• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Dakwah Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam Pembinaan Akhlak Anak di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Dakwah Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam Pembinaan Akhlak Anak di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN ............................................................................ 1-8

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Oleh karena itu, penulis memfokuskan penelitian ini pada peran Komunitas Dakwah Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam pembinaan akhlak anak jalanan di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar. Peran dakwah yang dimaksud disini adalah peran Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam mendidik dan mengarahkan anak jalanan ke arah yang lebih baik di Jalan Kerung-kerung Kota Makassar. Pembinaan moral dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak jalanan agar menjadi individu yang berakhlak mulia.

Yang dimaksud dengan anak jalanan dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berumur antara 5-15 tahun yang kegiatannya antara lain bersih-bersih, berjualan koran atau tisu, dan bolos sekolah.

Rumusan Masalah

Tinjauan Pustaka/Peneliti Terdahulu

Tesis Uswatul Hasanah Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar berjudul Strategi Bimbingan Islami Pembinaan Akhlak Anak Jalanan di Rumah Pelangi Kardus (PeKa) Kota Makassar. Tesis Rifka Mayasari Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang berjudul Peran Manajemen Dakwah Dalam Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Ashishirathal Mustaqim Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep . Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran manajemen dakwah dalam pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Ashishirathal Mustaqim berkaitan dengan fungsi manajemen dakwah yaitu: Takhthith (perencanaan), Tandzim (pengorganisasian), Tawjih (motivasi), Riqaba (pengawasan) dan.

4Uswatul Hasanah, Strategi bimbingan Islam untuk pembinaan akhlak anak jalanan di Rumah Pelangi Kardus (PeKa) Kota Makassar. Cara-cara yang dilakukan untuk meningkatkan akhlak peserta didik adalah 1) Pembinaan umum, meliputi: pembinaan melalui nasehat, pembinaan melalui peraturan/disiplin, pembinaan melalui sanksi/hukuman, pembinaan melalui kegiatan hari besar Islam dan pembinaan melalui membaca Al-Quran, 2) Pembinaan Khusus meliputi, pembinaan melalui pembiasaan diri, pembinaan melalui cerita dan narasi, pembinaan melalui keteladanan, pembinaan melalui kegiatan keagamaan dan ekstrakurikuler, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan metode pembiasaan.5 Dari uraian tersebut dapatkah menyimpulkan bahwa Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, baik dari segi pendekatan yang dilakukan maupun fokus penelitian.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Metode yang digunakan dalam meningkatkan moral siswa adalah: 1) Latihan umum, meliputi: latihan melalui nasehat, latihan melalui aturan/disiplin, latihan melalui sanksi/hukuman, latihan melalui kegiatan hari besar Islam dan latihan melalui membaca Al-Qur'an, 2) Khusus instruksinya antara lain, latihan melalui mengagetkan diri, latihan melalui cerita dan cerita, latihan melalui keteladanan, latihan melalui kegiatan keagamaan dan ekstrakurikuler, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan metode pembiasaan.5 Dari uraian tersebut dapat menyimpulkan bahwa Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, baik dari segi pendekatan yang dilakukan maupun fokus penelitian. Penelitian tentang Peran Masyarakat Peduli Anak Jalanan (KPAJ) terhadap pembinaan moral anak jalanan di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga penulis mampu melakukan penelitian dengan efektif. Untuk mengetahui bentuk ajakan yang diterapkan Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam pembinaan moral anak jalanan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi ilmu pengetahuan dalam ilmu dakwah khususnya peran dakwah dalam perkembangan moral anak jalanan.

TINJAUAN TEORETIS ................................................................... 9-29

Akhlak dan Ruang Lingkupnya

Merupakan suatu sifat yang telah merasuk ke dalam jiwa dan menjadi watak atau kepribadian, sehingga berbagai macam perbuatan muncul secara spontan, tanpa ada pertimbangan pikiran. Artinya akhlak merupakan kebiasaan kemauan atau pemenangan kehendak berbagai kemauan manusia yang berlangsung terus menerus. Mengenai akhlak, istilah yang dikemukakan dalam beberapa redaksi oleh para ahli, antara lain: Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairi, akhlak adalah salah satu bentuk psikologi yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela. dengan cara yang bertujuan.

Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang dikenal sebagai ahli akhlak terkemuka mengatakan, akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Untuk itu sangat perlu dilakukan pembinaan akhlak pada anak jalanan agar anak mempunyai jati diri sebagai muslim yang berakhlak baik. Pembinaan akhlak merupakan upaya untuk meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada diri peserta didik agar dapat menjadi individu yang berakhlak mulia dan hidup berdampingan dengan baik dalam masyarakat.

Demikian pula pembinaan moral anak jalanan akan lebih efektif jika dilakukan dengan keteladanan, karena menurut Ulwan, keteladanan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti berhasil mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan sosial dalam etos anak. Orang tua terutama bertanggung jawab terhadap perkembangan moral dan pribadi seorang anak.32 Pendidikan yang diberikan oleh keluarga, khususnya orang tua, mempunyai pengaruh yang besar terhadap akhlak anak. Peran orang tua ibarat pengasuhan pertama seorang anak sebelum memasuki lingkungan sekolah dan masyarakat luas.

Anak yang tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya bisa saja menerima perkembangan moral di sekolah. Seorang anak yang hidup dalam lingkungan yang baik akan tumbuh menjadi individu yang baik.

Anak Jalanan

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang berusia di bawah 18 tahun yang bekerja dan banyak menghabiskan waktunya di jalan. Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor kemiskinan atau lemahnya perekonomian menjadi penyebab utama keberadaan anak jalanan. Meluasnya anak jalanan juga disebabkan oleh kegagalan sistem pendidikan yang cenderung kapitalis, tidak memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat miskin dan marginal.37.

36 Sakman, “Studi Pada Anak Jalanan (Review Implementasi Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar, (Makassar: Majalah Volume XI Nomor 2 Tahun 2016) hal. 205. 37 Yulianingsih, Wiwin, “Perkembangan Anak Jalanan Sistem Luar Sekolah: Studi Kasus Antusiasme Anak Jalanan dalam Mengikuti Program Pendidikan Luar Sekolah di Sanggar Alang-Alang Surabaya”, Skripsi (Universitas Negeri Malang : Pendidikan Ekstrakurikuler, 2015), hal 17. Banyak anak yang akhirnya terpengaruh menjadi anak jalanan karena ajakan teman-teman di lingkungannya.

38Yulianingsih, Wiwin, “Perkembangan Anak Jalanan di Luar Sistem Sekolah: Studi Kasus Antusiasme Anak Jalanan dalam Mengikuti Program Pendidikan Luar Sekolah di Sanggar Alang-Alang Surabaya”, Skripsi, hal.17. Tugas anak jalanan pada kategori ini adalah membantu memperkuat dukungan ekonomi keluarga akibat beban atau tekanan kemiskinan yang harus ditanggung oleh orang tuanya dan tidak dapat ditanggung sendiri oleh orang tuanya. Menurut LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), penanganan anak jalanan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan lembaga sekolah, lembaga sosial dan pemberdayaan keluarga dengan memberikan modal usaha.

Model alternatif penanganan anak jalanan mengarah pada 3 model yaitu basis keluarga, basis kelembagaan dan basis multi sistem.40. Yayasan keluarga adalah memberdayakan keluarga anak jalanan melalui pemberian modal usaha, pemberian makanan tambahan dan pemberian penyuluhan tentang keberlangsungan keluarga.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................... 30-35

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Manajemen Dakwah yaitu peneliti meminjam teori-teori yang telah ditetapkan dalam disiplin ilmu manajemen dakwah untuk mengungkapkan dan menjelaskan suatu fenomena atau gejala yang berkaitan dengan “Peranan Manajemen Dakwah”. Dakwah Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) Makassar dalam “Pembangunan Akhlak Anak Jalanan di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar”.

Sumber data

Metode Pengumpulan Data

Bahwa penafsiran subjek terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.45.

Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyon, ada beberapa hal yang harus menjadi pedoman peneliti dalam menggunakan metode wawancara, antara lain sebagai berikut. Beberapa instrumen pengumpulan data lapangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; penulis sendiri, disertai pemandu wawancara, kamera, alat perekam, buku catatan, dan pulpen.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengujian keabsahan Data

Gambaran Umum Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ)

Pada awal berdirinya Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) Makassar, ia hanya mengajar di kawasan Fly Over. Kegiatan Komunitas Peduli Anak Jalanan Makassar (KPAJ) untuk meningkatkan moral anak jalanan di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar. Bentuk Dakwah Masyarakat Peduli Anak Jalanan (KPAJ) untuk mensosialisasikan akhlak anak jalanan di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar.

Bentuk dakwah pembinaan akhlak anak jalanan yang diterapkan di rumah pelatihan KPAJ Makassar adalah sebagai berikut. Cara pemberian penyuluhan yang bersentuhan langsung dengan situasi anak jalanan ini dinilai sangat efektif oleh pengurus KPAJ Makassar. Sebagai orang yang bertugas membina anak jalanan, pengurus KPAJ Makassar menjadi teladan bagi anak jalanan yang dibinanya.

Hingga saat ini, upaya pembinaan anak jalanan terus dilakukan oleh KPAJ Makassar. Bentuk Dakwah yang dilakukan Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam pembinaan akhlak anak di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar adalah melalui metode mauidzah (nasihat), melalui keteladanan dan pembiasaan. Kepada para pengurus Komunitas Anak Jalanan (KPAJ) Makassar, kami berharap agar tetap konsisten dalam pembinaan anak jalanan di setiap wilayah binaan mereka.

Strategi Bimbingan Islami Pembinaan Akhlak Anak Jalanan di Rumah Pelangi Kardus (PeKa) Kota Makassar, Skripsi, UIN Alauddin Makassar: 2016. Kegiatan apa saja yang dilakukan Komunitas Perlindungan Anak Jalanan (KPAJ) dalam pembinaan akhlak anak jalanan? anak-anak di Jalan Kerung- Kerung kota Makassar. Bagaimana bentuk dakwah yang dilakukan Komunitas Anak Jalanan (KPAJ) dalam pembinaan akhlak anak di Jalan Kerung-Kerung Kota Makassar.

Apa perbedaan kondisi moral anak jalanan sebelum dan sesudah dibina oleh Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ).

Foto  bersama  Anak  Jalanan  dan  Pengurus  KPAJ  Makassar  Area  Binaan  Kerung- Kerung-Kerung
Foto bersama Anak Jalanan dan Pengurus KPAJ Makassar Area Binaan Kerung- Kerung-Kerung

Kegiatan Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) dalam

Implikasi Penelitian

Jangan pernah putus asa untuk membimbing anak-anak jalanan yang merupakan cerminan masa depan negara menjadi individu yang berakhlak mulia, baik terhadap Allah SWT maupun terhadap keluarga dan lingkungannya. KPAJ Makassar juga diharapkan terus menjalin kontak dengan keluarga anak jalanan dan masyarakat sekitar wilayah binaan mengenai kegiatan pembinaan anak jalanan sehingga mereka dapat memahami pentingnya pembinaan anak sejak dini dalam mengembangkan kemampuannya. . Anak-anak jalanan di wilayah binaan Kerung-kerung diharapkan tetap semangat belajar dan tidak patah semangat karena terlahir dari keluarga yang mengalami resesi ekonomi, tidak lupa beribadah dan tidak pernah bosan dengan bimbingan dari pimpinan senior Jalan Makassar. Komunitas Peduli Anak (KPAJ).

Kajian Tentang Anak Jalanan (Review Implementasi Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Bus di Kota Makassar, Makassar: Skripsi Jilid Jurnal, UIN Alauddin Makassar: 2018. Perkembangan Anak Jalanan di luar sistem sekolah: studi kasus antusiasme anak jalanan dalam mengikuti program pendidikan luar sekolah di Sanggar Alang-Alang Surabaya, skripsi, Universitas Negeri Malang: Pendidikan Luar Sekolah, 2015.

Wawancara Mutmainnah (29 tahun), Sekretaris Jenderal Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) Makassar di rumah belajar KPAJ Makassar kawasan kolong Adiyaksa, 28 Desember 2020.

Gambar

Foto  bersama  Anak  Jalanan  dan  Pengurus  KPAJ  Makassar  Area  Binaan  Kerung- Kerung-Kerung

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR MAHASISWA BARU PRODI PG-PAUD ANGKATAN 2012 No.. SYARIFAH SULYA