LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa: Barends
Asal Institusi: SDN 006 Randelangi’
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab- penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
o
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
o
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
o
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
o
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
o
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
o
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah- langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda
dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis
dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya,
langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang
telah diidentifikasi
Hasil eksplorasi
penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
1 Motivasi belajar siswa
rendah/kurang Kajian literatur :
1. Menurut Nisa dkk. (2021) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah disebabkan oleh faktor internal yang meliputi; kejenuhan, minat belajar, Kesehatan fisik dan mental.
Sedangkan factor eksternal siswa adalah lingkungan keluarga, lingkungan di rumah dan sarana prasarana.
2. Menurut R. Hidayati (2022) bahwa faktor faktor penyebab siswa mengalami penuruanan motivasi dalam belajar adalah menurunnya minat, sikap siswa dan aspek jasmani pada diri siswa. Factor lain yang juga mempangaruhi diantaranya lingkungan keluarga lingkungan sosial dan lingkungan sekolah.
3. Menurut A. Arianti (2019) bahwa motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru yaitu;
a. Membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat siswa b. Mengetahui dan memahami
motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam
c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.
Hasil Wawancara:
1. Menurut Kepala Sekolah:
• Guru tidak fokus pada kelas
• Guru mengisi kelas lain karena kekurangan guru 2. Menurut Teman sejawat:
• Guru kurang
mengembangkan inovasi pembelajaran
• Nilai pembelajaran sangat terbatas
3. Menurut Pengawas:
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara bahwa penyebab motivasi belajar siswa rendah/kurang adalah:
1. Faktor internal (diri siswa) dan eksternal (lingkungan) siswa 2. Guru kurang atau tidak
memahami pentingnya motivasi bagi siswa
3. Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran
4. Kurangnya penerapan model atau metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan materi pembelajaran
• Sarana prasarana di sekolah tidak lengkap
• Kurangnya penerapan model dan metode dalam pembelajaran
2 Adanya siswa yang
tidak lancar membaca Kajian Literatur:
1. Menurut A.P.Hapsari (2019) dalam journal.student.uny.ac.id dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada 3 faktor yang menjadi
penyebab kesulitan belajar membaca yaitu :
• Faktor psikologis yang meliputi; emosi, intelegensi, konsep diri, kemampuan berbahasa, sikap dan minat, kebiasaan membaca, pengetahuan tentang cara membaca, dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
• Faktor sosio ekonomi yang meliputi latar belakang sosial
• Factor eksternal yang meliputi;
penyelenggaraan Pendidikan yang kurang tepat, fasilitas yang disediakan
2. Menurut Rizkiana (2016) bahwa penyebab siswa belum bisa lancar membaca adalah:
• Kurangnya perhatian baik guru maupun orang tua siswa
• Kurangnya konsentrasi
• Siswa masih kesulitan mengeja huruf
• Siswa masih kesulitan membedakan huruf
• Siswa tersendat-sendat membaca kalimat
3. Menurut Abdul Rahman (1999, 206) yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan membaca adalah:
• Siswa kurang mengenal huruf, bunyi Bahasa (fonetik)
• Adanya perbedaan dialek dengan pengucapan Bahasa indonesia yang baku
• Siswa bingung meletakkan posisi kata
• Siswa bingung dengan membaca huruf yang bunyinya
Dari hasil kajian literatur penyebab adanya siswa yang kurang lancar membaca yaitu:
1. Keberadaan psikologis siswa 2. Kondisi ekonomi keluarga
yang kurang baik 3. Kondisi penyelenggara
pendidikan tidak memadai seperti kekurangan guru dan alat peraga pembelajaran 4. Metode pembelajaran materi
membaca dan menulis kurang tepat
5. Adanya pengaruh bahasa (dialek) di daerah tempat tinggal
sama seperti: bunyi /b/ dengan /p/dan lain-lain
Hasil Wawancara:
1. Kepala sekolah:
• Pengenalan akan huruf kurang dari guru
• Media pembelajaran kurang lengkap
2. Teman sejawat:
• Metode pembelajaran membaca kurang tepat
• Keadaan keluarga yang kurang baik
3. Pengawas:
• Guru tidak fokus mengajar
• Kekurangan tenaga pendidik
• Faktor keluarga 3 Guru belum
memaksimalkan penggunaan TIK dalam pembelajaran
Kajian literatur:
1. Menurut Farichatul Ilmiah (2021) bahwa TIK memiliki 3 fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu:
• Sebagai alat (tools) dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu (user) atau siswa
untuk membantu pembelajaran
• Sebagai ilmu pengetahuan (science)
• Sebagai bahan dan alat untuk pembelajaran (literacy) 2. Menurut Maria dan Sudiyono
(2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa banyak guru masih mengalami kesulitan dalam menggunakan TIK
3. Menurut Sunaedi (2020) bahwa tidak semua sekolah siap dengan pembelajaran TIK
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah:
• Guru belum paham tentang fungsi TIK dalam pembelajaran
• Kurangnya sarana dan prasarana TIK
• Tempat penyelenggara masih terpencil
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab belum maksimalnya guru dalam menggunakan TIK adalah:
1. Guru belum memahami pentingnya TIK dalam pembelajaran
2. Guru belum menguasai cara mengoperasikan TIK 3. Keterbatasan sarana dan
prasarana TIK 4. Kurangnya tenaga
administrasi TIK
• Jaringan internet masih terbatas
2. Teman sejawat:
• Guru kurang memahami cara pengoperasian alat (TIK)
• Guru jarang mengikuti pelatihan TIK
3. Pengawas:
• Sarana TIK tidak lengkap
• Pendidik kurang menguasai TIK
• Tidak ada tenaga administrasi TIK
4 Guru kurang
mengembangkan metode pembelajaran
Kajian Literatur:
1. Menurut D. P. Donosuko (2021) bahwa peran guru dalam menggunakan metode dan teknik mengajar juga merupakan hal yang penting dalam pembelajaran.
Guru hendaknya mampu mengaplikasikan,
mengembangkan dan mengkombinasikan berbagai
metode dan Teknik pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri dengan tidak mengesampingkan perbedaan kemampuan peserta didik
2. Menurut Hamzah B. (2008) bahwa metode pembelajaran adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara peserta didik menerima pelajaran pada waktu pembelajaran berlangsung baik dalam bentuk pemberitahuan atau membangkitkan. Jadi peran metode pembelajaran adalah alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif
3. Menurut M. Hazna (2020) dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam menggunakan media audio visual yakni kurangnya pengetahuan guru, kurangnya keterampilan
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab guru kurang mengembangkan metode pembelajaran adalah:
1. Guru belum memahami betapa pentingnya metode pembelajaran
2. Guru tidak memahami bahwa metode pembelajaran adalah jembatan
penghubung agar
pengetahuan salpai kepada peserta didik
3. Guru merasa nyaman dengan satu macam metode pembelajaran
4. Guru tidak ingin direpotkan metode pembelajaran yang baru
5. Terbatasnya sarana yang mendukung metode pembelajaran yang akan dipergunakan
6. Guru tidak memahami tata cara penggunaan metode pembelajaran
guru, kurangnya waktu serta merasa nyaman dengan metode lain
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah:
• Adanya keterbatasan sarana dan prasarana
• Kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru tentang metode pembelajaran
• Guru jarang mengikuti pelatihan
2. Teman Sejawat:
• Guru kurang memahami tata cara penggunaan metode pada materi pembelajaran
• Guru kurang kreatif memilih metode pembelajaran
3. Pengawas
• Guru tidak siap dalam melaksanakan pembelajaran
• Guru sulit memilih metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan