Tanggal: 14 Maret 2025 Evolusi Jaminan Mutu 1. Operator QC (1900)
Jaminan mutu operator artinya dari pihak produsen sendiri yang menjamin mutu produknya dari bahan, proses hingga pengemasan dan dijual biasanya kalau skala UMKM atau kecil 2. Foreman (1918)
Ketika perusahaan sudah lebih besar dan memiliki karyawan maka akan ada pembagian tugas yang berbeda, dan nantinya tanggung jawab untuk menjamin mutu ada pada mandor atau supervisor dimana dia sebagai bos atau pengusaha atau karyawan khusus QC akan memeriksa pekerjaan karyawan apakah sesuai dengan standar mutu yang sudah ditentukan
3. Inspeksi dan Statistik (1937)
- Inspeksi: bagian QC terpisah bukan produksi lagi dan khusus mengawasi produk yang dihasilkan dan memisahkan antara produk yang sesuai standar dan enggak
- Statistik: Terjadi jika sudah menjadi perusahaan besar seperti PT dan produk yang dibuat harus lebih banyak, sehingga produk gak bisa dicek satu satu. Jaminan mutu dilakukan menggunakan sampel untuk lihat apakah produk sesuai standar mutu pakai grafik statistik dalam periode waktu tertentu (bisa sejam, dua jam dll). Contoh, sih sampel dk sesuai lebih besar dari 5% artinya harus diperbaiki, dan jika ketemu kesalahan maka QC melaporkan ke pihak produksi
4. Jaminan Mutu (1960)
Kondisi dimana jaminan mutu tidak hanya memproses hasil akhir namun juga mulai dari bahan, proses (SOP) dan hasil akhir (Pengemasan).
5. Pengendalian Mutu Terpadu (TQM/Total Quality Management)
Mutu tidak hanya berkaitan dengan produksi dan QC tetapi sampai lingkungan (bangunan, sanitasi) dan manajemen perusahaan (kenyamanan, bos yang sesuai) juga berhubungan
Standar Mutu Produk
- Standar adalah acuan mutu suatu produk atau suatu dokumen yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan diakui oleh badan yang berwenang di tingkat nasional, regional dan internasional
- Contoh standar – PIRT, BPOM, SNI, Halal
- Spesifikasi – batas yang diatur oleh perusahaan untuk dijadikan acuan oleh semua komponen perusahaan dan bisa dibuat sesuai atau lebih dari standar
- Sifat standar
Dinamis – bisa meningkat sesuai dengan teknologi dan keinginan konsumen
- Tujuan umum – supaya produk atau jasa layak digunakan (kepercayaan dan keamanan konsumen)
- Berdasarkan lingkungan - Cara penerapan
Wajib: karena ada kewajiban dari pemerintah misanya PIRT, Halal, MD (makanan dalam negeri), ML (makanan impor). MD dan ML masuknya ke BPOM
Voluntary: tanpa ada kewajiban dari pemerintah, misalnya ISO-9001, ISO18001 (keselamatan kerja)
- Kewenangan
a. PIRT – dinas kesehatan – mengawasi produksi umkm supaya aman dikonsumsi dan yang wajib itu yang punya masa simpan lebih dari 7 hari – PIRT tidak boleh untuk peoduk susu, faging, kaleng, makanan bayi, alkohol. Minuman kemasan, pangan sni dan pangan yang dh ditetapkan BPOM, adapun alasannya karena produk tersebut lebih mudah basi atau terkontaminasi atau rusak karena banyak gizi atau nutrisinya sehingga lebih aman kalau sama BPOM. PIRT terdiri dari 15 digit
HACCP – BPOM Halal – LPPUM MUI
NIB – Nomor Induk Berusaha