DEMOGRAFI
RUANG LINGKUP DAN
KULIAH PAKAR 2
MATA KULIAH KB DAN KEPENDUDUKAN
Program Studi Sarjana dan Profesi Kebidanan Univ. Sultan Agung Semarang
POKOK BAHASAN
DEMOGRAFI
Definisi
Ruang Lingkup
Batasan Sejarah
Jenis dan Sumber Informasi
1. DEMOGRAFI DAN RUANG LINGKUP
DEFINISI DEMOGRAFI 1A
Kata Demografi → Bahasa Yunani , terdiri dari :
Demos, artinya rakyat/penduduk Grafein, artinya menulis
DEMOGRAFI
adalah tulisan-tulisan/karangan mengenai rakyat/penduduk (Achille Guillard, 1885)
PBB (1958) dan IUSSP (1982)
Studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya yang dipengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Bogue (1969)
ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi, distribusi penduduk, serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi (fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Donald J.Bogue:
Principles of Demography)).
DEFINISI DEMOGRAFI
RUANG LINGKUP DEMOGRAFI 1B
POKOK BAHASAN STUDI DEMOGRAFI
analisis jumlah, persebaran teritorial dan pertumbuhan serta perubahan struktur penduduk
yang disebabkan oleh
fertilitas dan kesehatan reproduksi, mortalitas dan morbiditas serta mobilitas vertikal maupun horizontal.
Pokok bahasan maupun tulisan bercorak seperti ini merupakan ciri khas
studi demografi.
KOMPONEN DEMOGRAFI
Fertilitas
Mortalitas
Migrasi
dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai macam – macam aspek organisasi social.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
TUJUAN DEMOGRAFI
BATASAN DEMOGRAFI 1C
UKURAN –UKURAN ANALISIS DEMOGRAFI
BILANGAN ABSOLUT
• Jumlah mutlak penduduk pada suatu kejadian
• Misal: menurut hasil sensus 1971, penduduk Indonesia berumur 10 tahun ke atas yang buta huruf adalah 31.464 orang)
PROPORSI
• Persentase perbandingan antara suatu kelompok
penduduk ttt dengan jumlah keseluruhan.
• Misal: Proporsi penduduk usia 0-4 th thd jumlah penduduk
• =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 0−4 𝑡ℎ𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑥 100%
UKURAN –UKURAN ANALISIS DEMOGRAFI
RASIO
• Perbandingan juml thd jum. lainnya.
• Pembilang dan penyebut merupakan kelompok yang berlainan, dikalikan konstante .
• 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛 =
∑𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖
∑𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑥 100
RATE
• menyatakan banyaknya peristiwa kependudukan dari suatu penduduk dalam jangka waktu tertentu.
• Misal: Crude Birth Rate (angka kelahiran kasar) yaitu angka yg menunjukkan jumlah/banyaknya kelahiran per 1000 penduduk.
UKURAN –UKURAN ANALISIS DEMOGRAFI
PREVALENSI
• jml kejadian pd sekelompok pddk pd waktu ttt, thd jml pddk yg
beresiko dg kejadian tsb.
• Misal: Prevalensi Peserta KB aktif yaitu angka/prosentase yang menunjukkan berapa peserta KB yg saat ini memakai kontrasepsi dibandingkan dengan PUS.
SEJARAH SINGKAT DEMOGRAFI 1D
JHON GRAUNT, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke-17 di London→ BAPAK DEMOGRAFI
↓
Natural and Political Observations, Made Upon the Bills of Mortality
sebuah studi tentang kelahiran dan kematian yang ditulisnya pada tahun 1662.
↓
analisa data kelahiran dan kematian, dan dari hasilnya
dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortality), kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya
dengan proses penduduk.
SEJARAH SINGKAT DEMOGRAFI
Teori Malthus
Malthus menyusun formulasi bahwa manusia hanya dapat melipatgandakan makanannya menurut deret hitung sedangkan pertumbuhan penduduk selalu mengikuti deret ukur.
Buku edisi pertama
Essay on the Principle of Population
Notes:
✓ pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur (misal dari 2 menjadi 4, dari 4 menjadi 8, dari 8 menjadi 16 dan seterusnya)
✓ produksi pangan yang pertumbuhannya mengikuti deret hitung (misal dari 1 menjadi 2, 3, 4, dst).
Kritik para ahli terhadap teori Malthus
1. Malthus kurang mempertimbangkan kemajuan transportasi dan komunikasi yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lain dalam hal pengiriman bahan pangan dari daerah surplus ke daerah minus.
2. Kurang memperhatikan kemajuan teknologi yang dapat melipatgandakan persediaan pangan secara cepat.
3. Malthus tidak memperhatikan usaha pembatasan kelahiran yang sangat direspons oleh banyak negara secara intensif.
4. Angka kelahiran akan menurun apabila terjadi perbaikan standar kehidupan dan kesehatan.
ada 4 hal yaitu
JENIS SUMBER INFORMASI DEMOGRAFI 1E
Berdasarkan
PEROLEHAN DATA
Primer
diperoleh langsung dari lapangan oleh pengguna data itu sendiri
1
Sekunder
semua data yang sudah diolah maupun belum dan disajikan ke dalam tabel-tabel, yang dikumpulkan oleh sumber lain,
misalnya data BPS, BKKBN, institusi lainnya.
2
Berdasarkan
SISTEM PENGUMPULAN
Sensus Penduduk
1
Registrasi Penduduk Survei Penduduk
2
3
1. SENSUS PENDUDUK
keseluruhan proses pencacahan (Collecting), pengumpulan (Compiling), penyusunan (Tabulating) dan Penerbitan (Publishing)
data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara.
Waktu pelaksanaan Pertanian → Tahun berakhiran 3 Penduduk →Tahun berakhiran 0 Ekonomi → Tahun berakhiran 6
Cara-cara pencacahan penduduk dalam sensus penduduk
1
Pencacahan de jure yaitu mencacah menurut
tempat tinggalnya.
2
Pencacahan de facto yaitu mencacah menurut tempat responden ditemui
Keunggulan dan Kelemahan Sensus de Jure
Keunggulan dan Kelemahan Sensus de Facto
1 2 3
Klasifikasi Sensus Penduduk
a. Metode Canvasser
✓ Petugas mendatangi tempat tinggal penduduk
✓ Mengisi daftar pertanyaan.
+ Data lengkap
+ Meminimalisir pemalsuan data - Lebih lama
- Keterbatasan SDM b. Metode Householder
✓ Pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri + Cepat dan Praktis
- Kebenaran data dipertanyakan
Fungsi Sensus Penduduk
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui pertumbuhan penduduk.
c. Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk.
d. Mengetahui komposisi penduduk.
e. Mengetahui besarnya urbanisasi.
f. Untuk merencanakan pembangunan bangsa dan negara.
SENSUS PENDUDUK
Kelebihan Kekurangan
Biaya >>>
Kemungkinan banyak perubahan Sering terjadi content
error
Kemungkinan tidak semua tercacah
Akurat dan Lengkap cakupannya Sampling error (-)
Dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survey lain
2. SURVEY PENDUDUK
Pengumpulan data melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu.
Sampling terhadap sekelompok penduduk yang dianggap wakil dari populasi
JENIS SURVEY PENDUDUK
Single round survey
Petugas mengajukan beberapa pertanyaan mengenai suatu kejadian
atau peristiwa demografi di masa lalu dalam
periode tertentu.
Multi round survey
Petugas melakukan kunjungan rumah berulang kali dengan interval waktu tertentu.
Kombinasi metode Single round survey dan Multi round survey
kombinasi salah satu metode dan registrasi
Kelemahan
✓ Data error → petugas dan responden jenuh
✓ Kualitas kerja petugas tidak konstan setiap waktu.
✓ Kualitas kerja antar petugas bisa berbeda → pergantian petugas
1 1 2 2 3
SURVEY PENDUDUK
Biaya lebih murah dibanding sensus Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi
Data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel
3. REGISTRASI PENDUDUK
Pencatatan terus menerus mengenai peristiwa-peristiwa kehidupan (registrasi vital) setiap individu dalam populasi seperti kelahiran, kematian,
migrasi, pernikahan, perceraian dan adopsi.
REGISTRASI PENDUDUK
Sifatnya terus menerus
Lengkap apabila semua
mendaftarkan diri
Akurat apabila dilaporkan segera setelah kejadian
Biaya lebih murah
+
Pendaftaran penduduk dejure.
Informasi yang disajikan sedikit
Sangat tergantung sistem, petugas, kesadaran
masyarakat
Kelengkapan dan kecermatan data tergantung konsistensi dan kontinyuitas pencatatan
-
KESALAHAN DALAM PENGUMPULAN DATA DEMOGRAFI
Kesalahan cakupan (error of coverage)
orang tidak tercacah (mobilitas tinggi, daerah sulit dijangkau)
orang dicacah dua kali
Kesalahan isi pelaporan (error of content)
umur/tanggal lahir kelahiran bayi kematian bayi
jenis kelamin pekerjaan
Kesalahan ketepatan
pelaporan (estimation error)
Balita tapi tercatat sudah sekolah
Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan Selisih umur anak dan orang tua kurang dari 10 tahun
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETELITIAN DATA SAAT SENSUS, SURVEI ATAU REGISTRASI
• memberikan jawaban yang benar
Partisipasi dan kerjasama masyarakat
• daerah terpencil, sulit dijangkau dan tak ada sarana trasportasi yang memadai
Masalah geografi
• Kualitas tidak sama, banyak yang berpendidikan menengah ke bawah
• Kuantitas kurang mencukupi terutama untuk wilayah yang luas dengan jumlah penduduk sedikit
Kualitas dan kuantitas pencacah
• Pelaksanaan tidak selalu bisa sesuai dengan prosedur
• Sarana tak selalu mencukupi
Pelaksanaan dan sarana yang tersedia
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TRANSISI DEMOGRAFI
KULIAH PAKAR 2
MATA KULIAH KB DAN KEPENDUDUKAN
Program Studi Sarjana dan Profesi Kebidanan Univ. Sultan Agung Semarang
POKOK BAHASAN
a. Pertumbuhan penduduk
1. Komponen utama pertumbuhan penduduk 2. Jumlah dan angka pertumbuhan penduduk
3. Perhitungan Jumlah penduduk secara aritmatik, geometric, dan eksponensia
4. Analisis kecenderungan pertumbuhan penduduk stabil, stasioner, eksplosi, dan depopulasi
PERTUMBUHAN PENDUDUK 2
Definisi
bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah.
Pertumbuhan penduduk dapat berubah dengan adanya angka kelahiran, angka kematian, dan perpindahan penduduk merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap negara agar sistem ketatanegaraan dapat berjalan dengan optimal.
Komponen Utama Pertumbuhan Penduduk
Kela hira n 1
Kema tian
2
Migr asi
3
Jenis Pertumbuhan Penduduk
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK ALAMI
adalah pertumbuhan penduduk yang terjadi atau didapatkan dari hasil selisih antara angka kelahiran dengan angka kematian yang terjadi dalam satu tahun.
Untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami, biasanya dinyatakan dalam bentuk satu per seribu.
Rumus dari pertumbuhan penduduk alami, yaitu:
P = L – M Keterangan:
P: Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun L: Lahir dalam satu tahun
M: Kematian dalam satu tahun
Jenis Pertumbuhan Penduduk
2. Pertumbuhan penduduk non alami
adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang didapatkan dari selisih penduduk yang akan melakukan migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).
dikenal dengan istilah pertumbuhan penduduk migrasi.
Biasanya penghitungan jumlah pertumbuhan penduduk non alami dilakukan setiap satu tahun sekali.
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk non alami, yaitu:
P = I – E Keterangan
P : Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
I : Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk pada suatu wilayah atau negara dengan tujuan menetap)
E : Emigrasi dalam satu tahun (penduduk yang pindah atau meninggalkan suatu negara atau wilayah)
Jenis Pertumbuhan Penduduk
2. Pertumbuhan penduduk non alami
adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang didapatkan dari selisih penduduk yang akan melakukan migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).
dikenal dengan istilah pertumbuhan penduduk migrasi.
Biasanya penghitungan jumlah pertumbuhan penduduk non alami dilakukan setiap satu tahun sekali.
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk non alami, yaitu:
P = I – E Keterangan
P : Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
I : Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk pada suatu wilayah atau negara dengan tujuan menetap)
E : Emigrasi dalam satu tahun (penduduk yang pindah atau meninggalkan suatu negara atau wilayah)
Jenis Pertumbuhan Penduduk
3. Pertumbuhan penduduk total
adalah pertumbuhan yang terjadi karena hasil penghitungan dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian yang kemudian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi.
P = (L – M) + (I – E) Keterangan
P: Jumlah pertumbuhan penduduk total yang terjadi dalam satu tahun L: Jumlah kelahiran dalam satu tahun
M: Jumlah kematian dalam satu tahun
I: Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk pada suatu wilayah atau negara dengan tujuan menetap)
E: Emigrasi dalam satu tahun (penduduk yang pindah atau meninggalkan suatu negara atau wilayah)
Jumlah dan Angka Pertumbuhan Penduduk
PENDUDUK BERSIFAT DINAMIS DALAM HAL JUMLAH, STRUKTUR,
DAN PERSEBARANNYA.
TAHUN 1961 PENDUDUK INDONESIA BERJUMLAH 97,019
JUTA JIWA.
MENINGKAT MENJADI 119,208 JUTA JIWA TAHUN 1971 DAN MENJADI 270.20 JUTA JIWA PADA TAHUN 2020.
HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA 2015–
2045 MENUNJUKKAN BAHWA JUMLAH
PENDUDUK INDONESIA AKAN MENJADI 269,6 JUTA
PADA TAHUN 2020 DAN 319 JUTA JIWA PADA TAHUN 2045.
ANGKA PERTUMBUHAN
PENDUDUK INDONESIA ADALAH
2,31% PER TAHUN PADA 1961–1971 DAN
MENURUN MENJADI 2,15% PER TAHUN PADA PERIODE 1971–
1980 DAN MENJADI 1,25% PER TAHUN PADA PERIODE 2010 –
2020
PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
DIPROYEKSIKAN AKAN MENURUN MENJADI 1,08% PER TAHUN PADA
PERIODE 2015–2020.
KEMUDIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
DIPROYEKSIKAN AKAN MENURUN MENJADI HANYA 041% PER TAHUN
PADA PERIODE 2040–
2045.
Tren Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk hasil sensus 2020
Jumlah penduduk Indonesia terus
bertambah (pertumbuhan yang positif) sebanyak 32,56 Juta Jiwa namun dengan laju pertumbuhan yang terus terkendali,
menurun menjadi 1,25 %.
Sumber data : BPS,Sensus Penduduk 2020
Jumlah Penduduk Jawa Tengah tahun 1961 - 2020
Sumber: Hasil SP 2020 (BPS), data September 2020
Komposisi Penduduk Berdasarkan Generasi
Penduduk Indonesia mulai di dominasi oleh penduduk Milenial dan Post- Milenial (Gen Z dan Post Gen Z) sebanyak 144,31 juta jiwa
(53,4%)
Sumber data: BPS,Sensus Penduduk 2020
Pengelompokkan umur penduduk
• Berdasarkan jenjang pendidikan umur:
- 7–12 tahun untuk sekolah dasar (SD),
- 13–15 tahun untuk sekolah menengah pertama (SMP), - 16–18 tahun untuk sekolah menengah atas
(SMA),
- 19–23 tahun untuk perguruan tinggi.
• Berdasarkan usia kerja:
- 15–29 tahun untuk usia kerja muda, - 30–54 tahun untuk usia kerja dewasa, - 55 tahun ke atas untuk usia pensiun.
• Berdasarkan usia melahirkan:
- kurang dari 20 tahun untuk usia remaja yang berisiko untuk melahirkan,
- 20–29 tahun untuk usia aman melahirkan, - 30 tahun ke atas untuk usia lebih tua yang
berisiko melahirkan.
• Pengelompokan struktur umur populasi:
- kelompok umur muda(0–14 tahun), - kelompok umur produktif(15–64 tahun), - kelompok umurtua (65 tahun ke atas).
Muda jika persentase penduduk kelompok umur muda lebih dari
Struktur umur suatu populasi dikatakan, jika..
40%MUDA
jika persentase penduduk kelompok umur muda
lebih dari 40%
ANTARA MUDA DAN TUA
jika persentase penduduk kelompok umur muda lebih kecil dari 40% dan
persentase penduduk kelompok umur tua
kurang dari 10%
TUA
jika persentase penduduk kelompok umur tua lebih
dari 10%
Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
1. Aritmatik 2. Gometrik
3. Eksponensial
Perhitungan Jumlah Penduduk Aritmatik
Pn= P0{1 + (r.n)}
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.
Contoh:
Wilayah Jakarta memiliki jumlah penduduk sebanyak 40.000 jiwa pada tahun 2014 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun. Berapakah jumlah penduduk wilayah jakarta setelah 6 tahun kemudian?
Jawab:
Pn = P0 {1 + (r.n)}
Pn = 40000 { 1 + (0,02 x 6)}
Pn = 40000 + 4800 = 44800 jiwa
Jadi jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 44800 jiwa dengan pertumbuhan sebanyak 4800 jiwa tiap tahunnya.
Perhitungan Jumlah Geometric
Pn = P0 (1 + r)n
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.
Contoh:
Wilayah Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 60.000 jiwa pada tahun 2013 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun. Berapakah jumlah penduduk wilayah Surabaya setelah 5 tahun kemudian?
Jawab:
Pn = P0(1 + r)n
Pn = 60000 ( 1 + 0,02)5 Pn = 66240 jiwa
Jadi prediksi jumlah penduduk Surabaya pada tahun 2018 sebanyak 66.240 jiwa.
Perhitungan Jumlah Eksponensial
Pn = P0er.n
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.
e = Bilangan eksponensial = 2,7182818.
Contoh:
Jumlah penduduk wilayah Merauke pada tahun 2013 adalah 10.000 jiwa dan pertumbuhan penduduk 2% per tahun. Berapakah jumlah penduduknya pada tahun 2018?
Jawab:
Pn = P0er.n
Pn = 10000 x 2,71828180,02×5 Pn = 10000 x 2,71828180,1 Pn = 11052 jiwa
Jadi jumlah penduduk Merauke pada tahun 2018 sebanyak 11052 jiwa dengan pertumbuhan sebesar 1052 jiwa tiap tahunnya.
Analisis Kecenderungan Pertumbuhan Penduduk Stabil, Stasioner, Eksplosi, dan Depopulasi
Stabil
✓ Angka kelahiran dan angka kematian sama besar
✓ Pertumbuhan penduduk tetap Stasioner
✓ Tingkat kelahiran dan kematian rendah
✓ Pertumbuhan penduduk lambat
✓ rasio ketergantungan hampir nol
Eksplosi → Ledakan Jumlah Penduduk
✓ Angka kelahiran lebih besar dari angka kematian dalam waktu yang sangat singkat
✓ Angka kematian mendekati nol
✓ Penduduk usia muda >>>
Depopulasi → Penurunan Jumlah Penduduk
✓ Angka kelahiran mendekati nol
✓ Penduduk usia tua >>>
TRANSISI DEMOGRAFI DAN
PIRAMIDA PENDUDUK 3
POKOK BAHASAN
b. Transisi demografi dan piramida penduduk 1. Fase transisi demografi
2. Perubahan angka kelahiran dan fase transisi demografi
3. Perubahan rasio ketergantungan dan fase transisi demografi 4. Perubahan harapan hidup dan fase transisi demografi
5. Perubahan angka kelahiran, kematian, perubahan ratio, komponen penduduk dengan piramida penduduk
TRANSISI DEMOGRAFI
DEFINISI
↓
suatu kondisi yang menggambarkan perubahan parameter demografi
yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi.
TRANSISI DEMOGRAFI
TAHAP I (PRE INDUSTRIAL) Kelahiran & kematian tinggi.
Reproduksi tidak terkendali, kematian bervariasi tiap tahun, panen gagal, harga tinggi, kelaparan, panyakit, kematian tinggi
TRANSISI DEMOGRAFI
TAHAP II (EARLY INDUSTRIAL)
Kematian turun akibat anggaran kesehatan naik, penemuan obat,
tetapi angka kelahiran tetap pada tingkat tinggi sehingga pertumbuhan penduduk meningkat
TRANSISI DEMOGRAFI
TAHAP III (INDUSTRIAL)
Angka kematian terus menurun tetapi tidak secepat tingkat II. Angka kalahiran mulai menurun akibat urbanisasi, pendidikan, kontrasepsi.
TRANSISI DEMOGRAFI
TAHAP IV (MATURE INDUSTRIAL)
Tingkat kelahiran & kematian rendah, pertumbuhan penduduk kembali seperti tingkat I mendekati nol
TRANSISI DEMOGRAFI
Birth rates and death rates are high
Death rate declines due to increased food
production and improved medical care
Birth rates declines due to increased opportunities and acces to birth control
Birth rates and death rates are low
INDONESIA
TRANSISI DEMOGRAFI
Birth rates and death rates are high
Death rate declines due to increased food
production and improved medical care
Birth rates declines due to increased opportunities and acces to birth control
Birth rates and death rates are low
INDONESIA
TRANSISI DEMOGRAFI
Birth rates and death rates are high
Death rate declines due to increased food
production and improved medical care
Birth rates declines due to increased opportunities and acces to birth control
Birth rates and death rates are low
INDONESIA
✓
Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan mortalitas✓
Terjadi perubahan struktur umur penduduk:•
penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi penduduk usia muda•
penurunan mortalitas akan meningkatkan harapan hidup, proporsi penduduk usia kerja dan lansia.•
Rasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk muda dan peningkatan proporsi penduduk usia kerjaPIRAMIDA PENDUDUK
DEFINISI
grafik mengenai susunan penduduk berdasarkan usia pada saat tertentu
yang berbentuk piramida.
PIRAMIDA PENDUDUK
Fungsi Piramida Penduduk
1. Membuat dan menentukan kebijakan bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas masyarakatnya. Sehingga masyarakat memperoleh kehidupan yang sejahtera yang merupakan tujuan dari pemerintah.
2. Menunjukan gambaran mengenai kondisi kependudukan di suatu negara atau wilayah.
3. Mendapatkan data dan fakta sebenarnya mengenai jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara.
4. Merupakan data kependudukan terpenting untuk melakukan pembangunan negara atau wilayah.
5. Mempermudah dalam mempelajari jumlah penduduk di dalam suatu wilayah.
PIRAMIDA PENDUDUK
Ciri – ciri piramida penduduk muda atau expansive a. Angka kelahiran sangat tinggi dibandingkan angka
kematian.
b. Jumlah penduduk usia muda (0 tahun – 19 tahun) sangat besar dan usia tua sedikit jumlahnya.
c. Pertumbuhan penduduk tinggi.
d. Sebagian besar berada dikategori penduduk muda.
e. Terdapat di negara – negara berkembang.
f. Kelompok usia tua sedikit.
Piramida berbentuk kerucut
PIRAMIDA PENDUDUK
Ciri – ciri piramida penduduk dewasa (stasioner) a. Tingkat kelahiran cukup rendah.
b. Jumlah penduduk pada setiap kategori atau kelompok hampir sama.
c. Tingkat kematian hampir rendah.
d. Terjadi beberapa negara maju.
e. Pertumbuhan penduduk sangat kecil atau lambat.
Piramida berbentuk granat
PIRAMIDA PENDUDUK
Ciri – ciri piramida penduduk tua (konstruktif)
a. Jumlah penduduk kategori usia muda sangat kecil.
b. Jumlah penduduk tertinggi berada pada usia dewasa.
c. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.
d. Jumlah penduduk muda lebih kecil dari pada jumlah penduduk tua.
e. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk berkurang
Piramida berbentuk nisan
Penurunan angka ketergantungan sebagai hasil transisi demografi pada suatu saat akan mencapai titik terendah dan berbalik meningkat kembali, pada saat menunjukkan angka
yang paling terendah yang biasanya berada di bawah 50 persen
JENDELA KESEMPATAN DEMOGRAFIS
(Demographic Window Of Opportunity)
↓
• Jendela kesempatan biasanya berlangsung sekitar 30–40 tahun.
• Waktu dan durasi periode ini berhubungan erat dengan penurunan fertilitas.
• Penurunan fertilitas akan mengakibatkan penuaan penduduk dan meningkatnya jumlah penduduk usia tua.
• Rasio Ketergantungan Usia (RKU) akan naik.
TFR (total fertility rate)
Rendah: kurang dari 2,5 Sedang: 2,5 – 5,0
Tinggi: lebih dari 5
Penurunan RKU
↓
penurunan tingkat kelahiran dan kematian
↓
dampak ekonomi yang positif di banyak negara, termasuk di Indonesia
BONUS DEMOGRAFI
↓keuntungan ekonomis yang
disebabkan oleh penurunan angka ketergantungan
↓
→ peningkatan tabungan keluarga, peningkatan investasi, peningkatan produktivitas pekerja, dan akselerasi pertumbuhan
ekonomi.
Periode ketika rasio ketergantungan mengalami penurunan
↓
jendela peluang (window of opportunity) dan bonus demografi (demographic dividend)
↓
masyarakat memiliki jumlah produsen potensial yang meningkat secara relatif terhadap jumlah konsumen.
JENDELA KESEMPATAN DEMOGRAFIS
(Demographic Window Of Opportunity)
fertilitas terus menurun, rasio ketergantungan akan meningkat kembali
↓
proporsi penduduk usia kerja akan mulai turun dan proporsi penduduk usia lanjut mulai meningkat.
↓
maka dibutuhkan penambahan investasi pada jaminan sosial dan sistem kesehatan masyarakat.
WARNING!!!!
• Jendela kesempatan demografis di Indonesia dimulai pada tahun 1971 dan akan berakhir pada tahun 2022 ketika RKU paling rendah, 45,419.
• Indonesia sudah menikmati bonus demografis berupa peningkatan tabungan keluarga, peningkatan
peningkatan investasi,
produktivitas pekerja, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2020.
• Bonus demografi melambat karena pandemi COVID-19 yang telah mengakibatkan berkurangnya penduduk bekerja dan produktivitas baik di sektor formal maupun sektor informal.
• Tahap bonus demografis di suatu wilayah dapat dikelompokkan menjadi pre-, awal, akhir, dan paskabonus demografi (Ahmed dkk 2016). Pengelompokan didasarkan pada nilai TFR, pertumbuhan persentase penduduk usia produktif, dan pendapatan per kapita.
“BONUS DEMOGRAFI” di INDONESIA
Transisi demografi di Indonesia
↓
✓ penurunan fertilitas yang tajam (akibat ibu/ “bapak” ber-KB)
✓ penurunan mortalitas
↓
merubah struktur dan komposisi penduduk Indonesia yang
menghasilkan
↓
“BONUS DEMOGRAFI”.
Momentum ini harus
dipertahankan agar Indonesia menikmati periode Bonus
Demografi lebih panjang.
“BONUS DEMOGRAFI” DIHASILKAN KARENA PROGRAM KB YANG BERHASIL
INDONESIA
SUMBER
Hutasoit, Imelda. 2017. Pengantar Ilmu Kependudukan. Bandung:
Alfabeta
Majid, R. 2021. Dasar Kependudukan. Pekalongan: Nasya Expanding Manajemen
Purba, B., et al. 2021. Ekonomi Demografi. Jakarta: Yayasan Kita Menulis
Suwito. 2020. Pengantar Demografi. Malang: Penerbit Ediide Infografika Hutasoit, Imelda. 2017. Pengantar Ilmu Kependudukan. Bandung:
Alfabeta
QUIZ
https://forms.gle/NA6LAd7j6pmBfu3LA
https://forms.gle/tE5kxD7ji4KiwYYv7
TERIMAKASIH
SELAMAT BELAJAR
Program Studi Sarjana dan Profesi Kebidanan Univ. Sultan Agung Semarang