Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah
KOMISI GLOBAL
UNTUK PEKERJAAN MASA DEPAN
Pekerjaan untuk masa depan yang
lebih cerah
KOMISI GLOBAL
UNTUK PEKERJAAN MASA DEPAN
PEKERJAAN UNTUK
MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH
KOMISI GLOBAL UNTUK PEKERJAAN MASA DEPAN
INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION
2
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
Hak Cipta © International Labour Organization 2019 Pertama diterbitkan 2019
Publikasi Kantor Perburuhan Internasional memiliki hak cipta berdasarkan Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Namun demikian, potongan pendek darinya boleh direproduksi tanpa izin, dengan syarat sumbernya disebutkan. Untuk hak reproduksi atau terjemahan, permohonan hendaknya diajukan kepada ILO Publications (Rights and Licensing), International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland, atau melalui email: [email protected]. Kantor Perburuhan Internasional menyambut baik permohonan semacam itu.
Perpustakaan, lembaga dan pengguna lain yang terdaftar pada organisasi hak reproduksi diperbolehkan membuat salinan sesuai dengan izin yang diterbitkan untuk mereka untuk tujuan ini. Kunjungi www.ifrro.org untuk mendapatkan hak reproduksi di negara Anda.
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah - Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan Kantor Perburuhan Internasional - Jenewa: ILO, 2019
ISBN 978-92-2-133101-8 (print) 978-92-2-133102-5 (web pdf)
pekerjaan masa depan / pekerjaan layak / pembangunan manusia / kesetaraan gender / perlindungan sosial / kebebasan berserikat / waktu kerja / perundingan bersama / kontrak sosial / ekonomi dan pembangunan sosial / peran ILO
13.01.1
Juga tersedia dalam bahasa Inggris: ISBN 978-92-2-132795-0 (cetak), ISBN 978-92-2-132796-7 (web pdf); Arab: ISBN 978-92-2-132811-7 (cetak), ISBN 978-92-2-132812-4 (web pdf); Mandarin: ISBN 978-92- 2-132815-5 (cetak), ISBN 978-92-2-132816-2 (web pdf); Prancis: ISBN 978-92-2-132799-8 (cetak), ISBN 978-92-2-132800-1 (web pdf); Jerman: ISBN 978-92-2-132819-3 (cetak), ISBN 978-92-2-132820-9 (web pdf); Rusia: ISBN 978-92-2-132807-0 (cetak), ISBN 978-92-2-132808-7 (web pdf); dan Spanyol: ISBN 978-92-2-132803-2 (cetak), ISBN 978-92-2-132804-9 (web pdf).
Katalogisasi ILO dalam Data Publikasi
Penyebutan yang dipergunakan di dalam publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan penyajian materi di dalamnya tidak mengisyaratkan penyampaian pendapat apapun dari pihak Kantor Perburuhan Internasional mengenai status hukum suatu negara, daerah atau wilayah atau otoritasnya, atau mengenai garis perbatasannya.
Tanggung-jawab atas pendapat yang disampaikan di dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang bertanda-tangan semata-mata berada di tangan pengarangnya, dan publikasi bukan merupakan dukungan dari Kantor Perburuhan Internasional terhadap pendapat yang disampaikan di dalamnya.
Penyebutan nama perusahaan dan produk dan proses komersil tidak mengisyaratkan dukungan dari Kantor Perburuhan Internasional, dan tidak disebutkannya suatu perusahaan, produk atau proses konersil tertentu bukan merupakan tanda ketidaksetujuan.
Informasi tentang publikasi dan produk digital ILO bisa didapatkan di: www.ilo.org/publns
Dicetak di Indonesia
3
Prakata 5
RINGKASAN EKSEKUTIF 7
1. MEMANFAATKAN MOMENTUM 13
2. MEMBAWAKAN KONTRAK SOSIAL:
SEBUAH AGENDA YANG BERPUSAT PADA MANUSIA 21
2.1 Meningkatkan investasi dalam kemampuan manusia 23
BELAJAR SEUMUR HIDUP UNTUK SEMUA 24
MENDUKUNG ORANG MELALUI TRANSISI 26
AGENDA TRANSFORMATIF UNTUK KESETARAAN GENDER 28
MEMPERKUAT PERLINDUNGAN SOSIAL 29
2.2 Meningkatkan investasi pada lembaga kerja 31
MENETAPKAN JAMINAN TENAGA KERJA UNIVERSAL 32
MEMPERLUAS KENDALI WAKTU 34
MEREVITALISASI PRESENTASI KOLEKTIF 35
TEKNOLOGI UNTUK PEKERJAAN LAYAK 36
2.3 Meningkatkan investasi dalam pekerjaan yang layak dan berkelanjutan 39 TRANSFORMASI EKONOMI UNTUK MEMPROMOSIKAN PEKERJAAN LAYAK 40 DAN BERKELANJUTAN
PERGESERAN INSENTIF: MENUJU MODEL BISNIS DAN EKONOMI
YANG BERPUSAT PADA MANUSIA 42
3. MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB 47
MENGHIDUPKAN KEMBALI KONTRAK SOSIAL 48
TANGGUNG JAWAB ILO 49
TANGGUNG JAWAB DAN TANTANGAN SISTEM MULTILATERAL 50
KOMENTAR TERAKHIR 51
Catatan 53
Daftar pustaka 58
Lampiran. Anggota Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan 64
DAFTAR ISI
4
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
5
PRAKATA
Sebagai Presiden, atau sebagai Perdana Menteri, seseorang akan memiliki hak istimewa untuk terlibat dalam banyak peristiwa dan proses. Namun bagi kami berdua, yang menjadi ketua bersama Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan, hal ini terasa begitu istimewa. Ini merupakan refleksi baik tentang isu-isu yang ada maupun tentang cara Komisi ini bekerja.
Kami memiliki, dalam sejarah pribadi masing-masing, latar belakang di industri dan serikat pekerja. Dari pengalaman kami sendiri, kami tahu pentingnya ketenagakerjaan, tetapi juga kekuatan solusi bersama yang dicapai melalui dialog sosial antara pengusaha dan pekerja.
Di negara kami masing-masing, Afrika Selatan dan Swedia, kami telah melihat - dan menjadi bagian dari - transformasi masyarakat di mana perubahan di pasar tenaga kerja merupakan intinya. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan dalam merefleksikan transformasi global saat ini yang sedang dialami semua masyarakat kita.
Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan memulai kerjanya pada Oktober 2017 atas undangan Direktur Jenderal ILO. Komisi bertemu empat kali selama setahun berikutnya, pertemuan terakhir berlangsung pada bulan November 2018. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan semua aspek dunia kerja, mengidentifikasi tantangan dan peluang utama dan upaya untuk menghasilkan rekomendasi atas tindakan oleh semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja.
Keanggotaan yang dimiliki Komisi adalah perpaduan luar biasa dari orang-orang yang hebat dari seluruh dunia, dari berbagai sektor dan latar belakang serta dengan pengalaman dan perspektif yang berbeda. Sangat menyenangkan bekerja dengan sekelompok orang yang berdedikasi dan berpengetahuan luas.
Setiap anggota Komisi telah melakukan upaya luar biasa. Meskipun memiliki jadwal sibuk, semua orang ini telah berkontribusi dan berpartisipasi melebih tugas yang dibebankannya. Para anggota juga telah melakukan penelitian mereka sendiri dan berpartisipasi dalam sesi dialog kebijakan yang lebih kecil untuk mengeksplorasi lebih lanjut isu-isu yang dipilih.
Menuliskan laporan singkat, mempersempit masalah-masalah utama, tidaklah mudah.
Mungkin ada titik perbedaan antara anggota Komisi, semuanya mungkin tidak setuju dengan setiap proposal tunggal, dan ada beberapa ide bagus yang disajikan selama diskusi, termasuk tentang bagaimana menerapkan rekomendasi kami, yang belum memungkinkan untuk dimasukkan dalam laporan ini.
Sekretariat ILO, di bawah kepemimpinan Direktur Jenderal Guy Ryder, telah menjadi titik sentral dalam mengelola tugas mempersiapkan laporan ini, setidaknya dengan memberikan kami penelitian dan temuan kebijakan terbaru. Konsultan penulis untuk Komisi, Sarah Murray, telah sangat memperkaya naskah ini.
Aspirasi kami adalah agar laporan ini menggambarkan urgensi dari perubahan yang dihadapi dunia kerja dan untuk memberikan gagasan tentang bagaimana mengelola dan memanfaatkan transformasi ini. Harapan kami sekarang adalah bahwa laporan ini akan menginspirasi diskusi lebih lanjut tentang berbagai masalah - termasuk, misalnya,
6
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
bagaimana memperkuat ruang demokrasi untuk dialog sosial dan bagaimana model bisnis dapat lebih selaras dengan agenda yang berpusat pada manusia. Kami berharap laporan ini dapat dibaca dan sebisa mungkin relevan bagi pembaca yang luas - mulai dari pembuat kebijakan tingkat tinggi hingga pelajar muda, pekerja dan pemimpin bisnis, pengusaha platform dan pekerja informal - karena kami yakin bahwa jika semua orang menyadari perubahan-perubahan ini, jika semua orang disertakan dan bekerja bersama untuk menemukan solusi, maka akan ada masa depan yang lebih cerah bagi dunia kerja kita.
CYRIL RAMAPHOSA STEFAN LÖFVEN
7
RINGKASAN EKSEKUTIF
8
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
Pekerjaan masa depan
Kekuatan-kekuatan baru mengubah dunia kerja. Transisi yang ada membutuhkan tindakan tegas.
Peluang yang tak terhitung jumlahnya bertebaran di masa depan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan kerja, memperluas pilihan, menutup kesenjangan gender, memperbaiki kerusakan yang diakibatkan ketimpangan global dan banyak lagi.
Namun semua ini tidak akan terjadi dengan sendirinya. Tanpa adanya tindakan tegas kita akan menuju ke dunia yang akan memperlebar ketimpangan dan ketidakpastian yang sudah ada.
Kemajuan teknologi—kecerdasan buatan, otomasi dan robotika—akan menciptakan pekerjaan baru, tetapi mereka yang kehilangan pekerjaan dalam transisi ini mungkin merupakan yang paling tidak siap untuk merebut peluang baru. Keterampilan hari ini tidak akan cocok dengan kebutuhan pekerjaan di masa depan dan keterampilan yang baru diperoleh akan dengan cepat menjadi usang. Penghijauan ekonomi kita akan menciptakan jutaan lapangan kerja saat kita mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dan teknologi bersih, tetapi pekerjaan-pekerjaan lain akan hilang ketika negara-negara mengurangi industri-industri padat karbon dan sumber daya mereka. Perubahan dalam demografi tidak kalah pentingnya. Memperluas populasi anak muda di beberapa bagian dunia dan populasi yang menua di tempat lain dapat memberikan tekanan pada pasar tenaga kerja dan sistem jaminan sosial, belum lagi dalam pergeseran ini terdapat kemungkinan baru untuk mendorong perawatan dan masyarakat aktif dan inklusif.
Kita perlu memanfaatkan peluang yang disajikan oleh perubahan transformatif ini dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih cerah dan memberikan keamanan ekonomi, kesempatan yang setara dan keadilan sosial – dan pada akhirnya memperkuat jalinan masyarakat kita.
Memanfaatkan momentum: Memperkuat kembali kontrak sosial
Menempuh jalur baru ini membutuhkan tindakan yang berkomitmen dari pihak pemerintah serta organisasi pengusaha dan pekerja. Mereka perlu menghidupkan kembali kontrak sosial yang memberikan masyarakat pekerja bagian yang adil dari kemajuan ekonomi, penghormatan terhadap hak-hak mereka dan perlindungan terhadap risiko sebagai imbalan atas kontribusi mereka yang berkelanjutan pada ekonomi. Dialog sosial dapat memainkan peran kunci dalam memastikan relevansi kontrak ini dengan mengelola perubahan yang sedang terjadi ketika semua aktor di dunia kerja berpartisipasi penuh, termasuk jutaan pekerja yang saat ini dikecualikan.
Agenda yang berpusat pada manusia
Kami mengusulkan agenda yang berpusat pada manusia untuk pekerjaan masa depan yang memperkuat kontrak sosial dengan menempatkan manusia dan pekerjaan yang mereka lakukan di pusat kebijakan ekonomi dan sosial dan praktik bisnis. Agenda ini terdiri dari tiga pilar tindakan, yang jika dipadukan akan mendorong pertumbuhan, kesetaraan dan keberlanjutan bagi generasi sekarang dan masa depan:
9
Agar memungkinkan manusia berkembang dalam era yang netral karbon, digital, pendekatan kami melampaui modal manusia hingga dimensi yang lebih luas dari pengembangan dan kemajuan dalam standar kehidupan, termasuk hak dan lingkungan yang memungkinkan perluasan peluang masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
w Hak universal pembelajaran seumur hidup yang memungkinkan orang untuk memperoleh keterampilan dan keterampilan ulang (re-skill) dan meningkatkan keterampilan (upskill). Pembelajaran seumur hidup mencakup pembelajaran formal dan informal mulai dari anak usia dini dan pendidikan dasar hingga pembelajaran orang dewasa. Pemerintah, pekerja dan pengusaha, serta lembaga pendidikan, memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi dalam membangun ekosistem pembelajaran seumur hidup yang efektif dan dibiayai secara tepat.
w Memperbanyak investasi dalam lembaga, kebijakan, dan strategi yang akan mendukung orang melalui masa transisi kerja. Kaum muda akan membutuhkan bantuan dalam mengarungi transisi dari sekolah ke dunia kerja yang semakin sulit. Pekerja yang lebih tua akan membutuhkan pilihan yang lebih luas yang memungkinkan mereka untuk tetap aktif secara ekonomi selama mereka mau, yang akan menciptakan masyarakat yang aktif seumur hidup. Semua pekerja akan membutuhkan dukungan melalui peningkatan jumlah transisi pasar tenaga kerja selama hidup mereka. Kebijakan pasar tenaga kerja aktif perlu menjadi proaktif dan layanan pekerjaan publik harus diperluas.
w Menerapkan agenda transformatif dan terukur untuk kesetaraan gender. Dunia kerja dimulai di rumah. Dari cuti orangtua hingga investasi dalam layanan perawatan publik, kebijakan perlu mendorong bagian untuk pekerjaan perawatan tanpa bayaran di rumah guna menciptakan kesetaraan kesempatan kerja di tempat kerja. Memperkuat suara dan kepemimpinan perempuan, menghilangkan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja serta menerapkan kebijakan transparansi pembayaran adalah prasyarat untuk kesetaraan gender. Langkah-langkah khusus juga diperlukan untuk mengatasi kesetaraan gender dalam pekerjaan terkait teknologi untuk masa depan.
w Memberikan perlindungan sosial universal sejak lahir hingga usia tua. Pekerjaan masa depan membutuhkan sistem perlindungan sosial yang kuat dan responsif berdasarkan prinsip-prinsip solidaritas dan pembagian risiko, yang mendukung kebutuhan masyarakat selama siklus kehidupan. Ini membutuhkan landasan perlindungan sosial yang memberikan perlindungan tingkat dasar bagi setiap orang yang membutuhkan, dilengkapi dengan skema asuransi sosial kontributif yang memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi.
2. MENINGKATKAN INVESTASI DI LEMBAGA KERJA
Rekomendasi kami berupaya untuk memperkuat dan merevitalisasi lembaga kerja. Dari peraturan dan kontrak kerja hingga perundingan bersama dan sistem pengawasan ketenagakerjaan, lembaga-lembaga ini adalah blok bangunan masyarakat yang adil.
Semua ini membentuk jalur menuju formalisasi, mengurangi situasi bekerja tapi tetap miskin dan memastikan pekerjaan masa depan yang bermartabat, menjamin ekonomi dan kesetaraan.
w Menetapkan Jaminan Tenaga Kerja Universal. Semua pekerja, terlepas dari jenis kontrak atau status pekerjaan mereka, harus menikmati hak-hak dasar pekerja, “upah layak yang memadai” (Konstitusi ILO, 1919), batas maksimum jam kerja serta perlindungan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Perjanjian kerja bersama atau undang- undang dan peraturan dapat meningkatkan perlindungan dasar ini. Usulan ini juga memungkinkan keselamatan dan kesehatan kerja diakui sebagai prinsip dan hak mendasar di tempat kerja.
10
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
w Memperluas kendali waktu. Para pekerja membutuhkan otonomi yang lebih besar terhadap waktu kerja, seraya memenuhi kebutuhan perusahaan. Memanfaatkan teknologi untuk memperluas pilihan dan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat membantu mereka mewujudkan tujuan ini dan mengatasi tekanan yang datang dengan kaburnya batas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Dibutuhkan upaya berkelanjutan untuk menerapkan batas maksimum waktu kerja bersamaan dengan langkah-langkah dalam meningkatkan produktivitas, serta jaminan jam kerja minimum untuk menciptakan pilihan nyata bagi fleksibilitas dan kendali atas jadwal kerja.
w Memastikan perwakilan kolektif pekerja dan pengusaha melalui dialog sosial sebagai kebutuhan publik, yang secara aktif dipromosikan melalui kebijakan publik. Semua pekerja harus menikmati kebebasan berserikat dan hak untuk melakukan perundingan bersama, dengan negara sebagai penjamin hak-hak tersebut. Organisasi pekerja dan pengusaha harus memperkuat legitimasi perwakilan mereka melalui teknik pengorganisasian inovatif yang menjangkau mereka yang terlibat dalam model bisnis baru, termasuk melalui penggunaan teknologi. Mereka juga harus menggunakan kekuatan pertemuan mereka untuk membawakan berbagai kepentingan ke meja perundingan.
w Memanfaatkan dan mengelola teknologi untuk pekerjaan yang layak. Ini berarti pekerja dan manajemen menegosiasikan desain pekerjaan. Ini juga berarti mengadopsi pendekatan “manusia pemegang kendali“ untuk kecerdasan buatan yang memastikan bahwa keputusan akhir yang mempengaruhi pekerjaan harus diambil oleh manusia.
Sistem tata kelola internasional terkait ketenagakerjaan dalam bentuk digital harus dibentuk guna mewajibkan penghormatan hak dan perlindungan kerja minimum.
Kemajuan teknologi juga menuntut regulasi penggunaan data dan kemampuan akun algoritma di dunia kerja.
3. MENINGKATKAN INVESTASI DALAM PEKERJAAN YANG LAYAK DAN BERKELANJUTAN
Kami merekomendasikan investasi transformatif, sejalan dengan Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
w Insentif untuk mempromosikan investasi di bidang-bidang utama dalam pekerjaan yang layak dan berkelanjutan. Investasi semacam ini juga akan memajukan kesetaraan gender dan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja serta peluang baru bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Perkembangan ekonomi pedesaan, di mana masa depan dari banyak pekerja dunia berada, harus menjadi prioritas. Mengarahkan investasi kepada infrastruktur fisik dan digital berkualitas tinggi diperlukan untuk mendekatkan yang terpisah dan mendukung layanan bernilai tinggi.
w Membentuk kembali struktur insentif bisnis untuk pendekatan investasi jangka panjang dan mengeksplorasi indikator pelengkap untuk pembangunan dan kesejahteraan manusia. Tindakan ini dapat mencakup kebijakan fiskal yang adil, revisi standar akuntansi perusahaan, peningkatan perwakilan pemangku kepentingan dan perubahan dalam praktik pelaporan. Langkah-langkah baru terkait kemajuan negara juga perlu dikembangkan untuk memperhitungkan dimensi pertumbuhan distribusi, nilai pekerjaan tidak berbayar yang dilakukan dalam layanan rumah tangga dan masyarakat serta eksternalitas kegiatan ekonomi, seperti degradasi lingkungan.
11
Kami meminta semua pemangku kepentingan untuk ikut mengambil tanggung jawab dalam membangun pekerjaan masa depan yang adil dan merata. Tindakan mendesak untuk memperkuat kontrak sosial di setiap negara membutuhkan peningkatan investasi dalam kemampuan masyarakat dan lembaga kerja serta memanfaatkan peluang untuk pekerjaan yang layak dan berkelanjutan. Negara-negara perlu menetapkan strategi nasional pekerjaan masa depan melalui dialog sosial antara pemerintah dan organisasi pekerja dan pengusaha.
Kami merekomendasikan bahwa semua lembaga multilateral yang relevan memperkuat kerjasama di antara mereka dalam agenda ini. Kami merekomendasikan, khususnya, pembentukan hubungan kerja yang lebih sistemik dan substantif antara Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), lembaga Bretton Woods dan ILO. Ada hubungan yang kuat, kompleks dan krusial antara kebijakan perdagangan, keuangan, ekonomi dan sosial.
Keberhasilan agenda pertumbuhan dan pembangunan yang berpusat pada manusia yang kami usulkan sangat bergantung pada koherensi di seluruh bidang kebijakan ini.
ILO memiliki peran unik untuk dimainkan dalam mendukung penyampaian agenda ini, dipandu oleh mandat normatifnya yang berbasis hak dan sepenuhnya menghormati karakter tripartitnya. ILO dapat menjadi titik fokus dalam sistem internasional untuk dialog sosial, bimbingan dan analisis masa depan nasional tentang strategi kerja serta untuk mengkaji bagaimana penerapan teknologi dapat secara positif memengaruhi desain kerja dan kesejahteraan pekerja.
Kami selanjutnya merekomendasikan agar perhatian khusus diberikan pada universalitas mandat ILO. Ini berarti meningkatkan kegiatan untuk memasukkan mereka yang secara historis masih terkecualikan dari keadilan sosial dan pekerjaan yang layak, terutama mereka yang bekerja di perekonomian informal. Ini juga menyiratkan tindakan inovatif dalam mengatasi keragaman situasi yang berkembang di mana pekerjaan dilakukan, khususnya fenomena yang muncul dari pekerjaan yang menggunakan media digital dalam perekonomian digital. Kami memandang jaminan tenaga kerja universal sebagai alat yang tepat untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dan merekomendasikan agar ILO memberikan perhatian segera pada implementasinya.
Kami melihat laporan ini sebagai awal dari sebuah perjalanan. Karena ILO mempertemukan pemerintah, pengusaha dan pekerja di dunia, sangat tepat jika dapat dijadikan kompas dan panduan bagi perjalanan ke depan.
12
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
13
MEMANFAATKAN MOMENTUM
14
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
1. MEMANFAATKAN MOMENTUM
Bekerja membuat kita hidup. Ini adalah cara kita memenuhi kebutuhan materi kita, keluar dari kemiskinan dan membangun kehidupan yang layak. Di luar kebutuhan materi, bekerja dapat memberi kita rasa terkait identitas, kepemilikan dan tujuan. Ini dapat memperluas pilihan kita, memungkinkan kita untuk melihat secara optimis terhadap masa depan kita sendiri.
Pekerjaan juga memiliki signifikansi kolektif dengan menyediakan jaringan koneksi dan interaksi yang membentuk kohesi sosial. Cara kita mengatur pasar kerja dan pasar tenaga kerja memainkan peran besar dalam menentukan tingkat kesetaraan yang dicapai masyarakat kita.
Namun pekerjaan juga bisa berbahaya, tidak sehat dan dibayar rendah, tidak dapat diprediksi, dan tidak stabil. Alih-alih memperluas rasa terhadap apa saja yang mungkin kita lakukan, hal ini dapat juga membuat kita merasa terjebak, baik secara harfiah maupun emosional. Dan bagi mereka yang tidak dapat menemukan pekerjaan, ini akan bisa menjadi sumber eksklusi (dikecualikan).
Kita sekarang menghadapi salah satu tantangan paling penting di zaman kita, karena perubahan mendasar dan disruptif dalam kehidupan kerja secara inheren memengaruhi seluruh masyarakat kita. Kekuatan-kekuatan baru mengubah dunia kerja (lihat tabel 1).
Transisi yang datang menciptakan tantangan yang mendesak. Kemajuan teknologi - kecerdasan buatan, otomatisasi, dan robotika - akan menciptakan pekerjaan baru, tetapi mereka yang kehilangan pekerjaan dalam transisi ini mungkin adalah mereka yang paling tidak memiliki kesiapan untuk merebut peluang kerja baru.1 Keterampilan hari ini tidak akan cocok dengan pekerjaan masa depan dan keterampilan yang baru diperoleh dengan cepat menjadi usang. Jika dibiarkan segalanya tetap berjalan sebagaimana saat ini, ekonomi digital kemungkinan justru akan memperluas kesenjangan regional dan gender.
Dan situs kerja kerumunan dan kerja melalui aplikasi yang membentuk perekonomian berbasis platform dapat menciptakan kembali praktik kerja abad kesembilan belas dan generasi masa depan “pekerja harian digital”.2 Transisi menuju pekerjaan masa depan yang menghormati planet ini dan berupaya menangkap perubahan iklim akan mendisrupsi pasar tenaga kerja lebih jauh. Populasi kaum muda yang meningkat di beberapa kawasan bahkan dapat memperburuk pengangguran kaum muda dan tekanan migrasi. Populasi yang menua di tempat lain akan menambah ketegangan pada sistem jaminan sosial dan perawatan. Dalam upaya kita untuk menciptakan pekerjaan yang layak,3 tugas yang hanya akan menjadi semakin sulit
Tantangan-tantangan baru ini menambah tantangan-tantangan yang sudah ada yang memperburuk ancaman (lihat infografis di hlm. 20). Pengangguran tetap sangat tinggi dan miliaran pekerja berada dalam pekerjaan informal.4 300 juta pekerja yang mengejutkan hidup dalam kemiskinan ekstrem.5 Jutaan laki-laki, perempuan dan anak-anak menjadi korban perbudakan modern.6 Terlalu banyak yang masih bekerja berjam-jam dan jutaan orang masih meninggal karena kecelakaan terkait pekerjaan setiap tahun.7 Dan stres di tempat kerja telah memperburuk risiko kesehatan mental.8 Pertumbuhan upah tidak dapat mengimbangi pertumbuhan produktivitas9 dan bagian dari pendapatan nasional untuk pekerja mengalami penurunan. Kesenjangan antara orang kaya dan semua orang yang lainnya semakin melebar.
15
Tabel 1. Estimasi transformasi pasar tenaga kerja di masa depan
Sumber Teknologi
Transisi untuk lingkungan yang ber- kelanjutan Perubahan demografi
Frey dan Osborne, 2015
McKinsey Global Institute, 2017
OECD, 2016
Bank Dunia, 2016
WEF, 2018
ILO, 2018c
UNDESA, 2017 Chang dan Phu, 2016
47 persen dari pekerja di Amerika Serikat dengan risiko pekerjaannya digantikan oleh otomatisasi.
Sementara kurang dari 5 persen dari semua pekerjaan dapat diotomatisasi sepenuhnya menggunakan teknologi yang ada, sekitar 60 persen dari semua pekerjaan memiliki setidaknya 30 persen bagian kegiatan yang dapat diotomatisasi.
Rata-rata 9 persen pekerjaan di OECD berisiko tinggi terhadap otomatisasi.
Bagian yang substantif dari pekerjaan (antara 50 dan 70 persen) tidak akan diganti seluruhnya tetapi sebagian besar tugas akan diotomatisasi, mengubah cara pekerjaan ini dilakukan.
Dua pertiga pekerjaan di negara berkembang rentan terhadap otomatisasi.
Hampir 50 persen perusahaan melihat otomatisasi akan mengarah pada pengurangan tenaga kerja penuh waktu mereka pada tahun 2022.
Menerapkan Agenda Iklim Paris diperkirakan menyebabkan hilangnya pekerjaan global sekitar 6 juta dan 24 juta penciptaan lapangan kerja baru.
Pada tahun 2050, rasio ketergantungan total (rasio penduduk berusia 0–14 dan 65+ per 100 penduduk lation 15-64) diproyeksikan meningkat tajam di Eropa (dengan 24,8 poin persentase) dan Amerika Utara (sebesar 14,4 poin persentase) dan dengan tingkat sedang di Asia (sebesar 8,5 persen poin), Oseania (6,8 poin persentase) dan Amerika Latin dan Karibia (oleh 7,6 poin persentase). Ketergantungan total rasio untuk Afrika diproyeksikan menurun sebesar 18,7 poin persentase dan setengah dari wilayah tersebut penduduk akan menjadi muda (0-24).
Semua kawasan regional lainnya akan memiliki penduduk yang menua.
ASEAN-5: 56 persen pekerjaan berisiko terhadap otomasi untuk 20 tahun ke depan.
Informasi
16
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
Work for a brighter future – Global Commission on the Future of Work
20
2,78
JUTA ORANG53,6%
36,1%
-
344
JUTA PEKERJAAN1,8%
190
JUTA ORANG
300
JUTA ORANG1%
20%
2
MILYAR ORANG++++ ++
++
+
+Pekerjaan
Jam Kerja
Pekerjaan Informal
Gap upah gender Pengangguran
Upah
Bekerja tapi tetap miskin
Ketimpangan
Kecelakaan kerja
Kesenjangan digital 344 juta pekerjaan
dibutuhkan akan diciptakan pada tahun 2030, disamping 190 juta pekerjaan dibutuhkan untuk mengatasi pengangguran hari ini.
36,1% dari pekerja global bekerja dengan jam kerja yang berlebihan (lebih dari 48 jam per 1% minggu).
2 miliar orang mendapatkan penghasilan melalui ekonomi informal.
Perempuan dibayar sekitar 20% lebih sedikit dari pada laki-laki.
190 juta orang menganggur, di antaranya 64,8 juta adalah kaum muda.
Pertumbuhan upah menurun dari 2,4% menjadi 1,8% antara 2016 dan 2017.
300 juta pekerja hidup dalam kemiskinan ekstrem (<$ 1,90 / hari).
Antara 1980 dan 2016, 1% pendu- duk terkaya dunia menikmati 27%
dari pertumbuhan pendapatan global, sedangkan yang 50% pendu- duk termiskin hanya menikmati 12%.
2.78 juta pekerja meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau sakit terkait pekerjaan
Hanya 53,6% dari semua rumah tangga memiliki akses internet. Di negara-negara berkembang, bagiannya hanya 15%.
Tren Ekonomi ILO Model (Mei 2018)
Messenger, 2018
ILO, 2018a
ILO, 2018d ILO, 2018b
ILO, 2018d
ILO, 2018b
Alvaredo et al., 2018
ILO, 2018b
ITU, 2017
17
Perempuan masih berpenghasilan sekitar 20 persen lebih rendah dari laki-laki.10 Bahkan ketika pertumbuhan telah mengurangi ketimpangan antar negara, tetapi banyak masyarakat kita bahkan menjadi makin timpang.11 Jutaan pekerja masih terus kehilangan haknya, kehilangan hak-hak dasar dan tidak mampu membuat suara mereka didengar.
Perpaduan tantangan ini memberikan konsekuensi yang lebih luas terhadap keadilan sosial dan perdamaian. Tantangan-tantangan ini juga menjadi ancaman terhadap norma-norma kemakmuran bersama yang telah menyatukan masyarakat, mengikis kepercayaan pada lembaga-lembaga demokratis. Meningkatnya rasa tidak aman dan ketidakpastian memicu isolasionisme dan populisme. Kami prihatin dengan mundurnya masyarakat terbuka dan ekonomi terbuka.
Namun peluang luar biasa juga memanggil kita. Kemajuan teknologi tidak hanya memperluas pilihan tentang di mana dan kapan harus bekerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan lebih baik.
Penurunan jejak karbon kita akan menawarkan peluang luar biasa untuk memenuhi pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan lapangan kerja serta meningkatkan mata pencaharian pedesaan.
Memastikan perempuan dapat berkembang di dunia kerja akan mengeluarkan potensi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan akses ke pendidikan, pelatihan dan teknologi, masyarakat pedesaan dapat mengubah diri mereka sendiri. Jika orangtua dapat tetap aktif dan terlibat, mereka akan memperkaya masyarakat dan ekonomi melalui keterampilan dan pengalaman mereka.
Memberdayakan kaum muda untuk mencapai potensi penuh mereka dan mengakses peluang yang muncul akan menjadikan mereka agen perubahan saat ini.
Kita perlu memanfaatkan momentum ini, memberikan tanggapan kredibel terhadap apa yang menjadi keprihatinan kita dan membuka peluang yang tak terhitung jumlahnya yang dibawa oleh perubahan ini. Di dalamnya tersemai benih-benih transformasi, dinamika dan kemungkinan untuk menyusun agenda tindakan yang akan meningkatkan kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Tetapi tanpa tindakan tegas kita hanya akan berjalan menuju dunia yang memperluas ketimpangan, meningkatkan ketidakpastian dan memperkuat eksklusi, dengan dampak politik, sosial dan ekonomi yang destruktif.
Ini bukan pertama kalinya disrupsi mendasar yang membutuhkan respons kolektif global terjadi di dunia kerja. Pada tahun 1919, setelah perang dunia yang dahsyat, pemerintah, pengusaha dan pekerja bersatu, didasarkan atas komitmen bersama terhadap keadilan sosial, mendirikan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) karena
“kondisi ketenagakerjaan yang ada saat itu melibatkan ketidakadilan, penderitaaan dan kurangnya bahan pangan dasar yang terjadi pada sejumlah besar orang yang menyebabkan kerusuhan begitu besar sehingga kedamaian dan harmoni dunia terancam; dan perbaikan dari kondisi tersebut sangat diperlukan ”.12 Saat ini, perdamaian dan stabilitas abadi bergantung pada keadilan sosial.
18
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
Pra- 1900 0 20 40 60 80 100
1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 setelah- 2010
0 50
100 C87
C98 C29 C105 C100 C111 C138 C182 150
200
Konvensi
1919 1930–39 1940–49 1950–59 1960–69 1970–79 1980–89 1990–99 2000–09 2010–19 Pendirian ILO
Member States
Pengembangan program perlindungan sosial yang bertumpu pada legislasi nasional berdasarkan area kebijakan, pra-1900 sampai pasca-2010
Ratifikasi Konvensi Mendasar ILO
Negara Anggota
1930 Kerja Paksa (K29)
1948 Kebebasan berserikat (C87)
1973 Usia minimum (K138)
1999 Bentuk terburuk pekerjaan untuk anak (K182)
% of countries with social security schemes anchored in national legislation, by policy area (branch)
Usia tua Disabilitas Penyintas Cedera pekerjaan Sakit dan kesehatan Kehamilan Anak/keluarga Pengangguran
1958 Diskriminasi (K 111) 1957 Kerja paksa (K105) 1951 Upah yang sama (K100)
1949 Perundingan bersama (K98)
Sumber: ILO, 2017d.
Sumber: ILO NORMLEX.
19
Para pendiri ILO mengamanatkan organisasi tersebut untuk menyusun standar dan kebijakan perburuhan internasional demi tercapainya kondisi kerja yang manusiawi. Prinsip paling mendasar yang memandu standar-standar ini adalah bahwa pekerja bukanlah komoditas dan bahwa orang memiliki hak untuk mengejar kesejahteraan materi dan perkembangan spiritual mereka dengan memiliki kondisi kebebasan dan martabat, keamanan ekonomi, dan peluang yang setara. Ini masih berlaku sampai sekarang. Kami yakin bahwa mematuhi prinsip-prinsip ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat saat mereka bertransisi melalui perubahan-perubahan di dunia kerja.
Konstitusi ILO tetap merupakan kontrak sosial global paling ambisius dalam sejarah.13 Dalam kerangka kerja ini, beragam pengaturan yang sekarang ada di berbagai negara dan wilayah di semua tingkat pembangunan, menentukan hubungan antara pemerintah dan warga negara, pekerja dan bisnis dan berbagai kelompok populasi. Disesuaikan dengan kondisi tertentu, kontrak sosial ini mencerminkan pemahaman bersama bahwa sebagai imbalan atas kontribusi mereka terhadap pertumbuhan dan kemakmuran, pekerja dijamin mendapat bagian yang adil dari kemajuan tersebut, dengan menghormati hak-hak dan perlindungan mereka dari beberapa sisi ekonomi pasar yang bergelombang.
Kekuatan dari kontrak sosial yang layak terletak pada proses dialog sosial yang sedang berlangsung yang terjadi di antara para pelaku utama di dunia kerja.14 Ketika berfungsi sebagaimana mestinya, dialog sosial mempromosikan partisipasi, keadilan, dan legitimasi. Ini juga menghasilkan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk masalah- masalah yang paling mengganggu di dunia kerja, yang diterima secara luas oleh mereka yang memiliki peran dalam membingkainya.
Menerapkan kontrak-kontrak tersebut telah menghasilkan kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia kerja. Insiden pekerja anak telah menurun secara dramatis,15 meningkatnya pendapatan telah mengangkat jutaan orang keluar dari situasi bekerja tapi tetap miskin,16 perempuan telah memasuki pasar tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar dan jam kerja tahunan semakin berkurang.17 Sementara beberapa negara sudah memiliki sistem perlindungan sosial seabad yang lalu, saat ini sebagian besar negara setidaknya sudah memiliki sistem dasar.18 Pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak telah memberikan suara bagi pekerja dalam kehidupan kerja sehari-hari mereka. Dan organisasi pengusaha dan pekerja semakin mendapat kursi di meja kebijakan dengan terlibat dalam dialog sosial. Yang penting, keadilan sosial, status pekerjaan penuh dan pekerjaan yang layak sekarang terlihat jelas dalam Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Namun demikian, kekuatan yang kuat yang membentuk pekerjaan masa depan menuntut tindakan yang tidak kalah transformatifnya dengan tindakan yang diambil oleh para pendiri ILO. Pemerintah dan organisasi pengusaha dan organisasi pekerja perlu menghidupkan kembali kontrak sosial untuk memenuhi tantangan yang akan kita hadapi di masa depan.
20
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
Pada momen yang sangat penting ini, penting untuk disadari bahwa penerapan kontrak sosial global telah terjadi secara tidak merata di beberapa negara dan bahkan tidak sempurna di beberapa negara lainnya. Selain itu, lembaga-lembaga formal yang menopang kontrak sosial ini tidak menjangkau mayoritas pekerja dunia, yang bekerja di ekonomi pedesaan dan informal. Hal ini menyebabkan mereka dieksklusikan dari dialog sosial. Keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka telah dibuat tanpa partisipasi mereka. Salah satu konsekuensinya adalah pertumbuhan ketidaksetaraan yang merusak dan tidak dapat diterima yang terjadi di lintas masyarakat dan juga lintas generasi,19 sebuah situasi di mana semua orang harus kalah. Tidak adanya atau kegagalan kontrak sosial merupakan hal yang merugikan buat semua.
Kita menyerukan pendekatan baru yang menempatkan orang dan pekerjaan yang mereka lakukan berada di pusat kebijakan ekonomi dan sosial dan praktik bisnis: agenda yang berpusat pada manusia untuk pekerjaan masa depan. Agenda ini memfokuskan pada tiga pilar tindakan. Pertama, ini berarti berinvestasi dalam kemampuan orang, memungkinkan mereka untuk memperoleh keterampilan, keterampilan ulang, dan meningkatkan keterampilan serta mendukung mereka melalui berbagai transisi yang akan mereka hadapi sepanjang perjalanan hidup mereka. Kedua, berinvestasi di lembaga-lembaga kerja untuk memastikan pekerjaan masa depan memberikan kebebasan, martabat, jaminan ekonomi, dan kesetaraan/keadilan. Ketiga, berinvestasi dalam pekerjaan yang layak dan berkelanjutan dan membentuk peraturan dan insentif untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi dan sosial serta praktik bisnis dengan agenda ini. Dengan memanfaatkan teknologi transformatif, peluang de-mografis dan ekonomi hijau, investasi ini dapat menjadi pendorong kuat keadilan dan keberlanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang.
Agenda ini menandai sebuah perubahan arah. Ini memberikan arah ulang bagi ekonomi menuju jalur pertumbuhan dan pembangunan yang berpusat pada manusia. Agenda ini juga memberikan kesempatan untuk menciptakan pekerjaan yang layak, guna memfasilitasi formalisasi bagi mereka yang bekerja informal dan untuk mengakhiri situasi bekerja tapi tetap miskin.20 Ini juga menopang peningkatan pendapatan rumah tangga dan daya beli yang dibutuhkan demi mendorong pertumbuhan. Pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan produktivitas yang tidak memadai dan difusi inovasi teknologi yang tidak merata, agenda ini menawarkan cara untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Hal ini menciptakan insentif yang membantu menggeser pasar bisnis dan keuangan ke arah bentuk penciptaan nilai yang lebih berkelanjutan dan adil. Agenda ini juga mengembalikan investasi dalam ekonomi riil untuk menghasilkan barang, infrastruktur, dan layanan yang keduanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan standar hidup. Dan hal tersebut akan mendorong inovasi dan diversifikasi ekonomi.
Kita meminta semua aktor di dunia kerja untuk terlibat dalam membentuk kebijakan nasional dan internasional yang membantu semua orang mencapai apa yang mereka inginkan dan butuhkan dari pekerjaan.
AGENDA YANG BERPUSAT PADA MANUSIA
I
N
21
MEMBAWAKAN KONTRAK SOSIAL: AGENDA YANG
BERPUSAT PADA MANUSIA
MEN I N GKA T KAN INV ES TA S I P A D A L EM BA GA
K ER JA
K ING EN M
ATK AN IN V ES
TAS I D A LAM PE KE
RJ A A N YA NG LA YAK
IN V E S T ASI DA L A M K E M AM P UAN M
ANU S IA
22
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
2. MEMBAWAKAN KONTRAK SOSIAL:
AGENDA YANG BERPUSAT PADA MANUSIA
Agenda kita yang berpusat pada manusia berwawasan ke depan dan fokus pada pengembangan kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk berkembang dalam era digital yang netral karbon. Ini bukan tentang menyesuaikan manusia agar sesuai dengan lanskap baru ini. Ini adalah tentang visi yang lebih berani yang berupaya mengarahkan transformasi yang sedang berjalan menuju pekerjaan masa depan yang memberi martabat, keamanan, dan kesempatan yang setara, memperluas kebebasan manusia. Ini mendukung orang melalui transisi, berusaha untuk mengambil keuntungan dari peluang demografis dan berkontribusi pada masyarakat aktif seumur hidup.21 Ini membahas prospek untuk memberikan kontrak sosial bagi generasi masa depan.
Agenda kita juga fokus pada pengembangan kemampuan kelembagaan yang menyediakan pondasi bagi masyarakat yang adil. Ini berarti memperbarui dasar-dasar demokrasi pasar tenaga kerja kita dan memperkuat dialog sosial, memberikan kepada setiap orang suara dalam membentuk perubahan yang sedang berlangsung dan kualitas kehidupan kerja mereka. Ini berarti menjamin hak-hak mendasar di tempat kerja, memastikan bahwa semua pekerja diberikan perlindungan ketenagakerjaan yang memadai, dan secara aktif mengelola teknologi untuk memastikan pekerjaan yang layak.
Ini juga berupaya memanfaatkan potensi transformatif dari perubahan yang sedang terjadi untuk menciptakan pekerjaan yang layak di ekonomi baru - ekonomi hijau, ekonomi digital, ekonomi perawatan - sambil memastikan bahwa semua pekerjaan harus layak dan berkelanjutan. Dan karena pekerjaan masa depan akan tergantung pada keputusan tentang bagaimana kita mengatur ekonomi, bagaimana kita menjalankan bisnis kita, bagaimana kita menghargai berbagai jenis pekerjaan dan bagaimana pekerjaan itu berkontribusi pada masyarakat kita, agenda ini akan menilai ulang aturan, insentif dan langkah-langkah yang mengarahkan keputusan-keputusan tersebut.
23
MENDUKUNGORANG
UNTUK SEM
UA
MELALUITRANSISI
BELAJAR SEUMUR
HIDUP
AGENDATRANSFORMA TIF
MEM PERKUA
T UNTUK KESETARAAN GEND
ER PERL
INDUNG ANSO
SIAL
MEN I N GKA T KAN INV ES TA S I P A D A L EM BA GA
K ER JA
K ING EN M
ATK AN IN
V ES TAS I D A
LAM PE KE
RJ A A N YA NG LA YAK
IN V E S T ASI DA L A M K E M AM P UAN M ANU S IA
RT NA FS RO
I UNTUKOMNOKI ESAM
MEM
PRO MO
SIK AN EKP RE JAANLAYAK DAN BERKELA
NJU TA
N
PERGE SERAN IN
SEN TIF:
MEN UJU
MODE
L BISNISDAN EKO
NOMI YANG BERPU
SA T P
ADA MANUSIA MENETAPKAN JAMINAN TENAGAKERJA UNIVERSAL
MEM PERLUAS KEN
DALI W AKTU
ME REVITA
LISASI
PRESEN TAS
I KOLEKTIF
TEKNOLO
IG
NU UT K
PEKERJAA
LN
AAY K
24
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
I
nvestasi pada kemampuan orang akan memberi mereka peluang untuk merealisasikan potensi penuh mereka dan untuk mencapai kehidupan yang mereka punya alasan untuk dihargai. Ini merupakan batu landasan dari kontrak sosial yang dihidupkan kembali dan melampaui investasi pada kapital manusia hingga ke dimensi pembangunan manusia yang lebih luas, termasuk hak umum dan hak yang diberikan yang memperluas pilihan orang dan meningkatkan kesejahteraan mereka.Agenda ini memiliki empat elemen inti: hak universal untuk pembelajaran seumur hidup, dukungan kepada orang-orang melalui transisi ini, agenda transformatif untuk kesetaraan gender dan perlindungan sosial yang lebih kuat. Ini tidak hanya berupa angan-angan kebijakan atau manfaat sosial yang hanya dimungkinkan setelah suatu negara mencapai tingkat pembangunan tertentu. Melainkan, semua negara perlu melakukan investasi dalam kemampuan orang sebagai prioritas utama dari kebijakan ekonomi, sehingga pekerjaan dapat berkontribusi penuh untuk pembangunan manusia.
BELAJAR SEUMUR HIDUP UNTUK SEMUA
Kita menyerukan pengakuan formal atas hak universal pembelajaran seumur hidup dan pembentukan sistem pembelajaran seumur hidup yang efektif.
Dari perubahan dalam organisasi kerja ke teknologi baru yang sedang memasuki pertanian, pabrik, dan kantor, perubahan adalah fitur konstan dari dunia kerja. Memanfaatkan transformasi yang sedang berlangsung untuk membuka pintu dan menciptakan peluang bagi perkembangan manusia mengharuskan pekerja memiliki hak untuk belajar sepanjang hayat.23 Ini akan menjadi kunci bagi orang agar dapat memperoleh manfaat dari teknologi baru dan tugas kerja baru yang akan mengikuti.
Pembelajaran seumur hidup mencakup pembelajaran formal dan informal dari anak usia dini dan pendidikan dasar hingga pembelajaran orang dewasa, menggabungkan keterampilan dasar, keterampilan sosial dan kognitif (seperti belajar untuk belajar) dan keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan, jabatan kerja, atau sektor tertentu.
Pembelajaran seumur hidup melibatkan lebih dari sekedar keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja; ini juga tentang mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam masyarakat demokratis. Hal ini menawarkan jalur untuk inklusi di pasar tenaga kerja bagi kaum muda dan yang menganggur. Ini juga memiliki potensi transformatif: investasi dalam pembelajaran pada usia dini memfasilitasi pembelajaran pada tahap selanjutnya dalam kehidupan dan pada gilirannya dikaitkan dengan mobilitas sosial antargenerasi, memperluas pilihan generasi mendatang.24
Membangun ekosistem pembelajaran seumur hidup yang efektif adalah tanggung jawab bersama, membutuhkan keterlibatan dan dukungan aktif dari pemerintah, pengusaha dan pekerja, serta lembaga pendidikan. Untuk belajar sepanjang hayat, untuk menjadi suatu hak yang diberikan, pemerintah harus memperluas dan merekonstruksi lembaga lembaga seperti kebijakan pengembangan keterampilan, layanan ketenagakerjaan dan sistem pelatihan untuk memberi para pekerja waktu dan dukungan finansial yang mereka perlu pelajari.
Pekerja lebih cenderung terlibat dalam pembelajaran orang dewasa di mana mereka dijamin akan kelangsungan pendapatan dan keamanan pasar tenaga kerjanya. Organisasi pengusaha dan pekerja juga memiliki peran utama dalam ekosistem ini, termasuk melalui antisipasi terhadap persyaratan keterampilan di masa mendatang serta partisipasi dalam
25
membawakannya. ke pendidikan dan pelatihan, dengan fokus khusus pada keterampilan kejuruan.
Pemerintah harus menyusun mekanisme pembiayaan yang sesuai dengan konteks negara dan sektoralnya. Mengingat pentingnya pelatihan di tempat kerja, pengusaha perlu berkontribusi dalam pembiayaannya. Dalam kasus di mana pengusaha menjalankan program pelatihan mereka sendiri, mereka dapat bekerja sama dengan organisasi pekerja untuk merancang kerangka kerja yang relevan dan mengarahkan dana ke program-program ini.
Kami melihat kebutuhan untuk mengeksplorasi opsi yang layak guna mendorong bisnis guna meningkatkan investasi mereka dalam pelatihan, termasuk melihat bagaimana standar akuntansi memperlakukan biaya pelatihan.
Kami mengusulkan pembentukan sistem pemberian hak atas pelatihan melalui sistem “asuransi kerja” yang telah dikonfigurasi ulang atau “dana sosial” yang akan memungkinkan pekerja mengambil cuti agar dapat terlibat dalam pelatihan. Pekerja bisa mendapatkan hak atas sejumlah jam hak pelatihan, terlepas dari jenis pekerjaan yang mereka lakukan.
Sistem seperti ini memiliki keuntungan untuk mendukung pekerja dengan kebutuhan terbesar untuk melanjutkan pendidikan, terutama wirausaha atau pekerja di perusahaan kecil dan menengah yang kecil kemungkinannya untuk mendapat manfaat dari pelatihan yang disponsori pengusaha.
Di negara-negara di mana sebagian besar pekerja bekerja secara informal, kami merekomendasikan pendidikan dan pelatihan dana nasional atau sektoral yang baru. Dikelola oleh dewan tripartit, lembaga-lembaga ini akan memberi pekerja akses ke pendidikan dan pelatihan, dengan fokus khusus pada keterampilan kejuruan.
Teknologi digital membuka kemungkinan baru untuk partisipasi luas dalam pelatihan, serta kemungkinan untuk mengatasi kendala waktu dan sumber daya melalui jalur pembelajaran yang fleksibel dan lebih pendek. Kualitasnya harus terjamin. Ini harus dalam konteks akses ke kualitas universal dibawakan oleh guru yang terlatih dan dibayar dengan baik, yang keterampilan, keahlian, dan bimbingannya tidak dapat digantikan oleh teknologi. Kami merekomendasikan bahwa pemerintah harus menciptakan mekanisme jaminan kualitas untuk pembelajaran seumur hidup dan, bersama dengan organisasi pengusaha dan pekerja, memantau efektivitas sistem pembelajaran seumur hidup. Jika belajar benar-benar menjadi seumur hidup, keterampilan harus bersifat portabel. Ini membutuhkan pembentukan kerangka kerja pengenalan keterampilan bersama, di tingkat nasional dan internasional.
Sistem pembelajaran seumur hidup yang kuat, dikombinasikan dengan perlindungan sosial universal, memungkinkan pekerja memikul tanggung jawab mereka untuk terlibat secara proaktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Ini melibatkan antisipasi keterampilan yang mereka perlukan agar bisa tetap bekerja, mengidentifikasi cara memperolehnya dan terlibat dalam pelatihan yang diperlukan, mengetahui bahwa mereka dapat menginvestasikan waktu dan mengambil risiko.
Kami
menyerukan pengakuan formal hak universal untuk pembelajaran seumur hidup dan pembentukan sistem
pembelajaran seumur hidup yang efektif
26
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
MENDUKUNG ORANG MELALUI TRANSISI
Kami menyerukan lebih banyak investasi dalam lembaga, kebijakan, dan strategi yang akan mendukung orang melalui transisi pekerjaan masa depan.
Kehidupan kerja selalu melibatkan transisi: sekolah ke bekerja, menjadi orangtua, berganti pekerjaan, bergerak ke masa pensiun.25 Tantangan transisi ini diperparah oleh transformasi global yang sedang berjalan - teknologi, pergeseran demografis dan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Mendukung orang melalui transisi ini akan memperluas pilihan mereka dan memberikan keamanan untuk mengatasi perubahan. Ini akan memberdayakan orang untuk membentuk kehidupan kerja dan masyarakat mereka dalam memanfaatkan keunggulan demografis di beberapa daerah dan menciptakan masyarakat aktif seumur hidup di daerah-daerah lain.
Transisi dari sekolah ke pekerjaan adalah momen yang sangat penting bagi kaum muda, tetapi banyak dari mereka yang tertinggal di belakang. Kegagalan untuk mengarungi transisi ini akan meninggalkan bekas luka jangka panjang pada hidup mereka.26 Tantangan ini akan diperparah di masa depan oleh populasi muda yang tumbuh pesat di beberapa kawasan, di mana pengangguran kaum muda meningkat bersamaan dengan peningkatan pendidikan.27 Kegagalan untuk memanfaatkan potensi yang sangat besar ini akan menciptakan konsekuensi pembangunan dan sosial jangka panjang. Kaum muda membutuhkan dukungan kuat melalui transisi ini sehingga mereka dapat berintegrasi ke pasar tenaga kerja dan menjadi anggota aktif masyarakat kita.
Kami merekomendasikan agar pemerintah meningkatkan peluang untuk pekerjaan layak bagi kaum muda melalui program ketenagakerjaan dan dukungan bagi wirausaha muda.
Sektor swasta memiliki peran khusus untuk dimainkan dalam menawarkan magang yang berkualitas bagi kaum muda dan kesempatan pertama mereka untuk bekerja.
Pekerjaan kaummuda harus dihargai sesuai dengan prinsip upah yang sama untuk pekerjaan yang bernilai sama. Perhatian khusus perlu diberikan untuk mempromosikan akses dan partisipasi dalam pembelajaran seumur hidup bagi kaum muda yang tidak bekerja, pendidikan atau pelatihan untuk memastikan inklusi sosial mereka. Interaksi dan kerja sama antara negara-negara dengan populasi yang menua dan negara-negara dengan populasi muda akan menghasilkan manfaat pasar tenaga kerja bagi keduanya.
Pekerja yang lebih tua adalah aset bagi ekonomi dan masyarakat kita, terlebih lagi ketika kehidupan kerja diperpanjang.28 Karena itu kami merekomendasikan peningkatan dukungan kepada pekerja yang lebih tua dengan memperluas pilihan dan yang memungkinkan orang aktif seumur hidup.29 Mereka yang ingin tetap aktif secara ekonomi harus dapat mengakses bantuan untuk itu, misalnya melalui pengaturan
27
kerja yang fleksibel yang mencakup pengurangan jam kerja dan kerja jarak jauh.30 Pemerintah dapat meningkatkan peluang untuk pensiun parsial, atau menaikkan usia pensiun secara opsional, sambil melindungi orang lanjut usia dari beker ja di luar batas mereka. Teknologi menyediakan cara-cara baru dan inovatif untuk menyesuaikan pekerjaan dan tempat kerja dalam memfasilitasi pekerjaan yang berkelanjutan dari pekerja lanjut usia dan mereka yang memiliki disabilitas atau potensi disabilitas yang berkembang selama masa bekerja mereka. Di banyak negara, orangtua, baik di pertanian subsisten atau ritel berupah rendah, tidak mampu berhenti bekerja. Memastikan setidaknya pensiun dasar untuk semua orang akan memungkinkan pekerja di atas usia pensiun mengurangi waktu kerja mereka atau berhenti bekerja jika mereka menginginkan dan mengurangi beban kemiskinan di hari tua.
Untuk mendukung orang melalui peningkatan transisi pasar tenaga kerja, pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam Layanan Ketenagakerjaan Publik (LKP), menggabungkan layanan digital dengan layanan konseling pribadi dan penempatan dan meningkatkan informasi pasar tenaga kerja untuk mendukung pengambilan keputusan. Dengan membuat kebijakan pasar tenaga kerja aktif yang proaktif, pekerja dapat lebih siap untuk transisi ini.
Mekanisme baru perlu ditemukan untuk mengonfigurasi ulang asuransi pengangguran, pelatihan, dan hak cuti sebagai “asuransi ketenagakerjaan”, meningkatkan kelayakan kerja (mis. Pelatihan untuk pekerjaan, wiraswasta atau wirausaha) dan memberdayakan pekerja untuk memainkan peran penting dalam menghadapi kehilangan pekerjaan. Kolaborasi antara LKP dan organisasi mitra lainnya, termasuk yang ada di sektor swasta, perlu diperkuat.
Ini adalah perubahan kolektif; yang membutuhkan respon kolektif.
Dialog sosial dan perundingan kolektif (bersama) memainkan peran kunci dalam membangun ketangguhan dan adaptasi. Perjanjian transisi antara organisasi pengusaha dan pekerja di tingkat sektor dapat menyediakan intervensi dini, konseling dan dukungan keuangan.
Kami
menyerukan lebih banyak investasi dalam lembaga, kebijakan dan strategi yang akan mendukung orang melalui transisi pekerjaan masa depan.
28
Pekerjaan untuk masa depan yang lebih cerah – Komisi Global untuk Pekerjaan Masa Depan
AGENDA TRANSFORMATIF UNTUK KESETARAAN GENDER
Kami menyerukan agenda transformatif dan terukur untuk kesetaraan gender buat pekerjaan masa depan.
Pentingnya ekonomi dan sosial dari kesetaraan gender tidak dapat lagi dipertanyakan.
Namun langkah perubahan yang sangat lambat selama beberapa dasawarsa terakhir, meskipun ada langkah-langkah hukum dan kelembagaan untuk melarang diskriminasi dan mempromosikan perlakuan dan kesempatan yang sama, menekankan hambatan struktural yang masih perlu diatasi. Perempuan harus terus menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang dibentuk oleh laki-laki untuk laki-laki. Sementara banyak pintu telah dibuka untuk meningkatkan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja, perempuan masih melakukan tiga perempat dari semua pekerjaan perawatan yang tidak dibayar.31 Sementara perempuan di banyak negara sering didorong untuk memasuki bidang yang didominasi laki-laki, laki-laki jarang didorong untuk memasuki pekerjaan tradisional perempuan. Pekerjaan yang dilakukan perempuan sering dipandang sebagai
“sekunder” dibandingkan pekerjaan laki-laki, terlepas jumlah rumah tangga yang dikepalai perempuan di seluruh dunia. Selain itu, perjuangan untuk kesetaraan gender tetap sebagian besarnya merupakan “masalah perempuan”. Jika hanya menggunakan pendekatan yang sudah dilakukan dalam dasawarsa terakhir ini, maka hal ini tidak akan berhasil. Masyarakat perlu fokus pada pengubah permainan kunci.32
Kesetaraan gender dimulai di rumah. Kami merekomendasikan adopsi kebijakan yang mempromosikan pembagian keperawatan dan tanggung jawab rumah tangga antara laki-laki dan perempuan. Ini termasuk penetapan dan perluasan tunjangan cuti yang mendorong kedua orangtua untuk berbagi tanggung jawab perawatan yang sama.
Ini akan membutuhkan investasi yang lebih besar dalam layanan perawatan publik (lihat bagian 2.3) untuk memastikan pembagian pekerjaan perawatan yang seimbang, tidak hanya antara laki-laki dan perempuan tetapi juga antara negara dan keluarga. Di banyak negara, investasi dalam layanan publik lainnya dapat mengurangi waktu yang didedikasikan untuk pekerjaan yang tidak dibayar seperti mengambil air.
Kami merekomendasikan upaya untuk memastikan akuntabilitas demi kemajuan kesetaraan gender. Apa yang kita ukur akan menjadi hal yang penting. Mempertimbangkan pekerjaan perawatan yang tidak dibayar dapat mengubah pemikiran tentang nilainya dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kesejahteraan nasional dan global. Kebijakan transparansi pembayaran, termasuk persyaratan pelaporan yang diwajibkan dan langkah-langkah yang melindungi hak pekerja untuk berbagi informasi, dapat membuat terang tingkat perbedaan upah berdasarkan gender dan memfasilitasi pemulihan.33 Sejumlah alat tindakan afirmatif - mulai dari kuota dan target hingga rencana kesetaraan - harus dikembangkan, diukur, dan diperbarui secara konstan untuk memastikan alat-alat tersebut tetap relevan dalam memerangi ketidaksetaraan gender.
Sangat penting bahwa suara, keterwakilan dan kepemimpinan perempuan diperkuat.
Baik dalam perekonomian formal atau informal, di pemerintahan, organisasi pekerja, organisasi pengusaha atau usaha koperasi, perempuan harus menjadi peserta aktif dalam pengambilan keputusan. Kami merekomendasikan bahwa pemerintah, pengusaha, organisasi pekerja dan organisasi pengusaha secara aktif mengejar dan mendukung keterwakilan yang lebih besar dari perempuan.
Teknologi dapat memainkan peran yang kuat dalam mencapai kesetaraan gender.
Ponsel dapat memfasilitasi pengetahuan, dan akses ke, peluang kerja. Akses ke keuangan dan kredit melalui mobile banking dapat memberikan dorongan luar biasa bagi kewirausahaan perempuan di ekonomi pedesaan. Pada saat yang sama, bukti yang muncul mengungkapkan bahwa model bisnis baru dalam ekonomi digital justru terus melanggengkan kesenjangan gender.34 Algoritma yang digunakan dalam pencocokan pekerjaan telah terbukti melanggengkan bias gender.35 Kami merekomendasikan
29
penerapan langkah-langkah khusus untuk memastikan kesempatan yang sama dan perlakuan yang sama terhadap perempuan dalam pekerjaan yang dimungkinkan oleh adanya teknologi di masa depan.
Menghilangkan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja adalah prasyarat untuk kesetaraan gender. ILO terlibat dalam menetapkan standar internasional tentang kekerasan dan pelecehan; keberhasilan- nya dalam inisiatif terobosan ini sangat penting.
MEMPERKUAT PERLINDUNGAN SOSIAL
Kami menyerukan jaminan perlindungan sosial universal dari lahir hingga usia tua.
Perlindungan sosial adalah hak asasi manusia dan penting untuk memungkinkan pekerja dan keluarga mereka mengarungi transisi di masa depan. Dalam menghadapi transformasi yang sedang berlangsung yang akan menghasilkan disrupsi dan dislokasi, perlindungan sosial memberi pekerja kebebasan dari ketakutan dan rasa tidak aman dan membantu mereka untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja. Perlindungan sosial adalah faktor produktif yang membantu orang dan ekonomi menuju kemakmuran. Namun lebih dari setengah penduduk dunia masih belum terlindungi, bagian yang cukup besar hanya dicakup secara parsial dan pergeseran dalam organisasi kerja telah menciptakan kesenjangan baru yang perlu diisi.36
Pekerjaan masa depan membutuhkan sistem perlindungan sosial yang kuat dan responsif berdasarkan pada prinsip-prinsip solidaritas dan pembagian risiko, yang memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama siklus hidup.37 Pemerintah perlu menjamin perlindungan sosial universal sejak lahir hingga usia lanjut.
Ini harus mencakup perlindungan dasar sosial38 yang memberikan tingkat dasar untuk semua yang membutuhkan, dilengkapi dengan skema jaminan sosial kontributif yang memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi. Tabungan individu bisa menjadi pilihan sukarela untuk menambah manfaat asuransi sosial yang stabil, adil dan memadai.39
Untuk memastikan perlindungan yang efektif bagi semua, masyarakat perlu mengisi kesenjangan dan menyesuaikan sistem ke dunia kerja yang terus berkembang dengan memperluas cakupan perlindungan sosial yang memadai kepada pekerja dalam segala bentuk pekerjaan, termasuk wiraswasta. Ini bukan sekadar aspiratif: negara-negara dengan berbagai tingkat pembangunan telah membentuk sistem perlindungan sosial, yang disesuaikan dengan konteks nasional dan regional, memperluas cakupan kepada pekerja yang rentan dalam ekonomi informal. Ketika organisasi kerja terus berubah, sistem perlindungan sosial perlu berevolusi untuk memberikan perlindungan berkelanjutan bagi pekerja yang bergerak di antara pekerjaan berupah dan bekerja mandiri, antara berbagai perusahaan dan sektor ekonomi atau antar negara, memastikan bahwa hak dan manfaatnya dapat diakses dan portabel, termasuk bagi mereka yang bekerja pada platform digital.
Kami
menyerukan agenda transformatif dan terukur untuk kesetaraan gender bagi pekerjaan