• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PONDASI PPT

N/A
N/A
108. Febry Yansya

Academic year: 2024

Membagikan " DESAIN PONDASI PPT "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN PONDASI

Dosen Pengajar:

Ir. Nurnilam Oemiati, M.T.

Dewo Hariyanto, S.T.

Kelompok:1

1. RISKA SAFITRI (112021017) 2. TIRGA CAHYA PUTRA (112021020) 3. M.ALFI PRATAMA (112021023) 4. ANUGRAH JAGADHITA (112021023) 5. M. KALLAZI A.P (112021035) 6. ANGGI NOVENTA (112021036)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023

(2)

DESAIN PONDASI

PONDASI

PENGERTIAN

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.

(3)

faktor-faktor dalam pemilihan tipe pondasi terdapat juga Syarat-syarat umum dari pondasi yaitu :

1.Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi khususnya untuk pondasi telapak dan pondasi rakit.

2.Kedalaman harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.

3.Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.

4.Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat didalam tanah.

5.Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.

6.Metode pemasangan harus seekonomis mungkin.

7.Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen pondasi dan elemen bangunan atas.

8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.

(4)

1. Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal.

(misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).

Pemilihan Pondasi berdasarkan daya dukung tanah

:

2. Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya

adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.

3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya

adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

(5)

Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah :

1. Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).

2. Tanah sedang (2-5 kg/cm2)

3. Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)

4. Tanah amat lunak (0- 0,5 kg/cm2)

(6)

ANALISA DESAIN PONDASI

Sifat tanah yang variabel yang dikombinasikan dengan beban-beban yang tak

diperhitungkan sebelumnya atau gerakan tanah yang terjadi kemudian dapat menyebabkan penurunan-penurunan berlebihan masalah untuk mana perancang hanya sedikit

mempunyai kemampuan dalam pengendaliannya. Dengan kata lain, cara-cara

perancangan mutakhir yang berlaku, dapat sangat mengurangi kemungkinan (faktor

resiko) masalah pada penurunan-penurunan yang berlebihan, tetapi pada umumnya tidak menghasilkan proyek yang bebas resiko.

Perancangan yang baik itu memerlukan:

1. Penentuan maksud pembuatan bangunan, kemungkinan pemuatan umur pemakaian, jenis perangkaan,profil tanah, cara kontruksi, dan biaya kontruksi.

2. Penentuan kebutuhan-kebutuhan pemilik.

(7)

JENIS PONDASI

. Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.

1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah atas. Dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia. Disebut pondasi dangkal bila

kedalaman pondasi dari muka tanah adalah kurang atau sama dengan lebar pondasi (D ≤ B)

Dimensi pondasi dapat dihitung berdasarkan beban bangunan dan daya dukung tanah yang diijinkan.

�� =����� ��������

���� ������ �����

(8)

JENIS PONDASI

Berdasarkan bentuknya pondasi langsung/dangkal digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Pondasi Menerus

Dipasang di bawah seluruh Panjang dinding bangunan dengan dimensi sama besar. Pondasi ini dipakai dengan kedalaman 0,80 – 1,20 m dari permukaan tanah.

2. Pondasi Telapak atau Setempat

Dipakai pada kedalaman tanah lebih dari 1,20 m dari muka tanah dan dipasang di bawah kolom-kolom utama pendukung bangunan.

(9)

JENIS PONDASI

3. Pondasi Gabungan (Combined Footing)

Merupakan pondasi plat yang mendukung kolom lebih dari satu. Pondasi ini dipakai bila luas tanah unuk bangunan sangat terbatas, misal di kanan- kirinya sudah padat bangunan.

4. Pondasi Plat (Mat Foundation/Raff Footing)

Merupakan pondasi yang dibuat berupa plat tebal dengan perkuatan balok- balok dari beton bertulang kedap air, dipasang di bawah seluruh luas bangunan, dapat dimanfaatkan sebagai ruang basement di bawah tanah, untuk: gudang, ruang mesin, atau tempat parkir.

(10)

JENIS PONDASI

2. Pondasi Dalam (Deep Foundation)

Pondasi adalah jenis pondasi yang dipakai pada kedalaman lebih dari 6,00 meter dari permukaan tanah, dasar pondasi ini terletak cukup dalam dari permukaan tanah atas. Dikerjakan dengan peralatan berat dan tidak dapat dikerjakan oleh tenaga manusia. Disebut pondasi dalam apabila kedalaman

pondasi dari muka tanah adalah sama atau lebih besar dari lima kali lebar pondasi ( D ≥ 5B)

(11)

JENIS PONDASI

Pondasi dalam dibagi menjadi:

1. Pondasi Tiang Pancang

Berupa tiang dari kayu, baja, atau beton bertulang ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang di atasnya dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut: kepala tiang, Pur (Poer/Pile Cap). Pur ini nantinya akan menjadi tumpuan dari kolom-kolom, dan meneruskan beban kolom ke tiang-tiang di bawahnya.

Di bawah satu Pur umumnya terdapat dua atau lebih tiang dengan bentuk tampang bulat, segi delapan atau segi empat, diameter rata-rata antara 30 – 40cm

(12)

JENIS PONDASI

2. Pondasi Sumur Bor (Bored Pile/In Situ Pile)

Dengan member tanah lebih dahulu sampai kedalaman rencana, setelah itu diberi cor beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja sekeliling lobang untuk ikatan dengan tulangan kolom di atasnya.

Pada pondasi bor tidak dipakai pur, karena di bawah satu kolom hanya dibuat satu tiang bor dengan

diameter besar rata-rata 1 m atau lebih, jadi tulangan kolom dapat dimasukkan langsung ke dalam sumur bor dan dicor bersama- sama.

(13)

JENIS IRIGASI PADA LOKASI SURVEI PEMBEBANAN PONDASI

Pembebanan merupakan hal yang paling awal diperhitungkan dalam perencanaan dan analisis gedung.

Umumnya pembebanan pada struktur gedung dikelompokkan menjadi dua berdasarkan arah kerjanya yakni beban vertikal dan horizontal. Beban vertikal yang bekerja pada struktur gedung meliputi beban mati (D) dan beban hidup (L), sedangkan beban horizontal berupa beban angin serta beban gempa. Adapun penjelasan dari masing-masing pembebanan pondasi adalah sebagai berikut:

a. Beban Mati / Dead Load (DL)

Beban mati merupakan berat total bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading gedung dan komponen arsitektural dan struktural

lainnya serta peralatan yang terpasang termasuk berat keran. Tabel di bawah ini adalah macam-macam berat bahan bangunan dan komponen gedung menurut SNI 1727-1989.

(14)

PEMBEBANAN PONDASI

b. Beban Hidup / Live Load (LL)

Beban hidup adalah beban yang dihasilkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang bukan termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati. Besarnya beban hidup pada tiap lantai gedung ditentukan sesuai fungsi bangunan gedung yang telah disediakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(15)

KLASIFIKASI IRIGASI PADA LOKASI SURVEI

c. Beban Gempa / Earth Quake Load (E)

Beban gempa merupakan beban aksi lingkungan yang terjadi akibat adanya gaya lateral yang bekerja pada bangunan. Dalam hal pengaruh gempa terhadap struktur, maka beban gempa disini diartikan sebagai gaya-gaya dalam struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Analisa beban gempa pada pondasi dihitung berdasarkan SNI 1726:2012 mengenai Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Pada perencanaannya pondasi harus dapat menahan dan mengakomodasi goyangan yang terjadi pada struktur oleh pergerakan tanah.

(16)

DATA DARI NARASUMBER

Aliran irigasi ini berasal dari aliran Sungai Ogan.

Ukuran perpetak sawah yaitu 1-2 hektar dengan total keseluruhan 10 petak.

Jaringan irigasi terdiri atas 2 pintu air

Tidak ada permasalahan pada sawah ini, karna air mengalir dengan sangat baik.

Manfaat irigasi untuk memenuhi kebutuhan air pada petak sawah.

Selama satu tahun terjadi 2 kali panen Nama : Bpk. Ruslan

Umur : 60 tahun Pekerjaan : Petani

METODOLOGI DESAIN PONDASI

Pengertian Pondasi Menerus

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana

penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan

pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural.

Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya.Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah :

- Batu belah (batu kali/gunning) - Pasir pasang

- Semen PC (abu-abu)

(17)

KESIMPULAN

Adapun hasil pengamatan dari survei yang kami lakukan di dapatkan kesimpulan bahwa :

1. Jaringan irigasi ini termasuk jaringan irigasi pasang surut , 2. Aliran irigasi ini berasal dari aliran Sungai Musi

3. Ukuran perblok sawah berkisaran 246 H

4. Manfaat irigasi untuk memenuhi kebutuhan air pada petak sawah dan kebutuhan sehari-harian seperti mencuci pakaian dan mandi.

5. Panjang saluran irigasi : Primer berkisaran 14 km, Sekunder 4 km, dan Tersier 1 km.

METODE PONDASI MENERUS

Metode Pelaksanaan Pondasi Plat Strip / Batu Kali melalui beberapa tahap antara lain:

1. Persiapan

Rencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat penimbunan tanah hasil galian sementara, sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang

2. Pembuatan galian

(18)

METODE PONDASI MENERUS

- Siapkan alat-alat yang diperlukan.

- MenggaIi tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan - MenggaIi sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.

- Buang tanah sisa gaIian ke tempat yang telah ditentukan.

- Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana

3. Urugan pasir

a. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.

b. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper

c. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang direncanakan

(19)

METODE PONDASI MENERUS

4. Pasangan pondasi

a. Pasang patok baru untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.

b. Pasang bilah bantu datar pada kedua patok setinggi profil.

c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.

d. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat.

e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.

f. Cek ketegakan posisi profil dan ukuran - ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian juga peilnya.

(20)

METODE PONDASI MENERUS

5. Pasangan pondasi batu kali

a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.

c. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.

d. Susun batu-batu di atas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah- celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar-baru kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.

e. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

f. Sediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-keperluan lain.

g. Cor stek-stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya.

h. Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir sisi pondasi diurug kembali.

(21)

PERHITUNGAN PONDASI MENERUS

Rumus menghitung volume pondasi menerus

Volume pondasi = luas penampang x jumlah total panjang pondasi Luas penampang dari rumus di atas dapat dicari dengan rumah berikut:

Luas penampang = (lebar bagian atas pondasi + lebar bagian bawah pondasi) x tinggi pondasi / 2

(22)

KEUNTUNGAN PONDASI MENERUS

A. Risiko Kebocoran Lebih Kecil

rumah yang di bangun di atasnya memiliki risiko banjir atau kebocoran yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan

jenis pondasi lainnya. Ini tentunya bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dibandinkan dengan rumah yang dibangun pada jenis pondasi lain karena lebih rentan terhadap kebocoran gas, banjir dan juga jamur

B. Menguatkan dan Mempertahankan Masa Bangunan

Batu kali merupakan salah satu jenis pondasi yang awet dan kuat sehingga bangunan yang didirikan di atasnya juga bisa lebih tahan lama jika dibandingkan dengan menggunakan jenis pondasi lainnya meski tidak cocok digunakan untuk jenis pondasi rumah panggung.

C. Kebutuhan Anggaran Biaya Pembuatan yang Rendah

Sama seperti cara membangun pondasi rumah batu bata, batu kali yang biasanya dipakai untuk mendukung bangunan memiliki konstruksi yang sederhana dan juga berada pada lahan yang stabil. Ukuran kedalaman galian tanah yang sering

digunakan berkisar antara 50 sampai 80 cm dengan tambahan pasir dan semen. Mengingat bahan bahan baku yang digunakan untuk membuat pondasi batu kali ini tidak terlalu kompleks, maka biaya yang dibutuhkan untuk membangun pondasi batu kali ini juga tidak terlalu banyak atau lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis pondasi lainnya.

D. Waktu Pengerjaan Relatif Cepat

Kelebihan dari jenis jenis batu alam yang digunakan untuk bahan bangunan yakni pondasi batu kali berikutnya adalah waktu pengerjaan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pondasi lainnya. Pada prinsipnya, konstruksi pondasi batu kali hampir

sama dengan batu bata. Namun yang menjadi pembeda hanya dari materialnya saja. Pemasangan pondasi batu kali juga lebih cepat kering dibandingkan pondasi lainnya sehingga lebih cocok digunakan pada rencana pembangunan yang butuh efisiensi waktu yang tinggi.

(23)

KEUNTUNGAN PONDASI MENERUS

E. Mempunyai Konstruksi Lebih Sederhana

Kelebihan lain dari pondasi batu kali adalah konstruksinya yang sederhana dan pengerjaan pondasi juga bisa dilakukan langsung di tempat pembuatan. Dimulai dari penggalian tanah, pembuatan adukan perekat hingga penyusunan batu kali,

semuanya dilakukan dengan cara yang sederhana berbeda dengan pondasi lain yang jauh lebih rumit. Karena kemudahan dalam pembuatan pondasi batu kali, maka juga tidak dibutuhkan penggunaan bantuan alat alat berat dalam pembuatannya.

F. Menahan Goncangan Lebih Baik

Untuk mendukung proyek pembangunan rumah, batu kali biasanya akan dipakai pada ketinggian kurang dari 10 meter seperti untuk cara membangun rumah tahan gempa. Kemampuan batu kali yang bisa menahan beban berat tentu sangat diunggulkan dibandingkan pondasi yang lain hingga sekarang ini.

G.

E. Mempunyai Konstruksi Lebih Sederhana

Kelebihan lain dari pondasi batu kali adalah konstruksinya yang sederhana dan pengerjaan pondasi juga bisa dilakukan langsung di tempat pembuatan. Dimulai dari penggalian tanah, pembuatan adukan perekat hingga penyusunan batu kali,

semuanya dilakukan dengan cara yang sederhana berbeda dengan pondasi lain yang jauh lebih rumit. Karena kemudahan dalam pembuatan pondasi batu kali, maka juga tidak dibutuhkan penggunaan bantuan alat alat berat dalam pembuatannya.

F. Menahan Goncangan Lebih Baik

Untuk mendukung proyek pembangunan rumah, batu kali biasanya akan dipakai pada ketinggian kurang dari 10 meter seperti untuk cara membangun rumah tahan gempa. Kemampuan batu kali yang bisa menahan beban berat tentu sangat diunggulkan dibandingkan pondasi yang lain hingga sekarang ini.

G. Bisa Disesuaikan Dengan Lebar yang Diinginkan

Batu kali jenis batu belah sangat baik digunakan untuk pondasi menerus dan juga pondasi umpak atau tua sebab batu ini biasanya berasal dari letusan batu yang ikut keluar dari perut bumi pada saat terjadi letusan gunung dalam cara membangun rumah secara bertahap.

KEUNTUNGAN PONDASI MENERUS

(24)

KELEMAHAN PONDASI MENERUS

A. Menimbulkan Retakan

Pergeseran tanah, akar pohon invasif dan juga gempa bumi yang terjadi bisa menimbulkan masalah serius pada rumah yang dibangun di atas pondasi batu kali sehingga menjadi penyebab dinding rumah retak struktur. Setiap retakan yang terjadi pada pondasi akan menyebabkan masalah besar jangka panjang tang sering sulit atau mahal untuk diperbaiki.

B. Kurang Bisa Saling Mencengkeram

Kekurangan dari batu kali khususnya batu gunung adalah membuat batu kurang saling mencengkeram antara satu dengan lainnya ketika dipasang. Hal ini disebabkan karena batu kali merupakan kesatuan dari batu bulat yang dipakai untuk membuat pondasi lokasinya terpendam di dalam tanah dan bentuknya yang bulat serta bisa berlumut sehingga kurang melekat ketika digunakan.

Kekurangan Lainnya:

Selain beberapa kekurangan batu kali di atas, ada beberapa kekurangan lain yang bisa terjadi ketika menggunakan batu kali sebagai pondasi, seperti:

- Daya dukung tidak terlalu kuat meski layak digunakan untuk menahan beban bangunan sederhana.

- Tidak cocok digunakan untuk mendukung bangunan bertingkat.

- Hanya bisa diaplikasikan pada kondisi tanah di area pembangunan stabil.

- Tingkat ketahanan tidak terlalu baik khususnya jika sering terendam air.

(25)

LAMPIRAN KESIMPULAN

KESIMPULAN

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk

mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat

menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural.

(26)

Selesai sudah presentasi kami seperti hubungan kalian yang selesai sebelum dimulai. �

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan dengan pondasi telapak dan cakar ayam, maka disimpulkan bahwa jenis alternatif pondasi dangkal yang paling baik digunakan pada konstruksi tangki

Dari hasil perbandingan dengan pondasi telapak dan cakar ayam, maka disimpulkan bahwa jenis alternatif pondasi dangkal yang paling baik digunakan pada konstruksi tangki

Maka jenis pondasi yang tepat digunakan pada rusunawa adalah menggunakan sistem lajur dan titik dengan jenis pondasi batu kali, foot plate (untuk kedalaman 1-2m) dan sumuran

Dalam masyarakat kita, rata-rata mereka membangun rumah tinggal sederhana dengan menggunakan pondasi batu kali dan ada pula yang menggunakan pondasi foot plat, hal ini

Setelah mempelajari modul tentang menggambar detail pondasi batu kali dan foot plat, diharapkan para peserta diklat dapat menggambar rencana pondasi dengan

Tahap pertama adalah Galian Tanah pondasi untuk pasangan batu kali dengan dimensi sesuai shop drawing, pekerjaan galian dilakukan dengan tenaga mekanis,

Penggunaan Pondasi Tiang Bor Karena kedalaman dan diameter dari tiang bor dapat divariasi dengan mudah, maka jenis pondasi ini baik untuk beban ringan maupun untuk struktur berat

SATUAN DALAM VOLUME PEKERJAAN • M3 : untuk pasangan batu belah/kali, galian/urugan tanah, beton/beton bertlg • M2 : untuk pemasangan lantai keramik, plesteran, plafond,