CONTOH Konsep PDCA dalam pemecahan masalah mutu dalam layanan kesehatan :
Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi yang terstruktur.
Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi harus mulai dari awal kembali.
Checking berarti pengecekan
terhadap hasil dan
membandingkan sesuai dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan, pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah ”kenapa”. Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang mana keputusan yang salah dibuat.
Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat
Perencanaan ( Plan )
Rencana kerja penyelesaian masalah pencegahan infeksi :
1. Judul rencana kerja (topic)
Meningkatkan pencegahan infeksi di tempat pelayanan kesehatan.
2. Pernyataan tentang macam dan
besarnya masalah yang dihadapi (problem statement),
Di seluruh dunia, 10% pasien rawat
inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru selama dirawat, 1,4 juta infeksi setiap tahun.
Bila tindakan pencegahan infeksi
Pelaksanaan ( Do )
Pada tahap ini melakukan rencana yang telah disusun berdasarkan penyelesaian masalah pencegahan infeksi :
1. Memberikan pendidikan dan
penyuluhan tentang pentingnya pencegahan infeksi dipelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, karyawan, dan lingkungan kesehatan.
2. Melaksanakan pencegahan dari
berbagai penyakit yang ditularkan
emeriksaan ( Check )
Pada tahap ini secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan 1 bulan setelah perencanaan, pada tanggal 10 Januari 2013 – 10 Februari 2013. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, semua berjalan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Faktor pendukung
Tindak Lanjut ( Action )
Dari pemeriksaan di atas,
ada beberapa faktor-faktor pendukung yang dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi di tempat pelayanan kesehatan ini, namun harus selalu ada perbaikan yang dilakukan agar dapat menjaga mutu ditempat pelayanan tersebut. Hal ini berarti memberikan
tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dikhawatirkan dapat menambah angka kesakitan dan kematian pada pasien
Resiko infeksi tidak dapat
dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi sekecil mungkin dengan menerapkan pencegahan infeksi yang benar untuk menurunkan resiko penularan penyakit antar klien atau tenaga kesehatan sendiri.
3. Rumusan tujuan umum dan tujuan
khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal, objective, and target)
Tujuan umum :
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu di tempat pelayanan kesehatan.
Tujuan Khusus :
Untuk mencegah penyebaran
berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.
Untuk meminimalkan kejadian
infeksi nosokomial pada klien dan tenaga kesehatan.
Target :
Dapat mengurangi terjadinya infeksi pada pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, karyawan, dan lingkungan kesehatan.
melalui darah di lingkungan rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.
3. Saat memberikan pelayan
kesehatan menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, apron, masker, kaca mata) serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan prosedur.
4. Perlindungan terhadap klien jika
kemungkinannya terkena
percikan, berhati-hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi secara benar.
5. Melakukan komunikasi terhadap
masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan agar menimbulkan pengertian staf terhadap cara penyelesaian masalah yang dilaksanakan.
6. Melakukan keterampilan motivasi
terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara penyelesaian masalah yang telah direncanakan.
7. Adanya keterampilan
kepemimpinan terhadap
masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan untuk
terlaksananya perencanaan adalah :
Dari segi manusianya ( pasien,
keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyawan ), biaya, serta fasilitas untuk memenuhi terlaksananya pencegahan infeksi ini terpenuhi dan saling mendukung.
Adanya kebijakan yang dibuat
oleh pihak pelayanan kesehatan
Semua tindakan yang dilakukan
oleh pihak pelayanan kesehatan didukung oleh masyarakat yang ada di pelayanan kesehatan ( pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyawan )
Pencegahan infeksi sudah lebih
diperhatikan dan meningkat di pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang direncanakan
berjalan efektif dan efisien.
pelayanan kesehatan yang berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Pemberi layanan kesehatan
seharusnya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi ini dengan efektif, efisien serta merata dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
4. Kegiatan yang akan dilakukan (activities)
Menerapkan prinsip universal
precaution berupa penggunaan alat pelindung diri (sarung tangan, apron, masker, kaca mata) serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan prosedur.
Melindungi klien terhadap
kemungkinan terkenanya percikan, berhati-hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi secara benar
5. Biaya yang diperlukan (budget)
Biayanya + Rp. 10.000.000,00 untuk sarana serta alat dan bahan yang diperlukan pada tempat pelayanan kesehatan seperti :
Tempat cuci tangan.
Perlengkapan pelindung (sarung
tangan, celemek/baju penutup, kacamata, sepatutertutup).
Pada pemrosesan alat bekas pakai
menggunakan alat yaitu oven, otoklaf, dan sebagainya.
Tempat pembuangan sampah.
6. Tolak ukur keberhasilan yang
dipergunakan (milestone)
Proses perbaikan dari pelayanan kesehatan yang menyeluruh terhadap pencegahan infeksi.
mengkoordinasi kegiatan cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan.
8. Melakukan pengarahan terhadap
semua masyarakat yang ada di pelayanan kesehatan untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
9. Melengkapi sarana dan prasarana
di tempat pelayanan kesehatan.
10. Melakukan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisiensi.