• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL BOOK REPORT

N/A
N/A
Lili Wardani

Academic year: 2023

Membagikan "CRITICAL BOOK REPORT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun Oleh : NAMA MAHASISWA : ADIS ADELA PUTRI NIM : 1231171014

DOSEN PENGAMPUH : RINA SURYANI,S.Pd,M.Pd

MATA KULIAH : DASAR DASAR BIMBINGAN KONSELING JURUSAN : PENDIDIKAN MASYARAKAT

KELAS : A 2023

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2023

(2)

ii DAFTAR ISI

COVER ... i

DAFTAR ISI ... ii

I. PENGANTAR ... 1

II. IDENTIAS BUKU ... 2

III. RINGKASAN ISI BUKU ... 3

IV. KEUNGGULAN BUKU ... 18

A.Keterkaitan Antar Bab ... 18

B.Kemutakhiran Buku ... 18

V. KELEMAHAN BUKU ... 18

A.Keterkaitan Antar Bab ... 18

B.Kemutakhiran Buku ... 18

VI. IMPLIKASI ... 19

A.Implikasi Terhadap Teori ... 19

B.Implikasi Terhadap Program Pembangunan di Idomesia ... 19

C.Pembahasan Dan Analisis ... 19

VII. DAFTAR PUSTAKA ... 20

(3)

1

1. KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang mana atas limpahan rahmat,dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu tentang penyusunan Critical Book Report ini tepat pada waktunya.Tak lupa pula serangkaian sholawat kita panjatkan juga kepada nabi besar kita nabi MUHAMMAD SAW semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumul mahsyar.

Terimakasih saya ucapkan kepada dosen pengampuh yang terhormat Ibu RINA SURYANI,S.Pd,M.Pd, yang telah memberikan dukungan serta bimbingan dan arahan sehingga pembuatan Critical Book Report “DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING”

terselesaikan dalam waktu yang sudah di tentukan.

Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report masih jauh dari kata sempurna dan harus lebih banyak belajar serta banyak kekurangan dari segi tata bahasa serta penulisan dan penyampaiannya.Saya sangat berharap semoga tugas tentang Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat serta motivasi terhadap pembaca.

Medan,September 2023

ADIS ADELA PUTRI NIM : 1231171014

(4)

2 I. IDENTITAS BUKU

Buku Utama :

1. Judul Buku : DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING 2.Penulis : -

3. Penerbit : UNIMED PRESS 4. Tahun Terbit : 2023

5 .Kota Terbit : MEDAN 6. ISBN :-

7. Edisi :-

Buku Pembanding :

1. Judul Buku : BIMBINGAN KONSELING

2. Penulis :Dr.EMMI KHOLILAH HARAHAP,M.Pd.I Dr.SUMARTO,M.Pd.I

3. Penerbit : PUSTAKA MA’ARIF PRESS 4. Tahun Terbit : 2020

5. Kota Terbit : JAMBI

6. ISBN : 978-602-50299-1-2

7. Edisi : CETAKKAN KEDUA

(5)

3

III. Ringkasan Isi Buku

Buku Utama

BAB I ARAH DAN KOMPONEN POKOK PELAYANAN

A. Arahan Umum

Pada umumnya Bimbingan dan Konseling disiapkan untuk membantu satuan pendidikan dalam mewujudkan atau memfasilitasi suatu program peminatan akademik bagi peserta didik,juga membantu peserta didik yang mengalami psikologis/psikososial seperti; sulit berkonsentrasi,rasa cemas, dan gejala perilaku yang menyimpang lainnya.

B. Arah dan Bidang Pelayanan 1.Arah Pelayanan

a. Pelayanan Dasar,mengarah pada kebutuhan dasar peserta didik seperti;kebutuhan makan,minum,udara segar,dan kesehatan.

b. Pelayanan Pengembangan,mengarah pada pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangannya.

c. Pelayanan Arah Peminatan,pelayanan secara khusus tertuju pada bakat seorang peserta didik yang sesuai dengan isi kurikulum yang ada.

d. Pelayanan Teraputik,mengarah untuk menangani permasalahan yang diakibatkan dari pelayann dasar,pengembangan dan arah peminatan.

e. Pelayanan Diperluas,yaitu pelayanan dengan sasaran diri dari luar peserta didik pada satuan pendidikan.Secara langsung maupun tidak langsung layanan diperluas ini berkaitan dengan pelayanan dasar,pengembangan,peminatan dan teraputik.

