Konsep Dasar Perilaku Konsumen
Pendahuluan
Seperti halnya pengertian istilah lainnya, perilaku konsumen telah banyak mendapat perhatian dari para ahli di bidangnya. Menurut keduanya, perilaku konsumen adalah bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan hingga bersedia mengeluarkan sumber daya yang dimilikinya untuk mendapatkan apa yang ingin dikonsumsinya. Perilaku konsumen adalah bagaimana seseorang, baik secara individu maupun kelompok, mempertimbangkan, memilih, membeli, menggunakan dan mengevaluasi suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.
Kedua tokoh tersebut menyatakan bahwa perilaku konsumen menjelaskan bagaimana seorang konsumen menjalani proses pengambilan keputusan terhadap suatu produk, mulai dari menerima, membeli, menggunakan dan memutuskan barang dan/atau jasa yang akan digunakan.
Apakah Perilaku Konsumen itu?
Dengan demikian, teori perilaku konsumen merupakan suatu teori yang berupa penelitian yang mengkaji bagaimana konsumen mencari, memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mengembangkan strategi pemasaran, sifat dinamis dari perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh mengharapkan strategi pemasaran yang sama menghasilkan hasil yang sama dari waktu ke waktu, lintas pasar, dan lintas industri. Kedua, definisi perilaku konsumen menekankan pada keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan peristiwa yang melingkupinya.
Dengan demikian, pengertian perilaku konsumen tetap konsisten dengan pengertian pemasaran yang selama ini juga menekankan pada pertukaran.
Hubungan Antara Perilaku Konsumen dengan
Menurut Chaney (2003), gaya hidup adalah pola tindakan yang membedakan seseorang dengan orang lain. Orang-orang dari subkultur, kelas sosial, dan profesi yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola hidup seseorang yang tercermin dari aktivitas, minat, dan pendapatnya.
Keluarga sebagai lingkup yang paling dekat dengan “keluarga” konsumen mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap konsumen dalam memilih suatu produk.
Riset Perilaku Konsumen
Apa itu Riset Konsumen?
Oleh karena itu, melakukan riset konsumen merupakan cara yang tepat untuk mengenal mereka lebih dalam. Sedangkan Robby Susatyo dalam Marketing in Business (Subagyo, 2010) mengartikan pengertian riset pemasaran adalah upaya mengidentifikasi secara sistematis dan obyektif. American Marketing Association/AMA (Keller) mempunyai definisi riset pemasaran yang bertujuan untuk menghubungkan masyarakat umum, konsumen dan pelanggan melalui fasilitas informasi.
Setelah itu, perusahaan pasti akan mengetahui apa saja kekurangan dari produknya dan solusi apa yang bisa mengatasi permasalahan pelanggannya.
Manfaat Riset Konsumen
Sebelumnya, mereka melakukan survei terhadap pelanggannya dengan mengidentifikasi perilaku pembelian, masalah, dan persyaratan pasar tertinggi. Ada banyak cara bagi perusahaan untuk melakukan riset konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Dilansir dari Small Business (K.Hillstrom), menelepon pelanggan dan melakukan survei kepada mereka merupakan salah satu cara efektif untuk melakukan riset konsumen.
Melakukan survey kepada pelanggan dengan menanyakan berbagai pertanyaan yang telah kami susun mengenai perkembangan produk atau layanan kami.
Proses Riset Konsumen
Riset pemasaran membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang industri Anda, persaingan saat ini, dan apakah ide Anda akan memecahkan masalah yang ada di pasar, semua hal penting yang ingin diketahui investor. Riset pasar tidak hanya membantu Anda memasuki pasar baru atau berperan penting dalam pengembangan produk baru, namun juga mengurangi risiko kegagalan bisnis.
Tujuan Riset Pemasaran
Mengurangi risiko bisnis karena temuan penelitian dapat digunakan untuk mengantisipasi dan mengembangkan respons yang tepat. Memprediksi tren masa depan yang dapat dijadikan sebagai langkah mengantisipasi kebutuhan konsumen di masa depan.
Langkah-langkah Proses Riset Pemasaran
Hasil akhir dari proses penelitian ini dapat berupa hasil penelitian, kesimpulan atau rekomendasi penelitian yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan atau memecahkan masalah tertentu.
Contoh Riset Pemasaran
Jika bisnis Anda mampu menawarkan produk baru yang memecahkan permasalahan konsumen, maka bisnis Anda akan mampu meningkatkan penjualan produk karena menawarkan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Metode Pengumpulan Data (Primer dan
Cara ini lebih murah dan tidak memakan banyak waktu dibandingkan dengan cara pengumpulan data primer. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data kualitatif yang hasilnya didasarkan pada keterlibatan antara pewawancara dan responden mengenai suatu hal. Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara memantau partisipan dalam situasi atau lingkungan tertentu pada waktu dan hari tertentu.
Pengumpulan data melalui dokumen dan catatan Metode pengumpulan data dari dokumen dan catatan dilakukan dengan cara menelaah dokumen dan catatan organisasi yang ada untuk menelusuri perubahan dalam kurun waktu tertentu.
Analisa Data
Dengan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola tindakan yang membedakan seseorang dengan orang lain. Gaya hidup yang berkembang di masyarakat mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Berorientasi eksternal merupakan gaya hidup konsumen dimana dalam membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai dan norma tradisional yang telah terbentuk.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa dalam setiap kelas sosial terdapat faktor gaya hidup tertentu (keyakinan, sikap, aktivitas, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Segmentasi Pasar
Apa itu Segmentasi Pasar?
Contoh pola hidup yang baik: makan dan istirahat teratur, makan 4 makanan sehat 5 utuh, dll. Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang dan pada akhirnya menentukan pilihan konsumen seseorang (Kasali, 2005, p. 226.). Gaya hidup seseorang juga terlihat dari perilaku individu, seperti aktivitas memperoleh atau menggunakan barang dan jasa.
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi keuangan, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Jenis Segmentasi Pasar
Tujuan Segmentasi Pasar
Dasar Segmentasi Pasar
Contoh Segmentasi Pasar
Menentukan Segmentasi Pasar
Pengaruh Motivasi & Gaya Hidup Konsumen
Apa itu Motivasi?
Berdasarkan Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow, Teori X dan Y Douglas McGregor, dan teori motivasi modern, pengertian motivasi adalah 'alasan' yang mendasari tindakan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang yang dikatakan mempunyai motivasi tinggi berarti orang tersebut mempunyai alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan melakukan pekerjaannya saat ini. Berbeda dengan motivasi dalam arti sudah berkembang di masyarakat dan sering disamakan dengan 'passion', misalnya dalam percakapan.
Jenis Motivasi
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas berkaitan dengan seberapa keras seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sedangkan elemen terakhir, persistence, merupakan ukuran seberapa lama seseorang mampu mempertahankan usaha dan aktivitasnya. B. tujuannya, tujuan naluri adalah kesenangan atau kepuasan, kesenangan dicapai bila tekanan energi pada naluri dikurangi. C. Objek, objek naluri adalah benda-benda yang memenuhi naluri, benda-benda yang memenuhi naluri dapat berasal dari luar individu maupun dari dalam diri individu. D. sumber naluri adalah kondisi fisik individu. Dalam pemasaran, istilah rasional berarti konsumen memilih tujuan berdasarkan kriteria obyektif seperti ukuran, berat, harga, atau sejenisnya.
Sedangkan motivasi emosional mengacu pada pemilihan tujuan berdasarkan kriteria pribadi atau subjektif seperti keinginan individu, timbulnya perasaan bangga atau takut, pencapaian status, dan sejenisnya.
Apa itu Gaya Hidup (Lifestyle)?
Lebih lanjut Chaney menjelaskan bahwa gaya hidup adalah serangkaian praktik dan sikap yang masuk akal dalam konteks tertentu. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Kotler (2001), gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu tersebut, seperti aktivitas untuk memperoleh atau menggunakan barang dan jasa. Menurut Kasali (1998), gaya hidup pada dasarnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya (Kasali 1998, hlm. 225.).
Secara umum dapat diartikan sebagai gaya hidup yang mengacu pada pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang dalam cara menghabiskan waktu dan uang.
Segmentasi Gaya Hidup
Tipe kepribadian ini biasanya dimiliki oleh orang-orang yang perhatiannya tertuju ke luar dirinya. Kelas sosial dan status sosial dapat dikatakan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Yang dimaksud dengan kelas sosial dan status sosial itu sendiri adalah: kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam hierarki status kelas yang berbeda sehingga anggota setiap kelas mempunyai status yang relatif sama, dan anggota kelas lain mempunyai status lebih tinggi atau lebih rendah.
Pada zaman dahulu, misalnya, kelas sosial atau yang lebih dikenal dengan kasta sudah ada. Pengaruh kelas dan status sosial terhadap perilaku konsumen terlihat dari pembelian kebutuhan sehari-hari, bagaimana seseorang membeli kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan pokok maupun sekedar hiasan, pada kelas sosial yang berbeda. Kelas sosial dengan status lebih tinggi akan membeli barang-barang kebutuhan dari merek-merek terkenal, di tempat-tempat khusus dan dengan harga yang cukup mahal.
Sedangkan kelas sosial yang berstatus rendah akan membeli kebutuhan sesuai kemampuannya dan di tempat biasa. Ini adalah ukuran kelas sosial konsumen yang diterima secara luas, dan mungkin ukuran kelas sosial terbaik dilihat dari pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Dalam pendekatan subjektif dalam mengukur kelas sosial, individu diminta menilai posisi kelas sosialnya masing-masing.
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial mengharuskan informan tentang suatu masyarakat terpilih untuk membuat penilaian awal tentang keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat tersebut. Konsumen membeli produk tertentu karena produk tersebut lebih disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri dan kelas yang lebih tinggi, dan konsumen mungkin menghindari produk lain karena mereka merasa produk tersebut “kelas bawah”. Individu dapat naik atau turun dalam posisi kelas sosial dibandingkan dengan posisi kelas orang tuanya.
Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang bersifat hierarkis dan alami karena aspek hierarki kelas sosial sangat penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana dari produk yang ingin mereka sasar, apakah untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Adapun ukuran kelas sosial konsumen yang diterima secara luas, dan mungkin ukuran kelas sosial terbaik terlihat pada pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan Mesir Kuno. Di sisi lain, kelas sosial bawah akan memandang mereka sebagai orang yang sia-sia dan konsumeris serta menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan kurang memiliki kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita.