MENYUSUN
DEFINISI KONSEPTUAL
& DEFINISI
OPERASIONAL PENELITIAN
Shirley Melita S., S.Psi, M.Psi, Psikolog
1. IDENTIFIKASI TUJUAN
UKUR
Identifikasi Tujuan Ukur
Tentukan variabel yg hendak diukur
Pemilihan variabel umumnya berangkat dari masalah yg menjadi kebutuhan atau menarik perhatian peneliti
Bagi peneliti pemula, langkah ini sering dianggap sulit padahal sebenarnya tidak sesulit yg dipikirkan → diperlukan
kepekaan terhadap sekitar dan kemampuan berpikir kritis
Identifikasi Tujuan Ukur
Alternatif cara menentukan variabel yg hendak diukur :
Pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari
Masalah yg ditampilkan oleh media massa
Pengetahuan lapangan yg kemudian
diperbandingkan dgn teori yg sudah ada
Permintaan / kebutuhan memecahkan masalah
Pembahasan :
Literature review
Konsep
Definisi konseptual
Definisi operasional
2. OPERASIONALISASI
KONSEP
Operasionalisasi Konsep
Setelah variabel pengukuran ditetapkan,
selanjutnya peneliti harus memahami dengan sungguh-sungguh arti atau definisi dari
variabel tsb
Idealnya, peneliti melakukan literature review utk menghasilkan definisi konseptual & definisi operasional dari variabel yg hendak diukur
Penentuan definisi selanjutnya akan
mempengaruhi teknik/metode pengukuran dari variabel yg sudah dipilih
Literature Review (Studi Pustaka)
Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
Literature review mempunyai sejumlah peran antara lain:
1) Memberikan justifikasi atas pentingnya tema penelitian yang diangkat
2) Memberikan kerangka pemahaman atas tema yang diteliti termasuk perdebatan dan isu-isu sentral yang terkait
3) Menyajikan riset-riset dengan tema terkait yang telah dilakukan sebelumnya
4) Menjadi landasan untuk menyusun desain riset dan kerangka teoritis atas riset yang dilakukan
5) Menunjukkan kontribusi/sumbangan/nilai tambah dari riset yang sedang dilakukan dibandingkan dengan riset-riset sebelumnya
Literature Review (Studi Pustaka)
Sumber-sumber literature review :
Buku-buku
Jurnal nasional dan internasional yg terpercaya
Tesis, disertasi
Prosiding
Majalah, koran, blog
Literature Review (Studi Pustaka)
Beberapa cara melakukan literature review :
Mencari kesamaan (Compare)
Mencari landasan teori dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, lalu menemukan kesamaannya.
Mencari ketidaksamaan (Contrast)
Melihat sisi ketidaksamaan antara berbagai sumber.
Memberikan pandangan (Criticize)
Menyetujui atau tidak thdp suatu pandangan dan membuat pandangan sendiri
Membandingkan (Synthesize)
Mencari keunggulan dan kelemahan suatu penelitian.
Meringkas (Summarize)
Memberikan ringkasan dari berbagai sumber
Konsep
Istilah konsep berasal dari bahasa Latin
‘conceptum’, artinya sesuatu yang dipahami.
Singarimbun dan Efendi (2008)
mengemukakan bahwa konsep adalah
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu
kejadian, keadaan, kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Konsep
Woodruff dalam Singarimbun (2008) mendefinisikan konsep sebagai
a) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,
b) suatu pengertian terhadap objek;
c) produk subjektif yang berasal dari cara
seseorang membuat pengertian terhadap objek atau benda melalui pengalamannya (setelah
melakukan persepsi terhadap objek/benda).
Melalui konsep seseorang akan memahami
sebenarnya hal apakah yang disampaikan oleh penyampai pesan.
Definisi Konseptual
Definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat
abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya (Azwar, 2007).
Hal ini digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian,
keadaan, kelompok.
Diharapkan peneliti mampu memformulasikan
pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa
masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah definisi yang terlahir atau tersimpul dari kajian teori terhadap variabel yang kita teliti.
Langkah-langkah Merumuskan Definisi Konseptual
Memahami sungguh-sungguh variabel yang Sdr bahas, misalnya penjelasan tentang
pengertian kemudian teori-teori selanjutnya tentang variabel yang Sdr teliti (khususnya terkait dimensi, aspek dan indikator dari
variabel tsb guna merancang alat ukur nantinya).
Perhatikan kata-kata kunci atau kata-kata
penting yang ditekankan dalam setiap definisi tentang variabel yang diteliti kemudian teori yang mengikutinya.
Langkah-langkah Merumuskan Definisi Konseptual
Simpulkan berbagai pengertian yang telah Sdr dapatkan dari para ahli berdasarkan hasil literature review yg sudah Sdr
lakukan sebelumnya
Buatlah berulang-ulang sampai Sdr
meyakani bahwa definisi yang Sdr buat sudah benar.
Pastikan bahwa definisi yang Sdr buat adalah definisi yang tersimpul dari
pembahasan tentang variabel.
Definisi Operasional
Definisi operasional dimaknai sebagai sebuah petunjuk yang menjelaskan kepada peneliti mengenai bagaimana mengukur variabel secara komplit.
