• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712

BULETIN VETERINER UDAYANA

Efektifitas Fraksi Kromotografi Ekstrak Buah Pare terhadap Peningkatan Bobot Badan Tikus pada Kondisi Diabetes Mellitus

The Normal Radiographic Anatomy of the Forelimb in Sunda Porcupine

Gambaran Histologi dan Histomorfometri Limpa Kambing Peranakan Etawah

Klasterisasi Manajemen Perkandangan Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung Bali

Histopatologi Ginjal Tikus Putih Diberikan Ekstrak Sarang Semut Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik

Deteksi Penjualan Daging Ayam Mati (Tiren) di Empat Pasar Tradisional di Denpasar

Studi Farmakokinetika Kodein pada Kelinci setelah Pemberian Intravena Bolus

Histopatologi Bronkiolus dan Pembuluh Darah Paru Mencit Jantan Pasca Terpapar Asap Rokok Elektrik

Studi Histologi Kolon Ayam Broiler dengan Pemberian Suplemen Asam Butirat

Penambahan Bovine Serum Albumin pada Pengencer Beltsville Thawing Solution terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Babi Landrace

Variasi Genetik Lokus Mikrosatelit D7S1789 pada Populasi Monyet Ekor Panjang di Gunung Pusuk Lombok Barat

Phenotypic Performance of Kambro Crossbreeds of Female Broiler Cobb 500 and Male Pelung Blirik Hitam

Kesembuhan Fraktur Tulang Femur Kelinci Pascaimplantasi Bahan Cangkok Demineralisasi Serbuk Tulang Sapi Bali Profil Imunoglobulin M Sapi Bali di Pulau Nusa Penida Klungkung Bali

Pertambahan Bobot Badan Anak Babi Persilangan Jantan Periode Nurserry setelah Pemberian Enzim Pencernaan dan Tepung Kunyit

Penentuan Kadar Protein dan Fraksi Protein Crude Antigen Cysticercus cellulosae dari Isolat Lokal

Deteksi dan Sekuensing Gen iroN, iutA, dan hlyF pada Avian Pathogenic Eschericia coli

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

VOL 11 NO. 2 AGUSTUS 2019

(2)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Fotografer: Drh. Putu Henrywaesa Sudipa, M.Si

Anjing bali: Anjing bali adalah anjing asli yang terdapat di Pulau Bali. Jenis anjing ini merupakan salah satu jenis anjing tertua di dunia berdasarkan hasil penelitian genetikanya.

Susunan Redaksi:

Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/Editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih, I Gede Soma. Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Puu Henrywaesa Sudipa.

Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email: [email protected]

Website: http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.

BULETIN VETERINER UDAYANA

Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau

sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana

(3)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS

Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D

Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram

drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D

Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D

Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D

Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana

Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana

Prof. Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi

Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA

(4)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Buletin Veteriner Udayana

Terbit sejak: 1 Pebruari 2009 Naskah asli

Original article

Efektifitas Fraksi Kromotografi Ekstrak Buah Pare terhadap Peningkatan Bobot Badan Tikus pada Kondisi Diabetes Mellitus

((EFFECTIVENESS OF CHROMOTOGRAPHY FRACTION OF MOMORDICA

CHARANTIA ON INCREASE OF RAT BODY WEIGHT WITH DIABETES MELLITUS)) Cyrilus Jefferson Bour, I Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini ... 107 The Normal Radiographic Anatomy of the Forelimb in Sunda Porcupine

(ANATOMI RADIOGRAFI NORMAL PADA KAKI DEPAN LANDAK JAWA)

Yuliani Suparmin, Gunanti, Deni Noviana, Srihadi Agungpriyono ... 115 Gambaran Histologi dan Histomorfometri Limpa Kambing Peranakan Etawah (HISTOLOGICAL AND HISTOMORPHOMETRY DESCRIPTION OF ETAWAH CROSSBREED SPLEEN)

Tri Ulfah Arema Yanti, Ni Ketut Suwiti, Ni Luh Eka Setiasih ... 121 Klasterisasi Manajemen Perkandangan Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung Bali

(CLUSTERING OF BALI CATTLE STALLING MANAGEMENT AT SIMANTRI IN BADUNG REGENCY)

Gusde Wahyu Krisna Suputra, I Putu Sampurna, Tjokorda Sari Nindhia,

Kadek Karang Agustina ... 128 Perubahan Histopatologi Ginjal Tikus Putih Diberikan Ekstrak Sarang Semut

Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik

(HISTOPATHOLOGICAL CHANGES IN WHITE RATS GIVEN ANT NEST EXTRACT INDUCED PARACETAMOL TOXIC DOSE))

I Wayan Sudira,I Made Merdana, Ida Bagus Oka Winayaa, I Kadek

Parnayasa ... 136 Deteksi Penjualan Daging Ayam Mati (Tiren) di Empat Pasar Tradisional

Kota Denpasar

(DETECTION OF SELLING DEAD CHICKEN MEAT IN FOUR TRADITIONAL MARKETS IN DENPASAR CITY)

Luh Putu Pradnya Swari, Kadek Karang Agustina, Ida Bagus Ngurah

Swacita, I Ketut Suada ... 143 Studi Farmakokinetika Kodein pada Kelinci setelah Pemberian Intravena Bolus (PHARMACOKINETIC CODEINE IN RABITT AFTER BOLUS INTRAVENOUS)

I Made Agus Gelgel Wirasuta, Ni Made Listiari, Dewa Ayu Swastini ... 151 Histopatologi Bronkiolus dan Pembuluh Darah Paru Mencit Jantan Pasca Terpapar Asap Rokok Elektrik

(HISTOPATOLOGYCAL BRONKIOLUS AND BLOOD VESSEL OF MICE LUNG POST EXPOSURE OF ELECTRIC CIGARETTE SMOKE)

Mia Monica, Anak Agung Ayu Mirah Adi, Ida Bagus Oka Winaya ... 157 DAFTAR ISI

(5)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Studi Histologi Kolon Ayam Broiler dengan Pemberian Suplemen Asam Butirat (HISTOLOGICAL STUDY OF BROILER CHICKENS COLON GIVEN

BUTYRIC ACID SUPPLEMENTS)

Zumara Mufida Hidayati, I Ketut Berata, Ni Luh Eka Setiasih ... 166 Penambahan Bovine Serum Albumin pada Pengencer Beltsville Thawing Solution terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Babi Landrace

(THE ADDITION OF BOVINE SERUM ALBUMIN TO BELTSVILLE THAWING SOLUTION DILUENTS AGAINST MOTILITY AND VITALITY OF LANDRACE PIGS SPERMATOZOA)

I Made Agus Suryanatha, Wayan Bebas, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi ... 176 Variasi Genetik Lokus Mikrosatelit D7S1789 pada Populasi Monyet Ekor Panjang di Gunung Pusuk Lombok Barat

(GENETIC VARIATION OF D7S1789 MICROSATELLITE LOCUS IN LONG-TAILED MACAQUES AT MOUNT PUSUK WEST LOMBOK)

Febio Tomasini Marciano Meus, I Nengah Wandia, I Ketut Suatha ... 182 Phenotypic Performance of Kambro Crossbreeds of female Broiler Cobb 500 and male Pelung Blirik Hitam

(PERFORMA FENOTIPIK KAMBRO HASIL PERSILANGAN ANTARA BETINA BROILER COBB 500 DAN JANTAN PELUNG BLIRIK HITAM)

I Wayan Swarautama Mahardhika, Budi Setiadi Daryono ... 188 Kesembuhan Fraktur Tulang Femur Kelinci Pasca Implantasi Bahan Cangkok Demineralisasi Serbuk Tulang Sapi Bali

(HEALED FRACTURE OF RABBIT FEMUR POST IMPLANTATION WITH DEMINERALIZED GRAFT MATERIAL OF BALI CATTLE BONE POWDER) Ni Putu Trisna Asih, I Wayan Wirata, Luh Made Sudimartini,

Ida Bagus Oka Winaya, I Made Kardena, I Wayan Gorda ... 203 Pertambahan Bobot Badan Anak Babi Persilangan Jantan Periode Nurserry Setelah Pemberian Enzim Pencernaan dan Tepung Kunyit

(THE WEIGHTS OF MALE CROSSBREED NURSING PIGLETS AFTER GIVEN FEED ENZYMES AND TURMERIC FLOUR)

I Made Merdana, I Wayan Sudira, Gede Yuda Darmadi Putra ... 212 Penentuan Kadar Protein dan Fraksi Protein Crude Antigen Cysticercus cellulosae dari Isolat Lokal

(DETERMINATION OF PROTEIN CONTENT LEVELS AND FRACTION OF CRUDE PROTEIN ANTIGEN Cysticercus cellulosae FROM LOCAL ISOLATE)

Leksana Aditya Kris Nugraha, Ida Ayu Pasti Apsari, Ida Bagus Ngurah

Swacita ... 220 Deteksi dan Sekuensing Gen iroN, iutA, dan hlyF pada Avian Pathogenic Eschericia coli

(DETECTION AND SEQUENCING GENES IRON, IUTA, AND HLYF IN AVIAN PATHOGENIC ESCHERICIA COLI )

Nyoman Anandiya Ramaditya, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ngurah

Kade Mahardika ... 229

(6)

Volume 11 No.2 Agustus 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si.,Apt.,M.Si

Lab. Mikrobiologi Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. dra. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Khasiat Obat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Diponegoro.

Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.

Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.

Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi

Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.

Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.

Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP

Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si

Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.

Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.

Prof. Dr. drh. Pudji Astuti

Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.

Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.

Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,

Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.

Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.

Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.

Drh. Ni Made Restiati, Mphil.

Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah

Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes.

Lab. Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gese Soma, M.Kes.

Lab. Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana MITRA BESTARI TAMU

(7)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 121-127

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p03 Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti

No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

121

Gambaran Histologi dan Histomorfometri Limpa Kambing Peranakan Etawah

(HISTOLOGICAL AND HISTOMORPHOMETRY DESCRIPTION OF ETAWAH CROSSBREED SPLEEN)

Tri Ulfah Arema Yanti1*, Ni Ketut Suwiti2, Ni Luh Eka Setiasih2

1Praktisi Dokter Hewan di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia 84152;

2Laboratorium Histologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB.

Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia 80225.

*Email: [email protected] ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang gambaran histologi dan histomorfometri limpa kambing peranakan etawah (PE). Sampel penelitian ini diambil dari limpa 10 ekor kambing PE jantan dan betina yang dipotong di tempat pemotongan hewan Kampung Jawa, Denpasar, Bali, selanjutnya difiksasi dalam larutan Neutral Buffer Formalin 10% kemudian diproses untuk pembuatan preparat histologi berdasarkan metode Kiernan dengan teknik pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Limpa kambing PE tersusun atas kapsula, pulpa putih dan pulpa merah. Histomorfometri limpa kambing PE jantan dan betina diperoleh hasil masing-masing memiliki ketebalan kapsula 128,58±0,37 µm dan 163,40±0,35 µm, ketebalan trabekula 125,68±0,13 µm dan 131,45±0,28 µm, dan diameter pulpa putih 466,63±0,15 µm dan 392,40±0,30 µm. Disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi struktur histologi dan histomorfometri limpa kambing peranakan eatawah (PE).

Kata kunci: Kambing peranakan Etawah (PE); histomorfometri; limpa.

