• Tidak ada hasil yang ditemukan

bunga rampai

N/A
N/A
Maz Dad

Academic year: 2025

Membagikan "bunga rampai"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Manyamakan Bibit Untuk Hasil Pertanian Yang Optimal, Pasti Bisa!

Pengolahan lahan perkebunan di Desa Gringgingsari masih menjadi permasalah yang belum bisa diatasi. Permasalahanya terdapat pada lahan perkebunan masyarakat yang masih belum seragam dalam penanaman bibitnya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan petani enggan menyamakan bibit pada satu lahn perkebunan. Kurangnya pengetahuan petani mengenai pentingnya menyamakan bibit dan dampaknya terhadap hasil panen. Disisi lain menyamakan bibit pada satu lahan perkebunan membutuhkan biaya tambahan, baik untuk membeli bibit yang unggul, media tanam, maupun tenaga kerja sehingga petani kesulitan untuk melakukan pengseragaman bibit.

Beberpa petani lain masih berpegang pada tradisi atau kebiasaan turun-temurun dalam bertani dan enggan untuk mencoba metode baru seperti menyamakan bibit pada satu lahan perkebunan. Keraguan petani untuk menyamakan bibit pada suatu lahan perkebunan ini semakin bertambah karena fluktuasi harga hasil pertanian. Ketidak stabilan pasar dapat membuat petani ragu untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. Dukungan pemerintah dalam bantuan bibitpun akhirnya tidak dapat maksimal karena penerapan praktik budibaya yang kurang baik tersebut. Petani enggan dalam menyakan bibit dalam satu lahan perkebunan. Hal ini akan menimbulkan beberapa permasalahan.

Mengapa menyamakan bibit itu penting karena dapat seragam dalam pertumbuhannya.

Bibit yang seragam ukuran dan kualitasnnya akan tumbuh dengan kecepatan yang sama sehingga

(2)

memudahkan dalam perawatan dan terutama dalam pemanenan. Hasil panen yang dihasilkan dari penanaman bibit pohon yang segaram cenderung menghasilkan buah atau produk lain dengan kualitas dan jumlah yang lebih baik. Tanaman yang sergam akan lebih tahan terhadap serangan hama dan pneyakit karena tidak ada tamanan yang lemah yang mudah diserang penyakit.

Pengelolaan lahan dengan pertumbuhan pohon yang seragam lebih efisien, baik dalam pemberian pupuk, penyiraman, maupun pengendalian hama.

Banyak permasalahan yang timbul akibat tidak samanya penanaman bibit pada satu lahan perkebunan. Petani akan mengalami kesulitan dalam perawatan tanaman seperti pemangkasan, penyiraman, dan pemupukan karena tanaman tumbuh dengan ukuran dan kecepatan yang berbeda- beda. Hasil panen akan tidak merata dikarenakan tanaman yang tumbuh lebih cepat akan lebih dulu berbuah sedangkan yang tumbuh lambat akan tertinggal. Tanaman yang terlambat tumbuh atau masih kerdil lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit karena terhalang tanaman lain untuk mendapat sinar matahari.

Tidak samanya penanaman bibitpun dinilai tidak efisien dalam biaya produksi. Perawatan tanaman yang tidak seragam akan membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena membutuhkan tenaga kerja dan sumber daya yang lebih banyak. Masalah sulitnya dalam pengolahan lahan juga akan muncul karena penggunaan pupuk dan pestisida akan sulit diatur sebab kebutuhan setiap tanaman berbeda-beda. Karena tanaman tidak memiliki umur yang sama rotasi tanaman akan sulit dilakukan. Proses waktu panen yang Panjang pun akan juga terjadi karena tanaman tidak siap panen secara bersamaan. Hasil panen mimiliki kualitas yang menurun yang hanya akan mengurangi nilai jual. Disisi lain penampilan perkebunan akan menjadi tidak rapi, kurang menarik, dan mengurangi nilai estetika sebuah perkebunan.

Banyak manfaat bagi petani ketika menyamakan bibit dalam pengolahan lahan perkebunan. Kerika petani dapat menyamakan bibit dalam satu lahan perkebunan, tanaman akan tumbuh dengan seragam. Memudahkan dalam melakukan perawatan tanaman, seperti pemangkasan, penyiraman, dan pemupukan. Memudahkan dalam memanen karena tanaman siap panen secara bersamaan. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja dan pupuk. Tanaman yang tumbuh seragam cenderung menghasilkan buah atau produk lain dengan ukuran, bentuk, dan kualitas yang lebih seragam.

(3)

Meningkatkan nilai jual hasil panen dan mencegah penyebaran hama dan penyakit.

Tanaman yang seragam lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena tidak ada tanaman yang lemah yang mudah diserang. Memudahkan dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit. Meningkatkan produktivitas lahan dengan pertumbuhan yang optimal, tanaman dapat memanfaatkan lahan secara maksimal sehingga meningkatkan produktivitas lahan.

Memperpanjang umur produksi tanaman karenan tanaman yang sehat dan seragam cenderung memiliki umur produksi yang lebih panjang.

Tujuan dari menyamakan bibit pohon dalam satu lahan perkebunan adalah untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan berkuantitas yang menjadi tujuan utama dari budidaya tanaman. Dengan menyamakan bibit, petani dapat mencapai hasil panen yang sesuai dengan target. Meningkatkan efisiensi produksi karena menyamakan bibit membantu petani dalam mengelola perkebunan secara lebih efisien, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Selain itu menyamankan bibit dapat menjaga kelestarian lingkungan karena dengan mengelola perkebunan secara baik, petani dapat menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam

Melihat dari banyaknya kerugian yang timbul dan banyaknya manfaat dari menyamakan bibit, KKN UIN Walisongo berinisiatif untuk mengajak petani untuk dapat menyamakan bibit pohon yang ditanam pada satu lahan perkebunan. Menyamakan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman. Dengan memperhatikan aspek-aspek seperti pemilihan bibit, penyemaian, pemindahan, dan perawatan, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan berkelanjutan.

KKN UIN Walisonngo mengadakan progam kerja yang berhubungan dengan lingkungan untuk menanggapi permasalah pencapuran bibit pohon dalam satu lahan perkebunan. Penanaman bibit alpukat sebanyak 30 buah disekitaran lahan mata air Sendang Depok Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. Hal yang diharapakan dengan adanya program kerja penanam bibit alpukat tersebut supaya para petani di Desa Gringgingsari ini dapat menyontoh hal baik adanya program kerja ini yaitu penyeragaman bibit pohon pada satu lahan perkebunan yang dimana kita menanamnya pada sekitaran lahan mata air Sendang Depok.

Bibit pohon alpukat dipilih karena bisa menjadi salah satu pilihan yang baik untuk ditanam disekitaran lahan mata air selain beringin dan sengon. Selain karena bibit alpukat ini mengandung nilai ekonomi yang tinggi karena banyak digemari dan memiliki harga jual yang baik, bibit alpukat

(4)

juga memiliki akar tunggang yang kuat dan dalam sehingga efektif dalam menyerap udara dan mengikat tanah. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan tanah disekitar mata air dan mencegah erosi. Meskipun menyerap udara yang cukup saaat pertumbuhan awal, pohon alpukat umumnya tahan kekeringan hingga dewasa, ini dapat menguntungkan terutama ketika musim kemarau Panjang.

Bibit alpukat didapatkan KKN UIN Walisongo dengan permohonan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang. Dari permohonan ini KKN UIN Walisongo mendapatkan sebanyak 30 bibit alpukat untuk penanaman disekitaran lahan mata air Sendang Depok. Lahan disekitaran sendang depok dipilih karena ramainya orang yang berkunjung ke mata air tersebut yang merupakan salah satu tempat penting di Desa Gringgingsari. Hal ini dapat memperkuat visi dari KKN UIN Walisongo untuk mengajak petani menyamakan bibit pada satu lahan perkebunan.

Penaman dilakukan oleh KKN UIN Walisongo dengan perwakilan karangtaruna sekaligus petani yang mengolah lahan di tempat mata air sendang depok tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

sumber daya lokal; ” dengan tujuan, yaitu : Meningkatkan kualitas. pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam dan

Setelah mendiskusikan pengembangan laporan tentang jenis pekerjaan, siswa dapat menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan kelestarian sumber daya alam dalam

Tercapainya pengelolaan sumber daya alam secara terpadu dengan mengedepankan penataan ruang dan lingkungan Meningkatkan kualitas dan kelestarian sumber daya alam, lahan dan

Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidunya. Dengan demikian, sumber daya

4.3.1 Setelah melihat video, siswa mampu menuliskan contoh kegiatan yang dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dengan baik BAHASA INDONESIA..

Lingkungan , baik lingkungan dalam pengertian yanag luas dapat dipelihara sehingga Sumber daya alam dan kelestarian lingkungan dapat terjaga untuk masa yang panjang dan

Skema sertifikasi, baik itu sertifikasi legalitas ataupun sertifikasi kelestarian dengan skema sukarela seperti PHBML LEI, FSC, atau Plan VIVO dapat menjadi ajang

Perilaku Ramah Lingkungan Karyawan harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam, lingkungan kerja dan lingkungan usaha, menjaga hubungan baik dengan mitra kerja dan masyarakat,