BAGIAN KONSERVASI
”Keberhasilan Pada Perawatan Saluran Akar”
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi Kepaniteraan Klinik di Bagian Konservasi
Disusun Oleh :
MUHAMMAD HABIB, S.KG 2310070210099
Dosen Pembimbing : drg. Darmawangsa, M.Kes
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2024
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Muhammad Habib, S.KG NPM : 2310070210099
Telah disetujui Case Scientific Session yang berjudul:
Keberhasilan pada Perawatan Saluran Akar
Untuk Memenuhi Syarat dalam Melengkapi Kepaniteraan Klinik di Bagian Konservasi.
Padang, Februari 2024 Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
(drg. Darmawangsa, M.Kes)
ii
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan case scientific section dengan judul ”Keberhasilan Pada Perawatan Saluran Akar” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul konservasi.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Darmawangsa, M.Kes selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.
Padang, Februari 2024
Muhammad Habib, S.KG
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 2
1.3Tujuan Pembelajaran ... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1Definisi Perawatan Saluran Akar ... 3
2.2Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Saluran Akar ... 3
2.3Prosedur Perawatan Saluran Akar ... 4
2.4Keberhasilan Perawatan Saluran Akar ... 7
BAB 3. PENUTUP ... 9
3.1 Kesimpulan ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
iv
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karies yang tidak ditangani dapat meluas sampai ke dentin atau ke pulpa, jika karies ini sudah meluas dan menyebabkan tubuli dentin terekspos, mikroorganisme akan mudah masuk atau mengivasi pulpa. Pulpitis irreversibel biasanya bervariasi secara intensitas dan durasi, dalam beberapa kasus terdapat nyeri spontan yang tidak bisa diatasi oleh analgesik, sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut yaitu perawatan saluran akar (Shao et al., 2024).
Perawatan saluran akar atau endodontik merupakan salah satu ilmu kedokteran gigi yang menangani gangguan pada jaringan pulpa, tujuan dari perawatan ini adalah untuk mengatasi rasa sakit dan mempertahankan gigi. Perawatan endodontik yang dapat dilakukan pada gigi dengan penyakit pulpa adalah perawatan saluran akar.
Perawatan Saluran Akar (PSA) merupakan salah satu perawatan penyakit pulpa dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan menggantinya dengan bahan pengisi (Kartinawanti and Asy’ari, 2021). Perawatan saluran akar yang berhasil berarti tidak terdapat lagi gejala salah satunya adalah rasa nyeri, dapat berfungsi dengan baik, dan tidak ada tanda-tanda patologis yang lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Frank dan Barbour, tingkat keberhasilan perawatan saluran akar bervariasi, tetapi tidak sedikit juga perawatan saluran akar yang berhasil (Giovanni et al., 2022).
Perawatan endodontik merupakan salah satu bagian dari ilmu kedokteran gigi yang mencakup perawatan terhadap penyakit atau gangguan pada jaringan pulpa dan juga periradikuler. Tujuan dari perawatan endodontik adalah untuk mengeliminasi rasa sakit, infeksi, dan untuk mempertahankan gigi dalam rongga mulut selama mungkin
1
(Kishawi and Khalaf, 2021).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi perawatan saluran akar ?
2. Apa indikasi dan kontraindikasi perawatan saluran akar ? 3. Apa prosedur perawatan saluran akar?
4. Apa keberhasilan perawatan saluran akar ? 1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui definisi perawatan saluran akar.
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui indikasi dan kontraindikasi perawatan saluran akar.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui prosedur perawatan saluran akar.
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui keberhasilan perawatan saluran akar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Perawatan Saluran Akar
Perawatan saluran akar adalah suatu perawatan penyakit pulpa dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan menggantinya dengan bahan pengisi untuk mencegah terjadinya infeks berulang. Perawatan saluran akar di lakukan pada kasus pulpitis irreversibel, nekrosis pulpa, atau pulpa terbuka. Perawatan saluran akar juga dapat di lakukan pada gigi vital untuk kepentingan pembuatan restorasi yang baik atau pada pasien yang memiliki resiko karies tinggi (Kartinawanti and Asy’ari, 2021).
Tujuan dari perawatan endodontik adalah meringankan rasa sakit dengan menghilangkan bakteri yang ada di saluran akar dan menciptakan lingkungan yang tidak mendukung mikroorganisme untuk berkembang biak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat lagi gejala, dapat berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda- tanda patologis yang lain (Kishawi and Khalaf, 2021). Perawatan saluran akar ini dilakukan untuk mempertahankan gigi agar dapat bertahan selama mungkin dalam rongga mulut dengan tiga tahap utama yang disebut Triad Endodontik, yang meliputi preparasi biomekanis, sterilisasi dan pengisian saluran akar yang hermetis. Tiga tahap ini berfungsi penting dalam keberhasilan perawatan saluran akar (Afifi and Amery, 2023).
2.2 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Saluran Akar 2.2.1 Indikasi
Secara umum perawatan saluran akar diindikasikan untuk:
3
- Resorbsi akar tidak lebih dari 1/3 apikal - Mahkota gigi masih dapat direstorasi - Gigi tidak goyang dan periodontal normal
- Gigi dengan kelainan jaringan pulpa berupa pulpitis ireversibel - Kondisi pasien baik
- Nekrosis pulpa 2.2.2 Kontraindikasi
Secara umum, kontraindikasi perawatan saluran akar, yaitu:
- Fraktur akar gigi yang vertikal - Gigi tidak dapat direstorasi lagi
- Gigi dengan perforasi dasar kamar pulpa - Resorbsi akar lebih 1/3 apikal
- Kehilangan tulang patologis - Kondisi pasien buruk
2.3 Prosedur Perawatan Saluran Akar
1. Menegakkan diagnosa dengan melakukan pemeriksaan subjektif, objektif, dan preoperatif radiograf.
2. Trepanasi abses menggunakan jarum miller dengan cara memasukkan jarum miller 1 mm lebih panjang dari panjang kerja.
3. Pasien didatangkan setelah 1 minggu kemudian.
4. Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan pasien tidak mengeluhkan adanya rasa sakit 5. Akses koronal dengan melakukan tahapan buka atap pulpa menggunakan contra
angel high speed dan endo akses bur. Setelah terbuka, atap pulpa diperlebar dengan menggunakan diamendo bur. Out line form dibentuk seperti segitiga dengan puncak segitiga berada di cingulum
5
6. Ekstirpasi menggunakan jarum ekstirpasi yang berfungsi untuk mengeluarkan jaringan pulpa yang nekrortik di dalam saluran akar dengan gerakan searah dengan jarum jam, setelah dirasakan adanya tahanan jarum ekstirpasi ditarik keluar.
7. Pengukuran panjang kerja dengan melakukan rontgen dengan sebelumnya memasukkan jarum miller kedalam saluran akar. (PK = PGS – 1)
8. Preparasi biomekanis saluran akar dengan teknik step back menggunakan jarum k- file, Setiap pergantian jarum K-file dilakukan irigasi pada saluran akar menggunakan NaOCl dan H2O2 3% secara bergantian dengan spuit plastik disposible dan kelebihan larutan irigasi di absorbsi dengan kapas untuk memonitor debris yang keluar dari saluran akar.
9. Keringkan saluran akar dengan menggunakan paper point sasuai MAF
10. Sterilisasi saluran akar/dressing menggunakan pulperyl dengan cara mengoleskan paper point yang telah diolesi bahan pulperyl kedinding saluran akar.
11. Letakkan kapas steril diatas kavitas agar cavit tidak masuk kedalam saluran akar 12. Tumpatan sementara menggunakan cavit dengan teknik inkremental, aplikasikan
selapis demi selapis lalu dipadatkan.
13. Kontrol 3-5 hari kemudian
14. Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan pasien tidak mengeluhkan adanya rasa sakit.
15. Buka tambalan sementara menggunakan contra angel high speed dengan round bur, dan ambil kapas menggunakan pinset.
16. Kemudian masukkan paper point ke dalam saluran akar
17. Periksa paper point masih basah atau kering dan berbau atau tidak, jika basah dan berbau berarti saluran akar belum steril sementara jika sudah kering dan tidak berbau berarti saluran akar sudah steril.
18. Dari hasil pemeriksaan ternyata paper point sudah kering dan tidak berbau, maka dilanjutkan tindakan obturasi.
19. Obturasi saluran akar dilakukan secara kondensasi lateral. Saluran akar dapat dilakukan obturasi dengan syarat gigi tersebut asimptomatis, dan saluran akar cukup kering dan tidak berbau.
20. Pilih master gutta percha dengan ukuran 90 sesuai dengan MAF, sebagai master cone.
21. Dinding saluran akar diolesi dengan pasta saluran akar/sealer yaitu endometason dan eugenol menggunakan lentullo.
22. Master gutta percha diukur sesuai panjang kerja, selanjutnya master gutta percha diolesi dengan sealer lalu dimasukkan ke dalam saluran akar, semaksimal mungkin ditekan kearah lateral menggunakan spreader, sisa ruang saluran akar diisi lagi dengan gutta percha sampai penuh.
23. Kelebihan gutta percha dipotong sampai orifice menggunakan ekskavator yang dipanaskan
24. Kemudian dipadatkan menggunakan plugger 25. Lakukan RO foto obturasi
26. Jika telah hermetis dan tidak over/under filling dilanjutkan dengan pemberian basis GIC tipe 3 yang diaduk menggunakan glass plate dan semen spatele, lalu dibawa ke kavitas menggunakan plastis instrumen.
27. Kemudian kavitas ditumpat menggunakan cavit dengan tehnik inkremental, aplikasikan selapis demi selapis lalu dipadatkan.
28. Kontrol satu minggu kemudian.
29. Kemudian restorasi permanen.
7
2.4 Keberhasilan Perawatan Saluran Akar
Keberhasilan perawatan saluran akar merupakan suatu pencapaian yang baik pada perawatan sesuai dengan kriteria yang ditetentukan. Gigi yang vital dikatakan berhasil apabila saluran akar tertutup sehingga dapat mencegah terbentuknya lesi periradikuler oleh bakteri. Sedangkan pada gigi yang telah nekrosis, keberhasilan perawatan saluran akar adalah menghilangkan bakteri yang ada dalam saluran akar sehingga lesi periradikuler yang diakibatkan dapat pulih (Afifi and Amery, 2023).
Secara umum, idealnya perawatan endodontik dikatakan berhasil jika tidak ada keluhan dan gigi fungsional. Kriteria keberhasilan secara umum diantaranya tidak ada rasa sakit atau pembengkakan pada gigi yang dirawat, tidak ada gejala klinis dan gigi dapat kembali berfungsi secara fisiologis serta gambaran foto rontgen di daerah apeks terlihat normal (Quaresma et al., 2022).
Keberhasilan perawatan saluran akar dapat terlihat secara radiografis. Perawatan saluran akar dikatakan berhasil dengan kriteria; tidak adanya daerah radiolusen pada obturasi saluran akar. Daerah kosong atau radiolusen pada saluran akar menandakan adanya obturasi yang tidak sempurna. Densitas pada material obturasi harus seragam dari korona sampai ke apeks. Regio koronal akan terlihat lebih radiopak karena perbedaan massa material (Yamaguchi, 2018). Panjang material obturasi juga harus sesuai dengan panjang kerja saat preparasi kemudian dikurangi sampai dibawah orifis.
Regio apeks harus meruncing ke arah apeks. Bahan restorasi baik restorasi permanen maupun sementara harus benar-benar berkontak dengan dentin untuk memastikan adanya kerapatan korona yang baik (Keles and Keskin, 2020).
Obturasi saluran akar juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi keberhasilan perawatan saluran akar. Obturasi saluran akar dengan panjang 0-1 mm diatas apeks gigi memiliki presentase tingkat keberhasilan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pengisian 1-3 mm atau lebih diatas apeks gigi (Gasner and Brizuela, 2022). Obturasi saluran akar dilakukan dengan bentuk menguncup ke apeks (Gambar 2.1) . Kunci keberhasilan perawatan saluran akar adalah pengisian penuh pada ruang saluran akar dan pengangkatan seluruh jaringan pada akar pulpa dan mikroorganisme yang terinfeksi (Yancheshmeh, 2019).
Gambar 2.1 Yancheshmeh, S. S. 2019. Examining the Factors Affecting Endodontic Therapy Failure. Journal of Molecular Biology Research. 10 (1). 1-5.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan Saluran Akar (PSA) merupakan salah satu perawatan penyakit pulpa dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dari saluran akar dan menggantinya dengan bahan pengisi. Tujuan dari perawatan endodontik adalah meringankan rasa sakit dengan menghilangkan bakteri yang ada di saluran akar dan menciptakan lingkungan yang tidak mendukung mikroorganisme untuk berkembang biak. Kunci keberhasilan perawatan saluran akar adalah pengisian penuh pada ruang saluran akar dan pengangkatan seluruh jaringan pada akar pulpa dan mikroorganisme yang terinfeksi. Kriteria keberhasilan secara umum diantaranya tidak ada rasa sakit atau pembengkakan pada gigi yang dirawat, tidak ada gejala klinis dan gigi dapat kembali berfungsi secara fisiologis serta gambaran foto rontgen di daerah apeks terlihat normal.
9
Gasner, N.S., and Brizuela, M.2022. Endodontic Materials Used to Fill Root Canals.
Giovanni, A., Nahzi, M. Y. I. and Adhani, R. 2022. Comparison of the effectiveness of using conventional root canal preparation techniques and crown down on apical debris extrusion. Dentin Journal of Dentistry. 4(2). 59–64.
Kartinawanti, A. T and Khoiruza Asy’ari, A. 2021. Pulp Disease and One Visit Root Canal Treatment: Literature Review. Journal of Dental Science. 4(2). pp. 64–72.
Keleş, A., and Keskin, C. 2020. Presence of voids after warm vertical compaction and single cone‐ obturation in band shaped‐ isthmuses using micro computed‐ tomography : A phantom study. Microscopy research and technique, vol. 83, no.
4, pp. 370-374.
Kishawi, M.E., and Khalaf, K. 2021. An Update on Root Canal Preparation Techniques and How to Avoid Procedural Errors in Endodontics. The Open Dentistry Journal. Vol. 15, no.1, pp. 318-324.
Quaresma, S.A., et al. 2022. Root Canal Treatment of Severely Calcified Teeth with Use of Cone-Beam Computed Tomography as an Intraoperative Resource.
Iranian Endodontic Journal. vol. 17, no. 1, p. 39.
Shao, T., Guan, R., Zhang, Hou, B. 2024. Influence of operator’s experience on complications of root canal treatment using contemporary techniques: a retrospective study. BMC Oral Health. Vol.24, no. 96, pp. 1-7
Yancheshmeh, S.S. 2019. Examining the Factors Affecting Endodontic Therapy Failure. Journal of Molecular Biology Research. 10 (1). 1-5.
Yamaguchi, M. 2018. Factors that cause endodontic failures in general practices in Japan. BMC Oral Health. 18 (70). 2-5.
10
11