PENGARUH PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS TAHUN 2016-2019 PADA PERUSAHAAN UMUM
DAERAH AIR MINUM KOTA MAKASSAR
1Irwin Rosaldi 1, 2Rahmawati Umar 2, 3Syarief Dienan Yahya 3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
This research aimed to analyze and assess the financial performance of PERUMDA Air Minum Kota Makassar based on the profitability ratio method in 2016-2019. This study used a descriptive method with a quantitative approach. Data collection used documentation. It uses data analysis techniques using the Profitability Ratio formula. The results showed that during the 2016-2019 period based on the profitability ratio, it was known that the performance of the Net Profit Margin was in the bad category because the last two years the NPM was below the industry average. The return on assets performance was categorized as not good because the ROA was below the industry average in the last four years. And the performance of Return On Equity was categorized as not good because in the last four years the ROE was below the industry average.
Keywords: Profitability Ratio, Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity.
PENDAHULUAN
Dalam rangka pengambilan keputusan dimasa yang akan datang, maka perusahaan memerlukan informasi tentang apa yang akan mungkin terjadi pada masa yang akan datang.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media penting yang digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Laporan keuangan lazim diterbitkan secara Periodik, bisa Tahunan, Semesteran, Triwulan, Bulanan, bahkan bisa Harian. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, Investor, Bank, Manajemen, perintah maupun pelaku pasar modal. Untuk dapat melihat perkembangan dan tetap bertahan perusahaan mencermati dan menganalisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Salah satu tujuan laporan keuangan yang dibuat adalah sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan.
Tujuan dari penilain kinerja keungan sebagai berikut; untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan, untuk mengetahui tingkat
Leverage suatu perusahaan, untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan, untuk mengetahui stabilitas suatu perusahaan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Salah satu untuk mengetatahui kinerja keuangan suatu organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan cara menggunakan Analisis Laporan Arus Kas yang menggunakan Rasio Arus Kas. Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai sejauh mana tingkat kekuatan dan kesehatan suatu perusahaan, serta sejauh mana suatu perusahaan mampu berkembang dan bersaing di dunia persaingan usaha yang semakin ketat.
Kinerja keuangan perusahaan dapat terlihat melalui laporan keuangan yang berisi informasi mengenai data-data keuangan.
Dengan menganalisis laporan keuangan akan membantu pihak- pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi keuangan. Suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan arus kas) diperlukan alat analisis yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Makassar merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Makassar terdapat disetiap provinsi, kabupaten, dan kota Madya di seluruh Indonesia. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Makassar merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyediaan air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Kinerja Keuangan PERUMDA Air Minum Kota Makassar Berdasarkan Rasio Profitabilitas Tahun 2016–
2019.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan melakukan penilaian Kinerja keuangan pada PERUMDA Air Minum Kota Makassar berdasarkan metode Rasio profitabilitas Tahun 2016–2019.
Manfaat penelitian ini adalah: (i) Manfaat Praktis bagi peneliti yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi secara nyata. (ii) Manfaat Teoritis, hasil penelitian tersebut diharapkan bisa digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang dalam konteks permasalahan yang berkaitan dengan Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Rasio Profitabilitas Tahun 2016-2019 Pada PERUMDA Air Minum Kota Makassar.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Fauzi (2020) Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seorang karyawan dalam setiap melaksanakan tugasnya, dimana karyawan tersebut dapat menggunakan segenap kemampuan pengetahuan, bagi tenaga kerja yang berbasis keahlian, kinerja diukur berdasarkan kemampuan skill dan attitudenya pada setiap saat melakukan tugasnya.Menurut Maith (2016), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi sejauh mana perusahaan telah menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Menurut Fahmi (2017) menyatakan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, kinerja keuangan adalah suatu kemampuan yang dicapai oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan sebuah perusahaan.
Menurut Mulyadi (2015) dalam penelitian ini pengukuran kinerja yang dimaksud bertujuan untuk mengukur perkembangan usaha dan memotivasi pengurus sehingga berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan manfaat pengukuran kinerja itu perusahaan dapat menentukan strategi dan memudahkan dalam pengambilan keputuasan dengan tepat.
