Nama : Muhamad Alif
NIM :1102621104
Mata Kuliah : Pembelajaran Autisme Dosen Pengampu : Surihatin,Ed.D
Tugas : Resume 3
Dampak Autisme (Individu)
ASD merupakan kondisi seseoran sejak lahir yang menbuat dirinya tidak mampu membentuk hubungansosial atau komunikasi pada umumnya. Akibat dari autis tersebut maka anak akan terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif (Baron-Cohen, 1993). . Menurut Ginanjar (2001), autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensoris, dan belajar.
Berbagai gangguan yang dialaminya , menyebabkan anak ASD memiliki dampak baik bagi dirinya, orang tua maupun guru di sekolah. Salah satunya dampak individu :
- Lebih suka menyendiri ( asyik dengan dunianya sendiri) - Menghindari kontak mata
- Berbicara sedikit yang mengakibatkan proses berfikir nya berkurang - Tidak tertarik berinteraksi
- Kurang responsif terhadap sentuhan
- Kurangnya keterampilan karena perilaku yang berulang
Dampak bagi Orang Tua
Dampak bagi orang tua akan khawatir karena anak ASD kurang dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Gangguan interaksi yaitu keengganan seorang anak untuk
berinteraksi dengan anak-anak sebayanya bahkan seringkai merasa terganggu dengan kehadiran orang lain disekitarnya, tidak dapat bermain bersama anak lainnya dan lebih senang hidup menyendiri. (Dyah Puspita (2003: 1). Hal ini dapat dibantu dengan biaya terapi
sehingga akan berdampak ekonomi pada keluarga dengan memerlukan uang lebih untuk kebutuhan anak.
Dampak lain adalah bahwa ada orang tua yang belum menerima,belum lapang dada jika anaknya memiliki autism , dampak dari hal ini adalah orang tua terus cemas dan tidak terbuka terhadap lingkungan sehingga membuat psikologi orang tua tidak sehat.
Dampak bagi guru dan teman sekolah 1. Sosial dan interaksi
Tentu dalam berinteraksi anak autisme memiliki hambatan , mereja ajab nebenyu tabtabgab nenaca ejsoresi wajah teman kelas maupun guru dan membangun hubungan dengan teman sebaya
2. Kebutuhan Khusus
Di sekolah, mereka yang terlihat lebih membutuhkan perhatian khusus seperti pembelajaran dengan metode khusus, maupun media pembelajaran khusus dengan pengaturan yang ramah autisme serta dukungan khusus dari guru dan staf sekolah 3. Perilaku berulanga
Anak ASD memiliki perilaku berulang dan terpola dan mereka ada yang belum terbiasa dengan perubahan perubahan yang terjadi selama disekolah. Hal ini menjadi tentangan warga sekolah baik guru maupun teman sekelasnya bagaimana anak ASD dapat berkembang dengan baik dengan memiliki perilaku berpola.
Referensi
Azisah, N. (2016). Penanganan Interaksi Sosial Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mappakasunggu Kabupaten Takalar (Doctoral dissertation, Univeritas Islam Negeri Alauddin
Makassar). Saichu, A. C., & Listiyandini, R. A. (2018). Pengaruh dukungan keluarga dan pasangan terhadap resiliensi ibu yang memiliki anak dengan spektrum autisme. Psikodimensia, 17(1), 1-9