(6)

4 2. Bidang Layanan

a. Pengembangan Kehidupan Pribadi,bidang layanan yang membantu peserta didik dalam menilai sesuai dengan potensi yang dimiliki.

b. Pengembangan Kehidupan Sosial,bidang layanan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan lebih luas.

c. Pengembangan Kemampuan Belajar,bidang layanan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar sesuai dengan program studi dan arah minat nya.

d. Pengembangan Karir,yaitu bidang layanan yang membantu peserta didik dalam memhami,menerima,serta menilai dan mengambil keputusan arah karir dengan jelas dan bijak.

C. Jenis Layanan a.layanan orientasi b.layanan informasi

c.layanan penempatan dan penyaluran d.layanan penguasaan konten

e. layanan konseling perorangan f.layanan bimbingan kelompok g.layanan konseling kelompok h.layanan konsultasi

i. layanan mediasi j.layanan advokasi

(7)

5

BAB II WILAYAH PEMBELAJARAN / PELAYANAN

A. Pengertian Pendidikan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling mengacu pada pengetian pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Nomor 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Pasal 1 Butir 1, yaitu;

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendlian diri,kepribadian,kecerdsan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa,dan negara.”

B. Pelayanan dan Pelaksanaannya 1.Tugas di dalam waktu jam pelajaran

a. keg iatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal rombongan belajar peseta didik di setiap kelas menyelenggarakan layanan informasi

b. volume kegiatan adalah 2 jan perkelas secara rombongan per minggu.

c. kegiatan nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk konsultasi

2. Tugas di luar jam pelajaran

a. layanan BK maksimum 50% dari seluruh kegiatan BK, diketahui dan dilaporkan kepada satuan pendidikan .

(8)

6

BAB III PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN/LAYANAN

A. Pelayanan Yang Membelajarkan 1. Belajar dan pembelajaran 2. Materi pembelajaran 3. Pilar pembelajaran 4. Strategi pembelajaran 5. Hasil pembelajaran 6. Pengelolaan pembelajaran

Berikut ini dikemukakan beberapa ha pokok kesimpulan berkenaan dengan belajar dan pembelajaran,yaitu :

1. tahu : dari tidak tahu menjadi tahu 2. bisa : dari tidak bisa menjadi bisa 3. mau : dari tidak mau menjadi mau 4. biasa : dari tidak biasa menjadi biasa 5. ikhlas : dari tidak ikhlas menjadi ikhlas

B. Arah,Etika dan Prosedur Dasar

1. Arah dan etika dasar profesi konseling

 Upaya konseling bertujuan mengembangkan KES(Kehidupan Efektif Sehari-hari) dan menangani KES-T(Kehidupan Efektif Sehari-hari yang Terganggu), dengan fokus kemanidirian pribadi dan pengendalian diri.

 Upaya Konseling terarah pada membelajarkan klien agar klien belajar dalam dimensi dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak bisa menjadi bisa,dari tidak mau menjadi mau,dari tidak biasa menjadi biasa,dan dari tidak ikhlas menjadi ikhlas.

 Konselor tidak pernah memihak kecuaili pada kebebnaran.

 Konselor tidak bekerja dengan acuan sanksi ataupun hukuman.

 Konselor memegang teguh rahasia klien.

2. Prosedur dasar kegiatan pelayanan konseling

 Pengantaran, kegiatan awal untuk membangun suasana rappot sehingga klien memasuki proses konseling dengan rasa aman,nyaman,dinamis,positif,dan sukarela.

(9)

7

 Penjajagan,Kegiatan untuk mengungkapkan kondisi diri klien (perasaan,pikirannya,keinginan,sikap dan kehendaknya serta pengalamannya)dalam suasana kekinian.

 Penafsiran, kegiatan untuk mendalami dan memahami jalan lebih jauh atas bebagai hal yang dikemukakan klien melalui proses klien berfikir,merasa,bersikap,kemungkinan bertindak,dan tanggung jawab atau (BMB3) secara positif.Kegiatan ini daoat terarah pada anlisis diagnosis terhadap kondisi yang perlu diperbaiki.

 Pembinaan, kegiatan yang menunjang terbangunnya KES dan/atau teratasinya KES-T,berdasarkan hasil analisis diagnosis,terarah pada dipahaminya/dikuadainya acuan yang tepat,kompetensi yang memadai,upaya yang efektif,perasaan positif,dan kesembuhan yang menjamin suksesnya usaha.

 Penilaian,kegiatan untuk mengetahui hasil yang dicapai klien melalui kegiatan belajarnya dalam proses konseling yang ia jalani,dan tindaklanjutnya.

C. Teknis operasional pembelajaran/pelayanan

Jenis layanan dan kegiatan pendukung BK terkait dengan substansi spektrum pelayanan BK,diantaranya:

1. Landasan teori praksis 2. Strategi pembelajaran 3. SHasil pembelajaran 4. Pengelolaan pembelajaran 5. Setting pelayanan

D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Pelayanan 1. Perencanaan

Secaara khusus disini dikemukakan komponen dan struktur RPL/RKP yang terkait langsung dengan kegiatan pelayanan BK,Beberapa komponen-komponen layanan BK secara garis besar sebagai berikut :

1. Identitas,Untuk kegiatan klasikal terjadwal identitas yang dimaksud sudah jelas.

Untuk yang nonklasikal diidi dengan identitas sasaran baik peserta didik yang menjdi subjek ampuan maupun pihak lain.

(10)

8

2. Tempat dan waktu, Untuk kegiatan klasikal terjadwal tempat dan waktunya sudah jelas. Untuk kegiatan nonklasikal diisi sesuai dengan tempat dan waktu yang ditetapkan oleh guru BK atau konselor atau sesuai dengan perjanjian antara guru BK dengan sasaran layanan.

3. Materi pembelajaran, Untuk kegiatan klasikal terjadwal dengan mnggunakan tema dan subtemanya. Untuk kegiatan nonklasikal materinya dapat digunakan tema dan subtemanya serta modul topik materinya

4. Tujuan/arah pembelajaran, Pengendalian diri menjadi tujuan umum kegiatan pembelajaran layanan BK.

5. Metode teknik dasar, BK atau konselor harus menetapkan jenis layanan atau kegiatan pendukung yang akan digunakan.

6. Sarana, Sarana yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diangkat.Hal-hal yang menyangkut sarana langsung mengikuti metode kegiatan dalam membentuk jenis layanan atau kegiatan pendukung BK.

7. Langkah kegiatan, Perlu diperhatikan langkah yang dilakukan oleh seorang BK atau konselor.

8. Sasaran, Merupakan hasil kegiatan pelayanan berkenaan dengan apakah sasaran memperoleh sesuai dengan arah materi yang dibahas pembinaan dan kondisi kemampuan yang perlu dikuasai.

2. Pengorganisasian

Setelah RPL/RKP disiapkan berikutnya adalah menorganisasikan berbagai aspek pokok terutama menyangkut prasarana dan sarana fisik, dan administrasion untuk menjamin kelancaran dan suksesnya pelaksanaan RPL/RKP tersebut.

3. Pelaksanaan

Pelaksnaan kegiatan pembelajaran/pelayanan berdasarkan RPL/RKP terselenggarakan dengan langkah 5-An dan dinamika BM3B,serta penenerapan prinsip sebagaimana yang sudah direncanakan dalam RPL/RKP.

4. Monotoring dan Penilaian

Dalam pelaksanaan RPL/RKP guru BK atu Konselor secara langsung memonitor sendiri proses pembelajaram/pelayanan yang dilakukan dan diikuti dengan kegiatan penilaian atau hasil yang dicapai peserta didik .

Fokus penilaian hasil layanan BK yang menguasai 5 komponen atau biasa disebut AKURS, :

A = Acuan,berkenaan dengan pengembangan diri dan pengentasan masalahnya.

K = Kompetensi, untuk mengimplementasikan pengembangan diri dan pengentasasan masalahnya mencau pada acuan yang dimaksud.

(11)

9

U = Upaya, untuk pengembangan diri yang mengau pada kompetensi yang dimaksud.

R = Suasana, berkenaan dengan komponen A-K-U yang dmaksud.

S = Sungguh-sungguh,pengembangan dan penanganan masalah peserta didik.

5. Tindak Lanjut

Hasil monitoring terhadap proses kegiatan dan hasil-hasilnya dimana menganalisi ditindaklanjuti untuk perbaikan.Kegiatan tindaklanjut direncanakan melalui RPL/RKP.

(12)

10

BAB IV REALISASI KEGIATAN MINGGUAN

Kegiatan mingguan terjadwal dilaksanakan oleh guru BK/Konselor untuk belajar dikelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya (minimal 150 orang).

1. Kegiatan Nonklasikal,

Kegiatan nonklasikal diluar waktu jam pelajaran perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelayanan klasikal terjadwal. Yaitu :

 Konferensi Kasus

 Layanan konsultasi

 Pengolahan data

 Kegiatan pengembangan

BAB V PENGELOLAAN KEGIATAN A. Spektrum Kinerja Guru

1. Kinerja Guru BK atau Konselor 2. Koordinator BK

B. Kerjasama

1. Kerjasama Internal

 Kerjasama dengan guru mata pelajaran

 Personalia administrasi

 Organisasi siswa (OSIS) 2. Kerjasama Eksternal

 Kerjasama dengan orangtua

 Kerjasama dengan pihak lain

C. Peran Pimpinan Satuan Pendidikan

Peran utama Pimpinan Satuan Pendidikan, yang terdiri dari kepala dan wakil kepala satuan pendidikan) adalah membentuk dan mengelola UPBK(Unit Pelayanan BK) dalam kerangka manajemen pendidikan secara menyeluruh satuan yang dimaksud.Peran utama satuan pendidikan berkenaan dengan :

(13)

11

1. Pelaksana dan Sasaran Pembelajaran/Pelayanan BK

 Pengangkatan/penugasan guru BK, disatuan pendidikan bagi peserta didik yang menjadi subyek asupan/ampuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Menetapkan Koordinator BK yang ada di UPBK, yang mengacu pada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK.

2. Fasilitas Kinerja

 Prasarana dan sarana Perkantoran, administrasi, dan pendanaan yang mencukupi berkembang dan suksesnya UPBK dan kinerja para Guru BK

 Fasilitas Kelengkapan, untuk kegiatan pembelajaran dan pelayanan bagi suksesnya pelayanan BK pada umumnya dan khususnya pelayanan peminatan peserta didik.

(14)

12 Buku Pembanding

BAB I PENDAHULUAN PENTINGNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu.

Pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan berbagai faktor dalam upaya mencapai kehidupan yang bermakna, baik bagi individu sendiri maupun masyarakat pada umumnya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu proses bantuan terhadap siswa untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat.Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah No 29 tahun 1990, bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangkan menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Tujuannya yaitu:

(1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.

(2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.

(3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.

(4) mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya

(5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan

(6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Bimbingan dan konseling menempati keempat bidang layanan bimbingan dan konseling, yaitu Bidang Pribadi, Sosial, belajar dan karir.

(15)

13

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING A. KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL

1. Keterampilan Hubungan Sosial Dalam Masyarakat Global

Pearson dalam Sarlito W. Sarwono menjelaskan bahwa kita tidak dapat menjalin hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain, mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Belajar hidup bersama (Learning To Live Together) diharapkan mampu memerangi prasangka- prasangka yang dapat menimbulkan perselisihan. Dengan demikian belajar, proses pembelajara harus menempuh dua sisi yang saling melengkapi, pada satu sisi pembelajaran harus meningkatkan pemahaman individu terhadap orang lain, pada sisi selanjutnya pembelajaran memfasilitasi pengalaman-pengalaman individu dalam bekerja sama dan berhubungan dengan orang lain dalam mewujudkan tujuan bersama sepanjang hayat.

2. Pengertian Keterampilan Hubungan Sosial (Keterampilan Sosial)

Secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup tanpa berinteraksi dan bantuan orang lain. Oleh karena itu untuk berinteraksi yang baik seseorang harus mempunyai keterampilan sosial yang baik, keterampilan tersebut sebaiknya dilatih sejak dini. Keterampilan sosial merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh anak sejak dini, karena keterampilan tersebut akan digunakan sebagai bekal untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Kita harus memberikan perhatian yang aktif terhadap kehidupan orang lain, dan mengembangkan dalam diri kita sendiri kebajikan simpati, perasaan kasihan, dan alturisme yang tulus. Dalam keterampilan hubungan sosial adanya hakekat kompetensi pribadi-sosial banyak dirumuskan secara berbeda, intrapersonal dan interpersonal, self-knowledge dan interpersonal skill, dan atau personal and social skills. Ketiga rumusan tersebut pada hakekatnya memiliki maksud dan pengertian yang relatif sama, yaitu menggambarkan antara kompetensi pribadi-sosial yang terkait dengan orang lain atau lingkungannya yang didasari dengan adanya komitmen transcendental, yaitu dengan pencipta-nya. Kedua relasi intra dan inter pribadi-sosial merupakan suatu kesatuan yang secara fungsional sulit dipisahkan, sehingga kedua kecakapan dipandang lebih fungsional dan bermakna, manakala disatukan.

3. Faktor-Faktor Penentu Keterampilan Hubungan Sosial a. Faktor lingkungan keluarga

(16)

14 b. Lingkungan

c. Kepribadian

4. . Aspek-Aspek dalam Keterampilan Sosial a. Perilaku Interpersonal

b. b. Perilaku yang Berhubungan dengan Diri Sendiri

c. Perilaku yang Berhubungan dengan Kesuksesan Akademis d. Penerimaan Teman Sebaya

e. Keterampilan Berkomunikasi

B. Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang ahli (guru pembimbing) secara terus menerus kepada individu ataupun sekumpulan individu (siswa), untuk mencegah atau mengatasi permasalahan yang muncul dengan berbagai potensi yang dimiliki, sehingga dapat mencapai perkembangan yang optimal dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, serta dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya dan mencapai kesejahteraan hidupnya.

2.Metode Layanan Bimbingan dan Konseling

Yang dimaksud dengan metode layanan bimbingan dan konseling di sini adalah cara-cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan dan konseling. Implementasi dari metode layanan bimbingan dan konseling ini terkait dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pengaplikasian metode layanan bimbingan dan konseling pada saat proses bimbingan dan konseling.

a. Konseling Individual

1) Person-Centered Counseling 2) Adlerian School Counseling 3) Reality Therapy

4) Cognitive Behavioral Therapy 5) Solution-Oriented Therapy

6) CounselingYoung Children Through Play

b. Konseling Kelompok 1) Dinamika Kelompok

2) Jenis-Jenis Kelompok Konseling

(17)

15

a) Crisis-Centered Group b) Problem-Centered Group c) Growth-Centered Group

C. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkanpotensi dirinya, kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya.

2. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial a. Berubah menuju pertumbuhan

b. Pemahaman diri secara penuh dan utuh c. Berlatih tingkah laku baru yang lebih seha d. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat

e. Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh f. Individu mampu bertahan

g. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsiona

3. Jenis-jenis Masalah Pribadi Sosial a. Masalah Pribadi

b. Masalah Sosial

4. Jenis Layanan dan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial a. Bimbingan kelas

b. Pelayanan orientasi c. Pelayanan informasi d. Bimbingan kelompok

e. Pelayanan pengumpulan data

(18)

16

BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

Kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial atau berhubungan sosial, dilihat dari mampunya siswa menjalin komunikasi antara sesama teman dan guru BK yang mengampuh siswa di lingkungan sekolahnya. Hal ini penulis lihat ketika melakukan observasi126 terhadap siswa yang datang ke kantor BK untuk berkonsultasi kepada guru BK yang mengampuh mereka.

Siswa tersebut adalah Lailatul Fajriyah, Lutfiana Syafitri, dan Rizka Permata, ketiga siswa ini adalah siswa kelas X jurusan Tata Busana. Ketiga siswa ini datang ke kantor BK untuk mengutarakan permasalahan yang terjadi pada mereka bertiga kepada guru BK, yaitu ketiga siswa sama-sama belum bisa mengambil raport karena belum melunasi biaya sekolah. Ketiga Siswa ini tidak merasa takut untuk menyampaikannya kepada guru BK tentang masalah yang mereka alami, dan guru BK juga sangat antusias untuk mendengarkan permasalahan yang mereka utarakan kepada guru BK. Guru memberikan beberapa solusi kepada siswa tersebut atas permasalahan yang sedang mereka alami yaitu dengan menanyakan apa kendala yang sedang dialami sampai uang sekolah masih tertunda, menanyakan pekerjaan orang tua siswa, berapa penghasilannya, dan guru BK juga menyarankan agar siswa tersebut mengajukan permohonan bantuan ke kantor Gubernur agar kekurangan uang sekolah mereka dapat terlunasi.

(19)

17

BAB IV KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL DI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

A. Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial Dalam Pengembangan Keterampilan Hubungan Sosial Siswa di SMKN 1 Sewon Bantul

Kegiatan bimbingan dan konseling pribadi sosial diberikan kepada siswa, artinya bahwa layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial diberikan secara keseluruhan dan diberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk mendapatkan dan memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial dan tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah saja

layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada proses bimbingan dan konseling di SMK N 1 Sewon Bantul ialah:

1. Layanan Dasar 2. Bimbingan Kelas 3. Pelayanan Orientasi 4. Pelayanan Informasi 5. Bimbingan kelompok

6. Pelayanan pengumpulan data

Berdasarkan data dokumentasi program layanan bimbingan dan konseling pribadi di SMK N 1 Sewon Bantul, dapat dilihat bahwa pelaksanaan dukungan sistem meliputi:183

a. Pengemembangan Profesi 1) In-Sevice Training 2) Aktif dalam ABKIN

3) Mengikuti seminar dan lokakarya 4) Mengikuti Penataran

5) Aktif dalam MGBK 6) Kelanjutan studi

(20)

18 IV. K eunggulan Buku

A. Keterkaitan Antar Bab

Menurut saya setiap bab kedua buku ini saling berkaitan,terutama pada BAB I buku utama dan BAB II pada buku pembanding.Kedua buku ini juga saling berkaitan mengenai undang undang yang tercantum dimasing masing bab nya.Tidak ada yang perlu dikritik pada kedua buku ini,karena cakupan yang dimuat pada buku ini sudah ukup bagus.Begitu juga dengan pembahasan pada buku pembanding,keterkaitan antar babnya saling berkaitan antara bab 1 sampai bab-bab selanjutnya.

B. Kemutakhiran Buku

Kemutakhiran buku utama tidak diragukan lagi dilihat dari tahun terbitannya dan sumber-sumbernya, kemudian pembahasan yang dipaparkan oleh penulis sangat menyeluruh sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca. Begitu juga pada buku pembanding,kemutakhiran pada buku pembanding juga tidak diragukan lagi.

V. Kelemahan Buku

A. Keterkaitan Antar Bab

Menurut saya pada buku utama terlalu banyak penjelasan yang berulang pada antar bab.

Sedangkan pada buku pembanding,kurang menarik untuk dibaca karena terlalu banyak kata yang tidak berpengaruh besar pada isi buku.

B. Kemutakhiran Buku

Menurut saya kemutakhiran pada buku ini bab nya saling berkaitan sehinga tidak jauh berbeda jika hanya salah satu buku saja yang dibaca.

(21)

19 VI. Implikasi

A. Implikasi Terhadap Teori

Seperti yang kita ketahui,ada beberapa karakteristik Bimbingan Konseling di dalam materi kedua buku ini, jika pembaca tidak telitih dalam membaca maka akan terjadi kesalahpahaman, Teori yang ada pada kedua buku ini sama sama bagus,hanya saja teori pada buku pembanding lebih jelas dan rinci.Sedangkan Teori pada buku utama masih banyak penjelasan sub-topik yang dijelaskan secara berulang-ulang.

B. Implikasi Terhadap Program Pembangunan di Indonesia

Pada kedua buku ini,sangat berpengaruh untuk program pembangunan di indonesia,karena di dalam isi kedua buku ini tercantum beberapa penjelasan hal- hal yang positif terhadap perkembangan di Indonesia.

C. Pembahasan dan Analisis

Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yangdiberikan oleh seorang ahli (guru pembimbing) secara terus menerus kepada individu ataupun sekumpulan individu (siswa), untuk mencegah atau mengatasi permasalahan yang muncul dengan berbagai potensi yang dimiliki, sehingga dapat mencapai perkembangan yang optimal dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, serta dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya dan mencapai kesejahteraan hidupnya.

Manusia membutuhkan pendidikan untuk berperilaku sekaligus untuk menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari. Pendidikan melekat dalam kehidupan diri manusia atau sesuatu yang inheren bagi tercapainya peradaban manusia yang lebih baik. Manusia telah belajar mulai dari keluarganya. Keluarga memberikan pengajaran untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi anakanaknya yang berakhir untuk peningkatan kualitas suatu bangsa. Manusia belajar untuk berinteraksi dengan alam sekeliling sejak lahir di dunia dan yang pertama mengajarinya adalah keluarga.

Perkembangan sosial merupakan pencapaiaan kematangan dalam hubungan sosial. Dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk berkembangan.

Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Pada masa remaja perkembangan “social cognition” adalah kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu.

mereka (teman sebaya).

(22)

20

DAFTAR PUSTAKA

(2023). Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling.Medan.UNIMED Press.

Dr. Emmi Kholilah Harahap,M.Pd.I. Dr. Sumarto, M.Pd.I. (2020). Bimbingan Konseling.Jambi.

Dharma Setyawan, M.A.

Referensi

Dokumen terkait

Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika is a scientific journal published by the Computer Science Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,

[r]