DEFINISI NILAI DAN NORMA SOSIAL Nama : Desi Tatoibah
NIM : 1407624029
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dosen : Bu Shahibah
Definisi Nilai sosial
Di dalam Webster’s New Collegiate Dictionary Nilai diartikan sebagai kualitas atau sesuatu kenyataan yang mempunyai keunggulan, kegunaan dan diinginkan. (Nicholas Rascher, 1969:2)
Nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting dan benar oleh kelompok masyarakat, dimana nilai dapat dijadikan prinsip atau pedoman hidup bagi individu. (Angela & Pd, n.d.)
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok manusia. (Amril Mansyur, 2006)
Menurut Soerjono Soekanto, “nilai adalah merupakan konsepsi abstrak dari diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai baik selalu menjadi simbol kehidupan yang dapat mendorong ontegritas sosial sedangkan nilai yang buruk akan memberikan dampak yang berarati seperti halnya dampak yang terjadi pada konflik”
Robert M.Z. Lawang mengatakan, “bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga, dan mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
Definisi Norma Sosial
Norma merupakan sesuatu yang fundamental bagi semua kelompok sosial baik yang bersifat mekanik maupun organik (Durkheim) atau tradisional maupun rasional (Weber). Dalam perspektif sosiologi, norma (Rose, et al., 1982:59) adalah 'rules' yang diharapkan diikuti oleh masyarakat.
Menurut Schaefer (2006:66 s.d 67) norma sosial merupakan sanksi yang positif untuk semua perilaku yang sesuai dengan norma, dan sebaliknya hukuman merupakan sanksi yang negatif terhadap setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
Norma dan nilai merupakan sesuatu yang fundamendal dalam suatu masyarakat untuk menciptakan keteraturan sosial. Rupanya sulit dibayangkan suatu masyarakat tanpa norma dan nilai. Namun, penelitian-penelitian sosiologis menunjukan bahwa norma dan nilai tidak
bersifat homogen dan tertutup. Nilai dan norma dalam suatu masyarakat bersifat plural dan terbuka. Pluralitas ini akan mendorong terjadinya kompetisi sosial. Kompetisi yang positif akan melahirkan kerja sama sosial. Dan kerja sama sosial ini selanjutnya akan menghasilkan keteraturan sosial pula. Namun tidak dapat dihindari bahwa kompetisi sosial negatif yang mengancam solidaritas sosial dapat dan bahkan agak mustahil untuk tidak terjadi.
Sumber: