DENTAL HEALTH EDUCATION : 1. Motivator
2. Educator 3. Instructor
KASUS
Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke Instalasi Periodonsia Rumah Sakit Gigi Dan Mulut USU dengan keluhan gusi sering berdarah jika menyikat gigi sejak lebih kurang 6 bulan belakangan ini serta adanya bau mulut yang menyebabkan pasien kurang percaya diri.
Pasien menyikat giginya 2 kali sehari yaitu pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur, menyikat gigi dengan pasta gigi Pepsodent, menyikat gigi maju mundur secara horizontal panjang-panjang. Pasien tidak pernah menggunakan obat kumur dan benang gigi.
1. Salam dan memperkenalkan diri kepada pasien 2. Menanyakan keluhan pasien sehingga datang ke drg.
3. Menanyakan riwayat penyikatan gigi
4. Melakukan pemeriksaan rongga mulut dengan terlebih dulu permisi kepada pasien a. Operator menyiapkan alat (tiga serangkai dan model)
b. Operator memakai alat pelindung diri berupa masker setelah itu sarung tangan
c. Operator melakukan pemeriksaan rongga mulut dengan menggunakan kaca mulut di tangan kanan dan sonde di tangan kiri dengan emnggunakan pemegangan modified pen grasp.
d. Kaca mulut diarahkan ke seluruh permukaan gigi dan gingiva mulai dari regio 1 sampai 4 daerah vestibular dan oral.
e. Melakukan pemeriksaan rongga mulut dengan terlebih dulu permisi kepada pasien f. Pasien biasanya diberikan cermin agar dapat melihat juga kondisi rongga mulutnya yang
diperiksa
5. Operator menjelaskan kondisi rongga mulut pasien, diagnosisnya, penyebabnya, kondisi apabila tidak dirawat dan perawatan yang harusnya dilakukan (motivator).
6. Operator mengajarkan cara menyikat gigi yang tepat dengan metode yang dinamakan metode bass (educator) yaitu :
a. Sikat gigi dipegang dengan tangan kanan dengan bulu sikat ditempatkan 45o dan bulu sikat masuk ke celah antara gigi dan gusi (sulkus). Kemudian sikat gigi digerakkan maju mundur pendek-pendek secara horizontal meliputi hanya 2 sampai tiga gigi dengan gerakan 10-20 kali kemudian disapukan/ diangkat ke atas.
Tujuannya :
- Membersihkan celah antara gigi dan gusi (sulkus) - Membersihkan celah antara gigi dan gigi (interdental)
b. Untuk daerah gigi taring (kaninus) sebelah depan/ vestibular, penyikatan gigi dibagi atas 2 tahap yatu : bagian gigi taring sebelah be;lakang disikat bersama gigi belakang dan bagian gigi taring sebelah depan disikat bersama gigi depan dengan metode tetap sama seperti yang disebutkan sebelumnya.
Tujuannya :
- Menghindarkan tercakupnya penonjolan / prominensia kaninus, karena daerah gigi taring sebelah depan akarnya cembung dan terletak di daerah sudut sehingga gusinya lebih tipis dan jika langsung dilakukan penyikatan maka cenderung akan menyebabkan turunnya gusi yang dapat menyebabkan keluhan ngilu dan keuhan estetik yaitu gigi terlihat memanjang akibat terbukanya akar gigi.
-
c. Untuk daerah gigi depan sebelah dalam (anterior bagian lingual) Ada 2 metode yang bisa dipilih yaitu :
- Metode horizontal apabila rahang besar dan sikat gigi kecil dan tetap dilakukan dengan teknik bas yang poin a
- Metode vertikall apabila rahang kecil sikat gigi besar dan tetap dilakukan dengan teknik bas yang poin a
Tujuannya :
- Membersihkan daerah sebelah dalam gigi depan secara optimal d. Untuk daerah dataran gigi (oklusasl)
- Dilakukan seperti kita menyikat gigi biasa yaitu sikat gigi ditempatkan didataran gigi digerakkan secara horizontal maju mundur pendek-pendek 10-20 kali dan agak sedikit ditekan.
Tujuannya :
- Membersihkan daerah ceruk dan tonjol gigi
Penyikatan gigi dimulai dari bagian depan rahang atas kanan searah jarumjam berakhir di rahang bawah kanan sebelah dalam.
7. Operator meminta pasien untuk mengulang kembali cara penyikatan gigi yang telah diajarkan tadi di model dan langsung di cermin tapi tanpa pasta gigi (instructor) dan melihat apakah tindakan penyikatan gigi yang dilakukan pasien sudah tepat.
KASUS
Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke Instalasi Periodonsia Rumah Sakit Gigi Dan Mulut USU dengan keluhan gusi sering berdarah jika menyikat gigi sejak lebih kurang 6 bulan belakangan ini serta adanya bau mulut yang menyebabkan pasien kurang percaya diri.
Pasien menyikat giginya 2 kali sehari yaitu pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur, menyikat gigi dengan pasta gigi Pepsodent, menyikat gigi maju mundur secara horizontal panjang-panjang. Pasien tidak pernah menggunakan obat kumur dan benang gigi.
Pada pemeriksaan rongga mulut pasien terlihat terdapat celah di antara gigi dan gingiva pasien sudah banyak yang turun dan terbuka dengan kondisi seperti di gambar :
Soal : Tentukan alat bantu tambahan penyikatan gigi yang dapat digunakan oleh pasien tersebut !
Setelah diterangkan cara penyikatan gigi , penggunaan sikat interdental dilakukan dengan cara memasukkan sikat tersebut ke sela antara gigi dan gigi kemudian menggerakkkan maju mundur sampai daerah tersebut bersih. Ini dilakukan di tiap-tiap gigi yang terbuka celahnya.
1.
Jawab : Alat bantu tambahan yang dapat digunakan oleh pasien tersebut adalah sikat interdental Penggunaan benang gigi ada 2 cara :
2. Jika benang giginya tidak menggunakan tangkai maka benang gigi dililitkan di jari telunjuk tangan kanan dan kiri kemudian benang gigi tersebut dimasukkan ke celah antara gigi dan gigi lalu digerakkan ke atas dan bawah sampai daerah tersebut bersih. Ini dilakukan pada tiap gigi.
3. Jika benang giginya menggunakan tangkai maka tangkai benang gigi dipegang dengan tangan kanan kemudian benang gigi tersebut dimasukkan ke celah antara gigi dan gigi lalu
digerakkan ke atas dan bawah sampai daerah tersebut bersih. Ini dilakukan pada tiap gigi.