ABSTRACT

The objective of this study to find out the histological and histomorphometry description of etawah crossbreed (PE) spleen. The spleens were collected from 10 male and female PE goats in Kampung Jawa slaughter house, Denpasar, Bali, then fixed in a solution of 10% Neutral Buffer Formalin processed for making preparation histology based on the method of Kiernan with hematoxylin-Eosin (HE) staining techniques. The goat's spleen consists of capsule, white and red pulp. Spleen histomorphometry of male and female PE goats obtained results, each having a capsule thickness of 128.58 ± 0.37 µm and 163.40 ± 0.35 μm, trabecula thickness of 125.68 ± 0.13 µm and 131.45 ± 0, 28 µm, and white pulp diameter 466.63 ± 0.15 µm and 392.40 ± 0.30 µm respectively. It was concluded that gender affected the histology structure and histomorphometry of etawah crossbreed spleen.

Keywords: Etawah Crossbreed; histomorphometry; spleen.

PENDAHULUAN

Kambing merupakan salah satu ternak yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, karena pemeliharaannya relatif mudah dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Manfaat kambing dapat dipandang dari segi finansial yakni dijual sebagai bibit ternak dan dipotong untuk dijual dagingnya maupun non-finansial untuk kepentingan upacara adat dan keagamaan. Salah satu jenis kambing yang

banyak dipakai untuk keperluan tersebut di Indonesia khususnya di Bali adalah kambing peranakan etawah (Yupardhi et al., 2014).

Kambing peranakan etawah (PE) merupakan kambing hasil persilangan dari kambing lokal yaitu kambing kacang (Capra aegagrus hircus) dengan kambing etawah (asal india). Kambing PE merupakan kambing tipe dwiguna yaitu penghasil daging dan susu (Yupardhi et al.,

(8)

Buletin Veteriner Udayana Yanti et al.

122

2013) serta memiliki produktivitas tinggi dan daya tahan tubuh yang baik. Selain itu, PE pejantan mempunyai seks-libido yang tinggi (Agung, 2010). Kambing PE tersebar hampir di seluruh Indonesia dan merupakan mayoritas dari seluruh populasi kambing di Bali (Guntoro et al., 2009), memiliki ciri khas bentuk muka cembung, dagu berjanggut, bergelambir, telinga panjang terkulai, ujung tanduk sedikit melengkung, tubuh tinggi dan ramping, garis punggung mengombak ke belakang, rambut panjang di bagian leher, pundak, punggung dan paha. memiliki tiga pola warna rambut, yaitu belang hitam, coklat, dan putih bertotol hitam (Pamungkas et al., 2008).

Terpenuhinya kondisi tubuh hewan yang sehat dan normal dapat memberikan jaminan produksi daging yang baik sehingga memberi ketenangan dan keamanan bagi masyarakat. Namun disisi lain, ketahanan tubuh hewan terhadap penyakit bervariasi, penyakit umumnya menimbulkan perubahan patologis dalam tubuh hewan sehingga pengetahuan mengenai kondisi normal dari organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh perlu mendapat perhatian serius (Damayanti, 1996).

Untuk mencegah terjadinya infeksi patogen, tubuh dilengkapi oleh suatu sistem pertahanan yang diperankan oleh sistem limfatik. Salah satu organ pertahanan tubuh dalam hal ini adalah limpa. Limpa berperan penting dalam mengkoordinasi respon imun (Hidayati et al., 2018) serta berfungsi sebagai penyaring (filter) darah dan menyimpan zat besi untuk dimanfaatkan kembali dalam sintesis hemoglobin (Setiasih et al., 2011).

Histomorfometri adalah suatu metode pengukuran sel atau jaringan untuk mempelajari perubahan bentuk dan aktifitas dari sel melalui pengukuran volume, ketebalan, panjang, dan lebar suatu sel atau jaringan (Wahyuni et al., 2012). Sistem pertahanan dalam tubuh oleh limpa dapat dijadikan indikator status kesehatan kambing. Indikator tersebut dapat diamati dari gambaran histologi dan

histomorfometrinya. Sampai saat ini belum ada laporan ilmiah tentang gambaran histologi dan histomorfometri limpa kambing peranakan etawah.

METODE PENELITIAN Sampel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologi dan histomorfometri limpa kambing PE.

