• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah

N/A
N/A
RADEN GANTYO SUHARTONO, S.PD.

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya Panduan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013. Panduan ini disusun untuk menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013 dengan Standar Nasional Pendidikan yang baru yaitu Standar Proses dan Standar Penilaian. Tujuan disusunnya buku panduan ini adalah sebagai pedoman bagi para pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran dan penilaian sesuai dengan peraturan terkini.

Kami berharap panduan ini dapat mendorong guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang berpusat pada siswa dan pro siswa. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah menerbitkan Panduan Pembelajaran dan Penilaian ini. Panduan ini dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran dan penilaian di kelas, mengacu pada standar proses dan standar penilaian.

Panduan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 merupakan dokumen yang memuat prinsip, strategi, dan contoh yang dapat menjadi pedoman bagi guru dan satuan pendidikan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan penilaian. Dalam panduan ini pembelajaran dan penilaian merupakan satu siklus; dimana penilaian memberikan informasi tentang pembelajaran.

Latar Belakang

Sasaran Pengguna

Cara Menggunakan Panduan

Merencanakan pembelajaran dan penilaian Dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian, pendidik harus melakukan analisis terhadap kompetensi yang ingin dicapai, menetapkan tujuan pembelajaran dan penilaian serta kriteria pencapaiannya. Guru juga harus memastikan bahwa tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat dan kebutuhan siswa. Sepanjang proses pembelajaran, guru dapat melakukan penilaian formatif untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan penilaian formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan dasar refleksi seluruh proses pembelajaran, yang dapat dijadikan acuan dalam merencanakan pembelajaran dan melakukan revisi bila diperlukan. Jika siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melanjutkan ke tujuan pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, proses pembelajaran dan penilaian merupakan satu kesatuan yang bertujuan untuk membantu siswa berhasil di kelas.

Namun, untuk memastikan proses pembelajaran dan penilaian berjalan lancar, pemerintah telah menetapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian. Prinsip pembelajaran dan prinsip penilaian diharapkan dapat menjadi pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Gambar 2.1. Keterkaitan antara pembelajaran dan asesmen
Gambar 2.1. Keterkaitan antara pembelajaran dan asesmen

Prinsip Pembelajaran

Pendidik mendorong siswa melakukan refleksi untuk memahami kelebihannya dan bidang yang perlu dikembangkan. Pendidik selalu memberikan umpan balik secara langsung yang mendorong kemampuan siswa untuk terus belajar dan mendalami ilmu pengetahuan. Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik agar terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan kegiatan dengan tingkat kesulitan yang sesuai.

Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya sendiri untuk memberikan model dan sumber inspirasi positif bagi siswa. Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan terhubung dengan dunia nyata, lingkungan dan budaya yang menarik minat peserta didik. Di PAUD, pendidik menggunakan pendekatan multibahasa berbasis bahasa ibu, khususnya bagi siswa yang tumbuh di masyarakat yang menggunakan bahasa daerah.

Guru memotivasi siswa untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka dan bahwa mereka harus mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka. Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan tahap pembelajarannya.

Prinsip Asesmen

Di SMK, guru bekerja sama dengan mitra dunia kerja merancang penilaian berdasarkan standar ketenagakerjaan yang menjadi acuan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi siswa. Guru memikirkan tujuan pembelajaran ketika merencanakan penilaian dan memberikan kejelasan kepada siswa tentang tujuan penilaian di awal pembelajaran. Laporan kemajuan dan kinerja pembelajaran siswa dibuat sederhana dan informatif, memberikan informasi berguna mengenai karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;

Pendidik menyiapkan laporan kemajuan pembelajaran yang ringkas, dengan mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami siswa dan orang tua. Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada siswa dan mendiskusikan tindakan tindak lanjut dengan orang tua. Pendidik menggunakan hasil penilaian sebagai bahan diskusi untuk menentukan apa yang berjalan baik dan area yang perlu perbaikan.

Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada siswa dan mendiskusikan tindakan tindak lanjut dengan orang tua. Keterampilan dasar saja sudah cukup untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari, namun pendidik harus melakukan analisis untuk memahami kompetensi dan ruang lingkup materi yang dituju.

Menggunakan Rumusan Kompetensi Dasar yang Dibuat oleh

Guru IPA SMA menggunakan kompetensi inti pada Kelas IX di bawahnya sebagai tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi kurikulum dan penilaian. Dengan demikian, terdapat 10 pasang kompetensi dasar atau 20 tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ajaran.

Tabel 3.1. Kompetensi Dasar IPA Kelas IX
Tabel 3.1. Kompetensi Dasar IPA Kelas IX

Melakukan Analisis Kompetensi Dasar dan Merumuskan Tujuan

Apakah lingkungan dan kehidupan siswa dapat dijadikan konteks isi pembelajaran dalam tujuan pembelajaran (misalnya proses pengolahan hasil panen dijadikan konteks pembelajaran persamaan linear di SMA). Dalam pendidikan khusus, kriteria pencapaian tujuan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Penilaian dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kesiapan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.

Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar siswa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran. Penting bagi guru untuk memahami bahwa pencapaian tujuan pembelajaran terdiri dari melihat sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajarannya masing-masing.

Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dapat melaksanakan pembelajaran yang dibedakan (differentiated learning) sesuai dengan tingkat pemahaman/kompetensi siswa. Tujuan pengajaran yang dibedakan adalah agar setiap siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Tabel 3.3. Contoh menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan deskripsi kriteria  Nama  : Didi
Tabel 3.3. Contoh menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan deskripsi kriteria Nama : Didi

Pengolahan Hasil Asesmen

Contoh pengolahan hasil penilaian bagi guru yang menggunakan kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut. Apabila siswa belum mampu secara mandiri merancang karya sederhana dan belum mampu mempresentasikannya. Guru menentukan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran berdasarkan kualitas yang diyakininya. Misalnya saja dengan kualitas CUKUP maka peserta didik diharapkan telah memenuhi kriteria perolehan Kompetensi Dasar.

Amar Dewa (75) Adil (69) Dapat menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan bermigrasi dengan baik, serta dapat membuat desain karya sederhana dengan menggunakan prinsip elektromagnetisme dan/atau induksi elektromagnetik secara mandiri, namun belum mampu menyajikannya. Memadai (63) Perlu adanya bimbingan dalam menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi, serta mampu membuat rancangan karya sederhana yang menerapkan prinsip-prinsip tersebut. prinsip-prinsip elektromagnetisme dan/atau induksi independen secara elektromagnetik tetapi belum mampu menyajikannya. Candra Sangat Baik (95) Baik (80) Dapat menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi dengan sangat baik, serta mampu menyederhanakan pekerjaan, yang menerapkan prinsip elektromagnetisme dan/atau induksi elektromagnetik dan menyajikannya secara mandiri.

Zakariya Adil (65) Baik (75) Mampu menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi dengan cukup baik, serta mampu menciptakan karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetisme dan/atau induksi elektromagnetik dan menyajikannya secara mandiri. “Siswa mampu menerapkan konsep magnetisme dan elektromagnetisme serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi.” Mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep kemagnetan dan elektromagnetisme, serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk gerak/.

Amar Baik (75) Cukup Baik (69) Mampu menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan bermigrasi dengan baik, serta dapat membuat desain kerja sederhana yang menggunakan prinsip elektromagnet dan/atau induksi elektromagnetik secara mandiri, namun kemampuan menyajikannya perlu ditingkatkan. Cukup (63) Perlu bimbingan dalam menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi, serta mampu membuat rancangan kerja sederhana yang menggunakan prinsip elektromagnetisme dan/atau elektromagnetik induksi secara mandiri, namun kemampuan menyajikannya perlu ditingkatkan. Baik (80) Mampu menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi dengan sangat baik, mampu menciptakan karya sederhana yang menggunakan prinsip elektromagnetisme dan/ atau induksi elektromagnetik dan mampu mempresentasikannya secara mandiri.

Zakariya Adil (65) Baik (75) Mampu menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi dengan cukup baik, mampu membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetik dan/atau induksi elektromagnetik serta mampu menyajikannya secara mandiri. TP-6 Menerapkan konsep listrik statis dan dinamis serta gejala dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk listrik pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik. TP-7 Menerapkan konsep magnetisme dan elektromagnetisme serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makan dan migrasi.

Tabel 5.1. Asesmen Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6 IPA Kelas IX Kompetensi Dasar Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Tabel 5.1. Asesmen Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6 IPA Kelas IX Kompetensi Dasar Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Pelaporan Hasil Belajar

Penilaian pencapaian hasil belajar siswa sebagai dasar penentuan kemajuan di kelas dapat didasarkan pada penilaian sumatif. Siswa mempunyai kompetensi inti yang belum tuntas (ada kompetensi inti yang hasilnya tidak mencapai capaian minimal). Misalnya siswa dengan kriteria (Ya) dapat melanjutkan ke tujuan pembelajaran berikutnya, sedangkan siswa dengan kriteria (Tidak) dapat diperbaiki pada indikator yang belum dikuasainya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator hasil belajar yang ingin dicapai setelah siswa mempelajari dan menyelesaikan materi manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menonton tayangan video tentang perilaku jujur ​​dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Guru memotivasi siswa dengan memberikan gambaran tentang pentingnya mempelajari mekanisme katup yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi mekanisme katup yaitu agar siswa mampu mengidentifikasi dengan benar jenis-jenis mekanisme katup.

Gambar 5.1. Contoh Portofolio
Gambar 5.1. Contoh Portofolio

Gambar

Gambar 2.1. Keterkaitan antara pembelajaran dan asesmen
Tabel 2.2. Prinsip Asesmen dan Contoh Pelaksanaannya
Tabel 3.1. Kompetensi Dasar IPA Kelas IX
Gambar 3.1. Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan secara acak untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja dilakukan, misalnya tentang hasil kesusasteraan

Asesmen proyek, yaitu asesmen yang dilakukan pada tiap akhir bab untuk melihat kemampuan peserta didik mengaplikasikan teori kebahasaan dan kesusastraan yang dipelajari dalam

Kemudian apa itu pembelajaran?.. Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada

menggunakan pendekatan terpadu dapat membantu perkembangan peserta didik baik dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran

Media online membuka peluang terjadi pembelajaran dengan tutor sebaya secara online, asesmen oleh teman sebaya secara online, pemberian umpan balik oleh teman sebaya

1) Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya utuk mengumpulkan

Umpan Balik Asesmen diagnostik non kognitif yang telah dilakukan sangat di perlukan agar dapat menyesuaikan matode pembelajaran dengan karakter siswa Hasnimar, S.Pd.I Dengan

Desain dari asesmen diagnostik berupa tes dan wawancara, hasil asesmen diagnostik berupa informasi terkait kelemahan peserta didik digunakan sebagai dasar untuk menyusun pembelajaran