I am going to meet him tomorrow 10. Future Continuous Tense
Fungsi dari future continuous tense ini adalah untuk menunjukkan suatu aksi yang terjadi di waktu tertentu pada masa yang akan datang, dan juga aksi yang pasti akan terjadi dalam waktu dekat di masa depan.
Rumus :
S + Will + Be + Verb –ing (Continuous form)
Contoh dari penggunaan future continuous tense adalah :
Aldi will be working at the office when you arrive
She will be sleeping at 11 p.m
She will be delivering the speech to undergraduates at 4 p.m tomorrow afternoon 11. Future Perfect Tense
Menurut fungsinya, future perfect tense ini dapat digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aktivitas sudah akan selesai pada suatu titik waktu di masa yang akan datang. Intinya, future perfect tense ini menekankan pada aksi yang akan berakhir pada waktu tertentu di masa depan.
Rumus :
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
S + Will + Have + Verb 3 (Past Participle)
Contoh dari penggunaan future perfect tense adalah :
He will have left work at 5 p.m
I will have finished the homework by the time my father gets home
You will have done the same work for 4 years 12. Future Perfect Continuous Tense
Pada hakikatnya, semua jenis perfect continuous tense itu konsepnya hampir sama. Nah, untuk future perfect continuous tense ini pada penggunaannya berfungsi untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi akan sudah berlangsung selama sekian lama, pada titik waktu tertentu di masa depan. Intinya, future perfect continuous tense ini merupakan serangkaian aksi yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa yang akan datang.
Rumus:
S + Will + Have + Been + Verb –ing (Continuous Form)
Contoh dari penggunaan future perfect continuous tense adalah :
The Dog will have been sleeping long when you get home
She will have ben taking charge of the team for the next hour
Chika will have been waiting for three months when the corn is ready to harvest 13. Simple Past Future Tense
Pada intinya, simple past future tense ini digunakan untuk kalimat yang tidak langsung, dimana disitu terdapat perubahan bentuk untuk menyesuaikan dengan rangkaian peristiwa yang ada. Jadi, apabila diambil kesimpulan, simple past future tense ini menyatakan suatu aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada saat berada di masa lalu.
Rumus :
S + Would + Verb 1
Contoh dari penggunaan Simple Past Future Tense ini adalah :
He said that he would leave in five days
She would forgive you
She promised she would give me a box of tiramisu cake 14. Past Future Continuous Tense
Past Future Continuous tense merupakan salah satu bentuk kata kerja untuk menyatkan situasi ataupun aksi imaginer yang sedang berlangsung, apabila kondisi tidak langsungnya terpenuhi. Artinya, past future continuous tense ini menekankan pada serangkaian atau durasi suatu aksi yang terjadi, dan juga bisa digunakan untuk kalimat tidak langsung.
Rumus :
S + Would + Be + Present Participle
Contoh dari penggunaan past future continuous tense adalah :
I would be attending the conference if i was in Yogyakarta, but now i‘m not in Yogyakarta.
I made a promise that i would be doing my homework all day long tomorrow.
I would be singing in Indonesian anthem last Sunday.
15. Past Future Perfect Tense
Pada konsepnya, past future perfect tense ini bisa digunakan untuk membicarakan suatu aksi yang tidak terjadi di masa lalu. Namun, ada 3 waktu yang bisa terjadi di masa lalu, dimana hal itu merujuk pada waktu yang akan datang, waktu tertentu di masa lalu, tetapi aksi yang terjadi harus sudah selesai sebelum waktu yang akan datang. Biasanya, past future perfect tense ini digunakan pada kalimat tidak langsung.
Rumus yang digunakan untuk membentuk past future perfect tense adalah sebagai berikut : S + Would / Should + Have + Verb 3 (Past Participle)
Contoh dari penggunaan past future perfect tense adalah :
If you had saved our diamond and foreign currency in a safety deposit box, they wouldn‘t have gone
She told the students that they should have finished the homework this morning.
I should have seen Ariel Noah if i had come earlier.
16. Past Future Perfect Continuous Tense
Banyak yang bilang, Past Future Perfect Continuous Tense adalah salah satu jenis tense yang cukup sulit. Memang, tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Pada konsepnya, past future perfect continuous tense ini adalah salah satu bentuk kata kerja untuk menyatakan sebuah aksi atau situasi imaginer sedag berlangsung, pada titik tertentu atau selama periode tertentu di masa lampau.
Rumus :
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
S + Would/ Should + Have + Been + Present participle
Contoh dari penggunaan past future perfect continuous adalah :
By last Saturday, i should have been sailing for four days
At this time yesterday, Dicky would have been studying for three hours
I heard that you should have been teaching here for ten years by this August.
Conditional Sentences
Rumus Umum Conditional Sentence
Secara umum, rumus conditional sentence sebagai berikut.
complex sentence subordinate
clause main clause
if + condition result/consequen ce
If-clause dapat menempati awal atau tengah kalimat. Ketika if-clause menempati awal kalimat, koma ditempatkan sebelum main clause.
Rumus, Penggunaan, dan Contoh Kalimat Conditional Sentence Berbagai Tipe Tipe Rumus, Penggunaan, dan Contoh Kalimat Conditional Sentence
0
Rumus:
if + simple present, simple present Penggunaan:
Conditional sentence type 0 atau zero conditional digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan fakta ilmiah atau general kebenaran umum yang merupakan kebiasaan.
Contoh Kalimat:
If we burn paper, it becomes ash.
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi abu.) Soal Zero Conditional
1
Rumus:
if + simple present, simple future ―will‖ / imperative Penggunaan:
Conditional sentence type 1 atau first conditional digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud di masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.
Contoh Kalimat:
If I meet him, I will introduce myself.
(Jika saya bertemu dia, saya akan memperkenalkan diri.) Soal Conditional Sentence type 1
2
Rumus:
if + simple past, would/could/might + bare infinitive Penggunaan:
Conditional sentence type 2 atau second conditional digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud
karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi di masa sekarang atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan.
Contoh Kalimat:
If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.) Soal Conditional Sentence type 2
3
Rumus:
if + past perfect, would/should/could/might + have + past participle Penggunaan:
Conditional sentence type 3 atau third conditional digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.
Contoh Kalimat:
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Negatif ―if + condition‖
If … not dapat digantikan dengan unless.
Contoh Conditional sentence “if … not” dan “unless”
if … not
If the students do not understand, they will raise their hand to ask.
(Jika para siswa tidak mengerti, mereka akan mengangkat tangan untuk bertanya.) unle
ss Unless the students understand, they will raise their hand to ask.
B. CONCORD AGREEMENT
Concord adalah kesesuaian antarpenyusun-penyusun suatu kalimat berdasarkan aturan kcbahasaan tertentu. Misalnya, di dalam bahasa Inggris, bentuk kata kerja (dalam pola piesent tense) akan berbeda antara subjek orang pertama tunggal dan orang ketiga tunggal.
Penggunaan concord dalam bahasa Inggris : a. Kesesuaian antara subjek dan kata kerja [verb)
Di dalam bahasa Inggris, terdapat aturan tertentu tentang kesesuaian antara subjek dan kata kerja dalam suatu kalimat. Jika subjek memiliki bentuk tunggal, maka kata kerja yang digunakan harus menyesuaikan, begitu pula jika subjek dari suatu kalimat berbentuk jamak. Contoh Kalimat :
Maria was watching music concert by herself yesterday.
Joe and Mey are finishing their assignments in the library right now.
My mother cooks delicious chicken soup.
– Ketika suatu kalimat memiliki dua subjek yang dihubungkan dengan kata peng-hubung ―and‖, maka kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk jamak. Contoh Kalimat :
Rudy and Sarah were celebrating their first marriage anniversary last Sunday.
My brother and I always play table tennis every weekend.
– Jika dalam suatu kalimat terdapat dua subjek yang dihubungkan dengan kata penghubung
―either….or…‖, ―neither….nor…‖ dan ―not only…but also…‖ maka kata kerja yang digunakan harus menyesuaikan dengan subjek terakhir (yang paling dekat dengan kata kerja). Contoh Kalimat :
Either my brother or my sister loves watching action movies.
Neither my sister nor my friends like playing Badminton.
Not only the students, but also the teachers are going to attend the school anniversay party.
– Jika kata ganti tak tentu digunakan sebagai objek dalam suatu kalimat, maka kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk tunggal. Beberapa bentuk kata ganti tak tentu adalah anybody (siapapun), anyone (siapapun), anything (apapun), each (setiap), either (salah satu), everybody (setiap orang), everyone (setiap Orang, everything Semua hal). nobody (tak seorangpun) no one (tak
seorangpun ). somebody (seseorang). someone (seseorang). Contoh Kalimat :
Everything is messy right now.
No one knows where she is living right now.
Anything happens for a reason.
– Jika collective noun menjadi subjek dari suatu kalimat, maka kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk jamak. Contoh dari collective noun adalah organization, group, class, team, club, serta people. Contoh Kalimat :
People have to choose a reliable president for this country.
My class make a plan for having a farewell party.
– Ketika subjek suatu kalimat dilengkapi dengan several, both, others, many, atau few maka kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk jamak. Contoh Kalimat :
Many students are working hard to face an English debate competition.
Both my brother and sister want to spend their long holiday in Yogyakarta.
– Jika kata kerja kolektif digunakan sebagai subjek dalam suatu kalimat. maka bentuk kata kerja yang digunakan adalah bentuk tunggal. Kata benda kolektif dapat berupa kata benda satuan ukuran, uang, ataupun waktu. Contoh Kalimat :
Five hours is enough time to finish reading these two journals.
– Jika kata benda yang memiliki sifat jamak dilekati oleh the pair of maka bentuk kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk tunggal. Contoh Kalimat :
The pair of shoes in that store is really expensive.
– Jika suatu kata benda dilekati oleh every atau each dan menjadi subjek dari kalimat maka bentuk kata kerja yang digunakan adalah bentuk tunggal. Contoh Kalimat :
Every student in this class intends to go to the music concert tomorrow.
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Each employee wants to have high salary.
– Jika kata benda dilekati oleh a number maka bentuk kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk jamak. Sebaliknya jika menggunakan the number maka kata kerjanya berbentuk tunggal.
Contoh Kalimat :
The number of lecturers attends an important meeting in Malaya Hotel.
A number of employees hold a protest for the low salary.
b. Kesesuaian antara kata ganti dan yang mendahului kata ganti.
Agreement in number Untuk bentuk kata yang mendahului kata ganti tersebut, baik dalam bentuk tunggal maupun jamak.
My brother tries hard to finish his annual report this night.
All students have to submit their thesis proposal as soon as possible.
± Agreement in gender
Kata ganti akan mengikuti sifat gender kata yang mendahului kata ganti, baik berupa sifat feminine, mascule, maupun neutral.
Mey will go to England by herself within this month.
My Father will go to his friend‘s marriage anniversary tomorrow.
± Agreement in person
Kata ganti mengikuti sifat gender yang mendahului kata ganti baik berupa orang pertama, kedua, maupun orang ketiga.
My little sister has not finished her English assignment.
My parents want to spend their weekend by having a vacation together.
Catatan:
Jika kata yang mendahului pronoun berupa indefinite pronoun, maka pronoun yang digunakan adalah bentuk tunggal (singular). Beberapa indefinite pronoun dalam baha- sa Inggris adalah each, either, everybody, everyone, everything, much, anybody, anyone, anything, neither, no one, nothing, somebody, someone, one, atau something.
Apabila kata yang mendahului kata ganti berupa plural idefinite pronoun, maka bentuk kata ganti yang digunakan berbentuk jamak. Dalam bahasa Inggris plural indefinite pronoun adalah several, others, both, many, few, some, many.
Apabila kata yang mendahului kata ganti terdiri dari dua atau lebih serta dihubungkan dengan ―and‖
maka kata gantinya akan berbentuk jamak.
Apabila antecedent kalimat menggunakan bentuk not only….but also, neither….nor, either…..or, maka kata ganti yang digunakan akan mengikuti anteceden yang kedua. Apabila terdapat kalimat
mengandung klausa relatif yang menggunakan kata that, who, which, maka bentuk kata kerja atau kata ganti yang digunakan harus mengikuti bentuk antecedent.
Ellipsis
Pengertian Ellipsis (…)
Ellipsis atau omission marks atau suspension adalah salah satu punctuation (tanda baca) yang digunakan untuk menunjukkan adanya bagian yang hilang pada direct quotation (kutipan langsung) dan untuk memutus suatu quote speech (kutipan perkataan).
Adapun aturan penggunaan ellipsis beserta skemanya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
No Aturan Skema Keterangan
1 Jika
ellipsis berada di tengah kalimat (diapit oleh huruf atau kata), maka diantara tanda baca ini diberikan satu spasi.
l … r lihat contoh 1.a
2
a Jika tanda baca ini berada di akhir kalimat, huruf terakhir
pada suatu kalimat diikuti oleh ellipsis dengan satu spasi. l …
lihat contoh 2 b
Jika pada kondisi a diikuti oleh oleh tanda baca lain seperti
kutip, tanda seru, atau tanda tanya, tidak perlu ditambahkan satu spasi diantaranya. Adapun full stop tidak ditambahkan
walaupun ellipsis berada di akhir kalimat.
l …”
l …!
l …?
3 Jika ellipsis diikuti oleh koma, tidak ditambahkan spasi. l …, lihat contoh 1.b
4 Jika ellipsis berada setelah koma dan sebelum huruf
(atau kata), maka diberikan spasi diantaranya. , … r lihat contoh 1.b
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Beberapa Penggunaan dan Contoh Kalimat dengan Ellipsis
Penggunaan Contoh Kalimat
Ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada
bagian yang dihilangkan pada direct quotation
(kutipan langsung)
1.a The Mariana Trench that is located in the western Pacific Ocean is the deepest part of the world‘s oceans. —>
Ellipsis:
The Mariana Trench … located in the western Pacific Ocean is the
deepest part of the world‘s ocean.
(Palung Mariana … berlokasi di barat Samudera Pasifik adalah bagian terdalam dari laut di dunia.)
1.b Doing exercise regularly in the morning, jogging or brisk walking, reduces the risk of heart disease and boosts our mood
Ellipsis:
Doing exercise regularly in the morning, jogging or brisk walking, …
boosts our mood.
(Berolahraga secara teratur di pagi hari, jogging atau berjalan,
… menaikkan mood kita.) Ellipsis digunakan untuk menunjukkan
bahwa suatu
qouted speech (kutipan perkataan) ditinggalkan
dengan tidak diselesaikan. Namun bukan karena terhenti tiba-tiba
seperti penggunaan dash, melainkan sengaja tidak
melanjutkan bagian yang tidak terkatakan
2 ―Nobody can imagine …‖, Lia said.
(―Tak seorangpun dapat membayangkan …,‖ kata Lia.) [Keterangan: comma (koma) berada di dalam kutipan]
C. SUBJUNCTIVE A. Pengertian.
Sebelum membicarakan rumus subjunctive wish dan yang lain, mari kita definisikan terlebih dahulu apa itu subjunctive. Pengertian Subjunctive termudah adalah antara kenyataan atau fakta dan harapan berlawanan atau bertolak belakang dengan harapan. Kata-kata yang bisa mengekspresikannya adalah wish (berharap), if only (seandainya), would rather (lebih suka) dan as if/as though (seolah-olah).
Singkatnya subjunctive adalah bentuk pengandaian. Materi ini sering kali muncul dalam berbagai bentuk test bahasa Inggris, bahkan dalam test berskala international sekalipun seperti TOEFL dan TOIEC. Oleh karena itu pastikan kamu menguasai betul-betul materi ini.
B. Rumus Subjunctive
Di atas sudah dijelaskan bahwa kalimat subjunctive selalu bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi. Adakalanya kenyataan itu terjadi pada masa sekarang (present), masa yang akan datang (future) dan masa lampau (past). Oleh karena itu rumus subjunctive pun dibagi menjadi tiga berdasar waktunya:
1. Present Tense.
Jika faktanya terjadi pada masa sekarang, maka kalimat fakta yang bisa ditarik atau disimpulkan dari kalimat subjunctive pun harus berupa simple present tense. Adapun rumusan subjunctive present tense adalah:
Subjunctive Verb + S + Verb-2.
Contoh:
a. Subjunctive: I wish I knew what to do.
(saya berharap saya tahu apa yang harus aku lakukan).
Faktanya: I don‘t know what to do.
b. Subjunctive: If only I didn‘t have homework, I can sleep.
(seandainya aku tidak punya banyak PR, aku bisa tidur).
Faktanya: I have homework.
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
c. Subjunctive: Stay calm and act as if there was nothing happen (santai saja dan bertingkahlah seperti tidak terjadi apa2).
Faktanya: There is something happen.
Future Tense.
Jika kenyataannya terjadi pada masa yang akan datang, maka kalimat fakta yang bisa ditarik atau disimpulkan dari kalimat subjunctivenya harus berupa simple future tense. Adapun rumusannya adalah:
Subjunctive Verb + Subject + Could/Would + infintive/verb-1.
Contoh:
a. Subjunctive: I wish I could come to your party tomorrow.
(Aku berharap aku bisa datang ke pestamu besok).
Faktanya: I will not come.
b. Subjunctive: If only I could follow the tour to Bali next month.
(seandainya aku bisa ikut tour ke Bali bulan depan).
Faktanya: I will not follow.
c. Subjunctive: You bring an umbrella as if today would rain. Don‘t you see sun shines so bright?
(kamu bawa payung seperti mau hujan saja. Tidak kah kamu lihat matahari bersinar cerah?).
Faktanya: Today will not rain.
Past Tense.
Jika faktanya terjadi pada masa lampau, maka kalimat fakta yang bisa ditarik atau disimpulkan dari kalimat subjunctive haruslah berupa simple past tense. Adapun rumusannya adalah:
Subjunctive Verb + Subject + had + Verb-3.
Contoh Kalimat:
a. Subjunctive: I wish I had studied harder when I was at school.
(aku berharap dulu rajin belajar pas lagi sekolah).
Faktanya: I did not study hard.
b. Subjunctive: If only I had known that Sean is your girl, I would not touch her.
(Seandainya aku tahu bahwa Sean adalah pacarmu, Aku tidak akan mendekatinya).
Faktanya: I did not know.
c. Subjunctive: She just passed in front of me as though she had never know me.
(Dia lewat di depanku seolah-olah dia tidak pernah mengenalku).
Faktanya: She knew me.
C. Pengecualian Rumus Subjunctive.
Khusus untuk subject I yang menggunakan to be, maka to be nya harus menggunakan were. Misalnya: If only I were a Superman, dan bukan If only I was superman (X).
Demikianlah penjelasan tentang Rumus Subjunctive Wish, As if, Would rather, If only. Semoga bermanfaat dan jika kamu menyukai penjelasan ini, mohon like, twit atau komentar di bawah ini. Terima kasih dan sebagai penutup mari kita dendangkan sepenggal lirik lagu Backstreet Boy dengan judul All I have to give:
I wish I could give the world to you, the love is all I have to give.
Direct Indirect Speech
Direct Speech (Kalimat Langsung) ialah kata-kata kalimat yang diucapkan langsung oleh si pembicara.
Indirect Speech (Kalimat Tak Langsung) ialah kalimat yang diucapkan untuk melaporkan kata- katansi pembicara kepada orang lain. Jadi, Indirect Speech (Reported Speech) digunakan bila kita ingin melaporkan kata-kata seseorang kepada orang lain secara tak langsung.
D. DIRECT AND INDIRECT SPEECH
Direct & Indirect Speech terdiri dari 3 jenis yaitu : I. Statement (pernyataan)
II. Command (perintah) III. Question (pertanyaan)
Perubahan-perubahan yang perlu dari Direct ke Indirect Speech : 1. To be & Auxiliary Verbs
Direct Indirect Am/is/are - was/were Shall/will - should/would Can - could May - might
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Must
Have/has to - had to Ought to
2. Time & Place (keterangan waktu & tempat) Direct Indirect
now - then
tomorrow - the following day next week - the following week tonight - that night
today - that day yesterday - the day before last night - the night before last week - the week before, the precious week here - there
this - that these - those
3. Tenses
Direct Indirect Simple present - simple past Simple past
- past perfect Present perfect
Present continous - past continous Present perfect continous - past perfect continous Simple future - past future
I. STATEMENT
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata that (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan (reported words). Kalimat-kalimat pengantar dalam indirect statement ialah :
He said
He said to me that + reported words He told me
e.g - Mary told her friends ―I have been to Bali twice.‖
- Mary told her friends that she had been to Bali twice.
- Father said ―I am going out of town tomorrow‖
- Father said that he was going out of town the following day.
- Mary told John ―my father warned me last night‖
- Mary told John that her father had arned her the night before.
- My sister said to me ―I don‘t like tennis‖
- My sister said to me that she didn‘t like tennis.
- Tom said ―I didn‘t go to school this morning‖
- Tom said that he hadn‘t gone to school that morning.
Apabila kalimat pengantarnya dalam bentuk Simple Present Tense, maka kalimat yang dilaporkan tidak mengalami perubahan.
e.g - John says ―I will go to Bandung tomorrow‖
- John says that he will go to Bandung tomorrow - Mary says ―I have seen that film‖
- Mary says that she has seen that film.
- My brother says ―I met Tom at the party last night‖
- My brother says that he met Tom at the party last night.
- Tom says ―I don‘t like English‖
- Tom says that he don‘t like English.
II. COMMAND
Command dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu : 1. Positive Command
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Dalam perintah positif kita tambahkan to di depan kalimat perintahnya, sebagai penghubung antara kalimat pengantar dan perintah yang dilaporkan. Kalimat-kalimat pengantar dalam jenis ini ialah :
to + infinitive He asked me
He told me
e.g - He asked me ―Open your book‖
- He asked me to open my book.
- Mary told me ―Stop talking to Jane‖
- Mary told me to stop talking to Jane.
- Mother asked John ―Pay attention to what I say‖
- Mother asked John to pay attention to what she says.
- John told Mary ―Wait until I come‖
- John told Mary to wait until he comes.
- The teacher said to the students ―Be quiet while I am talking‖
- The teacher told the students to be quiet while she is talking.
2. Negative Command
Dalam perintah negatif kita tambahkan not to di depan perintah yang dilaporkan.
e.g - Mary told John ―Don‘t wait for me‖
- Mary told John not to wait for her.
- I told him ―Don‘t mention it to anyone‖
- I told him not to mention it to anyone.
- Father asked her ―Don‘t go there alone‖
- Father asked her not to go there alone.
- Ira asked Tom ―Don‘t come to my house again‖
- Ira asked tom not to come to her house again.
- Mothers asked John ―Don‘t smoke too much‖
- Mother asked John not to smoke too much.
III. QUESTION
Bila pertanyaan langsung (direct question) menggunakan kata-kata tanya seperti ; Where, When, Why, What, Who, How, dll, maka kata-kata tersebut digunakan sebagai penghubung dalam reported Speech. Pertanyaan yang dilaporkan berubaha menjadi bentuk positif. Kalimat pengantarnya ialah : Positive Form
He asked me where When etc.
e.g - The man asked me : ―Where do you live ?‖
- The man asked me where I lived.
- John asked Mary : ―Why do you get angry with me ?‖
- John asked Mary why she got angry with him.
- I asked him : ―When did you get back from your trip ?‖
- I asked him when he had got back from his trip.
- He asked me : ―How will you go there ?‖
- He asked me how I would go there.
- John asked the girl : ―What is your name ?‖
- John asked the girl what her name was.
Bila pertanyaan langsung tidak menggunakan kata-kata tanya, dan hanya merupakan pertanyaan dalam bentuk “Yes & No Question”, maka kita menggunakan kata-kata if, whether (jika, apakah) sebagai penghubung antara kalimat pengantar dan pertanyaan yang dilaporkan.
e.g - The boy asked John : ―Does Mary live near here?‖
- The boy asked John if Mary lived near there.
- The teacher asked her : ―Have you finish your homework ?‖
- The teacher asked her if he had finished her homework
- Mary asked me : ―Did you she John at the party the night before.
- Mary asked me whether I had seen John at the party the night before.
- We asked them : ―Will you go to the movie with us tonight ?‖
- We asked them whether they would go to the movie with us that night.
- Mother asked John : ―Are you going to marry her ?‖
- Mother asked John if he was going to marry her.
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Note : Baik if maupun whether dapat digunakan bergantian IV. REPORTED SPEECH / MIXED TYPE (Jenis Gabungan)
Bila pertanyaan dan pernyataan digabung dalam Reported Speech maka kita menggunakan kata as (karena) sebagai penghubung pada bagian kalimat pernyataan yang dilaporkan. Dalam hal ini kalimat pernyataan tersebut dilaporkan kemudian. Perhatikanlah contoh-contoh berikut ini :
e.g - She asked me :‖What is the time ?‖, my watch has stopped.
- She asked me what the time was as her watch had stopped.
- Ira asked John :‖what is the matter with you ?‖, You don‘t look well.
- Mary asked John what the matter was with him as he didn‘t look well.
- I asked her :‖How long have you been studying English ?‖, Your accent is very good.
- I asked her how long she had been studying English as he her accent was very good.
- He told me :‖I am off to the movie,‖ Where are you going ?‖
- He told me that he was off to the movie and asked me where I was going.
- She said :‖It is cold inside,‖ Is the window open ?
- She said that it was cold inside and asked if the window was open.
Bila dalam pertanyaan langsung disertai dengan jawaban Yes dan No, maka kita menggunakan kata but sebagai penghubung untuk jawaban No dan kata and sebagai penghubung untuk jawaban Yes.
e.g - He asked me :‖Will you go out wiith me ?‖ No, I won‘t.
- He asked me if I would go out with him but I said I wouldn‘t.
- Mother asked John :‖Have you had lunch ?‖ No, I haven‘t.
- Mother asked John if he had had lunch but he said he hadn‘t.
- She asked me :‖Can you meet me tomorrow ?‖ No.
- She asked me if I could meet her the following day but I said I couldn‘t.
- I asked her :‖Do you like vegetables ?‖ Yes, I do.
- Is asked her if she liked veggetables and she said she did.
- Mary asked John :‖Did you phone me last night ?‖ Yes, I did.
- Mary asked John if he had phoned her the night before and he said he had.
- Father asked me :‖Are you going to the movie tonight ?‖ Yes.
- Father asked me if I was going to the movie that night and I said I was.
Direct & Indirect with Auxiliaries
Perhatikan perubahan-perubahan yang perlu dari Auxiliaries Direct Indirect
Was/were - had been can - could may - might must & have to - had to
must not - wasn‘t to/musn‘t needn‘t - didn‘t have to
e.g - Mary said :‖ I was sick yesterday.‖
- Mary said that she had been sick the day before.
- The man asked me :‖ Can you speak English ?‖
- The man asked me if I could speak English.
- Mary said to John :‖You may come to my house tomorrow.‖
- Mary said to John that she might come to his house the following day.
- Mother told John :‖You must study harder if you want to pass the exam.‖
- Mother told John that he had to study harder if he wanted to pass the exam.
- The police told me :‖ You must not drive without license.‖
- The police told me that I wasn‘t to drive without license.‖
- The teacher told them :‖You needn‘t hurry.‖
- The teacher told them that they didn‘t have to hurry.
Preference
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
MATERI BAHASA INDONESIA 1. MEMBACAKAN BERITA
Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih:
1. lafal dan pengucapan yang jelas;
2. intonasi yang benar;
3. sikap yang benar.
2. KATA BAKU
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata baku digunakan dalam teks- teks berita, makalah, surat dinas, dan teks-teks lain yang bersifat resmi.
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata tidak baku biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari Yang dimaksud dengan kata baku adalah kata-kata yang sesuai dengan pedoman atau kaidah yang ditentukan (standardisasi).
3. HIKAYAT
Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1985:59) mengatakan bahwa hikayat adalah jenis prosa, cerita Melayu Lama yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mirip cerita sejarah atau membentuk riwayat hidup.
Contoh:
- Hikayat Indera Bangsawan;
- Hikayat Iskandar Zulkarnaen;
- Hikayat Bayan Budiman Ciri-ciri hikayat
1. Sebagian besar berupa sastra lisan (disampaikan dari mulut kemulut);
2. Anonim (tidak dikenal namapengarangnya);
3 . Komunal (hasil sastra yang ada dianggap milik bersama);
3. Statis (tidak mengalami perubahan atau perkembangan);
4. Tidak berangka tahun (tidak diketahui secara pasti kapan karya tersebut dibuat); dan 5. Istana sentris/kraton sentries kehidupan raja-raja dan kaum kerabatnya).
Ciri khas sebuah hikayat:
1. Menimba bahannya dari kehidupan raja-raja dan dewa-dewi,
2. Isinya dongeng yang serba indah yang membawa pikiran sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur 3. Pembaca ke alam khayal, dan lara, pembangkit semangat juang,
4. Melukiskan peperangan yang hebat, dahsyat, tempat para raja/dewa mempertunjukkan kesaktiannya untuk merebut kerajaan atau seorang puteri dll.
4. RESENSI
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan Umumnya resensi terdiri dari 1. Judul Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
2. Identitas buku meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
3. Isi Meliputi
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
- ulasan singkat isi - keunggulan buku, - kelemahan buku, - rumusan kerangka 4. Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.
Apa saja unsur-unsur dalam resensi? Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
• Judul resensi
• Identitas karya (buku) yang diresensi • Uraian tentang jenis karya yang diresensi
• Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi • Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
Bagaimana langkah-langkah menulis resensi buku (novel)?
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
1. Tahap Persiapan meliputi:
(a) Membaca contoh-contoh resensi; dan (b) Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
(a) Membaca buku yang akan diresensi;
(b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
(c) Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi..
3. Tahap Penulisan meliputi:
(a) Menuliskan identis buku;
(b) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
(d) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya.
(e) Membuat judul resensi.
Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Bagaimana cara menemukan kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi?
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi adalah:
• membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
• mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.
5. UNGKAPAN/IDIOM
Ungkapan/idiom adalah satuan bahasa, baik berbentuk kata, frasa, maupun klausa yang maknanya sudah tidak dapat dirunut kembali dari makna denotasi unsur-unsur yang menyusunnya.
Contoh :
a. Orang terkaya itu mempunyai gula-gula yang disimpannya di luar kota.
b. Si panjang tangan itu sudah memperbaiki tingkah lakunya.
c. Orang itu sedang dicari polisi karena tercatat dalam daftar hitam.
Berdasarkan atas makna unsur-unsur yang membentuknya, idiom dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
a. Idiom penuh, yaitu idiom atau ungkapan yang seluruh unsure pembentuknya tidak dapat dikembalikan kepada makna denotasinya/sebenarnya.
b. Contoh:
1. Gulung tikar berarti bangkrut.
2. Pantat kuning berarti pelit/kikir.
Kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya. Demikian juga kata pantat dan kata kuning.
b. Idiom sebagian, yaitu idiom atau ungkapan yang sebagian unsur pembentuknya masih dapat dikembalikan kepada makna denotasinya.
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Contoh:
1. Kabar burung berarti kabar atau berita yang belum tentu kebenarannya.
2. Daftar hitam berarti daftar nama orang yang terlibat dalam tindak kejahatan.
Dalam hal ini, kata kabar dan daftar masih dapat dikembalikan pada makna denotasinya.
6. PROPOSAL
Pada umumnya sebelum kita melakukan suatu kegiatan, kita harus menyusun rencana kegiatan terlebih dahulu. Rencana kegiatan itu berisi strategi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.Rencana kegiatan yang disusun itu disebut proposal.
Proposal dapat didefinisikan sebagai rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal
Contoh format penyusunan proposa kegiatan
1. Nama kegiatan (Judul) Nama kegiatan/judul yang akan dilaksanakan tercermin dalam judul proposal.
2. Latar belakang Latar belakang proposal berisi pokok-pokok pemikiran dan alasan perlunya diadakan kegiatan tertentu.
3. Tujuan Penyusunan proposal harus merumuskan tujuan sedemikian rupa agar target yang akan dicapai dapat dirasakan oleh pembaca proposal. Oleh karena itu,tujuan harus dijabarkan supaya tampak manfaatnya.
4. Tema Tema adalah hal yang mendasari kegiatan tersebut.
5. Sasaran/pesertaPenyusun proposal harus menetapkan secara tegas siapa yang akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
6. Tempat dan waktu kegiatan Dalam proposal harus dituliskan secara jelas kapan dan di mana kegiatan akan dilaksanakan.
7. Kepanitiaan Penyelenggara atau susunan panitia harus dicantumkan dalam proposal dan ditulis secara rinci.
8. Rencana anggaran kegiatan Penulis proposal harus menyusun anggaran biaya yang logis dan realistis, serta memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. 9. Penutup Berisi ucapan terima kasih
7. KARANGAN ILMIAH
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.
Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:
1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.
2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan ukuran 12.
3. Menggunakan tinta berwarna hitam.
4. Batas-batas pengetikan:
a. pias atas 4 cm;
b. pias bawah 3 cm;
c. pias kiri 4 cm; dan d. pias kanan 3 cm.
Sistematika Karya Ilmiah BAGIAN PEMBUKA 1 . Kulit Luar/Kover
Yang harus dicantumkan pada kulit luar dan halaman judul a. Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika ada) b. Keperluan Penyusunan
c. Nama Penyusun
d. Nama Lembaga Pendidikan e. Nama Kota
f. Tahun Penyusunan
karangan ilmiah adalah sebagai berikut:
2 . Halaman Judul
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
3 . Halaman Pengesahan,
Dalam halaman ini dicantumkan nama guru pembimbing, kepala sekolah, dan tanggal, bulan, tahun persetujuan.
4 . Kata Pengantar
Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan, (2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat, (3) kesulitan/ hambatan yang dihadapi, (4) ucapan terima kasih kepada pihak
yang membantu tersusunnya karangan ilmiah, (5) harapanpenulis, (6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah.
5. Daftar Tabel
Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah.
6. Daftar Grafik, Bagan, atau Skema
Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel.
7. Daftar Singkatan/Lambang
Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan, atau Skema.
BAGIAN INTI KARANGAN 1. Bab Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.
1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.
1.3 Tujuan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul. Tujuan boleh lebih dari satu.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.
1.5 Landasan Teori
Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti.
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab be rikutnya.
Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta cukup mencakup masalah yang dibahas.
1.7 Sumber data
Sumber data yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar, diskusi, dan sebagainya.
1.8 Metode dan teknik
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.
b. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas.
1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok secara garis besar dari bab I sampai bab terakhir atau kesimpulan dari suatu karangan ilmiah. Berdasarkan landasan teori
2. Bab Analisis/Bab Pembahasan
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah,yaitu masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.
3. Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan.Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada relevansinya dengan hambatan yang dialami selama penelitian.
BAGIAN PENUTUP 1. Daftar Pustaka
Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan lain-lain.
Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka.
2. Penulisan Lampiran (jika diperlukan) 3. Penulisan Indeks (jika diper lukan)
8. KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI
Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki berkaitan erat dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan karya ilmiah.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki, kita akan melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data.
1. Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena pengambilan data tanpa mencantumkan sumber aslinya dapat dikategorikan sebagai penjiplakan atau plagiat.
2. Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah ataupun direkayasa.
3. Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, baik dari objektivitas, metode pengumpulan, (jika data diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau angket) maupun kewenangan pihak pemberi data.
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
MATERI BAHASA ARAB
ADAD & MA'DUD:MUROKKAB ADADI
Yaitu gabungan kata bilangan (ADAD) dengan kata yang dihitungnya (MA'DUD), yaitu Kalimah Isim yang terletak setelah adad.
Bentuk-bentuk Adad & Ma‘dudnya 1. Adad 1 dan 2
Adad terletak setelah ma‘dud jadi na‘at. Dibaca mengikuti ma‘dud
Ma‘dud terletak sebelum adad jadi Man‘ut. Dibaca tergantung kata sebelumnya
Adad dan ma‘dud harus sama dalam mudzakar & muannatsnya. Jika mudzakar tidak dibubuhi ta marbuthah. Jika muannats dibubuhi ta marbuthah
Adad Ma‘dud
ٌ دحاو ٌ لجر
seorang laki-laki
ةدحاو ةأرمإ
Seorang wanita
نانثإ نلاجر
Dua orang laki-laki
ناتنثإ ناتأرمإ
Dua orang wanita
2. Adad 3-10
Adad dibaca tergantung sebelumnya
Adad jadi mudhaf. Dan Ma’dud jadi mudhaf ilaih, dibaca Jar.
Ma‘dud harus berbentuk Jama‘ Nakirah
Jika Ma’dudnya mudzakkar (laki-laki:tidak tidak dibubuhi ta marbuthah) maka adadnya muanntas (wanita:dibubuhi ta marbuthah). Begitu juga sebaliknya.
Ma‘dud : Muanntas Adad:Mudzakkar
ةوسن رشع,عست,ًنامث,عبس, ُّتِس,سمخ,عبرأ,ثلاث
Ma‘dudu mudzkkar Adad muanntas
لاج ِر ةعست,ةٌنامث,ةعبس,ةَّتِس,ةسمخ,ةعبرأ,ةثلاث
3. Adad 11-19
Adadnya berbentuk MUROKKAB
Yang pertama dan kedua wajib dibaca fathah selamanya
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
Kecuali adad 12, yang pertamanya diakhiri dengan alif jika rofa (dibaca aa..), diakhiri dengan ya jika nashab atau jar (dibaca ai..)
Ma’dudnya harus berbentuk ISIM MUFRAD NAKIROH ,dibaca NASHAB
Adad pertama (satuan) harus mudzakkar jika ma’dudunya muannats dan sebaliknya.
Adad kedua (sepuluh) disamakan dengan ma‘dudunya.
Ma‘dud Adad
لاجر رشعٌدحأ
لاجر رشعًٌنثإ/انثإ
لاجر رشعٌةثلاث
لاجر رشعٌةعبرأ
ةارمإ ةرشعٌىدحإ
ةأرمإ ةرشعًٌتنثإ/اتنثإ
ةأرمإ ةرشعٌثلاث
ةأرمإ ةرشعٌعبرأ
4. Adad 20-99
Antara satuan dan puluhan disambung dengan huruf Athaf. Jadi yg satuan menjadi ma‘thuf alih, dibaca tergantung sebelumnya. Yang puluhan menjadi ma‘thuf, dibaca mengikuti ma‘thuf alaih.(termasuk ke dalam Murokkab Athfi).
Ma’dudnya harus terdiri dari Isim Mufrad Nakirah,dibaca Nashab
Ma‘dud Adad
لاجر نورْشِعوٌ دحأ
لاجر نورشعوٌنانْثإ
لاجر نورشعوٌةثلاث
لاجر نورشعوٌةعبرأ
ةأرمإ نورشعوٌىدحإ
ةأرمإ نورشعوٌناتنثإ
ةأرمإ نورشعوٌثلاث
ةأرمإ نورشعوٌعبرأ
5. Adad 100 & 1000
Adad harus diidhafatkan pada ma‘dudnya
Jadi Adad = Mudhaf, Ma‘dud = Mudhaf Ilah
Ma‘dud harus terdidri dari Ism Mufrad
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
MA’DUD ADAD
لجر ٌُةَئاِم
ةأرمإ ةئام
ر
لج فلأ
ةأرمإ فلأ
MA’THUF ALAIH & MA’THUF :MUROKKAB ATHFI
Jika ada Kalimat Isim (KI) yang disambungkan dengan kata sebelumnya oleh huruf athaf maka disebut Ma’thuf (Mtf), dibaca mengikuti KI sebelumnya (Ma’thuf alaih/Mta).
Mta dibaca tergantung sebelumnya.
Ha Makna Mtf Ha Mta
ََو Dan ةقيرط و ةركفَملاسلإا
َِوَأَ/ ْوَأ Atau اهتخأ وأ ادنهَ ْز َّوَجَت
ََف Terus ديز ـَف محمدَءاج
ََّمُث Kemudian رمع مث محمدَتام
لا Tidak ةزمه لا ريهزََمَّسَبَت
َْلَب Tapi لَس ْرُمَيبن لب نونجمَهنإَاوُلاَق
َْنكل Tapi ةزمه نكل محمدَتام َام
ىتح Hingga اهسأر ىتح ةكمسلاَ ُتلكأ
َْمَأ Atau رفاك مأ تنأَملسمأ
MUBDAL MINHU & BADAL:MUROKKAB BADALI
BADAL adalah Kalimat Isim yang :
1. Menjelaskan kalimah sebelumnya, 2. Hakikatnya sama dengan sebelumnya, 3. Merupakan rincian kata sebelumnya,
4. Jika kata sebelumnya (Mubdal Minhu) dibuang maka maknanya tidak berubah.
BADAL dibaca mengikuti Mubdal Minhu. Biasanya BADAL diartikan dengan
“yaitu……..”
BADAL MUBDAL MINHU
....نيذلاَطارص ميقتسملاَطارصلاَاندهإ
yaitu jalannya orang-orang Tunjukanlah kami jalan yang lurus,
[SUKSES UM-PTKIN 2020]
yang..
محمد انيبنَىلعَلصَمهللا
yaitu Muhammad Ya allah berikanlah rahmatmu kepada nabi kami
اًحِلاَص َْمُهاَخَأََدوُمَثَىَلِإَاَنْلَس ْرَأَْدَقَل َو
yaitu shalih Sungguh kami telah mengutus kepada kaum tsamud,saudara mereka
ََني ِطاَيَش
َِّن ِجْلا َوَ ِسْن ِْلإاَ َا ًّوُدَعٍَّيِبَنَِّلُكِلَاَنْلَعَجَ َكِلَذَك َو Yaitu Syetan-syetan manusia
dan jin
Begitu juga kami telah menjadikan musuh bagi setaiap nabi,y