Sampel penelitian ini diambil dari limpa 10 ekor kambing PE jantan dan betina yang dipotong di tempat pemotongan hewan Kampung Jawa, Denpasar, Bali. Limpa yang diambil adalah yang secara patologi anatomi tidak mengalami perubahan.

Sampel dimasukkan ke dalam larutan Buffer Neutral Formalin 10% selanjutnya diproses di dalam tissue processor untuk dibuat preparat. Preparat diwarnai dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin (HE) direndam dalam xylol I, II, dan III masing- masing selama 5 menit, selanjutnya direndam dalam alkohol absolut I dan II masing-masing selama 5 menit, selajutnya direndam dalam aquadest selama 1 menit, kemudian direndam dalam Harris- Hematoksilin selama 15 menit, direndam dalam aquadest selama 1 menit dan 15 menit, selanjutnya direndam dalam eosin selama 2 menit, kemudian direndam dalam alkohol 96% I, II, III dan IV masing-masing selama 3 menit, Preparat kemudian dibilas dengan xylol I dan II masing-masing selama 5 menit, dan diakhir pengerjaan dilakukan mounting yaitu penutupan preparat dengan cover glass yang menggunakan kanada balsam berisi entelan sebagai perekat, kemudian ditunggu hingga kering (Kiernan, 2001).

Pengamatan Histologi

Pengamatan struktur histologi limpa dilakukan pada lima lapang pandang pada carlzeiss teaching microscope dengan pembesaran lensa objektif 10x, 45x, dan 100x (Suwiti et al., 2015).

Pengukuran histomorfometri

Pengukuran histomorfometri limpa meliputi ketebalan kapsula, ketebalan trabekula, dan diameter pulpa putih

(9)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 121-127

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p03

123

dilakukan menggunakan carlzeiss teaching microscope dengan pembesaran lensa obyektif 5x dan 10x. Masing-masing dihitung pada setiap preparat lalu ukuran yang didapat kemudian dirata-ratakan dan dianalisis.

Analisis Data

Data hasil pengamatan struktur histologi limpa kambing PE dilaporkan secara deskriptif kualitatif, sedangkan data histomorfometri limpa kambing PE dilaporkan secara deskriptif kuantitatif dan uji Independent Sample T-Test pada SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Histologi Limpa

Limpa kambing PE tersusun atas kapsula, pulpa merah dan pulpa putih.

Pulpa putih sebagian besar ditemukan di daerah perifer dengan jumlah yang lebih banyak ditemukan pada jantan (Gambar 1).

Kapsula dan trabekula terdiri dari jaringan ikat dengan serabut kolagen dan elastis, fibroblas, sel mast, dan makrofag, pembuluh darah, serta otot polos (Gambar 2).

Gambar 1. Histologi Limpa Jantan (1) dan Betina (2) (HE. 100x). (a) Kapsula (b) Trabekula (c) Pulpa putih (d) Pusat Germinal (e) Arteri sentralis (f) Pulpa merah.

Gambar 2. Histologi Kapsula Limpa (HE.

1000x). (a) Jaringan ikat (b) Otot polos, serabut kolagen dan elastis (c) Trabekula (d) Pembuluh darah

Struktur histologi limpa kambing PE tersusun atas kapsula, pulpa putih dan pulpa merah. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Setiasih et al. (2011). Kapsula dan trabekula terdiri dari jaringan ikat dengan serabut kolagen dan elastis, pembuluh darah dan otot polos. Komponen yang sama juga dilaporkan pada penelitian Khalel (2010) yakni pada kapsula limpa sapi memiliki 2-3 lapisan sel otot polos, kapsula limpa kuda memiliki jaringan ikat tebal dengan lapisan otot yang tipis dan halus kapsula limpa unta terdiri dari kapsula tebal terdiri dari jaringan ikat padat, serabut kolagen, elastis dan serat retikuler serta beberapa sel otot polos.

Kemudian pada penelitian Onkar and Govardhan (2013), kapsula limpa anjing

(10)

Buletin Veteriner Udayana Yanti et al.

124

dan kucing relatif tipis dan terdiri dari otot polos dan serabut elastik.

Pulpa limpa terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa putih tampak sebagai nodul limfatik dengan pusat germinal

berwarna terang dan selubung periarterial limfatik (PALS) yang berisi arteri sentralis.

Pulpa merah beraspek kemerahan terdiri dari sinus venosus, makrofag, sel plasma, dan limfosit (Gambar 3).

Gambar 3. Histologi Pulpa Putih (1) dan Pulpa Merah (2) Limpa (HE. 1000x). (1a) Arteri Sentralis (1b) PALS (1c) Sel retikuler dan serabut retikuler (2a) Limfosit (2b) Sinus Venosus.

Pulpa putih mengandung pusat germinal berwarna terang terdiri dari limfosit serta selubung periarterial limfatik atau PALS. Suatu penampang PALS berisi arteri sentralis. Menurut Cesta (2006), Arteri sentralis merupakan cabang dari arteri trabekularis yang letaknya eksentris dan melalui setiap nodulus limpa karena ketika meninggalkan trabekula, arteri sentralis diselubungi oleh jaringan limfatik, selubung tersebut meluas untuk membentuk nodulus limpa. Sel-sel utama dalam nodulus adalah limfosit B, sedangkan limfosit T menempati daerah yang langsung mengitari arteri nodularis.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setiasih et al. (2011). Pulpa putih terdiri dari serabut retikuler dan sel retikuler membentuk jalinan stroma yang mengandung limfosit, makrofag, dan sel lainnya. Temuan yang sama juga dilaporkan pada penelitian Cesta (2006).

Pulpa merah limpa kambing PE terdiri dari sinus venosus dan cord. Sebagian besar pulpa limpa beraspek merah dan mengandung banyak darah karena pulpa merah merupakan filter darah yang mengeliminasi material asing dan berbahaya serta eritrosit yang sudah tua.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setiasih et al. (2011) dan Krieken dan Orazi (2007). Sedangkan pada hasil penelitian Onkar and Govardhan (2013), selain cord dan sinus, pulpa merah anjing mengandung banyak ellipsoids (kapiler berdinding tebal) dan arteri penicillar. Zidan et al. (2000) juga melaporkan bahwa pada limpa unta, kuda, anjing dan babi memiliki sinus venosus melimpah dan dikatakan jenis sinusal. Perbedaan struktur histologi limpa kambing PE jantan dan betina disajikan pada Tabel 1, sementara hasil pengukuran histomorfometri limpa kambing peranakan etawah disajikan dalam Tabel 2.

(11)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 121-127

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p03

125

Tabel 1. Struktur Histologi Limpa Kambing PE Jantan dan Betina Struktur

Histologi

Komponen Penyusun

Jenis Kelamin

Jantan Betina

Kapsula dan trabekula

-Jaringan ikat -Serabut kolagen dan elastis -Pembuluh darah -Otot polos -Fibroblast -Sel mast -Makrofag

Kapsula tipis dengan trabekula yang tipis dan pendek

Kapsula tebal dengan trabekula yang lebih tebal dan panjang

Pulpa Putih -PALS

-Arteri sentralis -Pusat Germinal -Serabut dan sel retikuler (limfosit, makrofag)

Lebih banyak di daerah perifer dengan pusat germinal yang berwarna terang dan jumlah yang lebih banyak dari betina

Lebih banyak di daerah perifer dengan pusat germinal yang berwarna terang

Pulpa Merah -Sinus venosus -Makrofag -Sel plasma -Limfosit

- -

Tabel 2. Hasil Pengukuran Histomorfometri Limpa Kambing PE.

Histomorfometri

Jenis Kelamin Jantan

(Rata-rata±SD)

Betina (Rata-rata±SD) Ketebalan Kapsula (µm) 128,58±0,37a 163,40±0,35b Ketebalan Trabekula (µm) 125,68±0,13a 131,45±0,28b Diameter Pulpa Putih (µm) 466,63±0,15a 392,40±0,30b

Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).

Gambar 4. Histomorfometri limpa (HE.

100x)

Kapsula dan trabekula yang ditemukan pada limpa betina lebih tebal dibandingkan jantan. Hal ini dipengaruhi oleh ketebalan jaringan ikat penyusun kapsula ditentukan oleh banyaknya kandungan serabut kolagen. Temuan ini didukung oleh Dewi et al. (2016), yang menyatakan bahwa kadar kolagen ditentukan oleh jenis kelamin, umur dan kadar lemak. Kapsula dan trabekula merupakan komponen yang sangat penting untuk menimbulkan kontraksi yang kuat ketika tubuh membutuhkan darah dan berperan penting dalam kekebalan tubuh (Khalel, 2010).

(12)

Buletin Veteriner Udayana Yanti et al.

126

Kambing jantan memiliki jumlah pulpa putih yang lebih banyak dengan diameter yang lebih luas dibandingkan yang betina.

Hal ini erat kaitannya dengan sel-sel utama pada pulpa putih adalah leukosit terutama limfosit yang berhubungan erat dengan sistem pertahanan tubuh hewan, sehingga jumlahnya yang lebih banyak pada jantan akan mempengaruhi jumlah dan diameter pulpa putih.

Pada umumnya jumlah leukosit pada hewan jantan dan betina berbeda. Menurut Yanto et al. (2015), perbedaan tersebut selain dipengaruhi oleh kondisi patologis, faktor penting yang berpengaruh adalah jenis kelamin, umur, serta pertumbuhan dan perkembangan. Jenis kelamin merupakan faktor penting karena erat hubungannya dengan aktifitas fisiologi dari ternak tersebut dan ada kecendurungan dengan bertambahnya umur, jumlah leukosit semakin menurun dan pada jantan lebih tinggi dibanding dengan betina. Hal ini didukung oleh Laksmindra dan Mulyati (2014), yang menyatakan bahwa jumlah limfosit atau leukosit hewan jantan lebih tinggi karena massa tubuh atau berat badan hewan jantan lebih tinggi daripada betina, hal ini dipengaruhi oleh ekspresi androgen (testosteron) yang berperan dalam mengendalikan pertumbuhan.

Limpa kambing PE tergolong tipe pertengahan/intermedier yaitu memiliki kapsula dan trabekula seimbang serta pulpa merah dan pulpa putih seimbang. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Zidan et al. (2000) bahwa selain limpa babi, limpa ruminansia juga merupakan tipe pertengahan /intermedier. Sedang tipe limpa yang lain ditemukan pada limpa kelinci dengan kapsula relatif tipis, trabekula dan otot polos sedikit, pulpa putih lebih banyak dari pulpa merah sehingga merupakan tipe pertahanan /defensif.

Kemudian pada hasil penelitian Onkar and Govardhan (2013) menemukan bahwa limpa anjing, kuda dan kucing merupakan tipe penyimpan dengan kapsula dan trabekula tebal, kaya otot polos dan serabut

elastis serta pulpa merah lebih banyak dari pulpa putih.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Limpa kambing peranakan etawah (PE) tersusun atas kapsula, pulpa putih dan pulpa merah. Kambing betina memiliki kapsula yang lebih tebal dengan trabekula yang tebal dan panjang dibandingkan yang jantan. Pulpa putih ditemukan lebih banyak di daerah perifer dengan jumlah yang lebih banyak pada jantan serta diameter yang lebih luas dibandingkan pada betina.

Saran

Perlu dilakukan penelitian tentang gambaran histologi dan histomorfometri limpa kambing peranakan etawah yang diamati berdasarkan variasi umur.

UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada kepala Laboratorium Histologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agung P. 2010. Budidaya Ternak Kambing.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan.

Cesta MF. 2006. Normal structure, function, and histology of the spleen.

Toxicol. Pathol. 34: 455–465.

Damayanti R. 1996. Deteksi fenotipik subset limfosit t pada limfoglandula sapi bali yang terserang penyakit

ingusan dengan teknik

imunohistokimiawi. J. Ilmu Ternak Vet.

2(2): 120-126.

Dewi AM, Swacita IBN, Suwiti NK. 2016.

Pengaruh perbedaan jenis otot dan lama penyimpanan terhadap nilai nutrisi daging sapi bali. Bul. Vet.Udayana.

8(2): 135-144.

Goh YM. 2008. Experimental Design and Sampel Size Issues in Laboratory Animal Experiments. Departemen of Veterinary Preclinical Sciences,

(13)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 121-127

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p03

127

Faculty of Veterinary Medicine.

University Putra Malaysia.

Guntoro S, Arimbawa IB, Jemmy R. 2009.

Pengkajian perbibitan plasma nutfah

kambing gembrong untuk

meningkatkan populasi dan keragaman.

Laporan Hasil Penelitian. Denpasar.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali.

Hidayati E, Berata IK, Samsuri, Merdana IM, Sudimartini LM. 2018. Gambaran histopatologi limpa tikus putih yang diberi deksametason dan vitamin E.

Bul. Vet. Udayana. 10(1): 18-25.

Khalel EM. 2010. Anatomical and histological study of the spleen in iraqi sheep (Awasi sheep). Bas. J. Vet. Res.

10(2): 163-171.

Kiernan J. 2001. Histological and Histocemical Methods. 3rd Ed. Toronto.

Arnold Pub. Pp. 330-354.

Krieken JHJM, Orazi A. 2007. Spleen. In:

Histopathology for Pathologist. Ed ke3.

Philadelphia (US): Williams &

Wilkins.

Laksmindra F, Mulyati S. 2014. Profil hematologi tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar jantan dan betina umur 4, 6, dan 8 minggu. J.

Ilmiah Biol. 2(2): 94-100.

Onkar DP, Govardhan SA. 2013.

Comparative histology of human and dog spleen. J. Morphol. Sci. 30(1): 16- 20.

Pamungkas FA, Batubara A, Doloksaribu M, Sihite E. 2008. Petunjuk Teknis Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Peternakan. ISBN: 978-602-8475-04-4.

Setiasih NLE, Suwiti NK, Suastika P, Piraksa IW, Susari NNW. 2011. Studi histologi limpa sapi bali. Bul. Vet.

Udayana. 3(1): 2085-2495 Suwiti NK, Suastika IP, Swacita IBN,

Besung INK. 2015. Studi Histologi dan Histomorfometri Daging Sapi Bali dan Wagyu. J. Vet. 16(3): 432-438.

Wahyuni S, Agungpriyono S, Agil M, Yusuf TL. 2012. Histologi dan histomorfometri testis dan epididimis muncak (Muntiacus muntjak muntjac) pada periode rangga keras. J. Vet.

13(3): 211-219.

Yanto H, Hasan H, Sunarto. 2015. Studi hematologi untuk diagnosa penyakit ikan secara dini di sentra produksi budidaya ikan air tawar Sungai Kapuas Kota Pontianak. J. Akuatika. 6(1): 11- 20.

Yupardhi WS, Oka IGL, Mantra IB. 2013.

Hematologi dan kimia klinik darah kambing peranakan etawah yang diberi pakan limbah pertanian disuplementasi dengan enzim optizym. J. Vet. 14(1):

99-104.

Yupardhi WS, Oka IGL, Mantra IB, Suyasa IN, Suranjaya IG. 2014. Gambaran darah kambing gembrong, kambing peranakan etawah, dan kambing kacang di Bali. J. Vet. 15(4): 494-498.

Zidan M, Kassem A, Dougbag A, Ghazzawi E, Aziz MAE, Pabst R. 2000.

The spleen of the one humped camel (Camelus dromedarius) has a unique histological structure. J. Anat. 196:

425–432.

Referensi

Dokumen terkait

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009 p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: