• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ciri-Ciri Pajak Penghasilan

N/A
N/A
yulianti prihatini

Academic year: 2024

Membagikan "Ciri-Ciri Pajak Penghasilan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

NIM

190113140008

Nama Mahasiswa

YULIANTI PRIHATINI

Program / Kelas

AB

Semester

4

Hari / Tgl. Ujian

RABU, 22 MEI 2024

Nama Dosen Pengajar

HIDAYAT

Type

A

1. Jelaskan Ciri ciri yang melekat pada pengertian Pajak Penghasilan : Pajak Penghasilan memiliki beberapa ciri khas yang

membedakannya dari jenis pajak lainnya.yaitu :

Kontribusi Wajib : Pajak Penghasilan adalah kontribusi yang harus dibayarkan oleh setiap orang atau badan yang memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai Wajib Pajak1 .

Tidak Ada Imbalan Langsung: Wajib Pajak tidak akan menerima imbalan secara langsung atas pembayaran Pajak Penghasilan. Pajak ini digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara1 .

Dipungut Berdasarkan Undang-Undang : Pembayaran Pajak Penghasilan diatur dalam undang-undang perpajakan, dan setiap Wajib Pajak harus mematuhinya1 .

Bersifat Memaksa : Pajak Penghasilan memiliki sifat yang memaksa, artinya setiap Wajib Pajak harus membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku1 .

Dikelola oleh Pemerintah : Pajak Penghasilan dikelola oleh pemerintah dan masuk dalam anggaran pemerintah untuk digunakan dalam pembangunan dan kepentingan umum2 .

Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa Pajak Penghasilan adalah bagian penting dari sistem perpajakan yang bertujuan untuk mendukung keuangan negara dan pembangunan nasional.

2. Jelaskan Kewajiban sebagai subjek pribadi sebagai Karyawan, pekerjaan bebas dan Usaha :

(2)

Sebagai Karyawan:

- Menyampaikan laporan tahunan pajak penghasilan (SPT Tahunan PPh Orang Pribadi)

Sebagai Pekerjaan Bebas:

- Menyelenggarakan pembukuan yang mencatat semua transaksi keuangan4 . - Memungut dan menyetorkan PPh Pasal 23 jika berstatus tenaga ahli .3 - Melaporkan PPN jika penerimaan bruto melewati batas kategori pengusaha

kecil

Sebagai Pengusaha:

- Melaporkan usaha dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)6 . - Memungut dan menyetorkan PPN terutang serta Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PPnBM) jika berlaku6 .

- Menyelenggarakan pembukuan untuk mencatat semua transaksi usaha

3. Jelaskan Definisi Pengahsilan berdasarkan Pasal 4 UU PPh No. 36 Th 2008 dan sebutkan Klasifikasi Penghasilan :

Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) No. 36 Tahun 2008, penghasilan didefinisikan sebagai setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan

Klasifikasi Penghasilan menurut UU PPh No. 36 Tahun 2008 meliputi:

1.

Penghasilan dari pekerjaan atau jasa , termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya .2

2.

Penghasilan dari usaha atau kegiatan , yang mencakup laba usaha dan keuntungan dari penjualan atau pengalihan harta3 .

3.

Penghasilan pasif , seperti bunga, dividen, royalti, dan sewa .3

4.

Penghasilan lainnya , yang bisa berupa hadiah, penghargaan, atau keuntungan selisih kurs mata uang3 .

Penghasilan ini dapat dikenakan pajak secara umum atau final tergantung pada jenis dan sumber penghasilannya.

(3)

4. Jelaskan dan sebutkan jenis jenis Penghasilan Tidak final ,penghasilan

final dan penghasilan Bukan Objek pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi :

Penghasilan Tidak Final: Penghasilan tidak final adalah penghasilan yang masih harus dilaporkan dalam SPT Tahunan dan dikenakan tarif umum sesuai dengan Pasal 17 UU PPh. Contoh penghasilan tidak final meliputi:

 Penghasilan dari pekerjaan atau jasa, seperti gaji, honorarium, dan komisi.

 Penghasilan dari usaha atau kegiatan, termasuk laba usaha.

 Penghasilan pasif, seperti bunga dan sewa

Penghasilan Final: Penghasilan final adalah penghasilan yang telah dikenakan pajak final pada saat penerimaan dan tidak perlu dilaporkan lagi dalam SPT Tahunan.

Contoh penghasilan final meliputi:

 Bunga deposito dan tabungan.

 Hadiah undian.

 Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya

Penghasilan Bukan Objek Pajak: Penghasilan bukan objek pajak adalah

penghasilan yang tidak dikenakan pajak menurut UU PPh. Contoh penghasilan yang bukan objek pajak meliputi:

 Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah.

 Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat

5. Jelaskan Pengertian Kredit Pajak untuk wajib Pajak Orang Pribadi :

Kredit pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi adalah jumlah pembayaran pajak yang telah dibayar oleh wajib pajak, yang kemudian dapat dikurangkan dari total pajak terutang. Ini termasuk pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain, serta pajak atas penghasilan yang terutang di luar negeri.

Jenis-jenis Kredit Pajak meliputi:

(4)

 Pemotongan Pajak: Seperti pajak atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan (Pasal 21 UU PPh).

 Pemungutan Pajak: Seperti pajak atas penghasilan dari impor atau kegiatan usaha lainnya (Pasal 22 UU PPh).

 Pajak atas Penghasilan Berupa Dividen, Royalti, Sewa, dan sebagainya: Yang dipotong sesuai dengan Pasal 23 UU PPh.

 Pajak atas Penghasilan dari Luar Negeri: Yang boleh dikreditkan sesuai dengan Pasal 24 UU PPh.

 Pembayaran Pajak Sendiri: Seperti pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak sesuai dengan Pasal 25 UU PPh.

 Pemotongan Pajak atas Penghasilan Tertentu : Sesuai dengan Pasal 26 ayat 5 UU PPh3 .

Sanksi administrasi seperti bunga, denda, dan kenaikan, serta sanksi pidana berupa denda yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan perpajakan tidak dapat

dikreditkan dengan pajak yang terutang. Kredit pajak ini penting karena membantu wajib pajak untuk menghitung jumlah pajak yang benar-benar harus dibayar setelah mempertimbangkan pajak yang sudah dipotong atau dipungut oleh pihak lain.

Study Kasus

PPh Akhir Tahun 2023 (Pasal 29/28 A):

Penghasilan Neto dari Praktek Dokter:

 Penghasilan Bruto: Rp 1.200.000.000

 Norma Penghasilan Neto (50% dari Bruto): Rp 600.000.000 Penghasilan dari Rumah Sakit:

 Gaji dan Tunjangan: Rp 180.100.000 (Gaji pokok + Tunjangan Jabatan + Tunjangan Transportasi + Tunjangan Makan)

Penghasilan Lain:

 Bunga Pinjaman: Rp 35.000.000

 Sewa Ruko: Rp 100.000.000

 Sewa Alat Kedokteran: Rp 95.000.000

 Dividen RS. Harapan Kita: Rp 170.000.000

 Royalti PT. Aesem: Rp 86.000.000

 Honor Dosen Universitas Trijaya: Rp 50.000.000

 Dividen dari Doraemon Corp. (dikurangi pajak luar negeri): Rp 112.000.000 (Rp 160.000.000 - 30%)

Pengurangan:

 Zakat: Rp 28.500.000

(5)

 Pembelian Semen untuk Klinik: Tidak dikurangkan karena merupakan investasi kapital.

Penghasilan Kena Pajak (PKP):

PKP=Rp600.000.000+Rp180.100.000+Rp548.000.000−Rp28.500.000 =Rp1.299.600.00

Referensi

Dokumen terkait

“Kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat.. memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang , dengan tidak mendapatkan imbalan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang.. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

Pajak merupakan Kontribusi Wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang. Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik

”Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan

Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang- undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara