PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Dalam tesis ini, fokus penelitian Neli Sulistio Budi adalah pada kajian penetapan harga dalam kaitannya dengan ekonomi Islam. 33 Neli Sulistio Budi, Teori Harga Menurut Ekonomi Islam, Skripsi Jurusan Prodi Ekonomi Syariah, Angkatan 2004.
LANDASAN TEORI
Pengertian Ekonomi Islam
Abdul Mannan, ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. 39. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku umat Islam dalam kegiatan ekonomi yang mengikuti ajaran agama menurut Al-Quran, hadits Nabi Muhammad SAW., Ijma ' dan qiyas.
Sistem Ekonomi Islam
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa sistem ekonomi Islam memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya, dimana manfaat tersebut tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana disebutkan di atas. Sistem ekonomi Islam tidak hanya memberi individu kenyamanan ekonomi dan sosial, tetapi juga memberi mereka pendidikan moral dan pelatihan tertentu serta rasa tanggung jawab.
Nilai- Nilai Ekonomi Islam
Kredibilitas memainkan peran mendasar dalam kehidupan ekonomi dan bisnis, karena tanpa kredibilitas dan tanggung jawab, kehidupan ekonomi dan bisnis akan hancur. Implikasi ekonomi dan bisnis dari sifat ini adalah bahwa semua kegiatan harus dilakukan dengan pengetahuan, kecerdikan dan optimalisasi semua potensi akal.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang muslim akan sangat dijaga karena dia merasa Allah SWT akan selalu melihat apa yang dilakukannya. Dapat dipahami bahwa dalam semua aktivitas mumelah dan bisnis, orang harus mengikuti aturan yang ada, tidak keluar dari batasan yang telah ditetapkan. Nilai-nilai tauhid yang diyakini oleh para pebisnis muslim dapat menghindarkan diri dari praktik-praktik bisnis yang dilarang, seperti riba, perjudian, dan penipuan dalam berbisnis.
Akuntabilitas erat kaitannya dengan tanggung jawab manusia atas segala aktivitas yang dilakukannya, baik kepada Tuhan maupun tanggung jawab kepada manusia. Prinsip kehendak bebas dalam bisnis menyatakan bahwa setiap pelaku bisnis harus bebas dari tindakan eksploitasi dan paksaan yang dapat mengakibatkan wanprestasi. Dapat dipahami bahwa asas kemauan berarti segala transaksi yang dilakukan harus berdasarkan kehendak masing-masing pihak.
Selain itu, harus berdasarkan kesepakatan bersama antara para pihak, dan tidak boleh ada unsur paksaan, tekanan, dan penipuan. Artinya: “Dan setiap Riba (penambahan) yang kamu berikan agar Dia menambah kekayaan manusia, maka Riba itu tidak menambah sisi Allah.
Harga
- Pengertian Harga
- Dasar Hukum Penetapan Harga
- Tujuan Penetapan Harga
- Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Harga
- Metode Penetapan Harga
Dari teori tersebut dapat dijelaskan bahwa harga mempengaruhi tingkat permintaan masyarakat, biasanya semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Hal ini dirumuskan dalam hukum permintaan yang menyatakan: “Semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak permintaan barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit permintaan barang tersebut.” Ketika harga suatu barang tinggi, permintaan konsumen terhadap barang tersebut rendah dan hanya sedikit konsumen yang mau membeli barang tersebut.
Konsumen lebih tertarik pada suatu barang dengan harga yang murah karena konsumen dapat membeli barang tersebut dalam jumlah banyak. Hal ini dirumuskan dalam hukum penawaran yaitu: “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang tersebut akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut. ditawarkan oleh para penjual.
Teori penawaran ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak pedagang yang menawarkan barang tersebut. Dengan tingginya harga suatu barang maka banyak produsen yang ingin menjual barang tersebut dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang banyak, sedangkan jika harga suatu barang rendah maka tidak sedikit produsen yang mau menjual barang tersebut karena khawatir akan mengalami kerugian. .
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber Data
Sumber data diperlukan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, seperti subjek dari mana data berasal. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari sumber pertama, baik individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti 93 Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian langsung di Plaza Bandar Pasar Jaya, Lampung Tengah. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel data dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu atau teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak sebagai sampel pedagang cabai peneliti hanya memilih 3 pedagang cabai yang menjual cabai secara grosir. .
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah Bapak. Joni Ali Trijaya, SE selaku Pengelola Pasar UPTD Plaza Bandar Jaya, Ibu Meidalena selaku Sudin Tata Usaha Pasar Plaza Bandar Jaya serta 3 pedagang cabai dan 1 pemasok. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang sudah tersedia, sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkannya, dan data sekunder dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia. Sumber data sekunder adalah data yang meliputi dokumen, buku, hasil penelitian berupa laporan, catatan harian, jurnal, surat kabar, majalah, internet, dll.
Sumber data sekunder diperoleh berupa buku-buku terkait harga cabai dan dokumen atau arsip terkait harga cabai. Amin Suma, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Ekonomi Islam oleh Muhammad dan referensi sekunder merupakan referensi lain yang sejenis dengan referensi utama yang digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Ahmad Fathoni, wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden, komunikasi langsung berupa tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan ekspresi responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata. 97 Sedangkan penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara bebas yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian ini, peneliti mencari informasi dari pihak terkait yaitu Bapak. Joni Ali Trijaya, SE selaku kepala UPTD Pasar Bandar Jaya Plaza, Ny. Meidalena sebagai bagian Tata Usaha Pasar Plaza Bandar Jaya. , dan 3 pedagang cabai dan 1 pemasok.
Pengamatan adalah pengamatan khusus dan survei sistematis yang ditujukan pada satu atau lebih fase dari masalah di dalamnya. 98 Boedi Abdullah, metode penelitian ekonomi Islam, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2014), p.208. kerangka penelitian, dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Menurut Spradley sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, objek penelitian yang diamati dalam penelitian kualitatif adalah situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen yaitu tempat, perilaku dan aktivitas.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala pada objek yang dilakukan secara langsung di tempat kejadian.
Teknik Analisis Data
Pasar Plaza Bandar Jaya adalah pasar tradisional di kawasan Bandara Jaya, Lampung Tengah. Berdasarkan observasi langsung dan melalui wawancara dengan pedagang cabai di pasar Plaza Bandar Jaya, peneliti telah memperoleh data. Dalam hal ini diwawancarai Bapak Herman penjual cabe di pasar Plaza Bandar Jaya.
Kemudian harga cabai di Plaza Bandar Jaya dan dianalisis apakah harga cabai sesuai dengan ekonomi Islam. Harga cabai di Pasar Bandar Jaya Plaza merupakan harga yang ditetapkan pedagang setelah pengambilan cabai pertama kali dari pengepul. Harga cabai ditentukan oleh pedagang cabai di Plaza Bandar Jaya dan tujuan penetapan harga tersebut.
ANALISIS PENENTUAN HARGA RAMBUT DI PASAR PLAZA BANDAR JAYA DITINJAU OLEH EKONOMI ISLAM BANDAR JAYA DI DEWAN EKONOMI ISLAM. Selain itu, peneliti akan memaparkan penjelasan mengenai permasalahan harga cabai di Plaza Bandar Jaya pasar Lampung Tengah. Kemudian harga cabai ditentukan oleh para pedagang cabai di pasar Plaza Bandar Jaya dan tujuan penetapan harga tersebut.
Dilihat dari aspek mekanisme pasar syariah, penentuan harga cabai di pasar Plaza Bandar Jaya terjadi secara alamiah berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penetapan Harga Cabai di Pasar Bandar Jaya Lampung
Analisis Penetapan Harga Cabai di Pasar Plaza Bandar Jaya
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti yang digunakan oleh pedagang pasar Plaza Bandar Jaya, metode cost plus price Ny. Suwarno menjelaskan, mereka menentukannya dengan menghitung total biaya yang mereka keluarkan. Menurut Ibu Sunarti, penjual cabai di pasar Plaza Bandar Jaya, harga yang kami tetapkan dihitung berdasarkan cost and benefit yang kami inginkan. Dan harga kami disini juga berdasarkan harga yang berlaku dipasaran khususnya pasar tradisional Bandar Jaya.
Ketika terjadi kenaikan harga cabai, para pedagang cabai akan menaikkan harga cabai sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Dimana para pedagang dan pembeli sudah terlanjur cinta uska dengan harga terik yang telah di tetapkan oleh para pedagang. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ketiga pedagang, bahwa harga pasar ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran, yang berperan dalam penetapan harga di pasar Plaza Bandar Jaya adalah pedagang dan pembeli, dengan kesepakatan kelompok dagang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam tesis ini dapat disimpulkan bahwa tinjauan ekonomi Islam terhadap penetapan harga cabai di pasar Plaza Bandar Jaya Lampung Tengah sudah sesuai dengan prinsip keadilan, kejujuran dan akuntabilitas. Kemudian pedagang pasar Plaza Bandar Jaya mengambil keuntungan yang tidak melebihi 50% dari harga beli cabai, yaitu hanya mengambil keuntungan 20%.
PENUTUP
Saran
Pedagang cabai di Plaza Bandar Jaya sebagai pelaku pasar diharapkan dapat menetapkan harga sesuai dengan ajaran Islam dan tetap adil, serta harga selalu sama dengan di pasar untuk menjaga mekanisme pasar dan tidak membebani konsumen dengan harga yang tinggi. . Ahmad Mushihafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Diterjemahkan oleh: Bahrun Abu Bakar Lc, Dr.Hery Noer Aly, Tafsir Al-Maraghi, Semarang: Toha Putra Semarang, 1986. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Tesis, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Skripsi Dwi Haryadi, Analisis Harga Pupuk Bersubsidi dari Perspektif Ekonomi Islam, Jurusan Syariah, Program Studi Ekonomi Islam, Angkatan 2015. Skripsi Neli Sulistio Budi, Teori Penetapan Harga dalam Konteks Ekonomi Islam, Departemen Syariah, Program Studi Ekonomi Islam , angkatan 2004.