• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PROJEK PADA TEMA KEBEKERJAAN

N/A
N/A
Andy Setiawan

Academic year: 2024

Membagikan "DESKRIPSI PROJEK PADA TEMA KEBEKERJAAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI PROJEK PADA TEMA KEBEKERJAAN - Deskripsi singkat projek

Projek pada tema kebekerjaan dimaksudkan untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik agar memahami ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan sesuai dengan program keahliannya.

- Ruang lingkup tema

Projek pada tema kebekerjaan ini meliputi : (1) Kenali Diri/Impian; (2) Bekali Diri/Penguatan Kompetensi; (3) Eksplorasi Potensi Lokal; (4) Kemampuan Komunikasi Efektif;(5) Kolaborasi dalam dunia kerja; (6) Kreativitas dan Proaktif; (7) Aktualisasi Diri; (8) Penerapan Komunikasi dalam Wawancara; (9) Personal Branding (Menuju Dunia Kerja);

(10).RencanaTindak Lanjut (RTL dan Change Project)

Setelah di kelas X telah di bahas tema 1-3 di sambung di kelas XI sebagian tema tentang kebekerjaan

- Relevansi projek untuk sekolah

Relevansi kegiatan pembelajaran utamanya menerapkan Project Based Learning dengan melibatkan peserta didik dalam kerja dan dalam melaksanakan projek sosial. Kompetensi yang didapat peserta didik dapat diimplementasikan pada penyelesaian permasalahan sekitar dengan memaksimalkan fungsi Ruang Praktik Siswa (Teaching Factory).

Peserta didik yang terlibat akan menjadi individu yang lebih efektif, peduli terhadap sesama, siap menghadapi tantangan, berjiwa pemimpin dan bertanggungjawab saat mereka berada di luar sekolah. Dengan kata lain kompetensi kejuruan yang didapat dari proses pembelajaran di SMK akan menempa peserta didik untuk Self-responsibility dan Responsibility to others.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi bidang kebekerjaan, peserta didik SMK diharapkan dapat mengikuti platform digital. Projek ini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik program

(2)

BAB I

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI EFEKTIF

Tujuan

Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif baik langsung maupun tidak langsung (verbal dan non verbal) untuk mendukung kemampuan kebekerjaannya.

Persiapan

Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang teknik komunikasi yang efektif sesuai dengan tuntunan kecakapan dunia kerja.

Pelaksanaan

1. Peserta didik dapat memahami pentingnya berkomunikasi.

2. Peserta didik mendapatkan kiat-kiat berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Peserta didik mendapatkan secara langsung metode komunikasi umum (public speaking).

Komunikasi adalah proses pertukaran atau pengiriman pesan, informasi, gagasan, atau perasaan antara individu atau kelompok menggunakan berbagai cara dan saluran. Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk mentransfer makna dari satu pihak kepada pihak lain, sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan benar.

Komunikasi melibatkan berbagai elemen, termasuk penyampaian pesan dalam bentuk kata- kata lisan atau tertulis, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan penggunaan simbol atau lambang lainnya. Proses komunikasi juga mencakup penerimaan pesan oleh pihak yang dituju, interpretasi pesan tersebut, serta respon atau tanggapan yang dihasilkan.

Komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu proses komunikasi langsung dan bermedia. Komunikasi langsung adalah proses komunikasi di mana komunikator menyampaikan pesan secara langsung bertatap muka dengan komunikan.Sedangkan proses komunikasi media atau komunikasi tidak langsung adalah proses komunikasi dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media untuk meneruskan pesan dari komunikator kepada komunikan.

Contoh komunikasi langsung adalah bercakap-cakap secara langsung saat rapat atau berbincang secara langsung dengan saudara saat pertemuan keluarga. Sedangkan contoh komunikasi tidak langsung seperti bercakap-cakap melalui telepon, mengirim pesan singkat melalui aplikasi, atau berkirim surat.

Dalam komunikasi, terdapat beberapa elemen penting:

1. Pesan: Informasi atau ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Pesan ini dapat berupa kata-kata, gambar, simbol, atau kombinasi dari semuanya.

2. Pengirim (Komunikator): Individu atau sumber yang menginisiasi proses komunikasi dengan menyampaikan pesan kepada pihak lain.

3. Penerima (Komunikan): Individu atau pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim. Penerima kemudian memproses pesan dan meresponsnya.

(3)

4. Saluran Komunikasi: Media atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Ini bisa berupa komunikasi lisan, tulisan, pesan elektronik, media sosial, dan banyak lagi.

5. Konteks: Konteks merujuk pada latar belakang atau situasi di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat mempengaruhi bagaimana pesan diartikan dan diterima.

6. Respon: Reaksi atau tanggapan yang dihasilkan oleh penerima setelah memproses pesan yang diterima.

7. Umpan Balik: Tanggapan atau informasi yang dikirim kembali kepada pengirim oleh penerima. Umpan balik membantu memastikan bahwa pesan telah dimengerti dengan benar.

8. Gangguan atau Noise: Faktor-faktor yang dapat mengganggu atau menghalangi proses komunikasi, seperti gangguan fisik, ketidakjelasan pesan, atau ketidakfokuskan pihak yang terlibat.

Komunikasi sangat penting dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam interaksi sosial, pendidikan, pekerjaan, dan hubungan antarindividu serta kelompok. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dapat mempengaruhi keberhasilan dalam berbagai bidang, serta membangun pemahaman dan kerjasama yang lebih baik di antara individu dan komunitas.

Pentingnya Membangun Komunikasi di Dunia Kerja

Selain digunakan sebagai proses bertukar informasi antara 2 orang atau lebih, komunikasi dapat membantu proses kerja terutama saat bekerja bersama tim. Tanpa kamu sadari, komunikasi juga dapat menjadi aset untuk dirimu sendiri lho! Oleh karena itu, perlu diketahui alasan kenapa membangun komunikasi menjadi penting terutama di dunia kerja.

Manfaat membangun komunikasi di tempat kerja

1. Membantu tim kamu bekerja lebih efektif dan mempermudah koordinasi, sehingga meningkatkan team building dan berdampak pada kinerja tim.

2. Di tempat kerja, karyawannya bisa berasal dari berbagai daerah dan memiliki budaya yang berbeda. Komunikasi menjadi sarana untuk bisa memahami dan menghargai perbedaan yang ada.

3. Komunikasi dapat digunakan untuk memahami karakter seseorang, sehingga kamu bisa lebih mengerti teman kerjamu, terhindar dari kesalahpaham, sekaligus sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik dalam pekerjaan.

4. Mengkomunikasikan keputusan yang akan dibuat untuk membantu membuat keputusan dengan mendengarkan pertimbangan dari anggota tim lainnya melalui komunikasi efektif.

5. Komunikasi yang terbangun dengan baik antara pimpinan dengan karyawan maupun sesama karyawan dapat meningkatkan motivasi seseorang menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.

Teknik Strategi Komunikasi

Menurut Arifin (1994), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam strategi komunikasi, yaitu:

(4)

1. Redundancy (Repetition). Teknik redundancy atau repetition adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan kepada khalayak.

Dengan teknik ini sekalian banyak manfaat yang dapat di tarik darinya. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru kontras dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak mengikat perhatian.

2. Canalizing. Teknik canalizing adalah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka harus dimulai dari memenuhi nilai-nilai dan standard kelompok dan masyarakat dan secara berangsur-angsur mengubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan tetapi bila hal ini kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut secara perlahan-lahan dipecahkan, sehingga anggota-anggota kelompok itu sudah tidak memiliki lagi hubungan yang ketat. Dengan demikian pengaruh kelompok akan menipis dan akhirnya akan hilang sama sekali. Dalam keadaan demikian itulah pesan-pesan akan mudah diterima oleh komunikan.

3. Informatif. Teknik informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan. Penerangan berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan data- data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Teknik informatif ini, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa keterangan, penerangan, berita dan sebagainya.

4. Persuasif. Teknik persuasif adalah mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya. Perlu diketahui, bahwa situasi mudah terkena sugesti ditentukan oleh kecakapan untuk mengsugestikan atau menyarankan sesuatu kepada komunikan (suggestivitas), dan mereka itu sendiri diliputi oleh keadaan mudah untuk menerima pengaruh (suggestibilitas).

5. Edukatif. Teknik edukatif merupakan salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang akan berisi pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Mendidik berarti memberikan sesuatu ide kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas fakta- fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenaran, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan.

6. Koersif. Teknik koersif adalah mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa.

Teknik koersif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah dan intimidasi-intimidasi. Untuk pelaksanaannya yang lebih lancar biasanya di belakangnya berdiri suatu kekuatan yang cukup tangguh.

Langkah-langkah Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi harus disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau sasaran. Menurut Arifin (1994), agar pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka komunikan perlu menentukan langkah-langkah strategi komunikasi, yaitu sebagai berikut:

a. Mengenal khalayak

Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metode dan

(5)

media. Untuk mempersamakan kepentingan tersebut maka komunikator harus mengerti dan memahami pola pikir (frame of reference) dan pengalaman lapangan (field of experience) khalayak secara tepat dan seksama. Hal pertama yang harus dimengerti dari khalayak adalah kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak seperti: 1) Pengetahuan khalayak mengenai pokok permasalahan, 2) Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan, dan 3) Pengetahuan khalayak terutama perbendaharaan kata yang digunakan. Kedua, pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma dalam kelompok itu berbeda, ketiga situasi kelompok di mana itu berada.

b. Menentukan tujuan

Tujuan komunikasi menentukan fokus strategi komunikasi yang akan digunakan. Adapun beberapa tujuan komunikasi yang baik antara lain yaitu:

1. Memberikan informasi merupakan interaksi komunikasi. Masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang telah diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.

2. Menolong orang lain, memberikan nasehat kepada orang lain dalam mencapai tujuan.

3. Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan atau status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam penyelesaian masalah atau membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.

4. Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima pesan.

c. Menyusun pesan

Model pilihan strategi melihat bagaimana komunikator memilih diantara berbagai strategi pesan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan model desain pesan memberikan perhatiannya pada bagaimana komunikator membangun pesan untuk mencapai tujuan. Proses tersebut kemudian menjadi langkah untuk menentukan strategi komunikasi dengan cara menyusun pesan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun pesan yaitu:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran.

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran , sehingga sama-sama dapat dimengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh suatu kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran pada saat digerakkan untuk memberi jawaban yang dikehendaki.

d. Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan

Dalam menciptakan efektivitas komunikasi, selain kemantapan isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka metode komunikasi akan turut mempengaruhi penyampaiannya pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif, pemilihan media memiliki peran penting. Terdapat

(6)

empat ciri pokok dalam komunikasi melalui media, terutama bagi media massa, yaitu:

bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis. Bersifat satu arah, artinya tidak ada reaksi antara para peserta komunikasi. Bersifat terbuka, artinya ditunjukkan kepada publik yang terbatas dan anonim dan mempunyai publik yang secara geografis terbesar.

D. Tugas

1. Menerapkan komunikasi verbal dalam memperkenalkan diri secara individual.

(7)

BAB II

PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM WAWANCARA

A. Tujuan

Peserta didik mampu menerapkan teknik berkomunikasi dalam menghadapi wawancara di dunia kerja.

B. Persiapan

Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang teknik wawancara yang efektif sesuai dengan tuntutan kecakapan dunia

kerja.

C. Pelaksanaan

1. Peserta didik dapat memahami pentingnya teknik wawancara.

2. Peserta didik dapat menunjukan potensi dirinya dalam konteks komunikasi melalui wawancara di dunia kerja.

3. Peserta didik dapat menerapkan metode wawancara yang sesuai dengan kebutuhan masing- masing bidang pekerjaan.

Komunikasi dalam Wawancara

Pengertian wawancara kerja – Seorang calon karyawan setelah mengajukan lamaran di sebuah perusahaan tentunya ada yang namanya tes wawancara kerja. Tahukah kamu apa itu wawancara kerja? Seperti apa yang dimaksud tes wawancara kerja? Nah pada pembahasan inilah kami akan menjelaskan tentang apa yang dimaksud wawancara kerja agar nantinya kamu tahu dan bisa menjelaskan definisi wawancara kerja atau arti wawancara kerja. Di sini selain menjelaskan tentang pengertian tes wawancara kerja juga kami jelaskan tahap tahap wawancara kerja, tujuan wawancara kerja, dan jenis wawancara kerja. Silahkan simak berikut ini penjelasannya.

Pengertian Wawancara Kerja

Wawancara atau yang disebut sebagai interview adalah sebuah percakapan yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui percakapan yang berupa pertanyaan yang diajukan oleh pihak pewawancara.

Wawancara kerja adalah suatu bentuk percakapan yang formal dan mendalam yang diadakan untuk mengevaluasi pelamar. Pewawancara akan mencari dari tiga pertanyaan dasar yaitu:

dapatkan pelamar mengerjakan pekerjaannya?; akankah pelamar mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan tepat?; dan bagaimana pelamar dibandingkan dengan pelamar lain yang dipertimbankan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.

(8)

Tahap Tahap Wawancara Kerja

Secara umum, tahap tahap interview kerja adalah terdiri atas lima bagian, yaitu: persiapan wawancara, pengarahan/ penciptaan hubungan, pertukaran informasi, terminasi, dan evaluasi.

Tujuan Wawancara Kerja

- Tujuan wawancara kerja adalah sebagai berikut ini:

- Untuk mengetahui kepribadian seorang pelamar.

- Untuk membantu perusahaan mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk diberikan penawaran kerja.

- Untuk mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.

- Untuk memperoleh informasi tambahan yang dibutuhkan bagi jabatan dan perusahaan.

Jenis Wawancara Kerja

Jenis jenis wawancara kerja adalah sebagai berikut ini:

Wawancara seleksi yaitu apabila kandidat atau pelamar menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang, maka perlu dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa pelamar yang paling terkualifikasi sehingga dapat lanjut ke tahap seleksi selanjutnya. Biasanya wawancara seleksi berlangsung cukup singkat antara 15 menit sampai 30 menit.

Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan oleh banyak recruiter agar lebih menghemat biaya, dan lebih efisien waktu. Karena itulah seorang pelamar harus siap dihubungi untuk sewaktu-waktu. Sebab recruiter seringkali tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk menentukan kapan waktu dirinya siap untuk diwawancarai lewat telepon.

berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam melakukan wawancara saat melamar pekerjaan:

1. Penelitian: Pelajari dengan baik perusahaan dan peran yang Anda lamar. Ketahui misi, visi, nilai-nilai, dan proyek-proyek terbaru dari perusahaan tersebut. Hal ini akan membantu Anda memberikan jawaban yang lebih relevan dan menunjukkan minat Anda yang tulus.

2. Persiapkan Pertanyaan: Selain menjawab pertanyaan wawancara, Anda juga harus siap dengan pertanyaan untuk pewawancara. Pertanyaan seperti tentang tanggung jawab pekerjaan, lingkungan kerja, dan peluang pengembangan karir dapat menunjukkan minat Anda yang mendalam terhadap perusahaan tersebut.

3. Kenali Posisi yang Dilamar: Pahami persyaratan posisi yang Anda lamar. Ketahui keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi yang diperlukan. Ini akan membantu Anda menunjukkan bagaimana Anda cocok untuk posisi tersebut.

4. Rangkuman Pengalaman: Siapkan ringkasan singkat tentang pengalaman, keterampilan, dan pencapaian Anda yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Gunakan contoh konkret untuk mendukung klaim Anda.

5. Ceritakan Tentang Diri Anda: Pewawancara juga ingin mengenal Anda sebagai pribadi. Siapkan cerita tentang perjalanan karir Anda, apa yang mendorong Anda, dan mengapa Anda tertarik pada bidang tersebut.

(9)

6. Komunikasi Efektif: Berbicara dengan jelas dan terstruktur. Hindari tanggapan yang terlalu panjang atau terlalu singkat. Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika Anda tidak mengerti pertanyaan.

7. Kemampuan Tim: Banyak pekerjaan melibatkan kerja dalam tim. Buktikan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik dalam lingkungan tim.

8. Tampilan dan Sikap: Berpakaian dengan rapi dan sesuai dengan budaya perusahaan.

Tunjukkan sikap yang positif, ramah, dan antusias selama wawancara.

9. Mengelola Ketegangan: Jika Anda merasa gugup, ini normal. Cobalah teknik relaksasi sebelum wawancara. Ingatlah bahwa pewawancara ingin melihat Anda berhasil.

10. Tanya tentang Langkah Selanjutnya: Tanyakan kepada pewawancara mengenai tahapan berikutnya dalam proses seleksi. Ini menunjukkan minat dan antusiasme Anda.

11. Ikuti Etika Wawancara: Jangan mengkritik perusahaan sebelumnya, jangan menyebutkan gaji atau tunjangan sebelum pewawancara membahasnya, dan hindari pertanyaan yang terlalu pribadi.

12. Ucapkan Terima Kasih: Setelah wawancara selesai, jangan lupa mengirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara sebagai tanda penghargaan Anda atas kesempatan yang diberikan.

Ingatlah bahwa wawancara adalah kesempatan untuk menjual diri Anda sebagai kandidat yang paling cocok untuk posisi tersebut. Persiapkan diri dengan baik dan berikan jawaban yang jujur dan relevan. Semoga berhasil dalam wawancara pekerjaan Anda!

D. Tugas

1. Bermain peran/roleplay teknik terbaik wawancara dunia kerja. Kemudian Praktikan di depan kelas. Pastikan Anda berlatih berkelompok , berulang-ulang. Sampai tidak merasa kaku, dan sudah terbiasa.

2. Sebutkan dan jawab 10 pertanyaan yang akan mungkin keluar dalam wawancara kerja?

3.

(10)

BAB III

PERSONAL BRANDING Tujuan

Peserta didik mampu meningkatkan personal branding menuju dunia kerja, melalui kiat-kiat yg akurat dan efektif. Persiapan Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang teknik personal branding yang efektif sesuai dengan tuntunan kecakapan dunia kerja.

Peserta didik akan dapat membangun image alias citra yang mereka inginkan lebih mudah dalam diri mereka dan dalam masyarkat

Pelaksanaan

1. Peserta didik dapat memahami pentingnya personal branding.

2. Peserta didik menjelaskan kiat-kiat melakukan personal branding baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Peserta didik menerapkan metode personal branding yang selaras dengan tuntutan dunia kerja.

Personal Branding: pentingnya membangun citra diri untuk karir yang lebih baik Bagi kaum milenial mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata personal branding. Personal branding menjadi aktivitas familiar setelah perkembangan dunia digital semakin pesat. Melalui platform media sosial, sekarang masyarakat dapat membangun image alias citra yang mereka inginkan lebih mudah. Jangan salah, personal branding sangat berpengaruh untuk jenjang karir kita kedepan lho. Lalu apa itu personal branding?

Pengertian Personal Branding

Personal branding adalah sebuah proses membentuk, menarik dan memelihara persepsi masyarakat berkaitan dengan aspek-aspek yang dimiliki seseorang seperti keahlian, prestasi, kepribadian atau nilai-nilai yang dibangun secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan menampilkan citra positif sehingga dapat berlanjut kepada kepercayaan dan loyalitas yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.

Adanya personal branding membuat orang lain dapat memandang seseorang dengan unik dan berbeda.Dengan personal brading, kita dapat menjelaskan 3W kepada seseorang:

- Tentang siapa kita (who are you)

- Apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya (what have you done) - Apa visi masa depan (what will you do)

(11)

Penjelasan Personal Branding Oleh Para Ahli secara lebih spesifik, berikut adalah pengertian personal branding dari para ahli :

-McNally dan Speak (2004:21) menjelaskan bahwa personal brand merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara di benak orang lain, yang memiliki tujuan akhir agar publik punya pandangan positif terhadapnya sehingga dapat berlanjut kepada kepercayaan dan loyalitas.

-Haroen (2014), menjelaskan personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang, seperti kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai dan bagaimana semua itu menciptakan persepsi positif dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.

-Menurut Montoya (2006), personal branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif. Menurut Wasesa (2011), personal branding adalah proses ketika orang menggunakan dirinya atau karirnya sebagai merek (brand). Personal branding merupakan seni untuk menarik dan menjaga persepsi publik secara aktif yang mana membangunnya bisa dari orang, nama, tanda, simbol atau desain yang dapat dijadikan pembeda dari kompetitornya.

-Menurut Parengkuan dan Becky (2014), personal brand adalah suatu kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalam mengingat seseorang.

Manfaat Personal Branding

Ada beberapa manfaat personal branding yang bisa kita dapatkan, diantaranya:

1. Meningkatkan kredibilitas dan rasa percaya diri

Personal branding yang anda bangun dapat secara nyata diimplementasikan secara nyatasehingga kredibilitas anda menjadi meningkat.Sebaiknya apa yang anda tampilkan di media sosial selaras dengan kehidupan nyata agar brand yang anda bangun secara personal tidak terlihat seperti dibuat-buat atau berbohong.Selain itu, tujuan personal branding adalah menunjukkan keunggulan anda yang menjadi ciri khas sehingga kepercayaan diri anda juga semakin meningkat.

2. Membantu memperluas koneksi

Era digital membuat kita tidak sulit untuk membangun koneksi secara luas. Memiliki personal brand yang kuat dapat membantu anda untuk memperluas dan membangun koneksi dengan orang-orang berbagai bidang. Hal tersebut juga dapat membantu anda bertemu dengan mentor yang pastinya dapat membantu kamu berkembang dalam dunia profesional.

3. Menunjukkan dan mengembangkan kemampuan

Personal branding yang dibangun seiring berjalannya waktu membantu anda menunjukkan dan mengembangkan kemampuan yang anda miliki. Kamu juga menjadi lebih fokus untuk bisa mengenali diri anda secara strategis.

4. Bernilai lebih tinggi

(12)

Kalau personal branding kamu sudah bersinar, nilai jual kamu pun ikut meroket. Artinya kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih tinggi karena kamu menjadi profesional.

5. Membedakan kamu dengan Kompetitor

Hanya mereka yang berwarna merah yang akan dipilih di lautan orang-orang berwarna hitam.

Personal branding adalah pembeda antara Anda dengan pesaing yang menawarkan hal yang sama. Mengapa klien harus memilih kamu? Nilai apa yang ada pada dirimu yang membuat kamu lebih unggul dibanding orang lain? Semakin berbeda kamu dengan pesaing dalam artian positif, semakin mudah kamu memenangkan persaingan di pasar. Atau jika kamu menawarkan jasa atau keahlian secara individu, kamu bisa menaikkan harga yang sesuai dengan brand yang sudah terbangun.

