TUGAS TUTORIAL KE-2
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
Nama : Mochammad Izhar NIM : 051472864
Prodi : Ekonomi Pembangunan UPBJJ-UT SURABAYA
Silakan Anda Kerjakan Soal Tugas berikut ini!
No .
Tugas Tutorial Skor
Maksimum 1 Jelaskan mengapa Angka Kematian Kasar (Crude Death
Rate/CDR) di negara berkembang lebih rendah dari negara maju!
20 2 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan angka
kematian bayi di Indonesia!
20 3 Jelaskan indikator yang digunakan untuk mengukur morbiditas
menurut WHO!
20 4 Jelaskan ukuran dasar yang digunakan dalam menghitung
morbiditas!
20 5 Jelaskan dampak positif dan negatif bagi daerah asal migran! 20 Jawab
1. Angka Kematian Kasar (CDR) di negara-negara berkembang lebih rendah
dibandingkan CDR di negara-negara maju. Hal ini disebabkan negara berkembang cenderung memiliki struktur umur penduduk lebih muda, sedangkan di negara maju umumnya memiliki struktur umur penduduk tua. Negara dengan struktur umur penduduk muda memiliki jumlah penduduk muda yaitu (0-4, 5-9, 10-14 tahun) yang lebih besar dibandingkan jumlah penduduk pada kelompok umur di atasnya yaitu (15-19 tahun s/d 75 tahun ke atas). Sedangkan Negara dengan struktur umur penduduk tua, proporsi penduduk muda (0-14 tahun) semakin kecil, dan proporsi penduduk usia dewasa dan lansia yaitu 15-64 tahun dan 65 tahun ke atas semakin besar. Dengan kata lain, jumlah penduduk Jansia di negara maju semakin banyak, sementara itu, kematian banyak terjadi di usia tua.
2. Kecenderungan penurunan Angka Kematian bayi di Indonesia dipengaruhi antara lain oleh pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitas pelayanannya,
peningkatan pendapatan masyarakat yang berperan pada perbaikan gizi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Selain itu diperlukan juga jeda antara kelahiran, jeda melahirkan yang lama akan membantu menurunkan tingkat kematian bayi. Serta ibu menyusui, anak yang disusui ibunya akan membantu menurunkan tingkat kematian bayi.
3. Ukuran morbiditas mengacu pada angka kesakitan. Ada berbagai penyakit, itulah sebabnya, peristiwa atau suatu kejadian kesakitan (morbiditas) biasanya terkait dengan jenis penyakit tertentu dan lamanya sakit. Menurut World Health
Organization (WHO), morbiditas diukur melalui (1) jumlah orang yang sakit (ill);
(2) kesakitan (illnesses) yang dialami orang-orang tersebut; (3) lamanya (duration) mengalami kesakitan (illnesses).
4. Dalam pengukuran morbiditas, terdapat tiga ukuran penting antara lain:
a) Insiden adalah sejumlah kasus penyakit baru yang muncul pada sebuah kasus penyakit, pada penduduk di suatu wilayah dan tahun tertentu. Penentuan insiden suatu penyakit umumnya didasarkan pada mulainya gejala timbul, waktu diagnosis penyakit, tanggal pelaporan atau tanggal mulai dirawat.
b) Prevalensi adalah jumlah penduduk yang sakit pada waktu tertentu, tanpa memperhitungkan kapan dimulainya suatu kasus penyakit tersebut. Angka prevalensi dihitung dengan membagi jumlah penduduk yang berpenyakit tertentu dengan total penduduk pada pertengahan tahun tertentu di suatu wilayah tertentu.
c) Attack Rate adalah jumlah kumulatif insiden pada sekelompok penduduk yang diobservasi pada suatu waktu yang terbatas. Hal ini dapat terjadi karena faktor etiology (penyebab) penyakit hanya muncul sebentar yaitu hanya selama epidemi, atau risiko penyakit hanya terdapat pada kelompok penduduk tertentu pada jangka waktu yang terbatas atau jangka waktu pendek.
5. Berikut adalah dampak positif dan negatif bagi daerah asal migran
Positif: Arus remitan (uang yang dikirim oleh migran kepada keluarganya) dari daerah tujuan ke daerah asal. Menurut Stahl (1989) besarnya remitan tergantung dari pendapatan migran, porsi yang dikirim dan banyaknya penduduk yang meninggalkan daerah asal. Secara mikro, besarnya remitan ke daerah asal juga berkaitan dengan lamanya migran menetap di tempat tujuan. Dalam bulan-bulan awak migran tinggal di kota atau daerah tujuan belum mengirim remitan, tapi setelah mendapat penghasilan yang cukup remitan akan segera dikirim kepada keluarganya di daerah asal (Mantra, 2000). Puncak pengiriman remitan biasanya terjadi pada hari raya Idul Fitri atau dibawa sendiri ketika pulang ketika mudik.
Negatif: keluarnya penduduk muda, berpendidikan dan berketerampilan dari daerah asal sehingga menyebabkan daerah asal kekurangan tenaga kerja potensial.
Sumber referensi BMP ESPA4535