• Tidak ada hasil yang ditemukan

the correlation of traffic accident with the - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "the correlation of traffic accident with the - Admin Digital Library"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada periode tersebut, jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat rata-rata 9,59 persen per tahun. 3 Faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat dibedakan menjadi faktor manusia (pengemudi), faktor kendaraan, faktor jalan raya, dan faktor lingkungan.

Rumusan Masalah

Pengguna sepeda motor mengalami 33 kasus cedera kepala, 14 kasus cedera wajah, 18 kasus cedera ekstremitas atas, dan 17 kasus cedera ekstremitas bawah. Sedangkan pada pejalan kaki terdapat luka di kepala sebanyak 31 kasus, luka di wajah sebanyak 6 kasus, anggota tubuh bagian atas sebanyak 1 kasus, dan anggota tubuh bagian bawah sebanyak 7 kasus.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Pada penelitian ini juga ditemukan adanya sebaran luka berat pada bagian tubuh berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan pada saat kecelakaan, yaitu: penumpang mobil mengalami luka kepala sebanyak 24 kasus, luka pada wajah sebanyak 15 kasus, dan luka pada bagian wajah sebanyak 15 kasus. 6 kasus cedera ekstremitas bawah. Identifikasi kecelakaan lalu lintas dengan patah tulang ekstremitas atas di RS Awal Bros Makassar periode Januari-Desember 2015.

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Untuk mengetahui hubungan terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan terjadinya patah tulang ekstremitas di Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan RSUP Dr. 6 ekstremitas akibat kecelakaan lalu lintas, seperti helm sebagai alat pelindung kepala utama saat berkendara roda dua.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

Diantaranya kecelakaan lalu lintas dan patah anggota badan di RS Awal Bros dan RS Dr. Terdapat hubungan antara kecelakaan lalu lintas dengan terjadinya patah tulang anggota badan pada periode RS Awal Bros Makassar dan RSUP Dr. Populasi yang dapat diakses adalah kasus patah tulang anggota badan akibat kecelakaan lalu lintas di RS Awal Bros Makassar dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari-Desember 2015.

Di RS Awal Bros Makassar dan Dr. Penelitian RSUP dilakukan mengenai hubungan kecelakaan lalu lintas dengan patah tulang anggota badan. Hubungan Kecelakaan Lalu Lintas dengan Patah Tulang Tungkai di Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan Dr.

Gambar 2.2 : Klasifikasi Allman  (c)  Manifestasi Klinik
Gambar 2.2 : Klasifikasi Allman (c) Manifestasi Klinik

Pengertian Fraktur

Jenis-Jenis Fraktur

  • Fraktur Stabil
  • Fraktur Terbuka
  • Fraktur Transvesal
  • Fraktur Obliq
  • Fraktur kominutif

Bila tulang hancur maka pecahan tulang akan menonjol menembus kulit atau menekan ke dalam tulang sehingga tulang patah sehingga jenis ini disebut dengan patah tulang terbuka. Patah tulang jenis ini merupakan kasus yang serius karena jika kulit juga mengalami kerusakan, agen infeksi akan sangat mudah menginfeksi tulang dan sekitarnya.

Penyebab Fraktur

  • Trauma
  • Osteoporosis
  • Pemakaian yang berlebihan

Jenis-Jenis Fraktur pada Ekstremitas

  • Ekstremitas Atas
  • Ekstremitas Bawah

50% berhubungan dengan fraktur lain 11 Fraktur pada radius distal ini sering terjadi dalam jarak 1 inci dari ujung tulang radius dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur Boxer, yaitu cedera yang terjadi pada metafisis distal metakarpal 5.11. Kebanyakan patah tulang panggul disebabkan oleh kecelakaan yang serius sehingga biasanya terjadi kerusakan pada otot disekitarnya atau organ lain seperti kepala, dada dan perut 11 (c) Klasifikasi patah tulang.

Kerangka Teori

KERANGKA KONSEP DAN DEFINIS OPERASIONAL

Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor dengan kejadian patah tulang ekstremitas di Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2015. Kecelakaan lalu lintas penyebab patah tulang anggota badan di RS Awal Bros Makassar dan RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2015, dengan target sampel sebanyak 114 orang. Artinya masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas adalah berisiko tiga kali lipat risiko patah anggota badan.

Definisi Operasional

Hipotesis

  • H o
  • H a

Populasi sasaran terdiri dari kasus kecelakaan lalu lintas akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh Rumah Sakit di Makassar periode Januari-Desember 2015. Artinya terdapat hubungan antara kecelakaan lalu lintas dengan kejadian patah tulang anggota badan di Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan Rumah Sakit Dr. RS Wahidin Sudirohusodo periode Januari-Desember 2015. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara kecelakaan lalu lintas dengan patah tulang anggota badan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif analitik retrospektif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah terjadinya patah tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian kecelakaan lalu lintas bermotor dengan kejadian patah tulang ekstremitas di Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan RSUP Dr.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Besar Sampel dan Rumus Besar Sampel

38 di RS Awal Bros Makassar dan RSUP Wahidin Sudirohusodo periode Januari-Desember 2015. 2) Penderita patah tulang ekstremitas atas atau bawah akibat kecelakaan lalu lintas di RS Awal Bros Makassar dan RSUP Wahidin Sudirohusodo periode 20 Januari-15 Desember , Tetapi .

Teknik Sampling

Pengumpulan Data

Jenis kelamin yang paling sering menderita patah tulang ekstremitas, baik akibat kecelakaan lalu lintas maupun bukan akibat kecelakaan lalu lintas, adalah laki-laki. Sementara itu, 9,2% pengguna sepeda yang terlibat kecelakaan lalu lintas mengalami cedera ekstremitas. Sedangkan korban kecelakaan lalu lintas yang masih hidup sejak 1 Juli 2010 sampai dengan 30 Juni 2011, sebagian besar korban mengalami patah tulang ekstremitas bawah sebanyak 20 orang (60,6%).

Tabel 2x2 uji Chi-Square  Dimana :
Tabel 2x2 uji Chi-Square Dimana :

Pengolahan Data

  • Pemgolahan Data
  • Penyajian Data

Rencana Analisis Data

  • Etika Penelitian

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan Rumah Sakit Dr. Rumah Sakit Umum Pusat. Pada tahun 1994, RSU Dadi diubah menjadi Rumah Sakit Vertikal milik Departemen Kesehatan dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Wahidin Sudirohusodo berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pada tanggal 10 Desember 1995, Dr. Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo ditetapkan sebagai unit rumah sakit swadaya dan pada tahun 1998 Undang-undang No. 30 Tahun 1997 dan diubah menjadi satuan pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Gambaran Umum Populasi/Sampel

540/SK/VI/1994 sebagai rumah sakit kelas A dan sebagai rumah sakit pendidikan serta rumah sakit rujukan tertinggi di wilayah Indonesia bagian timur. Setelah data terkumpul, data tersebut disusun dalam tabel induk dengan menggunakan program komputer yaitu Microsoft Excel. Dari tabel master ini data kemudian ditransfer dan diolah menggunakan program SPSS 21.0 for Windows kemudian disajikan dalam bentuk tab silang (Fisher’s Exact Test) dan bentuk Frekuensi.

Analisis Univariat

  • Distribusi penyebab cedera ekstremitas
  • Distribusi Fraktur Ekstremitas

Berdasarkan tabel 5.1 diatas terlihat bahwa kecelakaan lalu lintas lebih banyak menimbulkan cedera anggota badan dibandingkan kecelakaan yang bukan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan Tabel 5.3 terlihat bahwa usia tertinggi penderita patah anggota badan akibat kecelakaan lalu lintas adalah 12-25 tahun, sedangkan usia tertinggi penderita patah anggota badan bukan akibat kecelakaan lalu lintas adalah 46-65 tahun. Jenis patah tulang ekstremitas yang paling banyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah patah tulang tibia, sedangkan jenis patah tulang ekstremitas yang paling banyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah tulang paha.

Analisis Bivariat

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simone P et al. yang dilakukan oleh Florence yang menyatakan bahwa 67% pengguna sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas mengalami cedera anggota badan dan 33% pejalan kaki yang mengalami kecelakaan lalu lintas mengalami cedera anggota badan. Dalam penelitian ini juga ditulis bahwa 10% pengemudi sepeda motor dan mobil serta penumpangnya mengalami kecelakaan di jalan raya dan mengalami luka pada ekstremitas atas dan 12,7% pada ekstremitas bawah. Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian Isnu Lucky Riandini dkk yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. 21 buah (38,8%).

PEMBAHASAN

Univariat

  • Usia
  • Jenis Kelamin
  • Jenis Fraktur Berdasarkan Tulang yang Terkena
  • Jenis Fraktur Berdasarkan Ekstremitas yang Terkena

Korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak menderita patah tulang pada laki-laki dibandingkan perempuan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Flamarion Dos Santos Batitsta dkk, yang dilakukan di Rumah Sakit Universitario Evangelico de Curitiba (HUEC) Brazil dari Januari 2007 hingga Desember 2013. menulis bahwa para korban kecelakaan lalu lintas menderita patah tulang ekstremitas laki-laki dan perempuan disebabkan karena sebagian besar laki-laki lebih banyak beraktivitas di luar rumah untuk bekerja, sehingga mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami kecelakaan lalu lintas. 22. 55 dilakukan oleh Otte, D dan Haasper, C yang menulis bahwa patah tulang pada pejalan kaki yang mengalami kecelakaan lalu lintas paling sering terjadi pada tulang tibia dan pada pengguna sepeda patah tulang paling sering terjadi pada tulang tibia dan fibula.27 Sementara itu penelitian telah dilakukan keluar. oleh Flamarion Dos Santos Batitsta dkk, yang dilakukan di Hospital Universitario Evangelico de Curitiba (HUEC) Brazil pada bulan Januari 2007 hingga Desember 2013, menulis bahwa patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah betis (kaki), dimana 4365 diantaranya terjadi patah tulang.23 . Patah tulang ekstremitas atas dan bawah yang paling banyak terjadi adalah patah tulang ekstremitas bawah, hal ini menurut penelitian yang dilakukan oleh Flamarion Dos Santos Batitsta dkk, yang dilakukan di Hospital Universitario Evangelico de Curitiba (HUEC) Brazil pada bulan Januari 2007 hingga bulan Desember. 2013. dimana dikatakan bahwa patah tulang ekstremitas sebanyak 2604 patah tulang pada ekstremitas bawah dan 1761 patah pada ekstremitas atas pada kecelakaan lalu lintas sepeda motor 23 Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Simone P dkk yang dilakukan oleh Florence dikatakan .

Bivariat

56 bahwa 9% pengguna mobil mengalami cedera anggota tubuh akibat kecelakaan lalu lintas pada anggota tubuh bagian bawah, 9% pada anggota tubuh bagian atas, 13% pejalan kaki mengalami cedera anggota tubuh bagian bawah dan 2% cedera anggota tubuh bagian atas, dan 4% pengguna sepeda motor. menderita anggota tubuh bagian bawah. cedera dan cedera ekstremitas atas 10%.7. 57 10,931) yang berarti orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas mempunyai risiko 3 kali lipat untuk mengalami patah tulang anggota badan. Dalam studi yang dilakukan oleh David C dkk, yang mengaitkan patah tulang ekstremitas atas dengan cedera yang disesuaikan pada 336 pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang mengalami kecelakaan lalu lintas yang dikonsultasikan di departemen ortopedi, menulis bahwa patah tulang paha, patah tulang tibia dan fibula, serta patah tulang belakang semuanya tidak berhubungan dengan cedera. patah tulang ekstremitas atas, dengan patah tulang tibia fibula (patah tulang paha OR CI (OR=0.30, 95%CI) dan patah tulang belakang (OR=0.42, 95%CI).

Keterbatasan Penelitian

58 orang mengalami luka pada kecelakaan sepeda motor lainnya yaitu engkel sekitar 12,3% dan lutut serta engkel sekitar 9,4%.6.

TINJAUAN KEISLAMAN

Adab-Adab Berjalan

  • Larangan Angkuh Ketika Berjalan
  • Cara Jalan yang Paling Baik dan Paling Sempurna

Dan Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w. bersabda: "Apabila seseorang berjalan dengan kain hullah yang menarik perhatiannya, maka rambutnya disisir rapi hingga ke telinganya. Abu Hurairah ra berkata: Aku bukanlah orang yang paling berani sejak Rasulullah saw, seolah-olah matahari menyinari wajahnya, dan aku tidak pernah melihatnya. sesiapa. yang berjalan lebih cepat daripada Nabi (saw) seolah-olah dia berjalan di atas tanah.melipat untuknya, dan sesungguhnya kami bekerja dengan diri kami sendiri dan sesungguhnya baginda seolah-olah tidak memaksakannya. Jalan seperti ini adalah jalan ulul azmi (orang-orang yang berazam) dan mempunyai himme (keinginan yang kuat) dan keberanian, dan jalan seperti ini adalah jalan yang paling sempurna dan memberi lebih ketenangan kepada anggota badan, dan sebagainya. dari jalan orang yang marah, terhina dan terharu.

Adab-Adab Berkendara

  • Niat yang Baik
  • Mengingatkan nikmat Allah SWT
  • Memilih Kendaraan yang Cocok Untuk Perjalanan
  • Mempersiapkan Alat Transportasi
  • Membaca Doa
  • Zikir Safar
  • Memperhatikan Aturan Berkendara
  • Berzikir Ketika Melewati Jalan Mendaki dan Menurun
  • Lebih Berhak Pemilik Kendaraan Duduk di Depan

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan yang sukar, rupa yang buruk dan musibah yang menimpa harta dan keluarga." (HR Muslim (1342) daripada Ibnu Umar). Diriwayatkan oleh Xhabiri r.a., beliau berkata: “Apabila kami menyeberang jalan menanjak, kami bertakbir dan apabila menyeberang jalan menurun, kami bertasbih.” (HR Bukhari). Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak, kamu lebih berhak berada di hadapanku, melainkan kamu mengizinkanku." Lelaki itu berkata: Saya telah menjemput kamu.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Bagi Pelayanan Kesehatan
  • Bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia
  • Bagi Pendidikan Kedokteran
  • Bagi Peneliti Selanjutnya

An advanced disaster investigation system based on medical and engineering data in the metropolitan area of ​​Florebce. Treatment of proximal humerus fractures - a review of current concepts illuminated by basic principles. Acta Chirurgiae Orthopaedicae Et Traumatology Cechos. A clinical study of the proximal femoral nail (PFN) in the treatment of common intertrochanteric femoral fractures.

Klasifikasi Mason Fraktur Caput Radius

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Sebab Cedera Ekstremitas ..............................................
Gambar 2.2 : Klasifikasi Allman  (c)  Manifestasi Klinik
Gambar 2.3 : Anatomi Humerus  (b) Manifestasi Klinik
Gambar 2.5 : Osteologi Ulna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme terjadinya trauma palpebra disertai orbita yang paling banyak menyebabkan trauma pada penelitian ini adalah trauma kecelakaan lalu lintas yang menempati