• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi operasional dari regulasi emosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Definisi operasional dari regulasi emosi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MENYUSUN

DEFINISI KONSEPTUAL

& DEFINISI

OPERASIONAL PENELITIAN

Shirley Melita S., S.Psi, M.Psi, Psikolog

(2)
(3)

1. IDENTIFIKASI TUJUAN

UKUR

(4)

Identifikasi Tujuan Ukur

Tentukan variabel yg hendak diukur

Pemilihan variabel umumnya berangkat dari masalah yg menjadi kebutuhan atau menarik perhatian peneliti

Bagi peneliti pemula, langkah ini sering dianggap sulit padahal sebenarnya tidak sesulit yg dipikirkan → diperlukan

kepekaan terhadap sekitar dan kemampuan berpikir kritis

(5)

Identifikasi Tujuan Ukur

Alternatif cara menentukan variabel yg hendak diukur :

Pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari

Masalah yg ditampilkan oleh media massa

Pengetahuan lapangan yg kemudian

diperbandingkan dgn teori yg sudah ada

Permintaan / kebutuhan memecahkan masalah

(6)

Pembahasan :

Literature review

Konsep

Definisi konseptual

Definisi operasional

2. OPERASIONALISASI

KONSEP

(7)

Operasionalisasi Konsep

Setelah variabel pengukuran ditetapkan,

selanjutnya peneliti harus memahami dengan sungguh-sungguh arti atau definisi dari

variabel tsb

Idealnya, peneliti melakukan literature review utk menghasilkan definisi konseptual & definisi operasional dari variabel yg hendak diukur

Penentuan definisi selanjutnya akan

mempengaruhi teknik/metode pengukuran dari variabel yg sudah dipilih

(8)

Literature Review (Studi Pustaka)

Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.

Literature review mempunyai sejumlah peran antara lain:

1) Memberikan justifikasi atas pentingnya tema penelitian yang diangkat

2) Memberikan kerangka pemahaman atas tema yang diteliti termasuk perdebatan dan isu-isu sentral yang terkait

3) Menyajikan riset-riset dengan tema terkait yang telah dilakukan sebelumnya

4) Menjadi landasan untuk menyusun desain riset dan kerangka teoritis atas riset yang dilakukan

5) Menunjukkan kontribusi/sumbangan/nilai tambah dari riset yang sedang dilakukan dibandingkan dengan riset-riset sebelumnya

(9)

Literature Review (Studi Pustaka)

Sumber-sumber literature review :

Buku-buku

Jurnal nasional dan internasional yg terpercaya

Tesis, disertasi

Prosiding

Majalah, koran, blog

(10)

Literature Review (Studi Pustaka)

Beberapa cara melakukan literature review :

Mencari kesamaan (Compare)

Mencari landasan teori dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, lalu menemukan kesamaannya.

Mencari ketidaksamaan (Contrast)

Melihat sisi ketidaksamaan antara berbagai sumber.

Memberikan pandangan (Criticize)

Menyetujui atau tidak thdp suatu pandangan dan membuat pandangan sendiri

Membandingkan (Synthesize)

Mencari keunggulan dan kelemahan suatu penelitian.

Meringkas (Summarize)

Memberikan ringkasan dari berbagai sumber

(11)

Konsep

Istilah konsep berasal dari bahasa Latin

‘conceptum’, artinya sesuatu yang dipahami.

Singarimbun dan Efendi (2008)

mengemukakan bahwa konsep adalah

istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu

kejadian, keadaan, kelompok atau

individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

(12)

Konsep

Woodruff dalam Singarimbun (2008) mendefinisikan konsep sebagai

a) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,

b) suatu pengertian terhadap objek;

c) produk subjektif yang berasal dari cara

seseorang membuat pengertian terhadap objek atau benda melalui pengalamannya (setelah

melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Melalui konsep seseorang akan memahami

sebenarnya hal apakah yang disampaikan oleh penyampai pesan.

(13)

Definisi Konseptual

Definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat

abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya (Azwar, 2007).

Hal ini digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian,

keadaan, kelompok.

Diharapkan peneliti mampu memformulasikan

pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa

masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

(14)

Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang terlahir atau tersimpul dari kajian teori terhadap variabel yang kita teliti. 

(15)

Langkah-langkah Merumuskan Definisi Konseptual

Memahami sungguh-sungguh variabel yang Sdr bahas, misalnya penjelasan tentang

pengertian kemudian teori-teori selanjutnya tentang variabel yang Sdr teliti (khususnya terkait dimensi, aspek dan indikator dari

variabel tsb guna merancang alat ukur nantinya). 

Perhatikan kata-kata kunci atau kata-kata

penting yang ditekankan dalam setiap definisi tentang variabel yang diteliti kemudian teori yang mengikutinya. 

(16)

Langkah-langkah Merumuskan Definisi Konseptual

Simpulkan berbagai pengertian yang telah Sdr dapatkan dari para ahli berdasarkan hasil literature review yg sudah Sdr

lakukan sebelumnya

Buatlah berulang-ulang sampai Sdr

meyakani bahwa definisi yang Sdr buat sudah benar.

Pastikan bahwa definisi yang Sdr buat adalah definisi yang tersimpul dari

pembahasan tentang variabel. 

(17)

Definisi Operasional

Definisi operasional dimaknai sebagai sebuah petunjuk yang menjelaskan kepada peneliti mengenai bagaimana mengukur variabel secara komplit.

Melalui definisi operasional,peneliti lebih mudah menentukan metode untuk

mengukur variabel serta menentukan indikator yang lebih kongkrit sehingga

lebih mudah untuk diukur dan diuji secara empiris (Nazir, 2017)

(18)

 Saat merumuskan definisi konseptual, kita juga sudah menelusuri dimensi atau aspek-aspek dari variabel yang kita teliti disertai dengan

indikatornya.

Namun, dimensi atau aspek dan indikator dari variabel tsb tidak dicantumkan di definisi

konseptual, melainkan dimunculkan di definisi operasional.

Mengapa dicantumkan dalam definisi operasional?

Karena definisi ini sebagai petunjuk teknis

membuat instrumen pengumpulan data / alat ukur

(19)

Contoh : REGULASI EMOSI

Menurut Gottman dan Katz (dalam

Wilson, 1999) regulasi emosi merujuk pada kemampuan untuk menghalangi perilaku tidak tepat akibat kuatnya

intensitas emosi positif atau negatif

yang dirasakan, dapat menenangkan diri dari pengaruh psikologis yang timbul

akibat intensitas yang kuat dari emosi, dapat memusatkan perhatian kembali dan mengorganisir diri sendiri untuk mengatur perilaku yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.

(20)

Contoh : REGULASI EMOSI

Thompson (dalam Eisenberg, Fabes, Reiser & Guthrie, 2000) mengatakan

bahwa regulasi emosi terdiri dari proses intrinsik dan ekstrinsik yang

bertanggung jawab untuk mengenal, memonitor, mengevaluasi dan

membatasi respon emosi khususnya intensitas dan bentuk reaksinya untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi yang efektif meliputi kemampuan secara fleksibel mengelola emosi sesuai dengan tuntutan lingkungan.

(21)

Contoh : REGULASI EMOSI

Shaffer (2005) mengungkapkan, regulasi emosi ialah kapasitas untuk mengontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul

pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi yang tepat meliputi kemampuan untuk mengatur perasaan, reaksi fisiologis, kognisi yang berhubungan dengan

emosi, dan reaksi yang berhubungan dengan emosi.

(22)

Contoh : REGULASI EMOSI

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka disimpulkan bahwa regulasi emosi

adalah : “Kemampuan individu untuk mengelola emosi baik secara internal

maupun eksternal dan menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan guna

menghindari efek negatif dari respon emosi yang berlebihan.” → definisi

konseptual

(23)

Contoh : REGULASI EMOSI

Greenberg (2002) menjelaskan bahwa ada empat aspek dari keterampilan regulasi emosi, yaitu :

a. Keterampilan mengenal emosi

Merupakan suatu kemampuan untuk

mengidentifikasi, menjelaskan dan memberi label dari emosi yang dialami, tidak hanya sebatas

mengenali adanya perasaan positif ataupun

negatif saja. Individu yang memiliki kemampuan mengenal emosi dengan baik, akan mampu

memberikan reaksi emosi yang tepat dan pada akhirnya dapat terhindar dari keadaan distress psikologi.

(24)

Contoh : REGULASI EMOSI

b. Kemampuan mengekspresikan emosi Adalah kemampuan individu untuk

mengungkapkan perasaannya, baik positif maupun negatif kepada orang lain. Ekspresi emosi ini bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan. Gross (2007) menambahkan bahwa ekspresi emosi adalah kemampuan

mengungkapkan kebutuhan yang

berhubungan dengan perasaan tersebut.

(25)

Contoh : REGULASI EMOSI

c. Ketrampilan mengelola emosi

Adalah kemampuan individu untuk menjaga emosi di dalam dirinya dan mencoba

mengendalikan serta merasionalisasikan emosi tersebut, terutama pada saat

diekspresikan. Schafer (2000) menyatakan bahwa salah satu teknik untuk mengelola emosi adalah dengan melakukan relaksasi pernapasan yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif.

(26)

Contoh : REGULASI EMOSI

d. Ketrampilan mengubah emosi negatif menjadi emosi positif

Yaitu kemampuan individu untuk mengubah emosi sedemikian rupa sehingga mampu memotivasi diri terutama ketika individu berada dalam keadaan

putus asa, cemas, dan marah (Gross, 2007).

Kemampuan ini membuat individu mampu

menumbuhkan optimisme dalam hidup. Meliputi pula kemampuan untuk menilai dan bertanggung jawab terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga individu tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari.

(27)

Contoh : REGULASI EMOSI

Definisi operasional dari regulasi emosi :

“Kemampuan individu untuk mengelola emosi baik secara internal maupun eksternal dan

menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan guna menghindari efek negatif dari respon

emosi yang berlebihan, yang dapat diukur dari : kemampuan individu mengenali emosi,

mengekspresikan emosi, mengelola emosi, dan mengubah emosi negatif menjadi positif.”

(28)

Contoh : REGULASI EMOSI

REGULASI EMOSI

ASPEK INDIKATOR

Kemampuan mengenali emosi

- Mampu mengidentifikasi kemunculan emosi

- Mampu memberi label dari emosi yg sedang dialami

Kemampuan mengekspresi kan emosi

- Mampu mengungkapkan perasaan secara lisan

- Mampu mengungkapkan perasaan melalui tulisan

Kemampuan mengelola emosi

- Mampu menjaga emosi tetap stabil

- Mampu memilih ekspresi emosi secara rasional

- Memiliki strategi untuk mengendalikan emosi

Kemampuan mengubah

emosi negatif menjadi

positif

- Mampu mengubah emosi negatif menjadi memotivasi

- Mampu bertanggungjawab terhadap setiap keputusan emosional yang

diambil

Referensi

Dokumen terkait

The key drivers for modern access control are organizations needing a holistic approach to unifying their systems and using new technologies to automate, enhance, and

Kemampuan tersebut dapat dinilai melalui beberapa aspek yaitu regulasi emosi atau kemampuan mengendalian emosi meskipun dalam kondisi yang tidak menyenangkan,