Menurut Munawir dalam Syah (2016) ada beberapa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan yaitu: (i) Mengetahui tingkat likuiditas, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. (ii) Mengetahui tingkat solvabilitas, Solvabilitas menujukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. (iii) Mengetahui tingkat rentabilitas, Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. (iv) Mengetahui tingkat stabilitas usaha, stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Menurut Mahmudi (2016) manfaat pengukuran kinerja bila dilihat dari segi manajemen perusahaan: (i) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum, (ii) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian, (iii) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi dan program pelatihan karyawan, (iv) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai
kinerja mereka, (v) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Menurut Mardiasmo (2014) kelebihan dalam pengukuran kinerja adalah sebagai berikut: (i) Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja, (ii) Memberikan arahan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, (iii) Sebagai alat komunikasi antar bawahan dan pinjaman dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi.
(iv) Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman, (v) Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.
Menurut Harahap (2016) laporan keuangan yaitu laporan atau kejadian yang telah lewat bukan masa kini, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi apalagi untuk meramalkan masa depan atau menentukan nilai (harga) perusahaan saat ini.
Menurut Handini (2020), Laporan keuangan merupakan laporan untuk mencatat dan mengevaluasi kinerja suatu perusahan. Selain laporan keuangan juga memberikan dasar untuk kompensasi kepada partisipan atau pemegang saham. Bagi pemilik perusahaan bagian yang penting dan kompensasi mereka adalah peningktan nilai perusahaan.
Menurut Kasmir (2016) pengertian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
“Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.” Pengertian diatas dapat dikatakan bahwa laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya-biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan perubahan modal kerja, laporan arus kas dan laporan sumber dan penggunaan dana.
Menurut Septiana (2019) secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan atau perusahaan, baik pada saat tertantu maupun periode tertentu.
Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak atau sesuai kebutuahan perusahaan
maupun secara berkala. Intinya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan
.
Menurut Kariyoto (2017) laporan keuangan agar dapat bermanfaat bagi pemakainya, harus memiliki sifat: (i) Relevan, relevan artinya relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
(ii) Dapat dimengerti, dapat dimengerti artinya informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. (iii) Daya uji, daya uji artinya informasi tersebut harus harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. (iv) Netral, netral artinya informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Menurut Hery (2018), rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemapuan perusahaan dama menghasilkan laba.
Menurut Aprilia (2015) rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunujukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi, rasio ini terdiri dari: (i) Margin laba atas penjualan (Net Profit Margin), Rasio ini menunjukan seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari setiap mata uang (bisa IDR atau USS) penjualan. Dengan menggunakan rasio ini kita dapat melihat bagaimana margin laba dan penggunaan utang berinteraksi untuk mempengaruhi pengambilan pemegang saham dalam waktu dekat. Rumus untuk menghitung margin laba atas penjualan, yaitu:
NPM= %.
(ii) Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rumusnya adalah: Return On Asset
(ROA)= . (iii)
Return Of Equity (ROE), Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa umumnya mengukur pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return Of Equity atauROE) atau tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham, dengan kata lain rasio ini menunjukan
seberapa besar keuntungan yang menjadi hak pmilik modal sendiri. Rumusnya adalah:
(ROE)= .
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya maka hipotesis yang diajukan adalah: Ho:
Kinerja keuangan pada PERUMDA Air Minum Kota Makassar berdasarkan analisis rasio profitabilitas dari tahun 2016-2019 telah berada pada kriteria baik.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif.
Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif karena uraian mengenai hasil penelitian yang dimuat dalam suatu analisis yang terkait dengan hasil penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian yang saya angkat, yaitu Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Metode Rasio Proitabilitas Tahun 2016-2019 pada PERUMDA Air Minum Kota Makassar.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan di Kantor PERUMDA Air Minum Kota Makassar yang berlokasi di Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 3 Kota Makassar.
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, Dokumentasi yaitu pada penelitian ini peneliti menggunakan data-data laporan keuangan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Makassar. Pada penelitian ini terdapat satu variabel yaitu: Variabel Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Metode Rasio Profitabilitas Pada Perumda Air Minum Kota Makassar Tahun 2016-2019
.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Margin laba atas penjualan (Net Profit Margin). Rasio ini menunjukan seberapa banyak keuntungan operasional biasa diperoleh dari setiap mata uang (bisa IDR atau US S) penjualan. Dengan menggunakan rasio ini kita dapat melihat bagaimana margin laba dan penggunaan utang berinteraksi untuk mempengaruhi pengambilan pemegang saham
dalam waktu dekat. Rumus untuk menghitung margin laba atas penjualan, yaitu:
Net Profit Margin periode 2016 NPM =
= 21,01%
Berdasarkan hasil perhitungan Net Profit Margin pada tahun 2016 rasio yang diperoleh sebesar 21,01%. Yang artinya bahwa setiap 100% penjualan bersih yang dilakukan penjualan perusahaan turut berkontribusi menciptakan 21,01% laba bersih.
Net Profit Margin periode 2017
NPM = %
= 24,78%
Berdasarkan hasil perhitungan Net Profit Margin 2017 yang didapatkan sebesar 24,78%.
Ini menunjukkan bahwa setiap 100%
penjualan bersih yang dilakukan perusahaan turut berkontribusi menciptakan 24,78% laba bersih.
Net Profit Margin periode 2018
NPM 2018 = %
= 12,92%
Rasio Net Profit Margin yag diperoleh pada tahun 2018 adalah sebesar 12,92%. Yang artinya bahwa setiap 100% penjualan bersih yang dilakukan perusahaan turut berkontribusi menciptakan 12,92% laba bersih.
Net profit margin periode 2019
NPM = %
= 12,19%
Rasio Net Profit Margin yag diperoleh pada tahun 2019 adalah sebesar 12,19%. Yang artinya bahwa setiap 100% penjualan bersih yang dilakukan perusahaan turut berkontribusi menciptakan 12,19% laba bersih.
Return On Asset periode 2016:
ROA 2016 = = 16, 95%
Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset maka diperoleh untuk tahun 2016 sebesar 16,95%, yang artinya bahwa setiap 100% total asset dapat menghasilkan laba bersih sebesar 16,95%.
Return On Asset periode 2017 ROA 2017
=
= 17, 53%
Berdasarkan perhitungan Return On Asset yang diperoleh pada tahun 2017 yaitu sebesar
17,53%, ini menunjukkan bahwa setiap 100%
total asset menghasilkan laba bersih 17,53%.
Return On Asset periode 2018 ROA 2018 =
= 9,69%
Berdasarkan perhitungan Return On Asset yang diperoleh pada tahun 2018 yaitu sebesar 9,69%, ini menunjukkan bahwa setiap 100%
total asset menghasilkan laba bersih 9,69%.
Return On Asset periode 2019 ROA 2019 =
= 8,82%
Berdasarkan perhitungan Return On Asset yang diperoleh pada tahun 2019 yaitu sebesar 8,82%, ini menunjukkan bahwa setiap 100%
total asset menghasilkan laba bersih 8,82%.
Return On Equity periode 2016:
2016 =
= 19,10%
Berdasarkan hasil perhitungan mengenai Return On Equity maka diperoleh hasil analisis sebesar 19,10%, artinya bahwa setiap 100%
modal sendiri yang tersedia dapat menghasilkan laba bersih sebesar 19,10%.
Return On Equity periode 2017
ROE 2017 =
= 20, 65%
Hasil analisis pada tahun 2017 Return On Equity yang dihasilkan sebesar 20,65%, ini menunjukkan bahwa setiap 100% modal sendiri yang tersedia dapat menghasilkan laba bersih sebesar 20,65%..
Return On Equity periode 2018
ROE 2018 =
= 11,44%
Tahun 2018 Return On Equity yang diperoleh sebesar 11,44%, ini menunjukkan bahwa setiap 100% modal sendiri yang tersedia dapat menghasilkan laba bersih sebesar 11,44%
Return On Equity periode 2019
ROE 2019 =
= 10,06%
Tahun 2018 Return On Equity yang diperoleh sebesar 10,06%, ini menunjukkan bahwa setiap 100% modal sendiri yang tersedia dapat menghasilkan laba bersih sebesar 10,06%.
Berdasarkan perhitungan Net Profit Margin pada tahun 2016 PERUMDA Air Minum Kota Makassar sebesar 21,01% yang berarti berada diatas rata-rata industri sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin PERUMDA Air Minum Kota Makassar berada pada kategori baik.
