• Tidak ada hasil yang ditemukan

daftar pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "daftar pustaka"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, S., Taban, S., & Ghaemian, A. (2012). Cognitive emotion regulation

questionnaire: Validity and reliability of the persian translation of the CERQ (36-item). Procedia Social and Behavioral Sciences, 32, 2-7.

Aiken, Lewis R., Groth-Marnat, G. (2006). Psychological testing and assessment.

United States of America: Pearson Education Group, Inc.

Al-Qur’an dan Terjemahnya. (2006). Jakarta: Departemen Agama RI

Amone-P’Olak, K., Garnefski, N., & Kraaij, V. (2007). Adolescents caught between fires: Cognitive emotion regulation in response to war experiences in Northern Uganda. Journal of Adolescence, 30, 655-669.

Azwar, S. (2012). Metode penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burgess, L. M. (2006). Emotion regulation and behavioral, emotional, and cardiovascular responses to interpersonal stress. Disertasi. Ann Arbor, MI : UMI.

Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta:

Psikosain.

Ebrahimi, Dkk. (2015). Stigma in mothers of deaf children. Irinian Journal of Otorhinaloryngology Volume: 27.

(2)

Fitri, S. Y. R, Rakhmawati, W. (2013). Strategi regulasi emosi kognitif dan pola asuh orangtua pada anak yang menjalani kemoterapi. Volume 1 Nomor 3.

Bandung: Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.

Friedman, M, dkk. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga riset, teori & praktik.

Edisi 5. Jakarta: EGC.

Fosco & Grych. (2012). Capturing the family context of emotion regulation: a family systems model comparison approach. Journal of family issues. Vol XX (X) 1-22.

Garnefski, N., & Kraaij, V. (2006). Relationships berween cognitive emotion regulation strategies and depressive syptoms : a comparative study of five specific samples. Personality and individual differences, 40 (2006), 1659- 1669.

Garnefski, N., Kraaij, V., & Spinhoven, P. (2001). Negative life events, cognitive emotion regulation and emotional problems. Personality and individual differences, 30 (2001), 1311-1327.

Garnefski, Salovary & Sulter. (2005). Cognitive emotion regulation strategies and internalizing and externalizing psychopathology. Journal of adolescence, 32, 401-408.

Gross, J. J. (1999). Emotion regulation: Personality process and individual differences. Dalam L. A. Pervin & O. P John & R. W. Robbins (eds).

(3)

Handbook of personality: Theory & research (3ed), (pp.83-85). New York : Guiltford.

Hawley, D. R., De Haan, L. (1996). Toward definition of resiliensi keluarga:

integrating life-span and family Perspectives. Family Processi.35.

Heidari, S., & Aliloo, M.M. (2015). Comparative evaluation of cognitive emotion

regulation between “B” personality disorders and normal persons.

Procedia – Social and Behavioral Sciences, 185, 54-60.

Hervina, R. D. (2014). Hubungan antara regulasi emosi dengan tingkat stres pada ibu tunggal (single mother). Fakultas Psikologi.

Huh, H.J., Kim, K.H., Lee, H.K., & Chae, J.H. (2017). The relationship between

childhood trauma and the severity of adulthood depression and anxiety symptoms in a clinical sample: The mediating role of cognitive emotion regulation strategies. Journal of Affective Disorder, 213, 44-50.

Indriyani, F. (2004). Pengasuhan orangtua terhadap anak tunarungu (studi kasus di SLB Nurasih Ciputat). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas Psikologi.

Ingranurindani, B. (2008). Hubungan antara strategi regulasi emosi secara kognitif dengan hardiness pada ibu bekerja. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Universitas Indonesia.

(4)

John, O. P., & Gross, J. J. (2004). Healthy and unhealthy emotion regulation:

Personality processes, individuall differences, and life span developmental. Journal of Personality. 72 (6)

Kaplan, R. M., & Saccuzo, D. P. (2005). Psychologgical testing: principles, application, and issues (6th ed). Belmont, CA: Thompson Wadsworth.

Karista, A. D. (2005). Perbedaan tipe regulasi emosi remaja laki-laki dan remaja perempuan. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI (2014). Situasi penyandang disabilitas. Buletin Jendela:

Data dan Informasi Kesehatan, ISSN 2088-270X. Jakarta.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Li, L., Zhu, X., Yang, Y, He, J., Yi, J., Wang, Y., Zhang, J. (2015). Cognitive

emotion regulation : Characteristics and effect on quality of life in women with breast cancer. Health and Quality of Life Outcomes, 13, 51.

Macedo, A., Marques, C., Quaresma, V., Soares, M.J., Amaral, A.P., Araujo, A.I.,

Pereira, A.T. (2017). Personality and individual differences, 119, 46-51.

Mahardhini, D. (2013). Perilaku pemanfaatan informasi oleh penyandang tunarungu (studi aksi tentang perilaku pemanfaatan informasi oleh siswa smp dan sma penyandang tunarungub di SLB-B Dharma Wanita Sidoarjo).

(5)

Surabaya: Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Mangunsong, F. (2014). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus:

jilid kesatu. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Dan Pendidikan Psikologi (LPSP 3). Depok: Kampus Baru Universitas Indonesia.

Marsh, D. T., Lefley, H. P., Evans, R. D., Ansell, V. I., Doerzbacher, B. M., La Barbera, L & Paluzzi, J. E. (1996). The family experience of mental illness: evidence for resilience. Psychiatric rehabilitation journal, 20 (2), 3-12.

Maulidia, F. N. (2016). Peran family sense of coherence terhadap resiliensi keluarga pada keluarga yang memiliki anak dengan spektrum autistik dari perspektif ibu serta tinjauannya dalam islam. [Skripsi]. Jakarta:

Universitas Yarsi Fakultas Psikologi.

McCubbin, M., Balling, K., Possin, P., Frierdrich, S., Byrne, B,. (2002). Family resiliency in childhood cancer. Family relations, volume 2.

Mc Rae, K. (2016). Cognitive emotion regulation: a review of theory and

scientific findings. Current Opinion in Behavioral Sciences, 10, 119-124.

Mihalca, A.M., & Tarnavska, Y. (2013). Cognitive emotion regulation strategies

and social functioning in adolescents. Procedia Social and Behavioral

Sciences, 82, 574-579.

(6)

Mira, R. S. (2016). Pemaafan sebagai prediktor terhadap regulasi emosi kognitif pada wanita yang hamil di luar pernikahan (Undergraduate‟s thesis).

Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Nasa, A. F. (2012). Hubungan antara resiliensi keluarga dan optimisme pada mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin (Skripsi). Depok:

Universitas Indonesia.

Nurhasanah, M. (2014). Hubungan antara strategi regulasi emosi cognitive reappraisal dan expressive suppression dengan kecenderungan gaya pengambilan keputusan pada anak didik tindak pidana narkoba di lapas anak pria di tangerang (Master‟s Tesis). Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Oh, S., & Chang, S.J. (2014). Concepts analysis: family resilience. Open Journal of Nursing, 4, 980-990.

Parmawati, S.B., Wuri P. & Rose M.A.P. (2015). Efektivitas pendekatan modifikasi perilaku dengan tekhnik fading dan token economy dalam meningkatkan kosakata siswa tunarungu prelingual profound.

PSIBERNETIKA, Volume 8.

Patterson, J. M. (2002). Integrating resiliensi keluarga and family stress theory.

journal of marrige and family, 64 (2), 349-360.

Putri, P.A. (2015). Peran ibu dalam mengasuh anak tunarungu wicara. [Skripsi]

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Jember: Universitas Jember.

(7)
(8)

Rahayu, S.Y., & Rakhmawati, W. (2013). Strategi regulasi emosi kognitif dan pola asuh orang tua pada anak yang menjalani kemoterapi. Jurnal Keperawatan UNPAD, 1 (3).

Rofatina, Karyanta, N.A., & Satwika, P.A. (2016). Hubungan antara regulasi emosi dan religiusitas dengan resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB C YPSLB Kerten, Surakarta. Jurnal Wacana, 8 (15)

Safaria, T. (2005). Interpersonal intelligence. Yogyakarta: Amara Books.

Salamah, A. (2008). Gambaran emosi dan regulasi emosi pada remaja yang memiliki saudara kandung penyandang autis. Jakarta: Universitas Gunadarma, Fakultas Psikologi.

Sari, R. L., Agustine, D. P. S,. Lifina, D. P. (2013). Hubungan antara caregiver strain dan caregiving self-efficacy pada ibu selaku caregiver dari anak dengan retardasi mental. Depok: Universitas Indonesia, Fakultas Psikologi.

Simon, J. B., Murphy, J.J., & Smith, S. M. (2005). Understanding and fostering family resilience. The Family Journal, 13, 427-435. Doi:

10.1177/1066480705278724.

Sipal, R.F. & Utku S. (2013). Impact of perceived social support and deppression on the parental attitudes of mothers of children who are deaf. Journal Child Family Studies 22; 1103-1111.

(9)

Somantri, T., Sutihati. (2006). Psikologi anak luar biasa. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk smart riset. Bandung: Alfabeta.

Susanti, D. (2005). Tesis pengaruh intervensi dinamika kelompok terhadap kemampuan coping dan tingkat stres pada ibu yang mempunyai anak penyandang autisme di Yayasan Ananda Bekasi tahun 2005. Depok:

Universitas Indonesia.

Walsh, F. (2006). Strengthening family resilience (2nd Edition). New York: The Guildford Press.

Walsh, F. (2012). Normal family processes (4th ed). New York: Guilford Press.

Wandasari, W. (2012). Hubungan antara resiliensi keluarga dan family sense of coherence pada mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin. Depok:

Universitas Indonesia Fakultas Psikologi Program Studi Sarjana Reguler Depok.

Werdiningsih & Astarani. (2012). Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan anak usai prasekolah. Jurnal stikes, 5 (1).

Widuri,E.L. (2012). Regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswa tahun pertama. Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan, Volume IX.

Williams, J. (1968). Billingual experiences of a deaf child. A Paper Presented In Linguistics 701, Gallaudet Collage.

(10)

Yamaoka, Dkk. (2016). The relationship between raising a child with a disability and the mental health of mothers compared to raising a child without disability in japan. SSM-Population Health 2 542-548.

Yolanda, W. G., & Wismanto, Y. B. (2017). Perbedaan regulasi emosi dan jenis kelamin pada mahasiswa yang bersuku batak dan jawa. Psikodimensia, 16 (1), 72-80.

Internet/Media Massa

Fajriana, M. (2016). Titik balik angkie yudistia, tunarungu yang menginsprirasi.

Dalam https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2475978/titik-balik- angkie-yudistia-tuna-rungu-yang-menginspirasi

Liputan 6. (2015). Galuh, gadis tunarungu raih gelar sarjana psikologi. Dalam http://news.liputan6.com/read/2341268/galuh-gadis-tunarungu-raih-gelar- sarjana-psikologi

Referensi

Dokumen terkait

Peran family sense of coherence dan religiusitas keluarga terhadap family resilience pada keluarga yang memiliki anak dengan spectrum autistic dari perspektif ibu..

Judul : Pengaruh Program Family Support Terhadap Resiliensi Keluarga Yang Memiliki Anak Autistik di Pondok Peduli Autis ‗Kaya Berkah‘

Model Pendidikan Karakter Dalam Keluarga (Revitalisasi Peran Keluarga Dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam.. Sari, Milya, dan Asmendri.”Penelitian

Komponen family sense of coherence yang memberikan sumbangan paling besar terhadap resiliensi keluarga adalah komponen comprehensibility yang didefinisikan sebagai

Soetojo Prawirohamidjojo dan Asis Safioedin, Hukum Orang dan Hukum, Keluarga, Alumni, Bandung1985, Suwarma,undang-undang hukum perkawinan dalam perspektif adat di Indonesia Jakarta

ii ABSTRAK ”Peranan family sense of coherence terhadap family resilience pada keluarga yang memiliki anak tunarungu ditinjau dari perspektif ibu serta tinjaunnya dalam Islam”

Peran self – compassion terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pada remaja miskin di Jakarta serta tinjauannya dalam perspektif Islam.. Universitas YARSI.:

Hubungan Antara Resiliensi dengan Kesepian Loneliness pada Remaja Muda Lajang dan Tinjauannya dalam Islam.. Skripsi : Universitas Yarsi