• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Norma dan Sanksi dalam Pendidikan

N/A
N/A
Sushishtrash

Academic year: 2024

Membagikan "Nilai Norma dan Sanksi dalam Pendidikan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI NORMA DAN SANKSI

Disusun untuk memenuhi tugas etika dan profesi kependidikan Dosen pengampu

:

Ibu Andriyani, S.PD,MPD

Disusun : Kelompok 3

1. Rizal Ahmad Juliano 23080700047 2. Al- Muzzammil Hudan 23080700048 3. Rasyiah Herlansyah Saputra 23080700049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan pada Allah yang telah melimpahkan Rahmat serta hidayahnya kepada semuanya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini pada tepat waktu. Ilmu akan

terlupakan jika tidak di amalkan dan di sebarluaskan, Maka dengan prinsip itu penulis mencoba membuat dan menyajikan materi berjudul nilai norma dan sanksi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan materi pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis selalu terbuka terhadap semua kritikan dan saran yang

dapat di jadikan bahan diskusi kepada setiap pembaca dan dapat berguna untuk menyempurnakan makalah selanjutnya penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat

bagi setiap pembaca

Ciputat, 26 oktober 2023

PENULIS

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I... 1

PENDAHULUAN...1

1.1 latar belakang... 1

1.2 rumusan masalah... 1

1.3 Tujuan penulisan...1

1.4 Manfaat... 1

BAB II...2

PEMBAHASAN... 2

2.1 Pengertian nilai... 2

2.2 Jenis- jenis nilai... 2

2.3 Pengertian Norma...3

2.4 Jenis- jenis Norma...3

2.5 Pengertian Sanksi...5

2.6 Macam- Macam Sanksi...6

2.7 Hubungan Antara Nilai Norma dan Sanksi... 6

2.8 Nilai Norma dan Sanksinya...7

BAB III...7

PENUTUPAN... 7

3.1 Kesimpulan... 7

3.2 Saran... 7

DAFTAR PUSTAKA...7

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Nilai norma dan sanksi ialah hal- hal yang saling berhubungan dan sangat penting bagi terciptanya suatu keteraturan dan kerakunan dalam Masyarakat. Nilai ialah suatu patokan, ukuran, anggapan, keyakinan yang dianut orang banyak dalam Masyarakat

tertentu. Nilai ialah suatu yang berguna dan baik yang di cita- citakan dan dianggap penting oleh Masyarakat, sesuatu memiliki nilai jika dianggap, memiliki kegunaan, kebenaran, keindahan, kebaikan dan religiositas

Agar nilai-nilai dalam Masyarakat bisa terwujud, Masyarakat membuat norma- norma. Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah- perintah dan larangan- larangan yang harus dipatuhi warga Masyarakat demi terwujudnya nilai- nilai dalam Masyarakat dengan demikian norma- norma bersumber pada nilai- nilai yang ada dalam Masyarakat Namun pada pelaksanaanya akan ada Masyarakat yang belum memahami dengan baik apa itu nilai- nilai dan norma – norma yang berada di dalam Masyarakat yang pada akhirnya memunculkan Tindakan tegas bagi Masyarakat yang melanggar dalam nilai maupun norma yang ada dimasyarakat mereka yang melanggar ini akan diberikan sebuah sanksi yaitu dalam istilah ini ialah ancaman,teguran atau akibat yang diterima apabila nilai norma tidak dilakukan dengan baik.

1.2 rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud konsep dasar dari nilai?

2. Apa yang dimaksud konsep dasar norma?

3. Apa yang dimaksud konsep dasar sanksi?

4. Bagaimana hubungan antara nilai norma dan sanksi?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dalam nilai 2. Untuk mengetahui konsep dasar dalam norma 3. Untuk mengetahui konsep dasar dalam norma

4. Untuk mengetahui hubungan antara nilai norma dan sanksi 1.4 Manfaat

Dengan memahami apa itu nilai norma serta sanksi yang akan didapat jika kita tidak memahami apa itu nilai dan norma dengan baik ialah kita semua lebih bisa menghormati dan juga menjungjung tinggi sebuah keharmonisan dalam Masyarakat

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian nilai

Nilai adalah suatu yang berharga bermutu menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia. Nilai juga bisa berarti sesuatu yang dijadikan sebagai panduan dalam hal

mempertimbangkan keputusan yang akan diambil di kemudian. Pembahasan tentang nilai pada dasarnya merupakan kajian filsafat, khususnya bidang filsafat yang disebut aksiologi. Pertanyaan atau pemikiran kefilsafatan yang cirinya antara lain kritis dan mendalam, di sini dimulai dengan pertanyaan : apakah hakikat nilai itu ?. Dalam berbahasa sehari-hari sering kali kita mendengar atau membaca kata penilaian, yang kata-asalnya adalah nilai. Nilai yang dalam bahasa

Inggrisnya adalah value biasa diartikan sebagai harga, penghargaan, atau taksiran. Maksudnya adalah harga yang melekat pada sesuatu atau penghargaan terhadap sesuatu.

Definisi nilai dari berberapa proposisi ahli

1. Menurut Arthur W. comb (2000) : nilai ialah suatu kepercayaan- kepercayaan yang digeneralisir yang berfungsi sebagai garis pembimbing untuk menyelesaikan tujuan serta prilaku yang akan dipilih untuk dicapai

2. Menurut Cheng (1955) : nilai merupakan suatu potensial dalam arti terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang seharusnya dimiliki 3. Menurut Chabib Thoha: Esensi yang melekat pada sesuatu yang

sangat berarti bagi kehidupan manusia

4. Menurut Dictionary of Sociology and Related Science (2002) : Nilai adalah

kemampuan yang diyakini terdapat pada suatu objek yang menyebabkan tertariknya individu atau kelompok

5. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib : nilai sialah sesuatu yang praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam

Masyarakat

6. Menuru Sutarjo Adisusilo : Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya menjadi bermartabat.

2.2 Jenis- jenis nilai

Secara aksiologis, nilai itu dibagi macamnya menurut kualitas nilainya, yaitu ke dalam nilai baik dan buruk yang dipelajari oleh etika, dan nilai indah dan tidak indah yang dipelajari oleh estetika . Akan tetapi macam-macam nilai kemudian berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori penggolongannya. Sebagai contoh, dikenal adanya nilai kemanusiaan, nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonmis, nilai praktis, nilai teorits, dan sebagainya. Nilai sosial, nilai budaya dan sebagainya termasuk macam nilai yang didasarkan

(6)

termasuk macam nilai yang didasarkan pada kategori kegunaan obyek nilai itu. Dengan demikian ragam nilai dapat menjadi sangat banyak, bahkan semua yang ada ini mengandung nilai. Dengan kata lain, nilai itu dapat melekat pada apa saja, baik benda, keadaan, peristiwa dan sebagainya, berikut ini adalah contoh jenis jenis nilai yang sudah terjadi pada Masyarakat.

1. Nilai Hati Nurani Manusia merupakan nilai berupa mampu membedakan hal-hal yang baik dan buruk ,yang jujur dan melakukan dosa ,serta rasa mengasihani terhadap orang lain dan mau berbagi terhadap orang lain,hati nurani manusia itulah yang membedakan manusia dengan ciptaan yang lainya.

2. Nilai Agama merupakan nilai yang mengajarkan kebaikan.Setiap agama mengajarkan tentang bagaimana mematuhi perintah terhadap tuhan dan menjalankan kewajibanya untuk selalu berbuat baik kepada siapapun.dan setiap perbuatan manusia itu mendapatkan balasan dari tuhan berupa pahala .dan perbuatan yang buruk akan mendapatkan dosa

3. Nilai Adat Istiadat dan Budaya merupakan suatu nilai yang dijadikan patokan bagi seseorang untuk menilai perilaku atau kebiasaan seseorang tentang bagaimana seseorang itu menghormati orang lain dan orang yang lebih tua .adat istiadat dan budaya dapat dijadikan patokan sebagai ajaran bermoral.

2.3 Pengertian Norma

Norma adalah suatu perilaku hidup yang berupa aturan-aturan kehidupan yang ada di masyarakat. Norma sangatlah penting bagi manusia karna memberikan perlindungan dan penghargaan serta aturan-aturan tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Berikut adalah beberapa pengertian tentang norma dari beberapa ahli

1. AA. Nurdiaman : Norma ialah suatu bentuk tatanan hidup yang berisikan aturan- aturan dalam bergaul di Masyarakat

2. Bellebaum : Norma adalah sebuah alat untuk mengatur setiap individu dalam suatu Masyarakat agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan sikap dan keyakinan tertentu yang berlaku di masyarakat tersebut

3. John J. Macionis : Norma ialah segala aturan dan harapan masyarakat yang memandu segala perilaku anggota masyarakat.

4. Soerjono soekanto : Norma adalah sebuah perangkat di mana hal itu dibuat agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.

2.4 Jenis- jenis Norma

Di dalam lingkungan bermasyarakat, pengertian dan jenis norma yang disebut mengikat tersebut terbagi atas dua macam norma berdasarkan sifatnya.

1. Norma Formal

(7)

Pengertian dan jenis norma yang macamnya merupakan norma formal merupakan suatu aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang dirumuskan oleh pihak yang berwenang, seperti pemerintah maupun lembaga masyarakat atau institusi resmi yang berguna untuk mengatur masyarakat dan memastikan adanya kesepakatan bersama yang sifatnya resmi maupun bersifat formal.

Contoh dari pengertian dan jenis norma formal di antaranya, mengenai pelestarian lingkungan hidup yang diatur di dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008 yang tertera di dalam Lembaran Daerah. Contoh kedua yakni norma mengenai penataan permukiman yang diatur di dalam Peraturan Daerah No. 7 tahun 2008 yang tertera pada Lembaran Daerah

2. Norma Non-Formal

Macam norma yang kedua adalah norma non-formal yang merupakan suatu bentuk ketentuan maupun suatu aturan yang dijalankan masyarakat di dalam sebuah lingkungan tanpa diketahui siapa yang merumuskannya dan biasanya bentuk dari norma non-formal ini tidak tertulis. Meskipun tidak tertulis, masyarakat tetap menjalankan norma tersebut karena adanya kesadaran maupun sudah menjadi kebiasaan di dalam diri untuk menjaga keharmonisan lingkungan masyarakat yang sifatnya tidak resmi dan tidak memaksa masyarakatnya untuk menjalankan aturan tersebut.

Contoh dari norma non-formal di antaranya adalah aturan-aturan yang ada di rumah maupun di dalam suatu keluarga. Misalnya bagaimana cara bersikap di depan umum, cara bersikap saat makan, minum, ada tamu, aturan berpakaian, dan lain sebagainya merupakan norma non-formal yang tercipta dari sebuah kebiasaan, jenis jenis lainnya dari norma adalah jenis norma yang sudah dibagi menjadi empat berikut.

1. Norma Agama

Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah-perintah dan larangan-larangan, yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Aturan-aturan itu tidak saja mengatur hubungan vertikal, antara manusia dengan Tuhan (ibadah), tapi juga hubungan horisontal, antara manusia dengan sesama manusia. Pada umumnya setiap pemeluk agama menyakini bawa barang siapa yang mematuhi perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh pahala. Sebaliknya barang siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sebagai sanksinya, ia akan memperoleh siksa dikehidupan setelah di bumi . Sikap dan perbuatan yang menunjukkan kepatuhan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya tersebut disebut taqwa.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh sekelompok masyarakat yang sumbernya berasal dari hati nurani seseorang. Nora ini merupakan sesuatu hal yang dijalani dan dirasakan manusia setiap harinya. Seseorang kemudian

(8)

Intinya, norma kesusilaan ini memiliki tujuan untuk mengatur perbuatan dan tingkah laku yang dilakukan seseorang berdasarkan kepantasan atau kepatutan. Norma kesusilaan ini biasanya memiliki sanksi berupa perasaan bersalah, penyesalan, atau dikucilkan di tengah masyarakat ketika ajaran norma kesusilaan dilanggar. Misalnya kasus norma kesusilaan adalah menyontek yang dilakukan siswa. Hukuman yang didapatkan tak hanya dari sekolah tapi juga dari lingkungan.

3. Norma Kesopanan

norma kesopanan merupakan aturan-aturan yang menekankan pada perbuatan seseorang untuk menjaga kesopansantunan, tata krama dalam bersikap dalam masyarakat dan adat istiadat dalam bermasyarakat. Terlebih bagi masyarakat

Indonesia, norma kesopanan ini akan selalu dijunjung tinggi karena adanya beragam suku, budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda dan hidup saling berdampingan satu sama lain. Norma kesopanan diberlakukan guna menjaga dan menghargai satu sama lain dalam hidup berdampingan. Tujuan diterapkannya norma kesopanan adalah penerimaan diri dari masyarakat dan bagaimana cara seseorang mampu menghargai orang lain, khususnya orang yang lebih tua. Norma kesopanan ini dibuat agar

masyarakat mampu memahami hakikat dan tata etika dalam bergaul dan bersosialisasi dengan baik tanpa melanggar hal yang buruk. Contoh norma kesopanan yang berlaku di Indonesia misalnya menghormati orang yang lebih tua dengan memanggil panggilan kakak, tidak membuang sampah sembarangan di tempat umum, sopan saat berbicara dengan teman sebaya atau teman yang lebih tua, membungkuk ketika berjalan di depan orang tua, dan lain sebagainya

4. Norma Hukum

Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung

jawab, seperti pemerintah yang kemudian dikemas dalam bentuk Undang-Undang.

Norma hukum sifatnya memaksa dan mengikat guna menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat. Norma hukum diberlakukan untuk memastikan adanya keadilan yang diterima setiap orang dan menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, rukun, aman, tentram, serta damai. Sifat norma hukum ini tertulis dan memaksa, sehingga sanksi bagi pelanggarnya juga diatur secara jelas, misalnya membayar denda, dipenjara, atau sanksi lainnya.

2.5 Pengertian Sanksi

Sanksi adalah tindakan menghukum seseorang yang melanggar aturan.

Peraturan atau undang-undang adalah tanda bahwa seseorang melakukan sesuatu tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan. Sanksi diperlukan untuk memastikan bahwa peraturan atau hukum tidak dilanggar.

(9)

Berikut ini adalah beberapa pengertian sanksi menurut beberapa ahli 1. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia

Sanksi adalah tindak (hukuman) demi memaksa seseorang untuk mengikuti aturan atau untuk mematuhi ketentuan undang undang.

2. Menurut J.C. T Simongkir, Rudy T. Erwin dan AJ. T. Prasetyo

Sanksi yang berasal dari bahasa Belanda Sanctie, yang berarti ancaman hukuman, adalah alat pemaksa untuk mematuhi aturan, undang undang, misalnya sanksi terhadap

pelanggaran undang undang. Baca juga : Asas Hubungan Internasional 2.6 Macam- Macam Sanksi

1. Sanksi Pidana

Diberikan pada seseorang yang telah melanggar ketentuan hukum pidana. Hukuman yang dikenakan oleh hukum pidana menyebabkan perampasan kebebasan (penahanan), properti (penyitaan), martabat bahkan jiwa seseorang (hukuman mati). Oleh karena itu penerapan hukum pidana harus didasarkan pada hukum prosedural pidana yang jelas.

Ini adalah tentang memberi seseorang hak untuk membela diri dan menerapkan prinsip legalitas.

2. Sanksi Perdata

Ini adalah sanksi yang dipaksakan pada seseorang yang telah melanggar ketentuan hukum yang telah dibuatnya dalam sebuah perikatan. Sanksi perdata dikenakan dalam bentuk ganti rugi dan denda.

3. Sanksi Administratif

Ini bisa menjadi penolakan pemberian izin, setelah dikeluarkan pemberian izin sementara, mencabut izin yang diberikan. Penerapan sanksi administratif biasanya berkaitan dengan kegiatan usaha yang dianggap sebagai pelanggaran

4. Sanksi Sosial

Sanksi sosial adalah bentuk teguran kepada kalangan tertentu yang melakukan tindakan yang telah menyimpang dari aturan yang ada. Hal ini dilakukan oleh masyarakat yang sudah lama hidup bersama-sama serta memiliki pandangan yang sama. Sanksi akan senantiasa diberikan agar seseorang memiliki efek jera atas hal-hal yang telah dilakukan biasanya adalah sebuah Tindakan dikucilkan atau diasingkan dari Masyarakat

2.7 Hubungan Antara Nilai Norma dan Sanksi

Nilai adalah sesuatu yang bersifat hakiki,atau bermakna yang berhubungan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, maka nilai dapat diwujudkan dengan norma yaitu berupa aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang dianggap baik, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Misalkan kebenaran itu suatu nilai,sedangkan larangan itu merupakan norma, Kejujuran itu nilai, sedangkan suatu larangan untuk berbohong itu merupakan norma Begitupula dengan sanksi, sanksi ini diberikan apabila terganggunya proses yang sudah ada antara nilai dan

(10)

norma yang ada di Masyarakat dengan tujuan agar memberi Batasan pada Masyarakat agar tetap menjunjung tinggi norma norma yang ada.

2.8 Nilai Norma dan Sanksinya

1. Norma Agama =Sumber : Tuhan Yang Maha Esa =Sanksi : Siksa di neraka 2. Norma Kesusilaan =Sumber : Hati Nurani =Sanksi : Merasa bersalah/berdosa 3. Norma Kesopanan =Sumber : Masyarakat =Sanksi : Dikucilkan,diasingkan 4. Norma Hukum =Sumber : Negara =Sanksi : Kurungan Penjara.

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Hubungan antara nilai, norma dan sanksi saling terkait. Norma berisikan ilai-nilai yang dikongkritkan menjadi suatu ketentuan yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, saksi yang berlaku apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai kebaikan yang dijadikan standaart oleh masyarakat tertentu

3.2 Saran

Sangat penting untuk kita semua mahluk social yang berada di masyarakaat untuk mempelajari tentang nilai norma dan sanksi yang ada karena itu penulis berharap agar tiga aspek ini bisa terus diajarkan baik di Masyarakat maupun di bidang Pendidikan karena ini menyangkut tentang pedoman kita dalam bertingkah laku yang baik sebagai manusia yang beretika

DAFTAR PUSTAKA

Aulia bela (2023) Nilai norma dan Sanksi :Dosen.co.id

Admin Dosensosiologi.com (2023) Pengertian sanksi sosial, macam dan 7 contohnya : Dosensosiologi.com

PPKN (2022) Sanksi adalah: PPKN.CO.ID

Winarno, Herimanto. (2016). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Faozan Tri Nugroho (2020) Pengertian norma, ciri ciri,macam macam dan fungsinya : Bola.com Yusuf abdhul aziz (2023) pengertian norma,hakikat dan macamnya :deepublish.store.com

Referensi

Dokumen terkait

Norma-norma yang merupakan ungkapan dari nilai itu menentukan tingkah laku manusia dalam masyarakat, tetapi sebaliknya tingkah laku manusia dalam masyarakat itu,

Tanpa adanya nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat, maka dalam kehidupan bermasyarakat tersebut akan banyak terjadi banyak konflik dan kericuan di berbagai tempat

Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu

Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah orang dari perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni sanksi psikologis. Sanksi psikologis

ditarik kesimpulan, bahwa persoalan nilai merupakan bagian penting dari filsafat yang tidak dilepaskan dalam kehidupan manusia. HUBUNGAN NILAI DAN NORMA

Sifat 'memaksa' dengan sanksi yang tegas dan nyata inilah yang merupakan kelebihan norma hukum dibanding dengan ketiga norma yang lain.. Negara berkuasa untuk memaksakan aturan-aturan

Pendidikan Agama merupakan proses pendidikan dan memberikan pengetahuan, membentuk kepribadian, sikap serta keterampilan para remaja dalam mengamalkan norma, nilai,

Winata putra Dalam Sari, 2018 pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang bersifat sosial karena di dalam pendidikan kewarganegaraan banyak nilai – nilai moral dapat menuntun