Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, saya panjatkan syukur dan terima kasih kepada Allah yang telah memberikan kebahagiaan kepada saya dengan memberikan orang-orang untuk selalu menemani saya dan selalu mencintai saya. Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pengangguran Sarjana Terhadap Persepsi Masyarakat Terhadap Perguruan Tinggi Negeri Di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya”. Ismail Sehabudin S.IP selaku kepala Desa Darek dan perangkat Desa yang telah memberikan izin kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari pengangguran sarjana adalah kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sedangkan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan hingga SMA memiliki persepsi negatif terhadap perguruan tinggi.
Latar Belakang Masalah
Menurut pengamatan tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya sangat banyak. Banyaknya lulusan sarjana yang tidak bekerja karena tidak sesuai dengan bidang yang ditekuni di perguruan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi. Warga Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, tidak mampu, kecuali sarjana yang banyak menganggur. Masyarakat juga merasa perguruan tinggi masih kurang bagus. bahwa perguruan tinggi belum.
Sehingga masyarakat perlu ditekankan bahwa pendidikan tidak boleh ditujukan untuk bekerja, tetapi untuk mengejar ilmu, karena banyak orang yang salah paham bahwa kuliah adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Penulis berinisiatif untuk mengkaji masalah dampak pengangguran sarjana terhadap persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya. Penulis mengkaji permasalahan yang muncul dengan tujuan untuk memberikan pencerahan kepada sebagian besar warga di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya agar tidak berpandangan rendah terhadap perguruan tinggi.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya, karena di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya banyak lulusan yang tidak bekerja. Selain itu, banyak dari mereka yang bekerja tidak sesuai dengan bidang yang mereka ikuti di perguruan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan persepsi warga Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya tentang PTN.
Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Eny Rosyidah berjudul “Persepsi masyarakat desa terhadap perguruan tinggi” Metode yang digunakan oleh Eny Rosyidah adalah yang pertama, metode observasi partisipatif, karena peneliti hadir dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yang akan diamati. Persepsi masyarakat desa Bangelaan terhadap perguruan tinggi sudah baik karena mereka berpandangan bahwa pendidikan tinggi dapat menunjang kesejahteraan mereka di masa depan, namun hal ini juga didukung oleh kemampuan mereka (lulusan perguruan tinggi) dalam hal intelektualitas/kualitas ilmu dari perguruan tinggi, serta kemampuan mereka untuk bekerja di masyarakat. Meskipun persepsi masyarakat desa Bangelan terhadap perguruan tinggi sudah baik, namun minat masyarakat terhadap perguruan tinggi tidak terlalu besar atau kurangnya minat terhadap perguruan tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penghambat yaitu.
Persepsi masyarakat Desa Banjarsari terhadap pendidikan tinggi cukup baik, jika dapat menunjang kesejahteraan mereka di masa yang akan datang, namun hal ini juga harus didukung oleh kompetensi mereka dalam hal kualitas ilmu dari perguruan tinggi. Walaupun persepsi mereka terhadap pendidikan tinggi cukup baik, namun tidak berarti semua masyarakat dapat berpartisipasi dan berusaha menyekolahkan putra-putrinya ke perguruan tinggi (khususnya perguruan tinggi). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipatif, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode observasi partisipatif.Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ardika Fateh Hutama hanya membahas tentang persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi.
Kerangka Teori
- Pengangguran
- Perguruan Tinggi
- Persepsi Masyarakat
Pengangguran disini adalah seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.Penyebab umum terjadinya pengangguran adalah jumlah pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.Penyebab pengangguran lulusan lainnya adalah karena terlalu banyak lulusan yang tidak memiliki pekerjaan. tidak mau bekerja karena tidak mau sesuai dengan bidang yang dipelajarinya di bangku kuliah. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang meliputi program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Untuk memperoleh gelar sarjana, magister, dan doktor Tidak hanya untuk meraih gelar, keberadaan perguruan tinggi juga bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya agar memiliki kemampuan akademik yang profesional, serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing, perguruan tinggi harus menyediakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan pasar. Selain itu, perguruan tinggi yang berkualitas juga akan mampu mencetak pemimpin dan pemikir suatu bangsa yang akan menentukan pembangunan negara di masa depan. Perguruan tinggi merupakan tempat pendidikan bagi individu, khususnya di kalangan remaja. Hal ini tentunya dapat memiliki peran yang sangat penting bagi individu itu sendiri.
Perguruan tinggi merupakan wadah untuk menekan sumber daya manusia agar mampu bersaing di dunia kerja karena dapat menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Pendidikan tinggi dapat membentuk karakter dan kepribadian yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. 14 Soni Akhmad Nurhakim, “Peran Perguruan Tinggi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Indonesia Menghadapi ASEAN”, Vol 6, Edisi 2,. Pentingnya pendidikan tinggi dalam kehidupan karena pendidikan tinggi dapat meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang tinggi pola pikir seseorang dapat berubah menjadi lebih kreatif dan inovatif. Lulusan pendidikan tinggi mampu menghasilkan karya awan yang belum pernah ada sebelumnya.
