• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak profesi guru terhadap tingkah laku anak di

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "dampak profesi guru terhadap tingkah laku anak di"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PROFESI GURU TERHADAP TINGKAH LAKU ANAK DI SMA NEGERI 10 BATANGHARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN

BATANGHARI

(Studi Kasus: Anak Yang Orang Tuanya Berprofesi Sebagai Guru)

ARTIKEL E- JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh:

TITIE RISKI SOERAYA 09070036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG 2014

(2)

DAMPAK PROFESI GURU TERHADAP TINGKAH LAKU ANAK DI SMA NEGERI 10 BATANGHARI KECAMATAN MUARA BULIAN

KABUPATEN BATANGHARI

(Studi Kasus: Anak Yang Orang Tuanya Berprofesi Sebagai Guru) Titie Riski Soeraya1, Rinel Fitlayeni2, Elvawati3.

Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe the effect of the teachers profession to the students behavior in SMA 10 Batanghari Kabupaten Batanghari. The theory used in this research is structural functionalism. This theory studied about the effect or the structure and function of social institutions in social life orderly and stable. Every social phenomeno has resulted from an objective, whether positive or negati ve. This research is categorized into types of qualitative research approaches. The types of this research used descriptive research. The number of informants as many as 23 people, consisting of 12 students and 11 parents, the informant criteria; 1) students whose parents are teachers, and 2) the elderly woman who worked as a student teacher. Data to be collected in this research are primary and secondary data obtained through the data collection methods such as interviews. The unit of analysis is the group with the analysis of the data comprising the steps of reduction, data presentation / analysis of data, and conclusions. The results of the effect of this research toward teaching profession to the student’s behavior includes: 1) positive effect on the teaching profession to the student’s behavior, which the teacher is a profession to educate or teach someone to be a good effect at the home, such as: a) forming a students's behavior, b) to help the students in learning difficulties, and c) to make the students more diligent in learning. 2) The negative effect of teacher’s profesion toward the student's behavior, it is to decrease time to communicate or gather with their the students, and the students would feel pressured by the predicate as the students at the school of teachers that will result in the student's behavior, such as: a) do not come to school and b) lazy to study.

Key Words: Teacher’s Profesion, Students Behavior.

1 Mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumbar

2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumbar

3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumbar

(3)

PENDAHULUAN

”Guru adalah orang yang pekerjannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar”. Sehubungan dengan profesi guru menurut ketentuan UU No. 2 Tahun 1989 dalam Sahertian (1994:8), disebutkan bahwa: ”Guru adalah pembimbing, pengajar, dan pelatih.

Sebaiknya tugas guru tidak hanya bersifat mengajar saja, tetapi harus dipahami dalam makna yang lebih luas”.

Peranan orang tua dalam membina perilaku anak sangatlah besar pengaruhnya karena dengan membina perilaku anak dengan baik dapat membentuk akhlak atau perilaku anak yang sesuai dengan tuntutan syariat Islam. Sebagai orang tua harus mempunyai tugas untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan anak- anaknya ke arah yang baik dan benar. Akan tetapi tidak semua orang tua memahami hal tersebut sehingga yang muncul adalah banyak orang tua yang tidak memperdulikan hal tersebut. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di SMA Negeri 10 Batanghari ditemukan bahwa, jumlah siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 10 Batanghari berjumlah 32 orang dan terdapat di beberapa tingkatan yaitu di kelas X sebanyak 10 orang, kelas XI sebanyak 12 orang, dan kelas XII sebanyak 10 orang. Dari jumlah tersebut diperoleh data dan keterangan menurut salah seorang

guru, bahwa sebahagian dari mereka sering berbuat dan melakukan hal-hal yang kurang baik atau dapat dikatakan mereka memiliki tingkah laku yang kurang baik sebagai seorang siswa.

Profesi guru yang disandang oleh orang tua siswa, bukan berarti memberikan jaminan kepada anak mereka atas nilai yang baik disekolah dimana mereka bersekolah. Dengan demikian binaan dari orang tua terhadap prilaku anak sangat mencerminkan keberhasilan seorang anak, apakah mereka mendapatkan proses sosialisasi yang sempurna atau malah sebaliknya karena kesibukan orang tua mereka dalam bekerja.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripssikan dampak profesi guru terhadap tingkah laku anak di SMAN 10 Batanghari, kec. Muaro bulian, kab.

Batanghaari. Komponen dampak profesi guru terhadap tingkah laku anak ini akan dilihat dari dampak positif dan dampak negatif dari profesi guru tersebut.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu Penelitian Khairun Nisak (2012) “Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tingkah Laku Moral Remaja di Jorong Batu Badinding Selatan Kecamatan Bonjol Pasaman Timur, selanjutnya penelitian yang dilakukan Idrawati (2013),

“Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Tingkah Laku Sosial Remaja di Nagari

(4)

Sungai Janiah Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, dimulai dari tanggal 07 April sampai dengan 9 Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN I0 Batabghari, kecc Muara Bulian, Kab. Batanghari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, penelitian ini bertipe deskriptif yang menggambarkan berbagai kondisi dan sesuatu hal seperti apa adanya.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data adalah Observasi, wawancara, triangulasi, dan studi dokumentasi.

HASIL PENELITIAN

1. Dampak Positif Daari Profesi orang tua terhadap tingkah laku anak

Adapun dampak positif guru sebagai profesi, yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara adalah:

a). membentuk prilaku anak

Sebagian anak yang orang tuanya berprofesi sebagai guru mengakui kalau itu profesi yang mulia. Orang tuanya selalu menyediakan segala kebutuhannya bersekolah. Ibu sangat penting fungsinya dalam pembentukan perilakunya.

Pada proses sosialisasi, anak menggunakan orang tua sebagai model dari

penyesuaian dirinya dengan kehidupan.

Keluarga sebagai tempat individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasi, merupakan kelompok pertama dan sumber pengetahuan yang paling sederhana ditemui anak dalam kehidupannya. Melalui proses sosialisasi yang diperankan keluarga diharapkan seorang anak dapat mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka mengembangkan kepribadiannya.

b). Membantu anak dalam menghadapi kesulitan dalam belajar

Dari hasil penelitian lapangan ditemukan orang tua perempuan siswa yang berprofesi sebagai guru, selain mengajar di sekolah, juga mengajar di rumah, dimana mereka selalu menolong anak-anaknya dalam menyelesaikan tugas sekolah.

peranan orang tua dalam membina perilaku anak sangatlah besar pengaruhnya karena dengan membina anak dengan baik.

Sebagai orang tua harus mempunyai tugas untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya ke arah yang baik dan benar. Akan tetapi tidak semua orang tua memahami hal tersebut sehingga yang muncul adalah banyak orang tua yang tidak memperdulikan hal tersebut.

Sebagian siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai guru mengakui kalau orang tuanya selalu menyediakan wwaktu buat mereka dalam memecahkan masalah

(5)

yang dihadapi anak dalam belajar. Dengan demikian para siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai guru tersebut dapat diandalkan dalam menghadapi lesulitan yang ia temui diwaktu belajar.

c). menjadikan anak lebih rajin belajar orang tua yang bekerja sebagai guru, cara mendidik anak-anak lebih disiplin dan terarah. Artinya seorang guru yang kompeten dalam mengajar, memiliki beberapa kompetensi dalam mengajar, diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial. Yang sangat berperan dalam pembentukan kepribadian bagi anak-anak didik yaitu kompetensi kepribadian, dimana seorang guru tersebut dapat menanamkan nilai-nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Tata nilai yang termasuk norma, moral, estetika dan ilmu pengetahuan mempengaruhi perilaku etika siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Hal yang demikian juga harus ditanamkan oleh seorang guru tersebut terhadap anak didiknya yang ada dirumah yaitu anak mereka sendiri. Dengan demikian anak-anak mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak anak yang bermoral dan bernakti kepada orang tua.

Anak-anak dari orang tua yang bekerja sebagai guru dapat lebih rajin dalam belajar. Hal ini karena cara didalam

orang tuanya yang dapat membentuk anaknya lebih rajin dalam belajar.

2. Dampak negatif dari profesi guru terhadap tingkah laku anak

a. Anak malas belajar

Selain dampak positif, profesi sebagai guru dapat berdampak negatif apabila guru sebagai orang tua tidak dapat memperhatikan anaknya karena kesibukannya sebagai guru, sehingga akan berakibat pada perilaku anak salah satunya adalah bolos dari sekolah. sebagian dari anak yang orang tuanya berprofesi sebagai guru, menjadikaan profesi orang tuanya jaminan nilainya disekolah. Sehingga mereka leluasa melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan di sekolah. Hal ini merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal dalam memahami profesi orang tua.

Dalam hal ini, orang tua sangat diminta untuk meluruskan kembali makna profesi yang mereka sandang. Sehingga anak-anak beliau mengerti dan memahaminya, dan kesalahpahaman dalam mengartikan makna profesi yang disandang para orang tua bagi anak-anak tidak terjadi lagi.

b. Anak Bolos Sekolah

Dikehidupan sehari-hari, tidak selamanya seorang anak yang orang tuanya berprofesi sebagai guru, dapat dikatakan mereka akan meniru kebiasaan dan

(6)

menyontoh orang tuanya dalam kegiatan apapun. Di kecamatan Muara Bulian, kabupaten Batanghari ini ternyata masih ditemukan anak-anak yang masih malas belajar, yang orang tuanya sendiri merupakan seorang guru. Seharusnya anak seorang guru juga dapat berperilaku baik seperti rajin belajar, karena sesosok guru merupakan suri tauladan bagi murid-murid mereka terutama bagi anak sendiri. Di kecamatan ini profesi guru yang disandang orang tua sebagian anak juga berdampak negatif bagi anak-anak mereka. Anak-anak jadi malas belajar, karena mereka mengetahui kalau orang tuanya seorang guru, tentu nilainya sudah pasti baik disekolah

ternyata sebagian anak yang orang tua nya berprofesi sebagai guru juga ada yang malas. Mereka dipengaruhi oleh profesi orang tuanya. Mereka menganggap kalau orang tuanya bisa menjamin nilai mereka bagus disekolah, dan mereka selalu mengandalkan orang tuanya dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

Seharusnya anak yang orang tuanya sebagai seorang guru, juga harus mampu menjaga nama baik orang tuanya, tidak membuat orang tuanya malu karena kelakuan mereka. Mereka seharusnya juga dapat dijadikan panutan bagi teman-teman mereka yang orang tuanya tidak berprofesi sebagai guru, bukan malah menjatuhkan harga diri orang tua mereka. Ini sesuai

dengan kamus besar Bahasa Indonesia bahwa tingkah laku atau perbuatan (ulah) yang aneh-aneh yang ridak sewajarnya.

3. Relevansi Teori

Berdasarkan teori struktural fungsionalisme yang dikemukakan oleh Talcot Parsons, bahwa fungsional sistem memusatkan perhatian pada sistem sosial yang berlau dan pada hubungan antara berbagai sistem sisal tersebut. konsep yang digunakan dalam pendekatan fungsionalisme untuk menjelaskan keluarga adalah fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan equilibrium (keseimbangan).

Fungsi dalam teori tersebut artinya adalah akibat yang dapat diambil menuju adaptasi dalam suatu sistem. Fungsi ini memiliki dua sifat, yaitu fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tidak diharapkan.

Adapun keseimbangan adalah keselarasan struktural masyarakat dalam melakukan fungsinya dalam masyarakat. Maka dari dampak positif/fungsi manifes orang tua yang berprofesi sebagai guru bagi anak diatas merupakan suatu sistem yang sudah berfungsi, dimana orang tua dapat menjalankan fungsinya sebagai orang tua yang dapat dicontoh oleh anak dan mendidik anak-anak mereka. Sehingga anak-anak merasakan kehangatan ditengah-tengah keluarga kecil mereka.

(7)

Sedangkan pada dampak negatif profesi/fungsi laten orang tua sebagai guru bagi anak, dapat dianalisa dari teoeri diatas, bahwa terjadinya suatu

ketimpangan, atau adanya

ketidakberfungsian suatu sub sistem sehingga terjadilah ketimpangan tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dampak dari profesi sebagai guru yang dijalani oleh orang tua perempuan siswa berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah dapat membentuk perilaku anak menjadi tingkah laku yang positif dan membantu kesulitan dalam belajar. Disela- sela kesibukan mereka, mereka masih saja memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk selalu berkomunikasi, bertukar pendapat dan membantu anak- anak mereka dalam mengalami kesulitan dalam belajar. Selain dari itu dampak positif bagi anak-anak yang orang tuanya berprofesi sebagai guru yaitu menjadikan anak lebih rajin dalam belajar. Pola belajar yang ditanamkan orang tua terhadap mereka dapat mereka respon sebagai hal yang positif sehingga menjadikan mereka rajin dalam belajar dan selalu mendapatkan nilai yang baik disekolah.

Di samping adanya dampak positif profesi orang tua sebagai guru oleh anak, ternyata juga berdampak negatif bagi sang

anak. Diantaranya yaitu anak-anak bolos sekolah dan anak malas dalam belajar. Hal ini terjadi karena sebagian anak-anak yang orang tua nya berprofesi sebagai guru dapat menganggap kalau profesi orang tuanya itu dapat menjadi jaminan nilai mereka disekolah. Mereka beranggapan bahwa seorang anak guru sudah pasti nilainya bagus disekolah. Mereka juga beranggapan kalau guru-guru disekolah mereka segan terhadap orang tua mereka.

Hal ini sangat perlu diluruskan kembali bagi oleh para orang tua mereka. Sehingga anak-anak mereka tidak menyalahartikan lagi profesi yang disandang oleh para orang tua mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:

Tarsito.

Nisak,, Khairun. 2012. Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tingkah Laku Moral Remaja di Jorong Batu Badinding Selatan Kecamatan Bonjol Pasaman Timur.

Poerbakawtja, Soegarda. 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

Guru adalah orang tua kedua bagi para peserta didik, guru harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru dan orang tua bagi anak didiknya, guru tidak hanya memiliki tugas mencerdaskan

Keharmonisam keluarga untuk meningkatkan tingkah laku akhlak anak remaja yaitu mengajarkan anak remaja berbuat sopan kepada orang tua.5 Dengan adanya keharmonisan keluarga dapat