Sedangkan pada tahun 2017 Net Profit Margin PERUMDA Air Minum Kota Makassar mengalami peningkatan sebesar 24,78%, hal ini berarti bahwa nilai Net Profit Margin PERUMDA Air Minum Kota Makassar berada diatas rata-rata industri sebesar 20% yang menunjukkan bahwa Net Profit Margin berada pada kategori baik. Namun ditahun 2018 terjadi penurunan Net Profit Margin sebesar 12,92% yang berarti Net Profit Margin tersebut berada dibawah rata-rata industri, maka dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin PERUMDA Air Minum Kota Makasar berada pada kategori kurang baik. Dan pada tahun 2019 Net Profit Margin kembali mengalami penurunan sebesar 12,19%, yang berarti Net Profit Margin tersebut berada dibawah rata-rata industri sebesar 20%, maka dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin PERUMDA Air Minum Kota Makassar berada pada kategori kurang baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu 2016-2019 net profit margin mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan pendapatan dan laba bersih setelah pajak juga mengalami kenaikan dan penurunan. Selain laba bersih setelah pajak dan pendapatan, faktor penting yang harus diperhatikan adalah biaya usaha.
Meningkatkan pendapatan dengan menekan biaya atau memperkecil operational expenses, dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Semakin tinggi net profit margin maka semakin tinggi pula profitabilitas dengan ketentuan bahwa peningkatan pendapatan dalam perusahaan harus disertai dengan pengontrolan operasi expenses. Berdasarkan perhitungan Return On Asset pada tahun 2016 PERUMDA Air Minum Kota Makassar
sebesar 16,95% yang berarti berada dibawah rata-rata industri sebesar 30%. Hal ini menunjukkan bahwa Return On Asset PERUMDA Air Minum Kota Makassar berada pada kategori tidak baik. Sedangkan pada tahun 2017 Return On Asset PERUMDA Air Minum mengalami peningkatan sebesar 17,53%, namun masih berada dibawah rata- rata 30% yang menunjukkan bahwa Return On Asset berada pada kategori tidak baik. Namun ditahun 2018 terjadi penurunan return On Asset sebesar 9,69% yang berarti Return On Asset tersebut berada dibawah rata-rata industri, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset PERUMDA Air Minum Kota Makasar berada pada kategori tidak baik. Dan pada tahun 2019 Return On Asset kembali mengalami penurunan sebesar 8,82%, yang berarti Return On Asset tersebut berada dibawah rata-rata industri sebesar 30%, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset PERUMDA Air Minum Kota Makasar berada pada kategori kurang baik. Dengan demikian dalam kurun waktu 2016-2019 return on assets cenderung mengalami kenaikan, di tahun 2019 return on assets mengalami penurunan sebesar 8,82%. Rata-rata return on assets PERUNDA Air Minum Kota Makassar yaitu sebesar 30%, artinya bahwa penghasilan bersih yang di peroleh adalah sebesar 8,82%
dari total aktiva. Tetapi, walaupun cenderung mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan standar rasio industri sebesar 30%, hasil perhitungan return on assets pada PERUNDA Air Minum Kota Makassar selama tahun 2016-2019 masih sangat kurang, sehingga dari analisis diatas dapat dikatakan bahwa kinerja PERUNDA Air Minum Kota Makassar berdasarkan return on assets dinilai sangat kurang baik. Selain itu, dapat diketahui bahwa tingkat ROA akan meningkat jika laba bersih yang dihasilkan tinggi dan tingkat penggunaan aktiva yang rendah. Hal ini juga tentunya didukung dengan tingkat pendapatan yang tinggi dengan menekan sejumlah biaya usaha yang dikeluarkan.
Berdasarkan perhitungan Return On Equity pada tahun 2016 PERUMDA Air Minum Kota Makassar sebesar 19,10% yang berarti berada dibawah rata-rata industri sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa Return On Equity PERUMDA Air Minum Kota Makassar berada pada kategori tidak baik. Sedangkan pada tahun 2017 Return On Equity PERUMDA Air Minum mengalami
peningkatan sebesar 20,65% namun masih dibawah rata-rata 40%, yang menunjukkan bahwa Return On Equity berada pada kategori tidak baik. Namun ditahun 2018 Return On Equity mengalami penurunan sebesar 11,44%
yang berarti Return On Equity tersebut berada dibawah rata-rata industri, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity PERUMDA Air Minum Kota Makasar berada pada kategori tidak baik. Dan pada tahun 2019 Return On Equity kembali mengalami penurunan sebesar 10,06%, yang berarti Return On Equity tersebut berada dibawah rata-rata industri sebesar 40%, maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity PERUMDA Air Minum Kota Makasar berada pada kategori tidak baik. Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa kurun waktu 2016-2019 return on equity cenderung mengalami kenaikan dan hanya di tahun 2019 yang mengalami penurunan sebesar 10,06%. Rata- rata return on equity PERUMDA Air Minum Kota Makassar sebesar 40%, artinya rasio sebesar 10,06% menunjukkan bahwa tingkat return (pendapatan) yang di peroleh adalah sebesar 10,06%. Walaupun return on equity cenderung naik, tetapi bila dibandingkan dengan rata-rata standar industri return on equity sebesar 40%, hasil perhitungan return on equity pada PERUMDA AIR Minum Kota Makassar selama tahun 2016-2019 masih sangat kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja PERUMDA Air Minum Kota Makassar berdasarkan return on equity dinilai sangat kurang baik. Dengan demikian, dilihat selama empat tahun tersebut, perusahaan belum mampu mengelola modalnya secara efisien dilihat dari berfluktuasinya (naik/turun) kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Walaupun hasil perhitungan return on equity cenderung naik dan hanya ditahun 2019 mengalami penurunan, tetapi hasil ROE dari tahun 2016- 2019 masih jauh dari standar industri. Oleh karenanya perusahaan harus tetap konsisten dalam meningkatkan volume pendapatan dan memperluas pangsa pasar.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: (i) Kemampuan perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar dalam memperoleh laba dilihat dari Net Proft Margin
dikategorikan tidak baik karena dua tahun terakhir perolehan NPM berada dibawah rata- rata industri, (ii) Kemampuan perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) kota Makassar dalam menghasilkan laba dengan menggunakan Return On Asset, dikategorikan tidak baik karena empat tahun terakhir perolehan ROA berada dibawah rata-rata industri, (iii) Sedangkan kemampuan perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) kota Makassar dalam menghasilkan laba dengan menggunakan Return On Equity dikategorikan tidak baik karena pada empat tahun terakhir perolehan ROE berada di bawah rata-rata industri.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti memberi beberapa saran sebagai berikut: (i) Perusahaan hendaknya memanfaatkan seluruh aktiva yang ada untuk memaksimalkan perolehan laba bersih dan mengurangi bagian dari aktiva yang tidak produktif, (ii) Perusahaan harus mampu memaksimalkan penggunaan modal sendiri untuk mengoptimalkan profit, (iii) Pihak manajemen Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar harus melakukan pengontrolan terhadap kegiatan operasional sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasi perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I. (2017). Analisis Kinerja Keuangan.
Bandung. Alfabeta
Fauzi, A & Nugroho, R.H. (2020). Manajemen Kinerja. Jawa Timur. Airlangga University Press
Handini, S. (2020). Manajemen Keuangan.
Surabaya. Scopindo Media Pustaka Harahap, S.S (2016). Analisis Kritis Atas
Laporan Keuangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Hery. (2018). Analisis Kinerja Manajemen.
Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia
Irfani, S (2020). Manajemen Keuangan dan Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Kariyoto. (2017). Analisa Laporan Keuangan.
Malang. UB Media
Kasmir. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta. Prenada Media Group
Mahmudi. (2015). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. UPP STIEM YKPN
Maith. (2016). Analisis laporan keuangan.
Jakarta. Salemba Empat
Mardiasmo. (2014). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta. UPP STIEM YKPN
Mulyadi. (2015). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta.
Salemba Empat
Septiana, A. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Jawa Timur. Duta Media Publishing.
Sugiyono (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif . Bandung.
Alfabeta.
Syah,S. R. (2016). Perbandingan Return On Aset (ROA) Dengan Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank Sulselbar. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP)