PENDAHULUAN…
Latar Belakang
Daging kualitas sedang adalah daging sapi yang tulangnya masih lunak dan lemaknya masih menempel. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian terkait Tinjauan Etika Bisnis Islam pada penjualan daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. 14 Wawancara dengan Bpk. Parwoto, pedagang daging sapi di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah.
Pertanyaan Penelitian…
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan…
Jual beli penjual dan pembeli daging sapi di Pasar Bandar Jaya bervariasi. Berdasarkan wawancara dengan Pak Edi sebagai penjual daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Manah sebagai penjual daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah.
LANDASAN TEORI…
Etika Bisnis Islam…
- Pengertian Etika Bisnis Islam…
- Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas. Dengan demikian dapat dipahami bahwa etika bisnis adalah tata cara, norma atau aturan yang baik untuk menjalankan bisnis. Menurut Amin Suma, “prinsip etika bisnis merupakan karakter bisnis yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu bisnis dan harus dimiliki oleh para pebisnis muslim”.
Jual Beli Dalam Ekonomi Syari’ah
- Pengertian Jual Beli…
- Dasar Hukum Jual Beli (Bai’)…
- Rukun dan Syarat Jual Beli…
- Syarat sahnya Jual Beli …
- Macam-macam Jual Beli…
Menurut peneliti syarat-syarat yang berlaku pada pilar jual beli adalah sebagai berikut. Jual beli semu adalah apabila akad jual beli barang atau barang yang diperjualbelikan ada di hadapan penjual dan pembeli. Tadlis adalah transaksi yang mengandung sesuatu yang tidak diketahui oleh salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli.
Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
Menurut Sarjon Soekant, sumber data sekunder “meliputi dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian dalam bentuk laporan, dsb.”. Dari penjelasan tersebut, sumber data sekunder yang digunakan peneliti berasal dari referensi berupa jurnal, laporan penelitian, baik dari referensi lain yang terkait dengan penelitian ini, baik dari media online maupun cetak.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Wawancara
- Metode Dokumentasi
- Metode Obsrvasi
Kemudian peneliti mewawancarai pihak pertama yaitu Sdri. Henri selaku kepala bagian pengelolaan pasar Bandar Jaya Lampung Tengah untuk mengetahui kondisi pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Wawancara dengan pihak kedua tentang penjualan yang dilakukan penjual daging sapi yaitu dengan Ny. Sugiyem, Bpk. Susilo, Bpk. Edi, Pak. Sahjuri dan Ny. Manah. Kemudian wawancara dengan pihak ketiga mengenai pembelian daging yang dilakukan oleh pembeli daging sapi yaitu dengan Ny. Piano, Ny. Inah, Pak. Kasino, Tn. Mat Aziz dan mrs. Aminah.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak tersebut, peneliti mendapatkan jawaban atas pertanyaan terkait judul yaitu tinjauan etika bisnis Islam pada penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber dan dokumen tertulis, baik berupa buku, majalah, anggaran dasar, risalah rapat, catatan harian, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode ini bertujuan untuk memudahkan peneliti mempelajari data langsung terkait penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya.
Observasi adalah “suatu pengamatan terhadap obyek yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung, guna memperoleh data yang akan dikumpulkan dalam penelitian”.46. Metode observasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Jadi dengan menggunakan metode observasi, peneliti dapat melakukan pengamatan langsung terhadap penelitian yang akan diteliti beserta objek penelitiannya.
Tehnik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “metode analisis kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh berupa deskripsi. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu sumber atau ungkapan tertulis dan perilaku orang yang diamati. Adapun cara berpikir induktif adalah cara berpikir yang berangkat dari fakta-fakta yang spesifik dan konkrit, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang spesifik dan konkrit itu ditarik ke generalisasi yang bersifat umum. data.
Berdasarkan informasi diatas maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan data yang diperoleh berupa pengukuran kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode berpikir induktif yaitu dari informasi Kajian Etika Bisnis Islam Penjualan Daging Sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah.
Tehnik Penjamin Keabsahan Data
Pasar Induk Lampung Bandar Jaya, 10 Juli 2017. Secara keseluruhan, ada 500 pedagang di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah, termasuk 15 pedagang daging sapi. Oleh karena itu, peneliti mendeskripsikan rencana lokasi pasar Bandar Jaya Lampung Tengah untuk membantu mengidentifikasi di mana letak penelitian penjualan daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Peneliti ingin mengetahui apakah penjual dan pembeli daging sapi di Pasar Bandar Jaya memahami etika bisnis Islami dalam jual beli daging sapi yang selama ini mereka lakukan.
Berdasarkan wawancara dengan Bpk. Susilo sebagai pedagang daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah sudah 10 tahun berjualan daging sapi, katanya daging sapi yang dijualnya adalah daging segar berkualitas, konsistensi kenyal dan ada sedikit. gemuk. Berdasarkan wawancara dengan Ny. Dari pengamatan peneliti, Bapak. Edi sebagai penjual daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah tidak melakukan kecurangan dalam penjualannya karena Pak Kasino sebagai pembeli daging mengaku puas dengan pembelian daging sapi dari Pak Edi.
Menurut Bpk. Mat Aziz selaku pembeli daging sapi Bpk. Sahjuri mengaku pernah menjadi salah satu pelanggan daging sapi di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah selama 5 tahun. Menurut Ny. Aminah sebagai pembeli daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah dari Ny. Manah, katanya Ny. Aminah adalah salah satu pelanggan daging sapi di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah selama 2 tahun. Dari hasil pengamatan peneliti, bahwa Ibu Manah selaku penjual daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah sudah benar.
Dengan demikian, pelaksanaan penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah belum memenuhi rukun dan prinsip etika bisnis Islam.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah
- Sejarah Berdirinya Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah
- Letak Geografis Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah
- Sarana Dan Prasarana Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah
- Denah Lokasi Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah
Pasar Bandar Jaya terletak di Jalan Raya Sumatera Kabupaten Lampung Tengah di atas lahan seluas 3,25 hektar. Pada tahun 1960 pasar Bandar Jaya Lampung Tengah belum seluas pasar seperti saat ini, awalnya pasar Bandar Jaya hanya berupa pasar prefabrikasi dengan gubuk disekitarnya, kemudian pada tahun 1962 berkembang menjadi pasar desa dan dikelola oleh Bandar. Jaya Market Service hingga tahun 1981 dan kemudian dikelola oleh PT. Sistem yang berlaku saat ini di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Peraturan Daerah No.
Sistem hak pakai hasil yang berlaku di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah adalah HGP/kontrak selama 5 (lima) tahun dan setiap tahun wajib daftar ulang atau daftar ulang PT Pandu Jaya Buana sebagai pengelola pasar Bandar Jaya Lampung Tengah . Pasar Bandar Jaya dibangun di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah dengan luas tanah 3,25 Ha. Sebelah timur berbatasan dengan kota Bandar Jaya Timur yang dicirikan dengan jalan raya Sumatera yang berada ditengah-tengah kedua kota tersebut.
Berdasarkan penjelasan tentang sarana dan prasarana di atas jumlah warung daging sapi di Pasar Bandar Jaya adalah 15 buah, letak warung daging sapi berada di sebelah timur pasar bersebelahan dengan warung sayur dan tidak jauh dari Terminal Pasar Bandar Jaya. Lampung Tengah.
Pelaksanaan Jual Beli Daging Sapi Di Pasar Bandar Jaya Lampung
Jadi menurut ketentuan penjualan yang dilakukan oleh Bapak Susilo dan Ibu Piana batal karena Bapak Susilo sebagai penjual telah memperdagangkan tadlis kualitas yaitu menjual daging sapi kualitas sedang dengan harga daging kualitas segar. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sugiyem sebagai penjual daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah diketahui bahwa ia berjualan daging di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah selama 6 tahun karena menurutnya Pasar Bandar Jaya selalu ramai. dengan pembeli daging sapi setiap hari. Walaupun daging sapi yang dijual adalah campuran antara daging sapi kualitas segar dan daging sapi kualitas sedang.
Maka keharmonisan jual beli yang dilakukan oleh Ibu Sugiyem dan Ibu Inah tidak tepat karena Ibu Sugiyem sebagai penjual daging sapi telah melakukan jual beli yang gharar yaitu dengan tidak memberitahukan atau menyembunyikan cacat barang yang dijualnya kepada pihak penjual. pembeli. Pak Edi mengatakan daging sapi yang dijual adalah daging sapi segar dan kulit kelas sedang. Ia menjual daging sapi dengan harga pasar, yang kadang naik dan kadang turun.
Berdasarkan wawancara dengan Bpk. Sahjuri sebagai penjual daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah diinformasikan sudah 12 tahun berjualan daging sapi di pasar Bandar Jaya Lampung Tengah, ia menjual daging sapi sesuai kriteria daging kualitas segar, daging kualitas sedang, salak dan jeroan . Menurutnya, daging yang dijual oleh Bpk. Sahjuri, sangat memuaskan, dengan kualitas daging segar sesuai standar daging sapi. Maka jual beli yang dilakukan oleh Tn. Sahjuri dan Bpk. Mat Azis dalam kondisi serasi dan sesuai karena Bpk. Sahjuri sebagai penjual daging sapi benar-benar memenuhi rukun dan syarat jual beli serta tidak melanggar prinsip etika bisnis Islam.
Dia mengatakan itu adalah daging sapi kualitas segar, daging dan jeroan kualitas sedang. Menurutnya, tidak ada persaingan antar penjual daging karena harga daging menyesuaikan dengan harga umum di pasaran. Oleh karena itu, jual beli yang dilakukan oleh Ibu Manah dan Ibu Aminah rukun dan syaratnya sudah sesuai karena Ibu Manah sebagai penjual daging sapi telah memenuhi rukun dan syarat jual beli dengan benar dan tidak melanggar asas dari etika bisnis Islam.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dari beberapa wawancara antara penjual dan pembeli daging sapi dalam penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah belum sepenuhnya sesuai dengan rukun dan prinsip etika bisnis Islam, seperti barang yang tidak jelas. akad, ketidakjujuran penjual mengenai kualitas barang yang diperjualbelikan, namun ada beberapa penjual yang mematuhi rukun dan syarat jual beli serta prinsip etika bisnis Islam. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam, seperti ketidakjujuran penjual terhadap kualitas daging sapi. dan pemenuhan rukun jual beli dalam etika bisnis Islam yaitu ketidaksesuaian kualitas daging sapi dengan harga.
PENUTUP