• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIGITAL

N/A
N/A
Abdul Rijik

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIGITAL"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar pada semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Selama ini sebelum adanya pandemi Covid-19, proses pembelajaran mayoritas dilakukan secara tatap muka (di luar jaringan). Bahkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari satuan pendidikan paling bawah hingga perguruan tinggi, terpaksa harus menyelesaikan pembelajaran daring.

Program Studi PPKN Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Mataram merupakan salah satu program studi LPTK yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Moller, “Penilaian guru dalam ujian sekolah: Pengaruh keterampilan berpikir tingkat rendah siswa terhadap evaluasi siswa. Sheldon, "Menumbuhkan Kompetensi Kewarganegaraan Demokratis: Mempromosikan Pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Inkuiri di Taman Kanak-Kanak," J.

Macias, "Improving project-based learning in software engineering laboratory instruction through an e-portfolio.," IEEE Trans. Liao, "Using e-portfolio for learning goal setting to facilitate self-regulated learning of high school students.," Behav. Wang, “Improving learning achievement through classroom response systems: The effect of knowledge type and social presence.,” Int.

Ichsan, “ILMIZI: Innovation Learning Model for Natural Science and Environmental Learning Based on HOTS,” Int.

UPAYA PEMBENTUKAN DIGITAL CITIZENSHIP MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN BERBASIS BUDAYA SEBAGAI PENDIDIKAN

1] Mahasiswa Program Doktoral Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Dosen di Universitas Suryakancana

2][3][4] Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia

PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, “Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Desa Dukuh Garut Selatan Jawa Barat,” Jurnal Akademika, hal. Vitasurya, “Kearifan Lokal untuk Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan, Kasus di Desa Kalibiru dan Lopati Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” Procedia-Social and Behavioral Sciences, hal. Totok, “Mewujudkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Kewarganegaraan Sebagai Pemantapan Karakter Bangsa,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, hal.

Zuriah, “Model Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal dalam Fenomena Sosial Pasca Reformasi di Perguruan Tinggi,” Jurnal Penelitian Pendidikan, hal. Budimansyah, Konteks Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan, Bahan Ajar dan Budaya Kelas, Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI, 2007. Zuriah, “Analisis Teoritis Etnopedagogi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pembawa Kebudayaan dan Pendidikan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi ,” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora, hal.

25] Sakman dan Bakhtiar, “Pendidikan Kewarganegaraan dan Degradasi Moral di Era Globalisasi,” Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial, Hukum dan Pengajarannya, hal. Komalasari, “Kontribusi Pembelajaran Kontekstual terhadap Pengembangan Kewarganegaraan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Pertama di Jawa Barat,” Mimbar, hal. Masyitoh, “Model pendidikan penghidupan nilai-nilai dalam kegiatan belajar dan bersantai untuk membangun karakter siswa,” Jurnal Pendidikan dan Praktek, hal.

Hadiyanta, “Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Masyarakat Madani,” Jurnal Pendidikan, hal. Komalasari, “Pembelajaran Kontekstual Berbasis Nilai-Nilai Hidup Untuk Mengembangkan Karakter Siswa,” Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, hal. Saripudin, “Pengaruh Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Pendidikan Nilai-Nilai Terhadap Pembentukan Karakter Siswa,” International Journal of Teaching, hal.

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM

PENGEMBANGAN KEWARGANEGARAAN DIGITAL DI INDONESIA

Nur Wahyu Rochmadi

PPKn, FIS, Universitas Negeri Malang

Ozenoglu, “Nature education: outdoor learning of map literacy and reflective thinking skills toward problem solving.”, Denk. Paraskeva, “Improving self-regulated learning skills through the implementation of an e-portfolio tool.” Procedia - Soc. Rausch, “A Taxonomy of Social Embeddedness – A Systematic Review of Virtual Learning Simulations in Vocational and Professional Learning.” Stud.

Song, “E-Portfolio Implementation: Examining Students' Perceptions of Usability, Self-Directed Learning, and Learning Value,”. Chen, “Using e-Portfolio to Facilitate Student Knowledge Management Effectiveness: E-Portfolio versus Non-Portfolio.” Computer Science. Developing instructional innovations to improve higher-order thinking skills for students in Thai junior high schools.,” Heliyon, vol.

PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM DIMENSI

KEWARGANEGARAAN DIGITAL

Nurul Zuriah

Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN

Samsul, “KONSEP PANSACIL SISWA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGUATAN KARAKTER BERAGAMA DI ERA MILLENNIAL.” Prof UIN. Walsiyam, “Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Pancasila Melalui Pembelajaran Berbasis STEAM di SDIT Lukmanul Hakim Puring Kebumen,” dalam Prosiding Seminar Manajemen Pendidikan Nasional 2021, vol. Bastian, “PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN SISWA PANCASILA,” dalam PROSEDUR SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG TAHUN 2021.

Hasanah, “Menanamkan Nilai-Nilai Inti Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila pada Siswa di Sekolah,” Jpa, vol. Zulkarnain, “Peran Guru dalam Implementasi Pendidikan Karakter di Kelas

Pendahuluan Seiring kemajuan zaman dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk selalu berkembang,” JPSD Vol.3 No.2, vol. Abdillah, “Menelusuri ‘Profil Siswa Pancasila’ Dengan Buku Ajar PKn: Pemetaan Nilai Untuk Kecukupan, "vol.

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MELALUI

NEGARA GLOBAL

Ardhana Januar Mahardhani, Indarwati Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK

Benaziria, “Mengembangkan Literasi Digital pada Generasi Muda dalam Pembelajaran Kewarganegaraan Melalui Model VCT”, JUPIIS J. Jumino, “Keterampilan Literasi Digital Anggota Pers Mahasiswa Hayamwuruk Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam menyikapi penipuan”, Anuva Ja Hartanto, “ PENGUATAN ETIKA DIGITAL SISWA UNTUK MENANGKAP PENYEBARAN BERITA PALSU (PALSU) DI MEDIA SOSIAL MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN,” PEDAGOGIA, vol.

SOFTSKILLS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI ERA DIGITAL

Rr Nanik Setyowati Universitas Negeri Surabaya

MEMBANGUN KEWARGANEGARAAN DIGITAL DALAM DUNIA POLITIK

Sulton

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

8 https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/10/cover-materi-pendukung-literasi-digital-merging.pdf, diakses Selasa 25 Januari 2022 Pk. “Hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional 2020, Akses Internet Semakin Terjangkau” Biro Humas Kemkominfo, https://kominfo.go.id/content/detail/30928/siaran-pers-no- . 10] Setu, Ferdinandus, 2021., “Budaya Digital Membaik, Indeks Literasi Digital Indonesia Meningkat”, Biro Humas Kementerian Kominfo, https://www.kominfo.go.id/content/detail/39488/ அலை -pers-no- 15hmkominfo012022-om-digital-culture-improving-literacy-index- digital-indonesia-increasing/0/siaranpers Senin, 24 Jan 2022 pk.

MODERNISASI SENI SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS KEWARGAAN DIGITAL

Hadi Cahyono

Nur Apriani dan Sutiyono, “Deskripsi Simbol Gerakan Tari Massal Jathil Obyok Tahun 95 Dalam Kesenian Reyog Obyog Di Desa Pulung Provinsi Ponorogo,” J.

Referensi

Dokumen terkait

menerapkan nilai-nilai karakter yang ada pada kumpulan suatu cerita ke kehidupan. peserta didik

Dengan adanya pendekatan ilmiah, pendekatan tematik, dan penekanan pada pendidikan karakter, peserta didik diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya secara individual

Pendidikan karakter adalah upaya sadar yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang (pendidik) untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter padaseseorang yang lain

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud

Adanya kemauan dari peserta didik merupakan faktor yang sangat mendukung dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter toleransi. Faktor ini berkaitan dengan kemauan

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai- nilai karakter peserta didik agar memiliki kepribadian yang baik

Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan peserta didik untuk terus berperilaku sesuai dengan nilai nilai budaya yang dapat membentuk karakter bangsa, contohnya dalam pendidikan

Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:  Menghargai nilai-nilai ke-Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-Undang Dasar