Perguruan tinggi juga dapat mempersiapkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.Dengan adanya perguruan tinggi, mahasiswa pascasarjana memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang baik. Makna persepsi tentang judul penelitian ini adalah tentang pandangan atau sikap masyarakat pedesaan tepatnya di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya yang memiliki pandangan atau sikap yang berbeda tentang perguruan tinggi negeri. Dan sebagian besar masyarakat di desa Darek berprofesi sebagai petani. Banyak dari mereka memiliki pandangan negatif tentang perguruan tinggi. Dilihat dari pengalaman sebelumnya, banyak lulusan S1 di Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya yang menganggur.
Seputar pandangan masyarakat khususnya di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya mengenai perguruan tinggi. Berdasarkan hasil observasi awal, sebagian masyarakat menilai perguruan tinggi sangat penting untuk masa depan.
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data dan jenis Data
- Tehnik Pengumpulan Data
- Tehnik Analisis Data
- Keebsahan Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari observasi dan menggunakan daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi karena dari judul penelitian terlebih dahulu peneliti harus melakukan observasi dan melakukan pengamatan langsung, untuk mengetahui jumlah penduduk di desa Darek dan untuk mengetahui jumlah sarjana yang menganggur. . Dari kedua jenis observasi di atas peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif, karena dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti hadir dan ikut serta dalam observasi langsung dan wawancara dengan narasumber.
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berinteraksi, bertanya kepada anak kedua belah pihak dengan tujuan untuk memperoleh data, informasi atau pendapat tentang suatu hal. Dokumentasi adalah jenis teknik yang digunakan dalam penelitian sosial yang berkaitan dengan rekayasa. Menurut Bungin, teknik dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data sejarah.
Dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencari data yang ada di desa Darek kecamatan Praya Barat Daya mengenai jumlah penduduk, mata pencaharian, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan formal di masyarakat. Analisis data juga menyangkut proses penyusunan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang diambil langsung dari lapangan dengan membaginya menjadi beberapa bagian dan memilih mana yang penting yang dapat dipahami oleh penulis dan pembaca. Reduksi data merupakan kegiatan meringkas, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta mencari tema dan pola (Sugiyono data yang.
Setelah data diminifikasi, langkah selanjutnya adalah menampilkan data. Data yang disajikan dalam penelitian merupakan data yang sudah dianalisis, namun analisis yang dilakukan masih berupa catatan untuk kepentingan peneliti sebelum dikumpulkan dalam bentuk laporan. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dengan menyajikan hasil wawancara dan observasi yang dituangkan secara tertulis. Ada empat metode yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian kualitatif, yang terdiri dari pengujian kredibilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas eksternal), dan reliabilitas (reliabilitas), serta konfirmabilitas (objektivitas)30.
Dengan memperluas observasi, berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan observasi, wawancara kembali dengan sumber data yang baru atau ditemui.
Sistematika Pembahasan
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Gambaran Umum Lokasi Desa Darek
Persepsi Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi
Dampak Pengangguran Sarjana S1
PEMBAHASAN
Persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri
Masalah inilah yang menarik minat peneliti untuk mencoba penelitian di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya dengan mengangkat judul dampak pengangguran sarjana terhadap persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri. Desa Darek merupakan desa tertua di Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Desa Darek terletak di kecamatan Praya Barat Daya yang seluruh masyarakatnya menganut agama Islam.
Penyebab tingginya angka pengangguran di Desa Darek, sebelah barat daya Praya, tak jauh dari berbagai fenomena yang terjadi saat itu. Hasil wawancara dengan Ilyas Munir, salah satu pegawai kantoran Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, lulusan sebuah perguruan tinggi negeri. Menurut saya, pengangguran sarjana di Desa Darek merupakan masalah besar bagi kami warga.
Dampak Pengangguran Perguruan Tinggi Terhadap Persepsi Masyarakat Terhadap Perguruan Tinggi Di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya. Seperti halnya di Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, sebagian masyarakat mengenyam pendidikan di tingkat SLTP dan SLTA. Sebagian besar masyarakat Desa Darek yang berpendidikan tinggi memiliki persepsi bahwa pendidikan tinggi berdampak positif.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota masyarakat tentang dampak pengangguran sarjana yang terjadi di Desa Darek. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai dampak pengangguran di kalangan mahasiswa pascasarjana terhadap persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya. Ketika ditanya tentang harapan saya kepada calon, khususnya yang ada di Desa Darek.
Dampak pengangguran lulusan sarjana