• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI

FAJAR AZHARI

Abstrak

Kependudukan merupakan ilmu yang berhubungan dengan teknik pengumpulan, mencatat, dan mengolah data penduduk yang terdiri dari pengolahan data kelahiran, pengolahan data kematian, pengolahan penduduk pindah, pengolahan penduduk datang, dan kartu keluarga. Pengolahan data penduduk merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh kelurahan, dimana dalam melakukan pengolahan data kependudukan harus dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi ini

dibangun dengan menggunakan metodologi SDLC yang terdiri dari tahapan analisis, desain dengan

menggunakan Data Flow Diagram untuk perancangan model fungsional dan Entity Relationship

Diagram untuk menggambarkan model data, coding dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP

dan database MySQL, testing dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box serta maintenance

merupakan tahap akhir dari metodologi yang digunakan. Dengan dibangunnya sistem ini dapat mempermudah proses pengolahan data penduduk di tingkat kelurahan dan mempermudah dalam proses pelaporan ke tingkat kecamatan.

Kata Kunci : Sistem informasi, Kependudukan, kecamatan, Kelurahan, Black Box.

 

PENDAHULUAN

Kecamatan Balaraja merupakan suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib melaporkan mengenai data-data kependudukannya kepada kecamatan. Pengolahan data kependudukan yang dilakukan oleh kelurahan saat ini masih berjalan dengan manual dimana mesin tik dan buku catatan serbaguna merupakan alat utama dalam melakukan proses pengolahan data penduduk sehingga sering terjadi banyak kesalahan dalam melakukan proses pelaporan data penduduk tiap bulannya kepada

kecamatan. Selain itu, sistem pendistribusian laporan data kependudukan yang dilakukan oleh kelurahan sekarang ini masih berjalan dengan manual, dimana setiap kelurahan mengantarkan laporan tersebut dalam bentuk

hardcopy. Kemudian data dari masing-masing kelurahan akan di simpan dalam database kecamatan. Proses pendistribusian data yang sedang berjalan saat ini sering mendapat kendala karena belum adanya suatu aplikasi yang dapat mengirimkan data dari kelurahan ke kecamatan yang menyebabkan proses penyampaian laporan bulanan dari kantor

(2)

kelurahan ke kantor kecamatan tidak akurat. Berdasarkan dari masalah diatas, maka dibutuhkan sebuah Sistem informasi pengolahan data penduduk yang dapat menjembatani proses distribusi data dari kelurahan ke kecamatan sehingga memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pegawai kecamatan dalam melakukan update data tanpa harus menunggu laporan bulanan dari masing-masing kelurahan, mempermudah pegawai kelurahan dalam melakukan pengolahan dan pelaporan data sehingga dapat mempengaruhi optimalisasi proses kerja pegawai di Kelurahan dan Kecamatan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dihadapi adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk berbasis website di kecamatan Balaraja dan kelurahan Talagasari.

Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini, data yang akan diolah adalah :

1.Pendataan penduduk

2.Pendataan kelahiran

3.Pendataan kematian

4.Pendataan penduduk pindah

5.Pendataan penduduk datang

6.Pengolahan kartu keluarga

Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembangunan sistem ini

Adalah untuk merancang dan dan mengimplementasikan suatu sistem

pengolahan data penduduk berbasis web. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan sistem informasi tersebut adalah :

a. Mempercepat update data

kependudukan dari kelurahan ke kecamatan tanpa harus menunggu laporan bulanan dari tiap kelurahan.

b. Mempermudah petugas kelurahan

dalam melakukan pengolahan data penduduk dan dalam pembuatan laporan bulanan.

c. Mempermudah dalam perhitungan dan

pembuatan laporan penduduk lahir, penduduk meninggal, penduduk pindah dan penduduk datang.

Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penulisan

Tugas Akhir ini adalah metode System

Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah proses pengembangan system yang terdiri dari beberapa tahap kerja, dimana tiap tahapan mempunyai sifat dan karakteristik masing-masing.

Adapun tahap-tahap untuk pengembangan system ini, sebagai berikut :

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Teknik Observasi

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan panca indera. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan tanpa

(3)

melakukan kegiatan dari objek yang diteliti.

b. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap permasalahan yang diteliti.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang baik ditanyakan secara langsung maupun tidak langsung.

PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM BERJALAN

sistem yang sedang berjalan di kelurahan Talagasari. Berdasarkan hasil wawancara dengan lurah dan pegawai administrasi kelurahan Talagasari maka terdapat prosedur yang terlibat dalam sistem informasi yang akan dibangun, yaitu :

1. Pendataan Penduduk

2. Pendataan Kelahiran

3. Pendataan Kematian

4. Pendataan Penduduk Pindah

5. Pendataan Penduduk Datang

6. Pendataan Laporan

Workflow Pendataan Penduduk

Gambar Workflow Pendataan Penduduk

1. Penduduk melapor dan

mengambil formulir pendaftaran data penduduk kosong kepada pihak RT. Setelah formulir diisi lengkap, maka penduduk memberikan formulir tadi kepada kepala RT untuk ditandatangani.

2. Setelah formulir tersebut sampai

(4)

RT melakukan pengecekan kelengkapan pengisian formulir tersebut. Jika pengisian nya lengkap maka akan diarsipkan kedalam buku arsip RT dan apabila tidak lengkap akan dikembalikan lagi kepada penduduk yang bersangkutan.

3. Setelah diarsipkan oleh RT,

kemudian formulir tersebut diberikan kepada ketua RW untuk dicatat dan disimpan dalam arsip RW.

4. Setelah diarsipkan oleh RW,

maka formulir tersebut diberikan kepada pegawai kelurahan untuk diarsipkan oleh bagian administrasi kelurahan.

5. Setelah diarsipkan oleh bagian

administrasi kelurahan, maka formulir tersebut diberikan kepada kepala kelurahan untuk ditandatangai.

6. Formulir yang telah

ditandatangani oleh kepala kelurahan, diberikan kepada pegawai administrasi kelurahan untuk dibuat menjadi rangkap 3 yang salah satunya diberikan kepada bagian administrasi kelurahan untuk diarsipkan, lembar kedua diberikan kepada kecamatan dan lembar yang terakhir diberikan kepada penduduk yang bersangkutan.

Workflow Pendataan Kelahiran

Gambar Workflow Pendataan Kelahiran

1. Penduduk mengajukan surat pengantar

permohonan kelahiran kepada RT, setelah data-data kelahiran terisi lengkap maka diserahkan kembali kepada pihak RT beserta surat keterangan kelahiran dari rumah sakit/bidan

2. Apabila data formulir telah diisi

(5)

surat keterangan kelahiran dari rumah sakit atau bidan maka petugas RT akan mengarsipkan surat permohonan lahir tersebut kedalam arsip RT tetapi apabila tidak lengkap maka formulir tersebut akan dikembalikan lagi kepada penduduk untuk dilengkapi.

3. Surat pengantar permohonan yang

telah dikeluarkan RT tersebut diberikan kepada RW untuk diarsipkan dan ditandatangani oleh RW.

4. RW melakukan pengarsipan surat

pengantar permohonan kelahiran kedalam arsip RW kemudian memberikannya kepada pegawai administrasi kelurahan.

5. Pegawai administrasi kelurahan

melakukan pencatatan terhadap surat keterangan kelahiran yang baru berdasarkan surat pengantar dari RT/RW.

6. Pegawai administrasi kelurahan

mengeluarkan surat keterangan kelahiran yang baru kemudian diserahkan kepada lurah untuk ditandatangani.

7. Surat keterangan kelahiran yang telah

ditandatangani lurah akan dikembalikan lagi kepada pegawai bagian administrasi untuk dibuat menjadi rangkap 3. Dimana salah satu akan diberikan kepada penduduk yang mengajukan permohonan surat kelahiran, satu lagi akan diserahkan kebagian kecamatan dan satu lembar

terakhir akan menjadi arsip dikelurahan tersebut.

Workflow Pendataan Kematian

Gambar Workflow Pendataan Kematian

1. Penduduk mengajukan surat pengantar

permohonan pembuatan surat keterangan kematian kepada RT, setelah data-data kematian terisi lengkap maka diserahkan kembali kepada RT beserta surat keterangan kematian dari rumah sakit.

2. Apabila formulir telah diisi dengan

(6)

keterangan kematian dari rumah sakit/ahli maka petugas RT akan mengarsipkan surat permohonan keterangan kematian tersebut kedalam arsip RT.

3. Surat pengantar permohonan yang

telah dikeluarkan RT tersebut diberikan kepada RW untuk diarsipkan dan ditandatangani oleh RW.

4. RW melakukan pengarsipan surat

pengantar permohonan pembuatan surat keterangan kematian kedalam arsip RW kemudian memberikannya kepada pegawai administrasi kelurahan.

5. Pegawai administrasi kelurahan

melakukan pencatatan terhadap surat keterangan kematian yang baru berdasarkan surat pengantar dari RT/RW.

6. Pegawai kelurahan mengeluarkan

surat keterangan kematian yang baru kemudian diserahkan kepada lurah untuk ditandatangani. Surat keterangan kematian yang telah ditandatangani lurah akan dikembalikan lagi kepada pegawai bagian administrasi untuk dibuat menjadi rangkap 3. Dimana salah satu akan diberikan kepada penduduk yang mengajukan permohonan surat keterangan kematian, satu lagi akan diserahkan kebagian kecamatan dan satu lembar terakhir akan menjadi arsip dikelurahan tersebut.

Workflow Pendataan Penduduk Pindah

Gambar Workflow Pendataan Penduduk Pindah

1. Penduduk yang ingin pindah melapor

kepada ketua RT, kemudian RT akan memberikan formulir kosong untuk diisi oleh penduduk yang bersangkutan.

2. Setelah melakukan pengisian

(7)

tersebut kepada RT. Apabila pengisian lengkap dilakukan maka formulir tersebut akan dicatat dalam buku arsip RT tetapi apabila pengisian tidak lengkap maka formulir tersebut dikembalikan lagi kepada penduduk yang bersangkutan.

3. Setelah diarsipkan oleh RT, maka

surat tersebut diserahkan kepada RW untuk diarsipkan kembali.

4. Setelah diarsipkan di RW, maka

surat permohonan pindah tersebut di serahkan kepada pegawai administrasi kelurahan untuk diarsipkan.

5. Pegawai administrasi kelurahan

formulir yang telah diisi kemudian mencatat nya dalam buku arsip kelurahan dan kemudian pihak kelurahan mengeluarkan surat keterangan pindah yang baru dan melakukan pengisian.

6. Setelah formulir dilengkapi maka

pegawai administrasi kelurahan tersebut akan memberikan formulir tersebut kepada lurah untuk ditandangani.

7. Setelah ditandatangani, surat tersebut

diberikan lagi kepada pegawai administrasi kelurahan untuk dibuat menjadi rangkap 3. Lembar pertama untuk arsip dikelurahan, lembar kedua untuk kecamatan dan lembar yang terakhir untuk penduduk yang bersangkutan.

Pendataan Penduduk Datang

Gambar Workflow Pendataan Penduduk Datang

1. Penduduk yang datang ke suatu

tempat wajib melapor kepada RT apabila berencana ingin tinggal di tempat tersebut dalam waktu lama atau ingin mendapatkan izin tinggal menetap.

2. Penduduk mengambil formulir kosong

kebagian RT untuk diisi kemudian diserahkan kembali ke RT beserta

(8)

persyaratan yang lain seperti foto copy KK (kartu keluarga), foto copy KTP dan surat keterangan pindah dari daerah asal kemudian diserahkan kepada RT.

3. Petugas RT mengecek kelengkapan

data yang diberikan penduduk. Apabila lengkap maka petugas RT akan mengarsipkan data tersebut kedalam arsip RT, tetapi apabila tidak lengkap maka formulir dan persyaratan tersebut dikembalikan kepada penduduk untuk dilengkapi.

4. Petugas RT melaporkan data

penduduk pindah tersebut kepada RW, dan kemuadian RW mengarsipkannya kembali kedalam arsip RW.

5. Setelah dilaporkan kepada RT/RW

maka selanjutnya akan dilaporkan kepada pegawai administrasi kelurahan.

6. Pegawai administrasi kelurahan akan

mencatat data tersebut kedalam buku arsip dan formulir permohonan isi yang belum ditandatangani kepada lurah untuk ditandatangani.

7. Setelah ditandatangani oleh lurah

formulir itu dikembalikan kapada pagawai administrasi kelurahan untuk dijadikan menjadi rangkap 2. Salah satu dari arsip tersebut akan diarsipkan dikelurahan, kemudian diserahkan kepada penduduk yang bersangkutan untuk diarsipkan.

Pendataan Laporan

Gambar Workflow Laporan

1.

Data yang telah diarsipkan dalam

buku arsip akan diproses oleh pegawai administrasi menjadi format laporan bulanan dan dibuat menjadi rangkap 2 untuk ditandatangani oleh lurah.

2.

Laporan yang telah ditandatangani

oleh lurah akan diberikan kepada

3.

pegawai administrasi untuk diarsipkan

(9)

kelurahan dan rangkap kedua akan diserahkan kepada kantor kecamatan sebagai laporan wajib kependudukan setiap bulannya.

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah satu diagram model jaringan yang merupakan

representasi abstrak dalam pemodelan data

untuk merancangan database. Tujuan ERD

adalah untuk menunjukkan objek–objek data (entity) dan relationship yang ada pada proyek tersebut dengan penyajian yang mudah dimengerti, sehingga mempermudah

perancangan dan pengaksesan database.

Berikut diagram konteks Sistem Informasi Kependudukan

Gambar Diagram Konteks Sistem Informasi Kependudukan Hubungan yang terjadi antara Petugas

Pelayanan Kelurahan dengan sistem adalah Petugas Pelayanan Kelurahan melakukan input data kelahiran, data kematian, data penduduk datang, data penduduk pindah, dan data kk langsung diinput ke sistem kemudian sistem akan memberikan informasi tentang hasil data yang di input oleh Petugas Pelayanan Kelurahan. Setiap data yang masuk akan diproses oleh sistem dan disimpan sebagai rekaman data.

Sedangkan hubungan yang terjadi antara Petugas Administrasi Kelurahan dengan sistem adalah Petugas Pelayanan Administrasi melakukan input data penduduk, data user, dan data laporan langsung diinput ke sistem kemudian sistem akan memberikan informasi tentang hasil data yang di input oleh Petugas Administrasi Kelurahan. Setiap data yang masuk akan diproses oleh sistem dan disimpan sebagai rekaman data.

(10)

1.0 Login 2.0 Pendaftaran Penduduk 3.0 Kelahiran 4.0 Kematian 5.0 Penduduk Pindah 6.0 Penduduk Datang 7.0 Kartu Keluarga Petugas Pelayanan Kelurahan Petugas Administrasi Kelurahan Petugas Pelayanan Kecamatan Login Pendaftaran Penduduk Kelahiran Kematian Penduduk Datang Penduduk Datang Kartu Keluarga Info Login Data Info Login

Info Pendaftaran Penduduk Data Info Pendaftaran Penduduk

Info Kelahiran Data Info Kelahiran

Info Kematian

Data Info Kematian

Info Penduduk Pindah Data Info Penduduk Pindah

Info Penduduk datang Data Info Penduduk Datang

Info Kartu Keluarga Data Info Kartu Keluarga

Penduduk

Data Pendaftaran Penduduk

Data Kelahiran

Data Kematian

Data Peduduk Pindah

Data Peduduk Datang

Data Kartu Keluarga

8.0 P Laporan Laporan

Data Laporan

Info Data Laporan Lihat Data Info Lihat Data

Gambar Diagram Nol Sistem Informasi Kependudukan

(11)

Gambar ERD Sistem Informasi Kependudukan

IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi disebut juga dengan tahap penerapan. Tahap implementasi dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan sistem. Tahap implementasi sistem merupakan suatu tahapan yang menyatukan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu

sistem yang bekerja. GambarForm Login

Halaman login sebagai verifikasi bagi pengguna untuk masuk ke aplikasi secara keseluruhan dengan cara memasukan user ID

(12)

dan Password Jika user ID dan Password yang dimasukkan sesuai, maka akan tampil halaman selanjutnya. Namun bila user ID dan password tidak sesuai maka sistem otomatis akan menolak untuk melakukan langkah ke menu selanjutnya

Gambar Menu Tampilan Administrasi Kelurahan

Halaman Menu Administrasi berisi menu-menu yang dapat memanggil halaman lain. Halaman yang dapat di panggil antara lain : halaman data penduduk, data user, laporan, dan keluar.

 

Gambar Menu Pelayanan Kelurahan Halaman Menu Pelayanan berisi menu-menu yang dapat memanggil halaman lain. Halaman yang dapat di panggil antara lain : halaman kelahiran, kematian, penduduk pindah, penduduk datang, kartu keluarga, dan keluar.

Kesimpulan

1.

Aplikasi sistem informasi pengolahan data

penduduk yang dibangun dapat memudahkan proses pengolahan data

penduduk dikelurahan dan mempermudah proses pembuatan dan penyampaian laporan ke kecamatan.

2.

Aplikasi ini dapat menghemat waktu dan

meningkatkan kinerja dalam mengolah data penduduk serta dapat menghasilkan laporan rekomendasi yang diinginkan dengan tepat waktu.

3.

Tampilan aplikasi ini di rancang dengan

konsep Interface User Friendly, yang di

maksudkan agar memudahkan penggunaan aplikasi ini dalam pengolahan data penduduk.

Saran

Aplikasi sistem informasi pengolahan data penduduk masih dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih memuaskan dalam melakukan pengolahan sistem informasi kependudukan sehingga mendapatkan kinerja sistem yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan yang dapat dilakukan :

1. Sistem informasi pengolahan data

penduduk dikelurahan Talagasari dan kecamatan Balaraja dikembangkan menjadi sistem informasi terdistribusi.

2. Sisem informasi kependudukan yang akan

3. dibangun selanjutnya dapat dimulai

dari sistem informasi yang mampu menjembatani pengolahan data kependudukan dari tingkat RT ke tingkat kelurahan/kecamatan karena proses awal pengolahan data penduduk dimulai dari tingkat rt

(13)

DAFTAR PUSTAKA

[Nugroho 2009] Bunafit Nugroho,

2009. “Pemrograman Dasar PHP Dan MY SQL” Nugroho 2009.

[Nugroho 2008] Bunafit Nugroho,

2008. “Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySql dengan Dreamweaver” [Jogiyanto 2005] Jogiyanto, H. M. 2005. “Analisis dan Desain” Andi Yogyakarta, 2005.

[Raghu 2003] Raghu Ramakrishnan

dan Johanes Gehrke,

2003 “Sistem Manajemen Basis Data” Raghu 2003.

[Abdul Kadir 2003] Abdul Kadir , 2003

"Pengenalan Sistem Informasi” Andi Yogyakarta, 2003.

[Bambang 2004] Bambang Harianto,

2004 “Sistem Manajemen Basis Data” 2004

UUD 1945 NO 23 TAHUN 2006, Tentang

Administrasi Kependudukan

Gambar

Gambar Workflow Pendataan Penduduk
Gambar Workflow Pendataan Kelahiran
Gambar Workflow Pendataan Penduduk
Gambar Workflow Pendataan Penduduk
+6

Referensi

Dokumen terkait

Adapun akad yang dapat digunakan adalah akad wadi’ah yad adh-dhamanah yang dinilai lebih tepat untuk diterapkan pada program simpanan di Bank Sampah Manfa’at

Karena himpunan akar persamaan karakteristik dari  -sistem termuat pada himpunan akar persamaan karakteristik sistem (1), maka terdapat akar persamaan karakteristik

kuanti ntitas tas.. Perhatikan bah?a ruas kanannya sama dengan !7 T$. Persamaan yang Perhatikan bah?a ruas kanannya sama dengan !7 T$. Persamaan itu mula-mula diusulkan oleh

Khalili juga menjelaskan bahwa salah satu faktor risiko yang menyebabkan pasien diare dirawat di rumah sakit di negara berkembang adalah tingkat pendidikan dan tingkat

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri,

Persepsi keluarga terhadap tindakan apa saja yang dilakukan keluarga pada saat mengetahui status HIV nya, pada umum nya semua informan keluarga menjawab dapat melakukan tindakan apa

Pada proses segmentasi metode yang digunakan yaitu Otsu thresholding dan deteksi tepi sobel, sehingga dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan metode Otsu thresholding

Di sisi lain, penguatan bursa saham Asia juga dipicu membaiknya laju nilai Rupee India setelah mengalami penurunan terdalam seiring dengan langkah bank sentralnya