1 1.1.Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dan seiring pesatnya teknologi yang berkembang membuat sistem kerja manusia menjadi berubah dari secara manual atau tradisional menjadi secara komputerisasi dengan alasan perubahan-perubahan tersebut adalah untuk dapat memudahkan sistem kerja manusia yang menggunakan proses yang lama dan kurang efisien sehingga data yang didapat kurang jelas dan kurang akurat menjadi proses yang cepat dengan data yang didapat akan lebih jelas dan akurat.
Seiring dengan kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dan tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang cepat dan akurat. perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.
kebutuhan yang akan digunakan dalam sistem, kebutuhan-kebutuhan tersebut berupa data-data yang akan diproses untuk dijadikan suatu bentuk informasi yang berguna bagi pemakai sistem software yang digunakan dalam satu perangkat keras (hardware) berfungsi menjalankan sistem dan pengolahan data yang akan diproses untuk dijadikan informasi. pengembangan sistem teknologi mempunyai dampak yang positif bagi perusahaan untuk mendapatkan data yang cepat dan akurat, sehingga menuntut perusahaan untuk menggunakan sistem yang berbasis komputer dalam pengolahan data.
Kelurahan merupakan bagian dari lingkungan pemerintah kota bandung. Pembentukkan dan sususan organisasi kecamatan dan kelurahan telah di tetapkan dengan peraturan daerah kota bandung nomor 14 tahun 2007 tentang pembentukkan dan susunan organisasi kecamatan dan kelurahan di lingkungan pemerintah kota bandung.
pencatatan penduduk.Dalam pelayanan-pelayanan tersebut perlu dilakukan dengan benar dan cepat agar penduduk sebagai pelanggan merasa mendapat pelayanan yang memuaskan.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat dewasa ini mengharuskan setiap instansi pemerintah di Kota Bandung untuk mengikuti perkembangan teknologi, dimana suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
yang tidak siap menanggulangi perubahan yang terjadi.berikut ini bisa dilihat jumlah penduduk di kelurahan sukahaji :
Tabel 1.1. Daftar rekapitulasi jumlah penduduk di kelurahan sukahaji kota bandung berdasarkan RT,RW,Jenis Kelamin dan menurut golongan agama.
Tabel 1.2. Daftar Rekapitulasi jumlah penduduk di kelurahan sukahaji kota bandung berdasarkan umur.
( Sumber: Dokumen di kelurahan sukahaji )
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan tadi di atas yang menjadi latar belakang, maka judul dari penelitian ini adalah “ SISTEM INFORMASI
PELAYANAN KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN SUKAHAJI
1.2.Identifikasi dan Rumusan masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian, masalah yang diindentifikasi dalam proses pelayanaan kependudukan di kelurahan sukahaji ini adalah sebagai berikut :
1. Belum akuratnya dalam memproses pelayanan karena sistem yang digunakan masih menggunakan mesin tik dan secara tertulis.
2. Belum terdapatnya suatu database yang mendukung dalam penyimpanan arsip-arsip kependudukan sehingga masih bisa di akses oleh siapapun.
3. Media penyimpanan data penduduk masih berupa arsip, sehingga dalam pencarian dokumen lebih lama atau bahkan tidak ada, karena arsip yang menumpuk.
4. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan data penduduk, pembuatan laporan karena harus melihat arsip-arsip kependudukan yang sudah ada dan sangat banyak yang tersimpan dalam lemari pengarsipan.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini memunculkan rumusan permasalahan, sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pelayanan kependudukan yang sedang berjalan di kelurahan sukahaji.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kependudukan yang dapat mengurangi masalah yang terjadi.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan kependudukan di kelurahan sukahaji.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam pembuatan skripsi ini terdapat maksud dan tujuan yang hendak dicapai dan sesuai dengan yang diharapkan.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi pelayanan kependudukan pada kelurahan Sukahaji, guna memberikan kemudahan dalam proses pelayanan terhadap masyarakat kelurahan sukahaji.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui sistem pelayanan kependudukan yang berjalan pada kelurahan sukahaji
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan kependudukan pada kelurahan sukahaji.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada kelurahan sukahaji. 4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pelayan kependudukan pada
kelurahan sukahaji.
1.4.Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
Pihak kelurahan kegunaan dari penelitian ini dengan adanya sistem ini diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap proses pelayanan kependudukan dan bisa sebagai informasi yang berguna mengenai kualitas sistem informasi beserta kepuasan pelayanan publik.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.
2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh secara teori di lapangan dan menjadi pengalaman penulis yang lebih luas dalam permasalahan kependudukan.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.
1.5. Batasan Masalah
Penelitian ini yang dimaksud pelayanan penduduk dalam pengolahan data penduduk hanya pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat keterangan pindah, surat keterangan miskin, surat keterangan kelakuan baik, surat keterangan serbaguna beserta pencatatan dan keluaran yang dapat digunakan sebagai data sistem informasi yang tersimpan dalam suatu database yang lebih mudah dalam proses pelayanan.
Sistem hanya mengolah data menjadi informasi yang berupa surat keterangan untuk penduduk yang bersangkutan.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Tabel 1.3. Jadwal Penelitian
WAKTU (2010)
NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Identifikasikan kebutuhan pemakai a. Wawancara
b. Observasi c.Dokumentasi d.Study pustaka
2
Membangun sistem. a.Perancangan
prosedur b.Perancangan objek
3
Menggunakan Prototip. a. Struktur Program b. Struktur Menu c. Pengkodean
4
11 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Landasan teori akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam penyusunan suatu sistem informasi yang akan dibangun. 2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Tata Sutabri (2003:2) Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dari kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Komponen yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen memdefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya.
2.1.1. Elemen Sistem
Ada elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1) Tujuan
Setiap sistem memliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mengkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda-beda.
2) Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3) Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
4) Proses
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
5) Mekanisme Pengendalian dan umpan balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antar keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian tehadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki.
Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik negatif (negative feedback)
6) Batas
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
7) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangfkan yang menguntungkan tetap harus terus terjaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2003:12) Model umum sebuah sistem terdiri input, proses, dan output. hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sderhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Komponen sistem (Component)
prosews sistem secara keseluruhan. suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan supra sistem.
2) Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3) Lingkungan luar sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar sistem tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara.Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4) Penghubung sistem (Interface)
5) Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam siste disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk menoperasikan komputer sementara ” data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
6) Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informais ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hala-hal lain yang meupakan input bagi subsistem lainnya.
7) Pengolah sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. sebagai contoh, sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laopran-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8) Sasaran sistem (Objective)
Gambar 2.1. karateristik sistem
(Sumber : Tata Sutabri,S.Kom.,MM,2003,Analisa Sistem Informasi, Andi.Jogyakarta)
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2003:14 )Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan beberapa sudut pandangan sebagai berikut:
1) Sistem abstrak dan sistem fisik
berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan . Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
2) Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, mislanya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, penggantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dan mesin, yang disebut dengan human machine system, sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem deterministikdan sistem probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasrkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probablistik.
4) Sistem terbuka dan sistem tertutup
5) Sistem sederhana dan sistem kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia)
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Tata Sutabri (2003:18) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Informasi Strategis. informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.
2) Informasi Taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
3) Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persedian stock retur penjualan dan laporan kas harian.
2.2.1. Fungsi dan Siklus Informasi
dimasukkan kedalam pengolahan. akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasai hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
Fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol. Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. data diolah melalui suatu model agar menghasilakan informasi.Data diolah melalui suatu model informasi, Si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai Siklus informasi (information cycle). agar lebih jelas perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 2.2 .Siklus Informasi.
2.2.2.Nilai dan Kualitas Informasi
Menurut Tata Sutabri (2003:25) Nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperolaeh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu maslah dengan biaya untuk memeprolehnya, karena sebagian besar informasidigunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.
Nilai informasi ini didasrkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu : 1) Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. akan tetapi berpa nilaninya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.
2) Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan kelengkapan isis informasi. hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.
3) Ketelitian
4) Kecocokan
Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. isis informasi harus ada hubungannya dengan maslah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak berguna sifat ini sulit mengukurnya.
5) Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang jelas pendek dari siklus ntuk mendapatkan informasi. masukan pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. dalam beberapa hala, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang-barang inventaris.
6) Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi, informasi hendaknya terbebas dari istilah yang tidak jelas.
7) Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keptusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi dalam beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu.
8) Dapat dibuktikan
9) Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.
10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yangdihasilakan oleh sistem informasi formal, meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembahasan.
Sedangkan kualitas dari suau informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : 1) Akurat (accurated)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
2) Tepat waktu (Timelines)
3) Relevan (relevance)
Informasi trsebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. relevansi informsi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda. informasi sebab-musabab kerusakan mesain produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknis perusahaan. senaliknya informasi mengenai harga poko produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2003:36) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dario suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Al-Bahra (2005: 13&14) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusi yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakna akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihal luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2003:36) Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu sebagai berikut :
1) Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk mengkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen0dokumen dasar.
2) Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilakan keluaran yang diinginkan.
3) Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
4) Blok teknologi (technology block)
utama yaitu teknis (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5) Blok basis data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (database management system).
6) Blok kendali (control block)
Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi mka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi.
2.3.2. Penilaian Sistem Informasi
keputusan.Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam pengelolaan sistem informasi. komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya, yakni masukan, proses dan produk. komponen masuka merupakan langkah awal adalam rangka penyusunan informasi, komponen proses bertalian dengan trasnformasi informasi, sedangkan komponen produk bertalian dengan hasil dan dampak sistem informasi. masing-masing komponen tersebut menuntut adanya penilaian. sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetukan 3 (tiga) strategi penilaian dalam sistem informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi yang disusun berdasrkan kebutuhan informasi yang nyata.
2) Strategi penilain proses yang bertujuan menilai pelaksanaan trasformasi informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolhan, analisis dan penilaian, penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
3) Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
2.4. Jaringan Komputer
sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
(http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/13/pengertian-jaringan-komputer-dan-manfaatnya/21 maret 2010)
2.4.1. Jenis-jenis jaringan komputer.
Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 2) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3) Wide Area Network (WAN)
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
(http: //nicdesain.net/getfile.php?id=8 /21 maret 2010)
2.4.2. Topologi jaringan komputer.
Topologi jaringan ada beberapa bentuk sebagai berikut: 1. Topologi Bus
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadinya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.
2. Topologi Cincin
3. Topologi Token Ring
Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya lebih di sempurnakan. pada token ring kable penghubung di buat menjadi lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan di buatkan terminal-terminal untuk masing-masing komputer dan perangkat lain.
4. Topologi Bintang
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll.
Pada topologi bintang terdapat satu hub berfungsi sebagai pusat penghubung komputer-komputer yang saling berhubungan. Keuntungan dari topologi ini sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyak nya kelebihan bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya pemborosan terhadap kabel, kontrol yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua jaringan tidak akan bisa di gunakan.
5. Topologi Pohon
Pada topologi pohon adanya hubungan antar satu komputer dengan komputer lain merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas.sentral pusat atau yang berada pada bagian paling atas merupakan sentral yang aktiv sedangkan sentral yang ada di bawahnya adalah sentral yang pasif.
(http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/19/topologi-jaringan-komputer/manfaat/21 maret 2010)
2.4.3. Manfaat jaringan komputer.
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu : 1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama–sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
(http://nicdesain.net/getfile.php?id=8/21 maret 2010)
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
aplikasi yang berbeda. SQL server 2000 digunakan untuk pengelolaan database server dan borland delphi 7.0 sebagai aplikasi sistem client server pada komputer client.
2.5.1.Sekilas Tentang borland delphi 7.0
Menurut Adi Wira Kusuma (2002 : 1) dalam bukunya menjelaskan bahwa Delphi adalah salah satu dari pemograman secara visual, struktur bahasa yang digunakan lebih mengarah ke bahasa Pascal yang sudah dikenal dikalangan profesional. Banyak orang yang mengatakan bahwa Pascal adalah nenek moyangnya Delphi, ini karena Delphi adalah pengembangan dari Turbo Pascal yang popular saat DOS masih popular. Karena Delphi berbentuk visual, maka pembuatannya pun sangat mudah, cepat serta menyenangkan, kita cukup menaruh objek-objek yang kita kehendaki, penulisan bahasa program/source code-nya pun tidak terlalu banyak
2.5.2. Sekilas Tentang SQL Server
Dalam bukunya M. Rudiyanto Arief (2006 : 2) menjelaskan bahwa SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database yang terdapat dalam SQL Server 2000. SQL Server 2000 adalah sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi kedalam database SQL tersebut.
Ada 2 fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000 yaitu:
1. Menggunakan Enterprise Manager
Fitur ini relatif mudah digunakan karena mode pengelolaan database yang terdapat dalam fitur berbasis GUI (Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click dan drag. Anda dapat membuat database dan table serta manajemen database yang lain dengan mudah.
2. Menggunakan SQL Query Analyzer
Fitur ini menggunakan Transact SQL untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000. Perintah-perintah Transact SQL merupakan pengembangan dan perintah-perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database di SQL Server.
2.6. Client Server
adalah sistem aatau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa computer (mainframe, mini computer, workstation, ataupun PC) atau piranti yang lain (misalnya printer).
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.
Keuntungan arsitektur client server menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul “Pengenalan Sistem Informasi” adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Keuntungan arsitektur client server
Fitur Keuntungan
Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna.
Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan.
Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (Million Instructions Per Second).
Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal. Beberapa workstation
sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.
Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, sistem menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan.
Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor.
Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.
Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah.
Lingkungan operasi klien yang bersifat individual.
Kekurangan arsitektur client server : 1. Mahal
2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.
3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien.
4. Berketergantungan
5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.
2.7. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, menyediakan kepuasan pelanggan.Dalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan pelayana sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.Sedangkan melayani adalah membantu (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
(http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/21 maret 2010)
2.8. Pengertian Penduduk.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: a) Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk/21 maret 2010)
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
37
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di kelurahan sukahaji JL.H.Zakaria no.24 bandung,
dengan objek penelitian pada bagian kasi kemasyarakatan.
3.1.1. Sejarah Singkat Instansi
Pembentukan dan susunan Organisasi kecamatan dan kelurahan telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan susnan Organisasi kecamatan dan kelurahan di lingkungan
pemerintah kota bandung.
Kelurahan sukahaji ini didirikan sekitar pada tahun 1978-nan milik
pemerintah daerah.Dimana waktu berdirinya bangunan ini dikepalai oleh H.Maman
Abdurahman yang asalnya nama jalan bangunan ini adalah jalan babakan ciparay
lama dengan nama sebutan kantor lingkungan dan dikepalai oleh seorang kepala
lingkungan yaitu Atang Solihin.
3.1.2. Visi dan Misi Instansi
Visi kelurahan sukahaji adalah terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat yang bermartabat.
1.
Mengembangkan suasana dan situasi keamanan yang kondusif untuk aktivitas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
2.
Meningkatkan dan mengembangkan dalam mencakup pemberdayaan aparatur
pemerintah dan masyarakat serta dalam peningkatan partisipasi masyarakat
dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan
sosial untuk mewujudkan komitmen yang kuat dari seluruh pelaku
pembangunan.
3.1.3. Struktur Organisasi Instansi
[image:39.612.111.559.390.638.2]Berikut merupakan struktur organisasi pada kelurahan sukahaji:
Gambar 3.1. Struktur Organisasi kelurahan sukahaji
(Sumber: Dokumen dari kelurahan sukahaji)
L u r a h H .H a d ir m a n S .S o s
K p l .F u n g s i o n a l
S e k r e t a r is A b i B u d i U t a m a
K a s i - K a s i
P e m e r in t a h a n S u h a r n a
E k o n o m i ,P e m b a n g u n a n d a n L i n g k u n g a n H i d u p
A j a t S u d r a j a t
K e m a s y a r a k a t a n S u l a e m a n
3.1.4. Deskripsi Tugas
Untuk menjalankan tugasnya tersebut pemerintah memiliki kelompok yang
membantu dalam mencapai tujuan diatas supaya bekerja sesuai fungsinya.
1)
Lurah
A.
Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan walikota kepada lurah.
B.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1),
lurah mempunyai fungsi :
a.
Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan.
b.
Pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
c.
Pelayanan masyarakat.
d.
Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
e.
Pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan lingkungan
hidup.
f.
Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
2)
Sekretaris Lurah
A.
Sekretaris lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas lurah
di bidang kesekretariatan.
B.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretatis lurah mempunyai fungsi :
a.
Penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan kelurahan.
c.
Pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian.
d.
Pengkoordinasian kegiatan seksi di kelurahan.
e.
Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan kelurahan dengan instansi
Terkait.
f.
Pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan kelurahan.
3)
Seksi Pemerintahan.
A.
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
lurah di bidang Pemerintahan.
B.
Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud pada ayat (1) pasal ini,seksi
pemerintahan mempunyai fungsi :
a.
Penyusunana data dan bahan materi lingkup pemerintahan.
b.
Fasilitas penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun Tetangga (RT)
dan Rukun Warga (RW).
c.
Pengkoodinasian dan fasilitas kegiatan ketentraman dan ketertiban.
d.
Pembinaan Ketentraman dan ketertiban.
e.
Pengkoodinasian dan fasilitas kegiatan pemerintahan dengan Instansi
Terkait.
f.
Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.
4)
Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
A.
Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas lurah di bidang Ekonomi, Pembangunan
B.
Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a.
Penyususnan data dan materi bahan lingkup ekonomi, pembangunan
dan lingkungan hidup.
b.
Fasilitas pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah.
c.
Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan.
d.
Fasilitas pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan
fasilitas sosial.
e.
Fasilitas pemberdayaan masyrakat dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup.
f.
Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan dan
lingkungan hidup dengan Instansi Terkait.
g.
Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan
lingkungan hidup.
5)
Seksi Kemasyarakatan.
A.
Seksi Kemayarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
lurah di bidang Kemayarakatan.
B.
Untuk melaksanakan tugas pokok
C.
dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi Kemayarakatan mempunyai fungsi:
a.
Penyususnan data dan bahan materi lingkup kemasyarakatan.
b.
Inventarisasi potensi bidang kemayarakatan.
d.
Pembinaan terhadap lembaga kemayarakatan di tingkat kelurahan.
e.
Fasilitas pembinaan bidang keagamaan, ketahan keluarga, partisipasi
dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda.
f.
Pemberdayaan masyrakat dalam pencegahan dan penanggualangan
bencana.
g.
Inventarisasi dan fasilitas ketahan pangan.
h.
Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan bidang kemasyarakatan
dengan Instansi Terkait.
i.
Pelaporan pelaksanaan lingkup kemasyarakatan.
6)
Seksi Pelayanan
A.
Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas lurah
di bidang Pelayanan.
B.
Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Pelayanan mempunyai fungsi:
a.
Penyususnana data dan bahan materi lingkup pelayanan.
b.
Pelayanan data daninformasi kelurahan.
c.
Pelayanan administrasi kependudukan.
d.
Pelayanan administrasi umum lainnya.
e.
Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi
Terkait.
3.2. Metode Penelitian
Metodologi adalah kesatuan dari metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh semua
ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. sedang metode adalah suatu cara
teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. metodologi pengembangan sistem
berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, aturan-aturan, konsep-konsep
pekerjaan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu
sistem informasi.
3.2.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berdasarkan metode
deskriptif dan action. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif
dengan jenis penelitian studi kasus. metode deskriftif adalah suatu metoda dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,suatu sistem
pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.Dalam metode Deskriftif ini
akan menjawab pada rumusan masalah yang pertama yaitu Bagaimana sistem
pelayanan kependudukan yang sedang berjalan di kelurahan sukahaji.
Action atau tindakan merupakan penelitian dimana peneliti berupaya untuk
memecahkan masalah dunia nyata sambil mengkaji pengalaman-pengalaman dalam
memecahkan masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk
mempelajari situasi yang ada saat ini dengan tujuan untuk memperbaikinya.
Penelitian tindakan dipelopori dalam bidang pendidikan, dimana perubahan besar
Metode ini juga telah diadopsi dalam sains informasi, dimana dampak perubahan
sebuah organisasi sering kali memerlukan waktu yang panjang.sedangkan dalam
metode action ini akan menjawab rumusan masalah yang kedua samapi keempat yaitu
Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kependudukan yang dapat
mengurangi masalah yang terjadi, Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan
kependudukan di kelurahan sukahaji dan Bagaimana implementasi sistem informasi
pelayanan kependudukan di kelurahan sukahaji.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ada 2 jenis data yaitu data primer dan sekunder. Dalam
metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi sebagai
sumber data primer dan teknik dokumentasi sebagai sumber data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau
responden penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer
dengan menggunakan teknik :
a)
Observasi
Pengamatan langsung atau observasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user. salah satu keuntungan
dari pengamatan langsung/observasi ini adalah bahwa sistem analis dapat lebih
mengenal lingkungan fisik seperti tata letak ruangan serta peralatan dan formulir yang
kendala-kendalanya.selain itu perlu diketahui bahwa teknik observasi ini merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
b)
Wawancara
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses pembangunan maupun
pengembangna sistem informasi adalah mengidentifikasi kebutuhan sistem, yang
merupakan kegiatan analisis umum dari situasi yang ada untuk dapat menemukan
maslaha yang nyata dan dalam waktu yang bersamaan menghubungkannya dengan
penyebab dari masalah –masalah tersebut.
Teknik wawacara adalah suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan
data, namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem analis untuk dapat
memanfaatkannya.Sebagai salah satu teknik pengumpulan data, teknik wawancara
akan dapat banyak membantu terutama untuk mendapatkan data mengenai bagaimana
cara masing-masing orang yang diwawancarai berfikir atau mengambil keputusan
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.dalam hal teknik pengumpulan data melalui
proses wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara dengan kepala
kepengurusan kelurahan yaitu dengan lurah dan dibantu oleh sekretaris lurah.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer,
merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data Sekunder dengan menggunakan teknik
a)
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini,
dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan
penelitian.penulis mendapatkan pengumpulan data dengan berbagai
dokumen-dokumen yang terkait dengan kependudukan. Adapun dokumen-dokumen-dokumen-dokumen yang dapat
digunakan dalam tahap analisis sistem yaitu:
a.
surat keterangan kelahiran,
b.
surat keterangan kematian,
c.
surat keterangan miskin,
d.
surat keterangan usaha,
e.
surat keterangan kelakuan baik,
f.
surat keterangan pindah,
g.
surat keterangan serbaguna, dan
h.
laporan penduduk.
b)
Study Pustaka
Tujuan dari studi pustaka adalah untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan
dalam proses pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada tahap ini
penulis mengumpulkan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada
3.2.3.Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem akan dijelaskan mengenai
metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis
pengembangan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur.
Pendekatan terstruktur (
structure approach
) dilengkapi dengan alat-alat dan
teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem
yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas. metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem terstruktur.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang kompleks
di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara,
fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi yang baik, tepat
waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya,dapat meninglkatkan
produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik serta bebas dari unsur kesalahan.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi menggunakan metode SDLC dengan proses
(System Development Life Cycle)berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan
utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam
tiga kegiatan utama, yaitu :
1)
Analysis
, Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat
keputusan. apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi
secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya,
perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan
identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencar solusinya dengan
profesional.kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah sebagai berikut.
a.
Deteksi masalah (
Problem Detection
)
b.
Penelitian/ investigasi awal (
Initial Investigation
)
c.
Analisa Kebutuhan sistem (
Requirement Analysis)
d.
Mensortir kebutuhan sistem (
Generation of System Alternatives
)
e.
Memilih sistem yang baik (
Selection of Proper System
)
2)
Design
,Tahapan perancangan (
Design
) memiliki tujuan untuk mendesign sistem
baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. kegiatan yang dilakukan
dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan output, input dan file.
a.
Perancangan keluaran, Perancangan keluaran bertujuan menetukan
keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. keluaran-keluaran tersebut berupa
b.
Perancangan masukan, Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data
masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. data-data masukan
tersebut dapat berupa formulir-formulir, faktur, dan lain-lain ynag berfungsi
memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahan ini perlu juga
diteentukan format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem.
c.
Perancangan file, Perancangan file masuk dalam bagian perancangan basis data,
yang diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas (bisa dengan
menggunakan ERD chen atau versi James Martin). Setelah itu melakukan uji
normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai ke bentuk normalisasi
ke-3 (ke-3-NF). seluruh file yang telah lulus uji normalisasi yang harus dibuatkan
spesifikasi datanya.
3)
Implementation
,Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk
melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya
dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu
mengimplementasikan sistem yang barutersebut ke dalam salah satu bahasa
pemograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga dijamin bahwa sistem yang baru
dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini
adalah pembuatan program dan test data, pelatihan dan penggantian sistem.
a.
Programming & Testing
, Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan
menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa indonesi tersruktur atau
bahasa inggris tertruktur. perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan
pembuatan algoritma, maka dibuatkanlah program aplikasi dengan menggunakan
salah satu bahasa pemrograman terpilih.
Program yang telah selesai dibuatkan secara modular tersebut perlu dilakukan
test data, dengan mengentri sejumlah data ke dalam program tersebut, dan dilihat
hasilnya, serta cara pemrosesan yang dilakukan oleh program yang baru dibuat
tersebut.
b.
Training, End user yang akan mengoperasikan sistem yang baru tersebut perlu
dilatih secara keseluruhan. Materi pelatihan bisa saja berupa keuntungan dan
kerugian sistem yang baru, tip dan trik menggunakan sistem aplikasi yang abru,
pengenalan sintaks dasar dari bahasa pemrograman yang digunakan dalam
aplikasi tersebut, dan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam sistem yang
baru.
c.
System Changeover
, Setelah seluruh sistem siap dioperasikan dan seluruh end
user selesai dilatih, maka pada tahap ini dilakukan pergantian sistem yang lama
dengan sistem yang baru. teknikpenggantiannya bisa secara perlahan/bertahap
atau secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan dalam mengembangan perangkat lunak sistem
informasi pelayanan kependudukan, digunakan metode siklus hidup pengembangan
perangkat lunak berupa prototype model. Prototyping adalah proses pengembangan
suatu prototip secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus
menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. proses membangun sistem ini yaitu
mencoba lagi dan meningkatkannya dan seterusnya sampai didapatkan sistem yang
lengkap disebut proses iteratif (iteratif process) dari pengembangan sistem.
Tahapan-tahapan
yang
dilakukan
didalam
pengembangan
sistem
menggunakan metode protipe adalah sebagai berikut ini :
1.
Identifikasikan kebutuhan pemakai yang paling mendasar.
Pembuat sistem dapat mewancarai pemakai sistem tentang kebutuhan
pemakai sistem yang paling minimal terlebih dahulu. Proses ini sama dengan proses
analisis di pengembangan sistem model SDLC.
2.
Membangun prototip.
Prototip dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini dimungkinkan
karena pembuat sistem hanya membangun bagian yang paling mendasar dulu oleh
pemakai sistem.
3.
Menggunakan Prototip.
Pemakai sistem dianjurkan untuk menggunakan prototip sehingga dapat
menilai kekurangan-kekurangan dari prototip sehingga dapat memberikan masukan -
masukan kepada pembuat sistem.
4.
Merevisi dan meningkatkan prototip.
Pembuat sistem memperbaiki prototip berdasarkan keinginan dari pemakaian
sistem atau berdasarkan keinginan dari pemakai sistem atau berdasarkan
pengalamannya untuk membuat sistem sejenis yang baik. jika prototip belum
lengkap, maka proses iterasi diulang lagi dari nomer 3.
Kelima tahapan ini di dalam mengembangkan sistem dengan metode
prototyping dapat dilihat berikut ini.
Gambar 3.2.Tahapan Metode Prototype
(Sumber: Jogiyanto HM.2005.
Sistem Teknologi Informasi
.Andi. jogyakarta)
Kelebihan-kelebihan dan Kekurangan-kekurangan prototyping. Beberapa
kelebihan-kelebihan dari metode pengembangan sistem cara prototyping adalah
sebagai berikut ini.
1.
Jika sistem yang dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan
yang akan diambil manager merupakan keputusan yang harus dilakukan dengan
dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan yang akan diambil
manager merupakan keputusan yang harus dilakukan dengan berdasarkan pada
informasi yang diberikan sistem.
2.
Terjadi ketidakpastian rancangan dari sistem yang dapat berubah dengan
berjalan waktu disebabkan kebutuhan informasi pemakai sistem belum jelas.
dengan prototyping, sistem akan selalu ditingkatkan jika kebutuhan pemakai
dari waktu ke waktu mucul dan dibutuhkan.
3.
Prototyping mendorong partisipasi dan keterlibatan pemakai sistem dalam
pengembangan sistem karena sistem akan terus ditingkatkan dari hasil
saran-saran yang diberikan oleh pemakai sistem.
Disamping kelebihan-kelebihan dari prototyping, beberapa kelemahan juga
terjadi yaitu sebagai berikut ini.
1.
Kualitas sistem akan berkurang disebabkan sistem tidak dirancang secara
terintegerasi sehingga dapat menyebabkan integerasi basis data kurang baik dan
hubgungan satu bagian dengan bagian lain di sistem kurang terintegerasi.
2.
Dokumen dari sistem kurang baik dibandingkan dengan yang deiberikan SDLC
yang sudah terancang baik.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu yang digunakan dalama analisis dan perancangan sistem ini adalah
1)
Flow Map,
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi,
jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap
menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain
dalam pengoperasian.
Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
1.
Flow map digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2.
Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi
ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3.
Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4.
Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
5.
Lingkup dan range dari aktvitas yang sedangdigambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati.
6.
Gunakan symbol-simbol flowmap yang standar.
(http://mugi.or.id/blogs/yandi_tubagus/archive/2009/11/18/data-flow-diagram-dfd-dan-flowmap.aspx/28 april 2010)
2)
Diagram Kontek,
Menurut Al-Bahra(2005:64) Diagram konteks adalah diagram
yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
input ke sistem atau ouput dari sistem. ia akan memberi gambaran tentang
keseluruhan sistem.Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis
putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. tidak boleh ada store dalam
diagram konteks.
3)
Data Flow Diagram,
Menurut Al-Bahra(2005:64) Diagram aliran data/ data flow
diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke
modul yang lebih kecil. salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data
adalah memudahakan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengeryi sistem yang akan dikerjakan.
Data flow diagram ini adalah suatu network yang menggambarkan suatu
sistem automat/ komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang
penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling
berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. keuntungan dari DFD adalah
memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi
kemuf\dian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi),
sedangkan kekurangan dari DFD dalah tidak menunjukkan prose perulangan
(looping), proes keputusan dan proses perhitungan.
4)
Kamus Data,
Menurut Al-Bahra(2005:64) Kamus data berfungsi membantu
pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi detail dan mengorganisasi semua elemen
data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis
sistem mempunyai daras pengertian yang sama tentang masukan, keluaran,
Kamus data sering disebut juga dengan sistem adata dictionary adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan
sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data
yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pamakai sistem
.
5)
Perancangan Basis Data,
Menurut Al-Bahra(2005:129) Beberapa definisi basis
data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :
1.
Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar)
yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media
penyimpanan sekunder lainnya.
2.
Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat
”batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti
pencarian, peremajaan, penambahan dan penghapusan terhadap data)
3.
Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan banyak
’user’, dimana masing-masing ’user’ (baik menggunakan teknik pemrosesan
yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan
tugas dan fungsinya, dan ’user’ lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam
waktu yang bersamaan.
4.
Database adalah koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu
Perancangan basis data terdiri dari normalisasi, tabel relasi dan ER-D,berikut
penjelasannya
a.
Normalisasi
Menurut Al-Bahra (2005:169) Beberapa definisi normalisasi:
1)
Normalisasi adalah suatu prosesmemperbaiki/membangun dengan model data
relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data dan
logika.
2)
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke