• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

N/A
N/A
virda Ayu

Academic year: 2024

Membagikan "D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggapan dan Saran Terhadap KAK

4.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Setelah mempelajari KAK dengan seksama, konsultan berpendapat bahwa TOR tersebut sudah memadai dan telah memberikan gambaran yang cukup jelas bagi konsultan guna pembuatan proposal ini dan Konsultan akan dapat melaksanakan tugas yang akan dipercayakan kepadanya, dengan pengalaman yang telah dipunyai dan tenaga-tenaga ahli pada proyek-proyek jalan dan pekerjaan sejenis serta mengerti fungsi dari Konsultan antara lain sebagai berikut ini:

4.2 TANGGAPAN LATAR BELAKANG

Konsultan memahami dimana didalam penyelenggaraan administrasi kependudukan sebagai outputnya adalah data dan dokumen kependudukan dari hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil adalah database kependudukan. Database kependudukan yang dihasilkan tersebut semakin akurat dengan melakukan penerapan KTP-elektronik. Dari database kependudukan yang akurat dapat dimanfaatkan untuk penerbitan dokumen kependudukan dan tata kependudukan. Data kependudukan dapat dinanfaatkan oleh pengguna.

Sampai dengan Bulan September 2023, Direktorat Jenderal Kependudukan dan pencatatan sipil (Ditjen. Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 52 Lembaga dan melakukan kerjasama pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik dengan 3.487 lembaga pengguna.

Lembaga pengguna mengakses elemen data kependudukan berdasarkan perjanjian kerjasama dengan Ditjen Dukcapil melalui aplikasi koneksitas Data Warehouse (DWH) Kependudukan. Data kependudukan yang didapatkan dari Ditjen Dukcapil kemudian digabungkan dengan data

D D

(2)

milik lembaga pengguna untuk keperluan masing-masing di lembaga pengguna. Setiap lembaga pengguna memiliki data unik seperti nomor nasabah, nomor kepesertaan, nomor seluler dan lain sebagainya. Setiap data unik yang dimiliki oleh lembaga pengguna akan dikembalikan sebagai feedback kepada Ditjen Dukcapil seperti pada Gambar berikut ini.

Ditjen. Dukcapil memiliki berhak mendapatkan data balikan ini karena telah diatur dalam perjanjian kerjasama dan tertuang dalam petunjuk teknis dengan seluruh lembaga pengguna

Gambar 1 Alur Pemanfaatan Data Kependudukan

Konsultan memahami, untuk memenuhi tujuan tersebut maka pemerintah pusat melalui Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri dan Instansi Pelaksana yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota secara terkoordinatif, dari sisi regulasi dan implementasi, melakukan pekerjaan pemeliharaan aplikasi data balikan pusat dan daerah

Tanggapan dan saran konsultan

Konsultan dengan tenaga professional yang disusun dalam tim akan membantu unit pengelolaan informasi kependudukan, sehingga tercapai tujuan yang dimaksudkan.

(3)

4.3 TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN

Konsultan telah mengetahui dan mengerti yang menjadi Maksud dan tujuan dari kegiatan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah adalah sebagai berikut ini yaitu untuk memelihara aplikasi, database dan infrastruktur serta mengembangkan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah sehingga aplikasi ini dapat diakses oleh lembaga pengguna, baik di pusat maupun daerah berdasarkan prinsip tersedia setiap waktu (available), aman (secure) serta berkinerja tinggi (high performance).

Tanggapan dan saran Konsultan:

Pada maksud dan Tujuan KAK diatas secara umum sudah cukup jelas dan Konsultan memahami, dengan maksud yang terkandung didalam KAK ini maka konsultan akan memperhatikan :

a) Pembuatan schedule yang tepat untuk setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin kelancaran dan ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan.

b) Menerapkan sistem Request pelaksanaan pekerjaan, hal ini untuk memfokuskan item pekerjaan yang akan dikerjakan sehingga dalam pengawasan dan pengendalian dan dapat berjalan efektif.

c) Konsultan akan mengerahkan tenaga sesuai dengan keahlian yang diperlukan dalam KAK dan dilapangan untuk melaksanakan sebagai tanggung jawab untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan KAK.

4.4 TANGGAPAN TERHADAP SASARAN

Konsultan telah memahami terhadap sasaran daripada Pekerjaan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah adalah sebagai berikut:

a) Terlaksananya Operasionalisasi, Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan dari lembaga pengguna baik pusat maupun daerah untuk mendukung upaya menjadikan "Big Data Kependudukan" berdasarkan kebutuhan Ditjen Dukcapil.

b) Terlaksananya pengembangan Aplikasi Data Balikan sebagai bentuk pemutakhiran Aplikasi Data Balikan yang sudah ada dengan penambahan fitur-fitur baru sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dan berbasis arsitektur dan teknologi terupdate.

c) Tersedianya tenaga ahli yang profesional sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dalam melakukan pekerjaan Operasionalisasi, Pemeliharaan dan Integrasi Aplikasi Data Balikan dari lembaga pengguna.

d) Terpeliharanya aplikasi, database Aplikasi Data Balikan Ditjen Dukcapil yang aman dan berkinerja tinggi dalam melayani lembaga pengguna.

e) Terlaksananya pendampingan kepada Instansi Pelaksana (Dinas

(4)

Kependudukan dan Pencatatan Sipil) di tingkat Pusat dan Daerah berdasarkan permintaan yang diajukan kepada Ditjen Dukcapil.

Tanggapan dan saran Konsultan

Tanggapan konsultan didalam melaksanakan tugasnya konsultan dan semua pihak yang terkait diperlukan kerjasama yang erat sehingga tahapan langkah demi langkah akan berjalan dengan kerjasama dalam mencapai tujuan utama yang efisien dan efektifitas waktu yang sesuai dengan timeline yang diajukan

4.5 TANGGAPAN LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan pada kegiatan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah adalah Data Center Kalibata, Data Center Medan Merdeka Utara, Data Recovery Center Batam dan Kantor Ditjen Dukcapil, Jl. Raya Pasar Minggu Km.19 Jakarta Selatan.

Tanggapan dan saran Konsultan

Lokasi cukup jelas, disamping juga karena Penyedia jasa juga berkantor pusat di Jakarta

4.6 TANGGAPAN SUMBER DANA

Sumber pendanaan pada kegiatan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah dibebankan pada DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran 2024

Tanggapan dan saran Konsultan

Sumber pendanaan cukup jelas yang dibebankan pada ABPN. Namun dalam pelaksanaan perlu diantisipasi harus sudah diselesaikan permasalahan administrasi sebelum selesai akhir ppekerjaan.

4.7 TANGGAPAN REFERENSI HUKUM

Berikut ini adalah data penjunjang untuk referensi hukum yaitu:

a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

b) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Administrasi Kependudukan;

(5)

c) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2019 tenteng Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan;

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

e) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 102 Tahun 2019 tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan Data Kependudukan;

f) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Dalam Negeri;

g) Permendagri Nomor 17 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 102 tahun 2019 tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan Data Kependudukan.

Tanggapan dan saran Konsultan

Konsultan akan memperhatikan dan menggunakan referensi hukum yang telah disebutkan.

4.8 TANGGAPAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Konsultan telah memahami mengenai ruang lingkup kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran dan keluaran yang hendak dicapai dari pekerjaan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah Tahun 2024 dimana ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

A. Operasionalisasi Aplikasi Data Balikan

1) Memonitor jalannya aplikasi data balikan, yang meliputi:

a. Menjalankan fungsi helpdesk pada aplikasi data balikan.

b. Memonitor jalannya aplikasi dan database dan melakukan pembetulan bugs (bugs fixing) serta perbaikan pada aplikasi.

2) Melakukan operasionalisasi pemanfaatan elemen data hasil data

(6)

balikan berdasarkan kebutuhan Ditjen Dukcapil.

3) Menjalankan fungsi operator untuk penunjang pemanfaatan data dengan melakukan upload Data Balikan

4) Memonitor aplikasi Data Balikan agar tetap menjalankan operasional selama pengembangan berlangsung

5) Memonitor infrastruktur server dan database Data Balikan agar tetap menjalankan operasional selama pengembangan berlangsung

6) Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung dapat melaksanakan perjalan dinas ke daerah dalam rangka operasionalisasi Data Balikan Pusat dan Daerah dengan standar biaya sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Pemeliharaan Aplikasi Data Balikan

1) Melakukan pemeliharaan Aplikasi Data Balikan:

a. Menyusun spesifikasi teknis yang berisi link URL dan script JSON berdasarkan metode akses data dan elemen data untuk lembaga pengguna berdasarkan persetujuan Ditjen Dukcapil.

Khusus lembaga pengguna daerah akan dikelola sepenuhnya oleh Instansi Pelaksana daerah sesuai PKS.

b. Memastikan lembaga pengguna telah terkoneksi dengan Aplikasi Data Balikan Ditjen Dukcapil.

c. Membuat dan mengelola hak akses dalam bentuk User ID lembaga pengguna untuk mengakses aplikasi Data Balikan.

d. Melakukan monitoring jalannya aplikasi dan melakukan pembetulan bugs (bugs fixing) serta perbaikan jika ada error pada aplikasi.

(7)

e. Melakukan monitoring jumlah akses lembaga pengguna.

f. Mencatat setiap transaksi akses data kependudukan dengan log.

2) Menjalankan fungsi bantuan teknis pada aplikasi Data Balikan:

a. Menerima laporan dari lembaga pengguna di pusat dan Instansi Pelaksana daerah. Laporan yang dilayani hanya dari Instansi Pelaksana daerah, bukan laporan dari lembaga pengguna daerah karena merupakan kewenangan Instansi Pelaksana daerah.

b. Mencatat laporan yang masuk berdasarkan kategori pelaporan.

c. Meneruskan laporan kepada tim teknis (technical support:

aplikasi, dan database).

d. Memantau proses perbaikan atau penanganan masalah.

e. Memberikan informasi terkait perbaikan atas permasalahan.

f. Mendokumentasikan semua laporan yang diterima dan status penyelesaian.

g. Melakukan pemeliharaan database pada aplikasi Data Balikan.

h. Melakukan monitoring database Data Balikan.

i. Monitoring dan optimalisasi kinerja database.

j. Mengimplementasikan metode pengamanan database.

k. Membuat update patching dan check corrupt file.

l. Melakukan backup full database dan aplikasi

(8)

m. Melakukan copy backup ke storage lain.

n. Monitoring dan hapus trace file.

o. Memastikan replikasi database baik dan melakukan solving jika ada gap.

p. Membuat dokumentasi: backup, user management, dan laporan bulanan pemeliharaan database Data Balikan.

q. Mengelola konfigurasi dan pengoperasian sistem operasi pada server Data Balikan.

r. Melakukan komunikasi dengan user yang terkena dampak dari permasalahan/gangguan yang terjadi.

s. Melakukan analisa, troubleshoot dan complain handling

t. Melakukan pemantauan terhadap keamanan secara teratur untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan.

u. Melakukan pemantauan sistem harian melalui dashboard monitoring, melakukan verifikasi integritas dan ketersediaan semua perangkat keras, sumber daya server, sistem dan proses utama, peninjauan log sistem dan aplikasi, dan verifikasi penyelesaian pekerjaan terjadwal seperti backup.

v. Melakukan penyiapan backup system aplikasi Data Balikan.

w. Melakukan analisa dan solusi terhadap performance database x. Merancang skenario migrasi database dengan

memperhitungkan Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO).

C. Pengembangan Aplikasi Data Balikan

1) Melakukan instalasi dan konfigurasi server infrastruktur Aplikasi Data

(9)

Balikan dengan menggunakan arsitektur berbasis microservice, platform container seperti Kubernetes atau sejenis;

2) Bahasa pemrograman backend dapat menggunakan framework berbasis javascript/node js/golang/python

3) Menggunakan frontend framework dengan kemampuan server-side rendering (SSR)

4) Implementasi setting kuota pencarian Data Balikan per user Setting kuota pencarian Data Balikan dibuat untuk memberikan kuota per user yang dibatasi dalam kuota harian/bulanan untuk menghindari penggunaan hak akses yang tidak diinginkan dan pencurian data.

Implementasi fitur ini diharapkan dapat mengontrol user yang memiliki hak akses melakukan pencarian data balikan dapat menggunakan fitur pencarian data untuk pemanfaatan sesuai kebutuhan dari Dukcapil. Kondisi saat ini pencarian data memiliki kuota harian global dari API DWH mengakibatkan apabila ada permintaan mendesak untuk pencarian mendapatkan respon kuota sudah habis. Kondisi setelah implementasi pencarian data terintegrasi dengan SIAK terpusat tanpa ada batasan kuota. Setting kuota dilakukan oleh aplikasi Data Balikan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan per masing-masing user yang memiliki hak akses data balikan.

5) Implementasi dashboard pemantauan log aktivitas pencarian Data Balikan

Pemantauan log aktivitas pencarian Data Balikan ini berfungsi untuk mencatat seluruh aktivitas pencarian data per user. Implementasi fitur ini diharapkan dapat memantau semua aktivitas pencarian disimpan dan dapat diambil untuk kebutuhan evaluasi ketika ada insiden yang melibatkan data balikan. Kondisi saat ini fitur pemantauan log saat ini disimpan di database dan tidak bisa ditampilkan di dashboard aplikasi. Kondisi setelah implementasi fitur

(10)

ini dapat digunakan oleh user yang berwenang untuk melihat dan mencari aktivitas pencarian data.

6) Implementasi profil jabatan pada user aplikasi

Profil jabatan dimaksudkan untuk menambahkan informasi jabatan yang dimiliki oleh user aplikasi. Implementasi ini diharapkan dapat menghilangkan penggunaan user ID dengan nama jabatan sehingga jelas penanggungjawab dari user ID tersebut. Kondisi setelah implementasi adalah fitur ini dapat digunakan oleh user yang berwenang untuk melihat dan mencari aktivitas pencarian data.

Profil jabatan dimaksudkan untuk menambahkan informasi jabatan yang dimiliki oleh user aplikasi. Implementasi ini diharapkan dapat menghilangkan penggunaan user ID dengan nama jabatan sehingga jelas penanggungjawab dari user ID tersebut. Saat ini fitur belum ada dan setelah implementasi terdapat informasi jabatan pada user aplikasi yang sudah teregistrasi.

7) Implementasi akses kontrol berbasis peran (Role-Based Access Control) dengan JWT.

Akses kontrol sangat penting untuk membedakan hak akses antar user aplikasi sesuai dengan profil dan fungsi masing-masing.

Implementasi JWT ini merupakan praktik umum yang digunakan untuk akses kontrol berdasarkan profil. Implementasi JWT diharapkan dapat melakukan akses kontrol secara granular sesuai dengan peran dari user aplikasi. Saat ini akses kontrol menggunakan session dan disimpan dalam Memcached. Kondisi saat ini akses kontrol menggunakan session dan disimpan dalam Memcached.

Kondisi setelah implementasi akses kontrol menggunakan header authorization yang sudah dikemas dalam bentuk Bearer token

8) Implementasi layanan API pencarian data.

API berfungsi untuk pertukaran data antar aplikasi. Penggunaan API bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

(11)

aplikasi atau lembaga yang berhak untuk mengakses pencarian data balikan. Implementasi API ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan data dengan mengintegrasikan dengan aplikasi di lingkup dukcapil tanpa perlu mengakses database langsung atau menduplikat database data balikan. Kondisi saat ini API data balikan saat ini hanya untuk kebutuhan upload data balikan per pengguna Lembaga. Kondisi setelah implementasi API data balikan dapat dimanfaatkan aplikasi di lingkup dukcapil atau lembaga lain untuk pencarian dan agregat data balikan.

9) Implementasi optimasi upload data CSV.

Salah satu metode kirim data balikan yang disediakan oleh aplikasi adalah upload CSV. Hingga saat ini, upload CSV merupakan metode yang paling digunakan. Metode ini memiliki kendala lambat karena metode verifikasi data dan pembacaan data per row sehingga semakin banyak data yang di upload akan membuat proses upload semakin lama. Optimasi fitur upload data CSV diharapkan dapat mengatasi masalah upload data besar dan dapat memperkaya database data balikan untuk pemanfaatan Dukcapil. Kondisi saat ini upload CSV menggunakan metode insert per satu row. Kondisi setelah implementasi Upload CSV menggunakan batch upload.

10)Implementasi optimasi penyimpanan log upload.

Upload data balikan akan di log untuk keperluan pencocokan jumlah upload data berhasil dan data gagal. Log upload bertujuan untuk membantu untuk verifikasi dan validasi upload. Namun, log juga memiliki kelemahan terjadi pencurian data. Implementasi optimasi log ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara fungsi dan resiko dari penggunaal log. Kondisi saat ini upload dalam bentuk file txt dan tidak ada masking. Kondisi setelah implementasi upload disimpan dalam database dan dilakukan masking NIK (8 digit terakhir).

(12)

11)Implementasi dashboard monitoring histori pengiriman data balikan dari Lembaga.

Salah satu kesuksesan dalam mengelola pemanfaatan data balikan adalah monitoring jumlah data balikan yang dikirim. Dashboard monitoring histori pengiriman data balikan diharapkan mempu menampilkan laporan mendetail terhadap data yang dikirim oleh lembaga dalam rentang waktu yang diinginkan. Kondisi saat ini laporan data balikan pusat dan daerah hanya dapat dilihat dan diunduh dalam bentuk ringkasan keseluruhan. Rekapan pengiriman dilakukan manual oleh operator dalam bentuk excel. Kondisi setelah implementasi Dashboard monitoring histori menjadi fitur baru untuk memberikan gambaran history dalam rentang waktu harian, mingguan, bulanan dan keseluruhan untuk mengotomasi rekap data balikan

12)Implementasi monitoring aplikasi data balikan. Aplikasi databalikan yang diakses oleh banyak pihak mulai dari user dukcapil pusat, dukcapil daerah, kementerian, lembaga, instansi swasta dan lain sebagainya menuntut adanya performa yang baik agar dapat melayani dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga performa aplikasi adalah dengan melakukan monitoring performansi aplikasi. Implementasi monitoring performa aplikasi bertujuan untuk memberikan gambaran tim pemeliharaan dalam bentuk metrik analitik agar dapat mencegah adanya error pada aplikasi akibat performa yang menurun dan memudahkan dalam pembuatan laporan bulanan pemeliharaan aplikasi. Kondisi saat ini proses monitoring melihat dari penggunaan operating system.

Kondisi setelah implementasi dashboard monitoring aplikasi dapat melihat penggunaan CPU, memory, jumlah request per URL, jumlah error per URL, latency, response code, dan metrik lain yang berhubungan dengan performansi aplikasi.

13)Implementasi pedoman kebijakan keamanan informasi terkait pengelolaan username dan password. Username dan password

(13)

adalah metode umum dalam autentikasi sebuah aplikasi. Salah satu permasalahan utama yang mengakibatkan aplikasi diakses oleh user yang tidak berwenang adalah tidak adanya implementasi kebijakan penggunaan password. Implementasi kebijakan password ini mengikuti standar SMKI.

Kondisi Saat ini sudah diterapkan sebagian, seperti:

 password minimal 8 karakter

 angka

 spesial

 huruf besar dan kecil

Setelah implementasi diterapkan seluruhnya dengan tambahan:

 password expired 90 hari dan otomatis harus reset password

 tidak mengandung username

 tidak berisi password terakhir yang sudah expired

14) Menerapkan standar keamanan OWASP top 10 web aplikasi OWASP Top 10 adalah daftar sepuluh kerentanan keamanan aplikasi web teratas yang diterbitkan oleh Open Web Application Security Project (OWASP). OWASP Top Ten web aplikasi terdiri dari:

 A01:2021 Broken Access Control (Kelemahan Access Control)

 A02:2021 Cryptographic Failures (Kegagalan Kriptografi)

 A03:2021 Injection (Injeksi)

 A04:2021 Insecure Design (Kekurangan pada Desain)

(14)

A05:2021 Security Misconfiguration (Kelemahan Konfigurasi Keamanan)

 A06:2021 Vulnerable and Outdated Components (Komponen yang rentan dan kadaluarsa)

 A07:2021 Identification and Authentication Failures (Kegagalan Identifikasi dan Autentikasi)

 A08:2021 Software and Data Integrity Failures (Kegagalan Perangkat Lunak dan Keutuhan Data)

 A09:2021 Security Logging and Monitoring Failures (Kegagalan pada keamanan logging dan monitoring data)

 A10:2021 Server-Side Request Forgery (SSRF)

Penerapan OWASP Top 10 diharapkan mampu mencegah kerentanan dari sisi aplikasi dan tidak terjadi kebocoran data.

Kondisi saat ini terdapat banyak logic kode sumber yang masih menghiraukan OWASP Top 10. Beberapa diantaranya adalah:

 Kelemahan akses kontrol

 Insecure Design

 Vulnerable and Outdated Components

 Security Logging and Monitoring Failures

15) Integrasi Aplikasi Data Balikan yang telah dikembangkan dengan API aplikasi DWH dan SIAK Terpusat

D. Melakukan pengujian terhadap aplikasi sebagai bagian dari E. Melakukan implemnetasi Aplikasi Data Balikan

(15)

4.9 TANGGAPAN TERHADAP KELUARAN

Konsultan telah memahami terhadap keluaran daripada Pekerjaan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah adalah sebagai berikut:

1) Tersedianya Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah yang telah diimplementasikan untuk diakses oleh lembaga pengguna di tingkat pusat dan lembaga pengguna daerah melalui Instansi Pelaksana di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2) Terlaksananya Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah untuk melayani pemanfaatan data kepada lembaga pengguna yang telah melakukan MoU dan PKS dengan mengikuti Prosedur Operasional.

3) Tersedianya modernisasi Aplikasi Data Balikan.

4) Tersedianya hak akses untuk lembaga pengguna (pusat) dan Instansi Pelaksana/Dinas Dukcapil (daerah). Khusus lembaga pengguna daerah akan dikelola sepenuhnya oleh Instansi Pelaksana daerah sesuai PKS dengan tetap Ditjen Dukcapil sebagai pemberi hak akses kepada lembaga pengguna pusat maupun daerah.

5) Tersedianya metode-metode akses Aplikasi Data Balikan yang disesuaikan dengan isi dalam perjanjian kerja sama dan dalam dokumen petunjuk teknis.

6) Tersedianya URL Aplikasi Data Balikan yang dapat diakses oleh lembaga pengguna baik pusat maupun daerah.

7) Tersedianya monitoring akses terhadap Aplikasi Data Balikan.

8) Tersedianya laporan berkala terhadap pengiriman data baliakan dari lembaga pengguna baik pusat maupun daerah.

9) Tersedianya catatan setiap transaksi akses dengan log.

10) Tersedianya pemeliharaan terhadap Sistem Aplikasi Data Balikan.

11) Memberikan bantuan teknis dengan lembaga pengguna terkait dengan Aplikasi Data Balikan.

12) Tersedianya dokumentasi manual penggunaan dan source- code program aplikasi.

13) Tersedianya Laporan Pendahuluan, Laporan Antara I, Laporan Antara II dan Laporan Akhir. dari pekerjaan Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi Data Balikan Pusat dan Daerah tahun 2024.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan dana bantuan harus mengacu pada ketentuan dan aturan sebagaimana tertuang dalam akad kerjasama dan Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat

PERTAMA : Memberlakukan Petunjuk Teknis Evaluasi Perjanjian Kerjasama Kementerian/Lembaga dengan Pihak Ketiga, sebagamana tercantum dalam Lampiran yang tidak

Penggunaan dana bantuan harus mengacu pada ketentuan dan aturan sebagaimana tertuang dalam akad kerjasama dan Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Dalam perjanjian kerjasama tersebut di atas antara lain diatur Perusahaan dan entitas anak akan bertanggung jawab sepenuhnya dan mengikat diri sebagai penjamin

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

Pelaksanaan Kerjasama antara Pemerintah dan Badan diatur dalam Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati oleh para pihak dan memenuhi prinsip – prinsip sebagaimana