Melalui definisi operasional,peneliti lebih mudah menentukan metode untuk
mengukur variabel serta menentukan indikator yang lebih kongkrit sehingga
lebih mudah untuk diukur dan diuji secara empiris (Nazir, 2017)
Saat merumuskan definisi konseptual, kita juga sudah menelusuri dimensi atau aspek-aspek dari variabel yang kita teliti disertai dengan
indikatornya.
Namun, dimensi atau aspek dan indikator dari variabel tsb tidak dicantumkan di definisi
konseptual, melainkan dimunculkan di definisi operasional.
Mengapa dicantumkan dalam definisi operasional?
Karena definisi ini sebagai petunjuk teknis
membuat instrumen pengumpulan data / alat ukur
Contoh : REGULASI EMOSI
Menurut Gottman dan Katz (dalam
Wilson, 1999) regulasi emosi merujuk pada kemampuan untuk menghalangi perilaku tidak tepat akibat kuatnya
intensitas emosi positif atau negatif
yang dirasakan, dapat menenangkan diri dari pengaruh psikologis yang timbul
akibat intensitas yang kuat dari emosi, dapat memusatkan perhatian kembali dan mengorganisir diri sendiri untuk mengatur perilaku yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh : REGULASI EMOSI
Thompson (dalam Eisenberg, Fabes, Reiser & Guthrie, 2000) mengatakan
bahwa regulasi emosi terdiri dari proses intrinsik dan ekstrinsik yang
bertanggung jawab untuk mengenal, memonitor, mengevaluasi dan
membatasi respon emosi khususnya intensitas dan bentuk reaksinya untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi yang efektif meliputi kemampuan secara fleksibel mengelola emosi sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Contoh : REGULASI EMOSI
Shaffer (2005) mengungkapkan, regulasi emosi ialah kapasitas untuk mengontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul
pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi yang tepat meliputi kemampuan untuk mengatur perasaan, reaksi fisiologis, kognisi yang berhubungan dengan
emosi, dan reaksi yang berhubungan dengan emosi.
Contoh : REGULASI EMOSI
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka disimpulkan bahwa regulasi emosi
adalah : “Kemampuan individu untuk mengelola emosi baik secara internal
maupun eksternal dan menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan guna
menghindari efek negatif dari respon emosi yang berlebihan.” → definisi
konseptual
Contoh : REGULASI EMOSI
Greenberg (2002) menjelaskan bahwa ada empat aspek dari keterampilan regulasi emosi, yaitu :
a. Keterampilan mengenal emosi
Merupakan suatu kemampuan untuk
mengidentifikasi, menjelaskan dan memberi label dari emosi yang dialami, tidak hanya sebatas
mengenali adanya perasaan positif ataupun
negatif saja. Individu yang memiliki kemampuan mengenal emosi dengan baik, akan mampu
memberikan reaksi emosi yang tepat dan pada akhirnya dapat terhindar dari keadaan distress psikologi.
Contoh : REGULASI EMOSI
b. Kemampuan mengekspresikan emosi Adalah kemampuan individu untuk
mengungkapkan perasaannya, baik positif maupun negatif kepada orang lain. Ekspresi emosi ini bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan. Gross (2007) menambahkan bahwa ekspresi emosi adalah kemampuan
mengungkapkan kebutuhan yang
berhubungan dengan perasaan tersebut.
Contoh : REGULASI EMOSI
c. Ketrampilan mengelola emosi
Adalah kemampuan individu untuk menjaga emosi di dalam dirinya dan mencoba
mengendalikan serta merasionalisasikan emosi tersebut, terutama pada saat
diekspresikan. Schafer (2000) menyatakan bahwa salah satu teknik untuk mengelola emosi adalah dengan melakukan relaksasi pernapasan yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif.
Contoh : REGULASI EMOSI
d. Ketrampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif
Yaitu kemampuan individu untuk mengubah emosi sedemikian rupa sehingga mampu memotivasi diri terutama ketika individu berada dalam keadaan
putus asa, cemas, dan marah (Gross, 2007).
Kemampuan ini membuat individu mampu
menumbuhkan optimisme dalam hidup. Meliputi pula kemampuan untuk menilai dan bertanggung jawab terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga individu tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari.
Contoh : REGULASI EMOSI
Definisi operasional dari regulasi emosi :
“Kemampuan individu untuk mengelola emosi baik secara internal maupun eksternal dan
menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan guna menghindari efek negatif dari respon
emosi yang berlebihan, yang dapat diukur dari : kemampuan individu mengenali emosi,
mengekspresikan emosi, mengelola emosi, dan mengubah emosi negatif menjadi positif.”
Contoh : REGULASI EMOSI
REGULASI EMOSI
ASPEK INDIKATOR
Kemampuan mengenali emosi
- Mampu mengidentifikasi kemunculan emosi
- Mampu memberi label dari emosi yg sedang dialami
Kemampuan mengekspresi kan emosi
- Mampu mengungkapkan perasaan secara lisan
- Mampu mengungkapkan perasaan melalui tulisan
Kemampuan mengelola emosi
- Mampu menjaga emosi tetap stabil
- Mampu memilih ekspresi emosi secara rasional
- Memiliki strategi untuk mengendalikan emosi
Kemampuan mengubah
emosi negatif menjadi
positif
- Mampu mengubah emosi negatif menjadi memotivasi
- Mampu bertanggungjawab terhadap setiap keputusan emosional yang
diambil