Kewirausahaan
Pengampu :
Dr. L.V.Ratna Devi S.,M.Si Sosiologi, Semester 2
Klas A
Materi 11
Analisis Situasi :
Belakangan ini, karena virus covid-19 ini merajalela di berbagai dunia kita membutuhkan antiseptik untuk mencegah penyebarannya pada tubuh kita. Kita membuat produk sabun yang dapat membantu membunuh kuman tetapi juga sehat untuk kulit, karena dengan merebaknya virus sini banyak antiseptik yang berbahaya dan tidak bagus untuk kesehatan kulit.
Kelompok kami akan memulai sebuah usaha membuat sabun sehat, bukan hanya untuk membantu membunuh virus tetapi juga untuk membantu melembabkan kulit. Sabun ini terbuat dari daun sirih dengan campuran susu. Daun sirih sangat bagus untuk membunuh bakteri di tubuh kita, daun sirih juga bisa membantu menghilangkan bau badan secara alami dan cocok bagi kulit sensitive sehingga tidak menyebabkan gatal-gatal di kulit. Kemudian kegunaan susu untuk membantu melembabkan kulit kita, susu juga efektif untuk membersihkan kulit dan sebagai bahan eksfloiasi kulit mati sehingga kulit akan menjadi sehat. Dengan merebaknya virus ini kita harus bisa menjaga diri dan tetap cantik.
Paparan situasi ini memunculkan permasalahan sebagai berikut, 1) Bagaimana cara membuat S2DaSi dikenal sebagai sabun kecantikan?. 2) Bagaimana strategi pemasaran S2DaSi?
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui cara membuat produk S2DaSi yang digunakan untuk melembutkan kulit. Selain itu untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat bagi penjualan produk S2DaSi.
Luaran yang diharapkan, adalah menghasilkan produk berupa sabun cair yang berbahan dasar susu dan daun sirih yang memiliki beberapa manfaat yang bisa kita ambil. Adanya kandungan susu dalam sabun membantu untuk melembabkan kulit kering, mencerahkan kulit, dan kandungan susu yang ada bisa digunakan untuk kulit sensitif. Selain itu, kandungan daun sirih juga memiliki manfaat yang banyak untuk kulit. Daun sirih yang ada juga berguna untuk kulit yaitu bisa menyehatkan kulit kita ini memiliki manfaat yang sama dengan kandungan susu yang menjadikan daun sirih dan susu ini menjadi campuran yang pas.
Daun sirih juga mempunyai efektivitas yang sama dengan antibiotik penicillin-dihydrostreptomycin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, serta membantu untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada.
Juga dapat membantu mengangkat kotoran dan debu yang ada.
Gambaran Umum Produk:
Jenis Produk
• Usaha membuat sabun
berbahan dasar daun sirih dan susu.
Nama Produk
• S2Dasi
Karakteristik
• merupakan usaha
dibidang produksi sabun berbahan daun sirih dan susu
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
S2DASI (Sabun Susu Daun Sirih) : Melembabkan Kulit
KEGUNAAN
Dapat digunakan sebagai sabun mandi ataupun sabun cuci tangan sehari-hari, karena bahannya yang alami sehingga tidak membuat kulit iritasi.
Keunggulan produk
Sabun berbahan 100% alami.
Kandungan susu dapat mencerahkan kulit.
Kandungan sirih dapat memudarkan flek hitam.
Spesifikasi Produk
Berbentuk cair sehingga lebih praktis da higienis.
Sabun ini menggunakan bahan dasar daun sirih.
Sabun ini juga menggunakan campuran susu.
Aman untuk kulit sensitif.
Bila membeli dalam jumlah besar, akan mendapat bonus.
Essential oil.
Produk dikemas menarik dalam botol plastik bening yang berisi sabun cair.
Pengemasan
Peluang Pasar
Profil Konsumen
Segala usia.
Orang yang memiliki kulit sensitif.
Orang yang mencari sabun cair herbal.
Segmentasi Pasar
Produk S2DaSi ini merupakan sabun cair herbal dengan bahan dasar susu dan daun sirih. Sabun cair S2DaSi ini ditujukan untuk semua orang dalam semua golongan. Harga yang terjangkau memudahkan sabun ini bersaing di pasaran.
Targeting
• Untuk target utama dalam produk S2DaSi ini semua perempuan untuk semua umur dan golongan. Para laki-laki pun juga bisa menggunakan produk sabun cair ini. Produk ini bagus untuk semua jenis kulit karena tanpa efek samping dan S2DaSi ini membuat kulit lembab cocok digunakan pada masyarakat yang tinggal di negara tropis ini.
Positioning
• Konsumen melihat produk S2DaSi ini sabun cair herbal yang dapat digunakan untuk melembabkan kulit dan aman digunakan untuk kulit sensitif dengan harga terjangkau.
Potensi Pasar
Adanya produk sabun cair herbal S2DaSi lainnya yang telah ada
terlebih dahulu dipasaran.
PESAING
4. Peluang Pasar
Bulan Permintaan Penawaran Peluang pasar
Rencana penjualan
Pangsa pasar
(1) (2) (3) (4=2-3) (5) (6=5/2x100%)
1 2.172 800 1.372 80 3,7%
2 3.472 1200 2.272 130 3,7%
GAMBARAN STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran yang digunakan yaitu dengan promosi online, sehingga banyak orang yang mengenal produk ini dengan cepat. Strategi yang selanjutnya kita akan memberikan sampel yang dilakukan secara nyata agar masyarakat mengetahui khasiat dan tekstur nyata yang terkandung dalam S2DaSi.
ANALISIS KEUANGAN
1. Biaya Tetap (Fixed Cost/FC) a. Biaya Usaha
No. Uraian Biaya Rp/ Bulan
1 Biaya Promosi (untuk sampel, brosur dan kuota ) 500.000
2 Biaya Pemasaran 350.000
TOTAL 850.000
Biaya Penyusutan
Biaya Tetap (FC) = biaya usaha + penyusutan = 850.000 + 14.625
= 864.625
No Harga Tetap Nilai awal (Rp)
Nilai Sisa (Rp)
Umur Depresiasi (Bulan)
1 Kompor Kecil 150.000 25.000 36 3.000
2 Baskom Alumunium 60.000 5.000 24 2.000
3 Gelas Ukur 60.000 5.000 24 2.000
4 Regulator 65.000 10.000 24 2.000
5 Selang Gas Elpiji 35.000 5.000 24 1.250
6 Tabung Elpiji 180.000 20.000 36 4000
7 Pengaduk 10.000 1.000 24 375
TOTAL 560.0000 14.625
2. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost/VC) a. Biaya Bahan Utama
No .
Uraian Rp/bulan
1. Susu cair 300.000
2. Daun sirih 200.000
3. Liquid soap base 1.000.000
4. Mix essential oil 700.000
5. pengental 350.000
TOTAL 2.550.000
b. Biaya Packaging
No. Uraian Rp/ Bulan
1 Botol spray 200 mili bening 2. 000. 000
TOTAL 2. 000. 000
Biaya Tidak Tetap (VC) = 2.550.000 + 2.000.000
= 4.550.000
Total Biaya Produksi = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC) = 864.625 + 4.550.000
= 5.414.625/bulan
Kebutuhan Modal Usaha = Investasi awal + Biaya usaha rutin + Biaya produksi
= 560.000 + 850.000 + 5.414.625
= 6.824.625
Dalam satu bulan dapat memproduksi 160 sabun cair.
Variabel cost/unit= variabel cost : kapasitas produksi
= 4.550.000 : 160
= 28.437,5
Harga Pokok = biaya produksi : kapasitas produksi
= 5.414.625 : 160
= 33.841,4 (HPP) Perkiraan laba per unit 30%
Harga Jual = 44.000/sabun cair S2DaSi Harga Penjualan = 44.000 x 160
= 7.040.000/bulan
Harga Pokok Produksi/HPP dan Harga Jual :
Analasis Kelayakan Usaha Laba
Laba = Hasil penjualan – Total biaya produksi
= 7.040.000 – 5.414.625
= 1.625.375/bulan
BEP (Break Event Point)
BEP = biaya tetap : (harga jual-HPP) = 864.625 : (44.000 – 33.841)
= 85 sabun S2DaSi
ROI (Return On Investment) = (Keuntungan : Total Biaya) x 100%
= (1.625.375 : 5.414.625) x 100%
= 30,02%
IRR (Internal Rate of Return) IRR = (Laba : Modal) 100%
= (1.625.375: 6.824.625) 100%
= 23,82% per bulan
Agar Investasi layak dilakukan maka usaha ini harus mampu mendapatkan keuntungan lebih dari 23,82% per bulan.
Jadi, penjualan sabun susu cair daun sirih akan balik modal jika penjualan mencapai 85 sabun cair S2DaSi.
Suku bunga bank saat ini sekitar 6%/tahun
Jika ROI dibandingkan dengan suku bunga bank, maka ROI > suku bunga bank
Jadi dapat dikatakan bahwa usaha layak dilakukan
BUSINESS MODEL CANVAS
Business model adalah acuan dalam menjalankan kegiatan bisnis. Acuan ini digunakan untuk memikirkan cara agar bisnis yang dijalankan mendapatkan keuntungan. Seiring perkembangan zaman ada suatu inovasi dalam membuat business model, hal ini disebut dengan Business Model Innovation (BMI).
Ada banyak business model, salah satu yang bisa digunakan adalah Business Model Canvas (BMC) oleh Pigneur dan Osterwalder. Canvas merupakan sebuah strategic management yang baik untuk digunakan dalam start up business ataupun mengembangkan existing business.
Business Model Canvas merupakan alat bantu untuk mendeskripsikan, menganalisis dan merancang model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2013)
BMC merupakan strategi yang dibuat diawal untuk menjalankan sebuah bisnis. Dalam bisnis model
kanvas ini, ada sembilan blok yang saling terkait satu sama lain, yaitu :
9 BLOK BMC :
Value Preposition Customer segments . Customer Relationship
Chanel Key Activities Key Resources
Key Partner Coct Structure Revenue Stream
Value proposition sendiri merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan.
Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition.
Kategori di dalam value proposition
i. Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
ii. Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
iii. Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
iv. Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
v. Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
A. VALUE PREPOSITION
VALUE PREPOSITION :
i. Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
ii. Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
iii. Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
iv. Meminimalisasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.
v. Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.
vi. Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.
B. CUSTOMER SEGMENTS :
Setelah mengisi value proposition, langkah kedua adalah mencari orang-orang yang mungkin akan tertarik dengan value yang kita tawarkan. Customer segments adalah penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita.
Kategori di dalam customer segments
i. Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
ii. Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
iii. Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
iv. Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
v. Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
C. CUSTOMER RELATIONSHIP
Cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.
Kategori di dalam customer relationship i. Transactional: beli putus saat itu juga.
ii. Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
iii. Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
iv. Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
v. Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
vi. Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
vii. Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
D. CHANNELS
Pada dasarnya channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channels
i. Direct : sales force, web sales, own stores.
ii. Indirect : partner stores, wholesaler.
iii. Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
iv. Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
v. Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
vi. Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
vii.After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
E. KEY ACTIVITIES
Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Kategori di dalam key activities
Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.
Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
F. KEY RESOURCES
Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.
Kategori di dalam key resources
i. Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
ii. Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan
iii. Human : tenaga kerja
iv. Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham
G. KEY PARTNERS
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:
Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya sendirian.
Reduction of Risk and Uncertainty: mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan persaingan.
Acquisition of particular resources and activities: mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan kemampuan kinerja perusahaan.
Kategori di dalam key partners
Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.
H. COST STRUCTURE
Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.
Kategori di dalam cost structure
Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.
Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi
I.REVENUE STREAM
Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.
Kategori di dalam revenue stream
i. Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
ii. Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
iii. Subscription Fees: biaya berlangganan.
iv. Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
v. Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
BMC Desa Wisata Pentingsari
Value Preposition
Desa yang memiliki kearifan local yang kental Berkonsep wisata alam, budaya dan pertanian Beragam atraksi wisata
Customer segments
Geografis: Nasional dan Internasional
Demografis: Anak-anak, Remaja, dan Dewasa (Anak Sekolahan, Mahasiswa, Keluarga, Turis Asing)
Psikografis: Mereka yang menyukai wisata alam, budaya, dan edukasi
Timing: Akhir pekan, Pertengahan Semester, Libur Sekolah, dan hari-hari libur nasional.
Customer Relationship
Transactional: beli putus saat transaksi untuk atraksi seni, budaya, pertanian, kuliner, dan paket live in.
Personal assistance: ada fasilitator lokal yang mendampingi rombongan wisata
Co-creation: mengajak wisatawan untuk
membuat kreasi wayang suket, batik, kuliner, dan kreasi janur
Chanel
Melalui Marketing Office Desa Wisata atau melalui contact person.
Promosi dilakukan melalui menggunakan media sosial dan website serta melalui interaksi
penduduk desa wisata dengan wisatawan.
Key Activities
Perancangan komponen produk wisata seperti daya tarik wisata, akomodasi dan fasilitas pendukungnya, serta aksesibilitas.
Penyediaan paket wisata
Key Resources
Physical Asset: Landscape alam pedesaan. Rumah tradisional berarsitektur Jawa yang dijadikan homestay. Camping area. Akses yang mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua atau empat.
Tersedia ruang pertemuan, sanggar, maupun workshop
Human : Ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Maju Raharjo
Intellectual: Brand bagu desa Umbulharjo
Financial: sumber dana dari masyarakat dan pihak swasta
Key Partner
BCA, Kemenparekraf, Pemerintah setempat.
Coct Structure
Upah petugas wisata/fasilitator lokal, sewa lahan/aset milik warga yang dipakai untuk atraksi wisata, biaya pembangunan fasilitas pendukung wisata, biaya promosi.
Revenue Stream
Usage Fee: Paket Live in di Desa Wisata, Atraksi Wisata.
Asset Sale: Paket Snack dan Makan, penjualan oleh-oleh seperti produk kopi, coklat, dan souvenir.
Renting: Sewa homestay, sewa arena out bound/camping ground, sewa sound system, sewa ruang pertemuan/meeting room.