• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan Pada Mahasiswa Angkatan '08 Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Domain Pekerjaan Pada Mahasiswa Angkatan '08 Universitas "X" Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan mengetahui arah orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung yang ditinjau dari komponen-komponennya. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung yang ditinjau dari komponen-komponennya yaitu motivational, cognitive representative, dan behavioral.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan menggunakan kuesioner. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan alat ukur orientasi masa depan dari Seginer (2009). Jumlah item dalam kuesioner tersebut adalah 33 item. Setelah validasi menjadi 28 item dengan nilai validasi berkisar antara 0,308-0,720 dan nilai reliabilitas sebesar 0,873. Pemilihan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 300 orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data, mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung lebih banyak memiliki orientasi masa depan yang tidak jelas yaitu 182 orang (60,7%) dibandingkan yang memiliki orientasi masa depan yang jelas yaitu 118 orang (39,3%). Secara umum, komponen motivational lebih banyak mengarah ke lemah, komponen cognitive representative mengarah ke tinggi, dan komponen behavioral mengarah ke rendah. Faktor personality, gender,close interpersonal relationship, dan culture merupakan faktor-faktor yang mempunyai keterkaitan dengan orientasi masa depan.

Peneliti mengajukan saran bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian pada fakultas – fakultas yang ada di Universitas “X” yang kemudian selanjutnya dapat diberikan pelatihan untuk meningkatkan orientasi masa depan. Dapat juga dipertimbangkan untuk meneliti pengaruh dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap orientasi masa depan untuk melihat hubungan antara orientasi masa depan dengan tiap faktor-faktor yang mempengaruhi agar lebih dapat terlihat derajat keterkaitannya.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 6

1.5Kerangka Pemikiran ... 7

1.6Asumsi ... 15

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA ... 16

2.1 Orientasi Masa Depan ... 16

2.2 Sejarah Orientasi Masa Depan ... 16

(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

2.4 Faktor-faktor mempengaruhi Orientasi Masa Depan ... 23

2.5 Teori Perkembangan Dewasa Awal ... 28

2.5.1.Definisi Dewasa Awal ... 28

2.5.2.Perkembangan Fisik ... 29

2.5.3.Perkembangan Kognitif ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

3.1 Rancangan Penelitian ... 32

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 32

3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33

3.3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.3.2 Definisi Operasional ... 33

3.4 Alat Ukur ... 34

3.4.1 Kuesioner Orientasi Masa Depan... 34

3.4.2 Data Pribadi dan Penunjang ... 36

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 36

3.4.3.1Validitas Alat Ukur ... 36

3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 37

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 38

3.5.1 Populasi Sasaran... 38

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 38

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ... 38

(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Gambaran Responden ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.3 Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

5.2.1 Saran Penelitian Lanjutan ... 58

5.2.2 Saran Guna Laksana... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(5)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat ukur Orientasi Masa Depan ... 35

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian ... 36

Tabel 3.3 Validasi Alat Ukur ... 37

Tabel 3.4 Reliabilitas Alat Ukur ... 38

Tabel 4. 1 Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ... 39

Tabel 4. 2 Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia ... 39

Tabel 4.3 OMD pada mahasiswa angkatan 2008 ... 40

Tabel 4.4 Tingkat komponen OMD pada mahasiswa angkatan 2008 ... 41

Tabel 4.5 Tingkat sub komponen motivational pada mahasiswa angkatan 2008 ... 42

Tabel 4.6 Tingkat sub komponen cognitive representative pada mahasiswa angkatan 2008 ... 43

Tabel 4.7 Tingkat sub komponen behavioral pada mahasiswa angkatan 2008 ... 43

Tabel 4.8 Tabulasi silang OMD dengan komponen motivational ... 44

Tabel 4.9 Tabulasi silang OMD dengan komponen cognitive representative ... 45

(6)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(7)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 - KATA PENGANTAR KUESIONER ... (1)

LAMPIRAN 2 – SURAT PERNYATAAN ... (2)

LAMPIRAN 3 – KUESIONER OMD SEBELUM VALIDASI ... (3)

LAMPIRAN 4 – KUESIONER OMD SETELAH VALIDASI ... (7)

LAMPIRAN 5 – DATA PENUNJANG ...(10)

LAMPIRAN 6 – VALIDITAS ...(11)

LAMPIRAN 7 – HASIL PENELITIAN ...(12)

LAMPIRAN 8 – GAMBARAN RESPONDEN ...(23)

LAMPIRAN 9 – SKOR MENTAH ...(35)

LAMPIRAN 10 – DISTRIBUSI FREKUENSI KOMPONEN OMD ...(44)

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era yang serba maju dan modern ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan asing yang mendirikan cabang di Indonesia. Perusahaan-perusahaan-perusahaan asing ini membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten untuk dapat bekerja sesuai tuntutan yang ada di perusahaan tersebut, seperti mencari sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi. Demikian juga yang terjadi pada perusahaan lokal di Indonesia.

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha pengangguran terbuka di Indonesia masih mencapai 8,12 juta jiwa. Masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang unggul. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Tansmigrasi RI, Muhaimin Iskandar banyak perangkat yang harus disiapkan untuk mengatasi pengangguran. Salah satunya yaitu dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkompetensi unggul.

Salah satu universitas yang ternama di kota Bandung adalah Universitas

“X”. Pada awal pendiriannya, Universitas ”X” dimulai dengan satu fakultas yaitu

Fakultas Kedokteran, kemudian menyusul Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Psikologi serta Fakultas sastra Jurusan Sastra Inggris pada tahun-tahun berikutnya (profil Universitas “X). Setiap tahun mahasiswa yang

mendaftar di Universitas “X” ini semakin bertambah. Berdasarkan wawancara

dengan Bagian Administrasi Umum Universitas “X” didapatkan data jumlah mahasiswa dari tahun 2007-2011 meningkat dari 10.598 meningkat mencapai 11.069. Namun jumlah lulusan tiap tahunnya (dari tahun 2006-2010) hanya mencapai 1.605 hingga 2.008 mahasiswa.

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha pada prestasinya akademiknya (www.kammi.or.id). Selain memiliki peran, mahasiswa juga memiliki tugas-tugas perkembangan. Demikian juga pada

mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X”. Berdasarkan data yang didapat dari

Student Centre Universitas “X” Bandung, angkatan 2008 hanya sekitar 300

mahasiswa yang menghadari job fair yang di adakan tahun 2011 kemarin. Mahasiswa angkatan 2008 saat ini berada pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah merupakan satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja. Dianggap kritikal adalah disebabkan pada waktu ini manusia berada pada tahap awal pembentukan kerja. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap kerja. Pelbagai masalah mulai timbul terutamanya dalam perkembangan kerja (http://bahaden.tripod.com/). Menurut Santrock, dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang khas yaitu kemandirian dalam membuat keputusan dan kemandirian ekonomi. Kemandirian dalam membuat keputusan yang dimaksud adalah membuat keputusan secara luas tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan serta gaya hidup yang akan dipilih oleh individu tersebut. Kemandirian ekonomi adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang cenderung menetap (Santrock, 2004).

Membuat pilihan atau perencanaan masa depan oleh Seginer (2009) dikenal sebagai orientasi masa depan. Salah satu domain yang terdapat dalam orientasi masa depan adalah domain pekerjaan. Orientasi masa depan adalah

“model masa depan” seseorang yang menjadi dasar dalam penyusunan tujuan,

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha Seginer, 2003; Trommsdorff, 1986). Orientasi masa depan memiliki tiga komponen, yaitu Motivational, Cognitive representation, Behavioral. Masing-masing aspek ini terdiri dari dua atau tiga variabel (Seginer, 2009). Komponen Motivational terdiri dari tiga variabel, yaitu value, expectance, dan control.

Komponen Cognitive representation terdiri dari dua variabel, yaitu hope dan fear. Komponen Behavioral terdiri dari dua variabel, yaitu exploration dan commitment. Mahasiswa yang mempunyai orientasi masa depan yang jelas pada

domain pekerjaan akan mencari informasi mengenai tuntutan sumber daya manusia yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan yang diminati, memilih bidang karir yang sesuai dengan dirinya, berkonsultasi apakah bidang karir yang dipilih cocok dengan dirinya, dan akhirnya dapat memutuskan untuk bekerja pada bidang karir yang mana.

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha itu hanya individu yang memiliki kesiapan kerja yang tinggi sajalah yang cenderung akan terpilih untuk menduduki jabatan. Individu yang mampu mengembangkan pribadi, dalam arti mampu mengendalikan diri dengan baik, memiliki kematangan vokasional yang cukup serta karakteristik pribadi yang lain seperti sosialisasi dan daya juang yang tinggi, akan lebih siap terjun ke dalam dunia kerja (Himam, dalam Kusuma, 2000).

Dari hasil wawancara dengan 20 orang mahasiswa angkatan 2008 di

universitas “X” disimpulkan bahwa 13 orang (65%) mahasiswa mengatakan

bahwa setelah lulus tidak mengetahui hal apa yang akan dilakukan, belum mencari informasi tentang pekerjaan, tidak pernah menghadiri job fair yang sering diadakan dikampus, mereka menganggap pekerjaan itu penting namun masih belum memikirkan pekerjaan apa yang akan mereka ambil setelah lulus dan juga tidak punya keyakinan yang tinggi akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Selain itu ada juga yang mengatakan setelah lulus ingin bekerja namun tidak tahu bekerja apa, pernah menghadiri job fair namun masih belum bisa menentukan akan bekerja pada bidang apa. Kurang memiliki harapan yang tinggi dalam bidang pekerjaan yang akan diambil karena merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki dalam bidang pekerjaan yang akan diambil.

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha harapan yang tinggi bisa bekerja sesuai dengan yang diinginkan karena mereka yakin akan kemampuan yang dimilikinya meskipun mereka juga merasa cemas akan banyaknya saingan. Berdasarkan hasil wawancara diatas, peneliti ingin mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai orientasi masa depan bidang

pekerjaan pada mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui arah orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung yang ditinjau dari komponen-komponennya.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitan

Untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

 Memberikan tambahan referensi untukk bidang ilmu pengetahuan

khususnya psikologi perkembangan dan pendidikan.

 Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik

untuk meneliti topik yang serupa dan dapat mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan orientasi masa depan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada pihak universitas, khususnya bagian

kemahasiswaan, mengenai pentingnya orientasi masa depan bagi mahasiswa dan membuat pelatihan, seminar, atau konseling sehingga dapat meningkatkan orientasi masa depan mahasiswa.

1.5 KERANGKA PEMIKIRAN

Kehidupan yang dijalani oleh individu sebagai manusia, sejak dari kandungan sampai meninggal, melewati beberapa tahapan perkembangan. Di setiap tahapan perkembangan itu terdapat tugas perkembangan yang berbeda-beda, dimana tiap individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas perkembagan tersebut sehingga menghasilkan kepuasan dalam hidupnya. Mahasiswa angkatan

2008 universitas “X” berada pada tahap dewasa awal dengan rentang usia 20-40

(15)

8

Universitas Kristen Maranatha dalam membuat keputusan yang dimaksud adalah membuat keputusan secara luas tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan serta gaya hidup yang akan dipilih oleh individu tersebut. Kemandirian ekonomi adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang cenderung menetap (Santrock, 2004). Untuk menyelesaikan tugas perkembangan tersebut, mahasiswa harus memilih dan membuat keputusan arah masa depan yang dipilih sehingga memiliki masa depan yang jelas.

Saat ini mahasiswa angkatan 2008 berada di semester 8 yang merupakan penghujung kuliah. Banyak keinginan-keinginan yang akan mereka ambil setelah lulus dari kuliah seperti bekerja, melanjutkan pendidikan ke magister, atau bahkan menikah bagi mereka yang sudah memiliki pasangan. Mereka dituntut untuk memilih langkah apa yang akan diambil setelah mereka lulus kuliah. Pemilihan langkah untuk memperoleh masa depan menurut Seginer disebut sebagai Orientasi Masa Depan atau disingkat OMD. Orientasi masa depan menurut

Seginer (2009) adalah “model masa depan” seseorang yang menjadi dasar dalam

(16)

9

Universitas Kristen Maranatha dengan dirinya, dan akhirnya dapat memutuskan untuk bekerja dimana. Untuk menggambarkan OMD, Seginer (2009) menciptakan model tiga komponen yaitu komponen motivational yang terdiri dari sub komponen value, expectance, dan control. Control terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu internal control dan

external control. Komponen kedua yaitu cognitive representation yang terdiri dari

sub komponen hope dan fear. Komponen ketiga yaitu behavioral yang terdiri dari sub komponen exploration dan commitment.

Value berkaitan dengan pentingnya dan hubungan seseorang dengan masa

depan. Mahasiswa yang memiliki skor tinggi pada variabel ini akan menganggap pekerjaan itu penting bagi kehidupan masa depannya. Sedangkan yang memiliki skor rendah akan menganggap pekerjaan tidak penting bagi kehidupan masa depannya.

Expectance berkaitan dengan keyakinan seseorang tentang perwujudan

harapan, tujuan, dan rencana yang telah dipilih. Mahasiswa yang memiliki skor tinggi pada variabel ini akan merasa yakin tentang pekerjaan yang menjadi tujuan, harapan, dan rencana masa depannya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor rendah akan merasa kurang yakin tentang pekerjaan yang menjadi tujuan, harapan, dan rencana masa depannya.

Internal Control berkaitan dengan sejauh mana individu menganggap

dirinya memiliki kekuatan atau tidak untuk mencapai masa depannya. Internal control merupakan kekuatan yang dimiliki individu dari dalam dirinya sendiri.

(17)

10

Universitas Kristen Maranatha mencapai masa depannya di bidang pekerjaan. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor rendah akan menganggap tidak memiliki kekuatan yang besar, baik dari dalam atau dari luar dirinya, dalam mencapai masa depannya di bidang pekerjaan.

Komponen cognitive representation terdiri dari dua sub komponen, yaitu content dan valence. Content berkaitan dengan domain apa yang akan dipilih

untik diteliti. Dalam penelitian ini domain pekerjaan yang dipilih untuk diteliti. Valence berkaitan dengan derajat hope dan fear. Hope dan fear dalam cognitive

representation berkaitan dengan harapan dan ketakutan individu akan masa

depannya. Mahasiswa yang memiliki skor tinggi pada variabel ini akan mempunyai harapan yang besar akan masa depannya pada bidang pekerjaan. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor rendah akan mempunyai ketakutan yang besar akan masa depannya pada bidang pekerjaan.

Exploration berkaitan dengan pengarahan individu ke dalam dan keluar

dirinya untuk mencapai masa depannya. Mahasiswa yang memiliki skor tinggi pada variabel ini banyak melakukan konsultasi dengan orang lain, banyak mencari informasi, melakukan introspeksi mengenai masa depan pekerjaannya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor rendah pada variabel ini kurang melakukan konsultasi dengan orang lain, kurang mencari informasi, kurang melakukan introspeksi mengenai masa depan pekerjaannya.

Commitment berkaitan dengan pengambilan keputusan. Mahasiswa yang

(18)

11

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa yang memiliki skor renda pada variabel ini menunjukkan bahwa mereka belum membuat komitmen atau keputusan tentang masa depannya di bidang pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi OMD mahasiswa angkatan 2008

universitas “X” berasal dari personality, gender, close interpersonal relations, dan

culture (Seginer, 2009). Faktor personality yang mempengaruhi OMD menurut

Seginer (2009) dinyatakan dengan psychological well being yang ditunjukkan oleh self-esteem, self-agency, optimism, psychological empowerment, dan primary control. Self esteem merupakan aspek keberhargaan diri. Eccles, Adler, & Meece,

1984; Wigfield, 1994 mengatakan bahwa self esteem yang positif berpengaruh langsung pada keyakinan diri yang cukup untuk menghadapi permasalahan masa kini dan masa depan secara bersamaan (Seginer, 2009). Mahasiswa yang mempunyai self esteem yang tinggi cenderung merasa yakin dengan kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan mahasiswa yang mempunyai self esteem rendah cenderung kurang yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.

Self agency merupakan perasan seseorang tentang ketergantungan diri,

kontrol, dan tanggung jawab atas dirinya atau tindakannya. Mahasiswa yang mempunyai self agenncy yang tinggi cenderung dapat menentukan pekerjaan mana yang akan mereka ambil dan dapat mempertanggung jawabkan pilihan yang sudah diambilnya.

(19)

12

Universitas Kristen Maranatha memiliki harapan yang tinggi terhadap orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan. Mereka cenderung berharap akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkan.

Psychological empowerment merupakan kemampuan dalam diri yang

dimiliki individu dalam pencapaian tujuan. Mahasiswa yang memiliki psychological empowerment yang tinggi cenderung dapat mengatasi hambatan

dengan mengetahui kemampuan dirinya kemudian dapat menentukan tindakan untuk mengatasi rintangan dalam menetapkan orientasi masa depannya dalam bidang pekerjaan. Mereka cenderung mencari informasi tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya kemudian akan mengasah kemampuan yang dimiliki sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang ingin diambilnya.

Primary control merupakan kemampuan individu untuk menguasai

lingkungan kemudian mengatasi hambatan yang ada untuk mencapai masa depannya di bidang pekerjaan. Mahasiswa yang memiliki primary control yang positif cenderung tidak gampang menyerah terhadap keadaan yang menghambat dan mampu mencari jalan keluar untuk mencapai masa depan bidang pekerjaan.

(20)

13

Universitas Kristen Maranatha Faktor lainnya yang mempengaruhi OMD adalah close interpersonal relationship. Faktor ini meliputi hubungan dengan orang tua, saudara kandung,

teman sebaya. Mahasiswa yang memiliki hubungan yang positif dengan orang tua, saudara kandung, maupun teman sebaya cenderung memiliki hubungan yang dekat, dan memiliki pengalaman yang banyak dengan orang tuanya. Mahasiswa tersebut dapat banyak bertukar pikiran dengan orang tua, saudara kandung, maupun teman sebaya mengenai masa depan bidang pekerjaan. Demikian juga orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya dapat memberikan motivasi kepada

mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” dalam menentukan pekerjaan yang

akan diambil.

(21)

14

Universitas Kristen Maranatha Dari uraian di atas dapat digambarkan melalui skema kerangka pemikiran seperti berikut :

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Mahasiswa

angkatan 2008

Universitas “X”

JELAS

TIDAK JELAS

Faktor – faktor yang mempengaruhi :  Personality

Gender

Close interpesonal relation Culture

ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN Komponen-komponen OMD :

Motivational, terdiri

dari tiga variabel :  Value

Expectance Control

Cognitive representative,

terdiri dari dua variabel :  Hope

 Fear

Behavioral, terdiri

(22)

15

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

 Setiap manusia selama rentang hidupnya dihadapkan pada pemilihan langkah,

begitupula dengan mahasiswa angkatan 2008 Universitas X.

 Pemilihan langkah mahasiswa angkatan 2008 Universitas X untuk memperoleh

masa depan disebut sebagai Orientasi Masa Depan (OMD).

 OMD pada mahasiswa angkatan 2008 Universitas X dapat dilihat dari tiga

komponennya yaitu: motivational, cognitive representative, dan behavioral.  Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi OMD pada mahasiswa angkatan 2008

(23)

57 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data Orientasi Masa Depan terhadap mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X’ Bandung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung lebih banyak memiliki orientasi masa depan yang tidak jelas dibandingkan yang memiliki orientasi masa depan yang jelas.

2. Gambaran orientasi masa depan yang tidak jelas pada mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung didasari oleh cognitive representation yang

tinggi, motivational yang lemah, dan behavioral yang rendah.

3. Faktor yang berkaitan dengan Orientasi Masa Depan mahasiswa angkatan 2008 Universitas “X” Bandung adalah personality dan close interpersonal

relationship.

(24)

58

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran

5.2.1. Saran Penelitian Lanjutan

1. Untuk penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian pada fakultas-fakultas yang ada di Universitas “X” yang kemudian dapat selanjutnya diberikan pelatihan untuk meningkatkan orientasi masa depan.

2. Dapat melakukan penelitian mengenai pengaruh dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap orientasi masa depan untuk melihat hubungan antara orientasi masa depan dengan tiap faktor-faktor yang mempengaruhi agar lebih dapat terlihat derajat keterkaitannya.

5.2.2. Saran Guna Laksana

Hasil penelitian ini memberi masukan bagi bidang kemahasiswaan Universitas”X” Bandung untuk menyikapi masih banyaknya mahasiswa

(25)

59 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.Gramedia Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Nurmi, Jari-Erik.1989. Adolescents’ Orientation To The Future : Development Of Interest and Plans, and Related Attributions and Affects, In The Life Span Context. Helsinki : Commentationes Scientriarum Socialum.

Santrock, John W. 2003. Life-Span Development. Jakarta : Erlangga.

Seginer, R. 2003. Adolescent Future Orientation: An Integrated Cultural and Ecological Perspective. Online Readings in Psychology and Culture (Unit 11, Chapter 5)

_________. 2009. Future Orientation : Developmental and Ecological Perspective. USA : Springer Science and Business Media.

(26)

60 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Mamad Ismail. 2008. 4 Peran Mahasiswa. www.kammi.or.id. Nasution Rozaini . 2003. Taknik Sampling. http://library.usu.ac.id/ http://bahaden.tripod.com/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2124265-arti-perguruan-tinggi/#ixzz1avW2dv4y

http://images.twnugroho.multiply.multiplycontent.com

http://jobschool09.blogspot.com/2009/02/jenjang-pendidikan.html

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0406/23/Jabar/1105316.html

Amalia Putri.2006. Hubungan antara Konsep Diri dan OMD bidang Pekerjaan

pada remaja di Panti Asuhan “X” Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi :

Universitas Kristen Maranatha

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan bentuk pembelajaran tersebut berpeluang besar guna mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia; dan (5) Kepada

Barang yang dibutuhkan. 3.) Fungsi promosi adalah pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru. dari produsen kepada

[r]

Berdasarkan penelitian Susanti (2011:58) disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning (Belajar Penemuan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan, melainkan para orang

Setelah pembuatan sampel selesai, selanjutnya dilakukan uji hambatan yang dihasilkan sampel, uji hambatan dengan melakukan mechanical exfoliation (ME), dan uji

 Ketidak setujuan anggota atau kelompok dalam organisasi yang timbul karena me- miliki status, tujuan atau persepsi yang berbeda.. Metode

mengukur skala konformitas dan The Impulse Buying Tendency Scale (IBTS) yang disusun.. oleh Verplanken & Herabadi (2001) untuk mengukur skala perilaku pembelian