6. Meningkatkan Daya Jual

Kalau Anda sudah terkenal dan dianggap pakar, otomatis nilai jual kamu akan naik. Kamu akan dipercaya banyak orang, diundang orang-orang, diajak kerjasama, dan hal-hal positif lainnya. Karakteristik Personal Branding Ada tiga hal mendasar yang merupakan karakteristik yang harus diperhatikan dalam merancang personal brand yang kuat, yaitu memiliki ciri khas, relevan, dan konsisten. Personal branding yang dibangun apabila memiliki kekhasan atau khusus/berbeda, relevan, dan konsisten, maka orang lain atau publik akan cepat menangkap dan memahami personal brand tersebut. Karakteristik dijelaskan sebagai berikut:

a. Memiliki ciri khas

Adalah personal brand yang kuat menjelaskan sesuatu yang sangat spesifik yang merupakan cerminan dari ide-ide dan nilai-nilai dalam diri kamu yang membedakan dari oranglain.

Kekhasan ini dapat dipresentasikan dalam bentuk kualitas pribadi, tampilan fisik, atau keahlian.

b. Relevan

Merupakan personal brand yang berkaitan dengan karakter orang tersebut yang menjelaskan sesuatu yang dianggap penting atau dibutuhkan oleh masyarakat. Jika relevansi (keterikatan) tidak ada maka akan sulit terjadi penguatan mind masyarakat.

c. Konsisten

Yaitu upaya menjalankan personal brand secara terus menerus (konsisten) sehingga orang lain dapat mengidentifikasi personal brand tersebut dengan mudah dan jelas, sehingga terbentuk brand equity (keunggulan merek).

Cara Membangun Personal Branding 1.Tujuan Personal Branding

Sebelum membahas lebih jauh tentang personal branding, paling tidak kamu harus bisa menjawab pertanyaan esensial berikut kepada dirimu sendiri: Kamu harus menentukan “Apa tujuan Anda ingin dikenal orang” Tujuan personal branding harus bersifat jangka panjang, spesifik dan ambisius, seperti:

- Menjadi pembicara dari satu event disrupsi ekonomi ke event lain

(13)

- Menjadi figur yang menjadi referensi atau top of mind bidang yang berhubungan dengan profesi.

- Dikenal sebagai key opinion leader

- Dikenal tokoh politik yang cerdas dan baik hati.dan lain sebagainya.

Pada saat kamu membangun personal branding, kamu harus bisa melihat bagaimana orang kamu gemari menampilkan diri mereka secara online. Hal ini termasuk pelajari bagaimana ia menyampaikan idenya melalui tulisannya, videonya, hingga fotonya.

2. Riset Personal Branding

Selanjutnya kamu harus dapat menjawab pertanyaan “bagaimana kamu ingin dikenal oleh orang lain?”Apakah kamu ingin dikenal sebagai orang mudah dan yang cerdas? Cerdas dan humoris? Stylish dan humoris? Citra Diri adalah bagaimana kamu ingin dilihat orang lain.

Maka kamu harus dapat melakukan riset mengenai hal ini. Pahami unique selling point atau hal yang dapat membedakan kamu dengan publik figur lain. Hal yang paling penting adalah kamu harus menemukan atau mendapatkan sesuatu yang kamu kuasai atau yang kamu bisa tetapi orang lain tidak atau belum. Hal tersebut bisa menjadi “superpower” bagi dirimu.

3. Personal Brand Kamu

Jika sudah menentukan tujuan personal branding dan sudah melakukan riset seperti pada point 1 dan 2 diatas. Step berikutnya kamu dapat melangkah ke tahap menentukan personal brand. Apapun yang kamu lakukan menulis, fotografi, aktivitas sosial dan lain-lain, selalu ada ratusan hingga ribuan orang yang sama di luar sana melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan.

Tugas

1. Seperti apakah personal branding ? 2. Pentingkah citra diri dalam kehidupan ?

3. Mengapa personal branding sangat menentukan langkah kita ke depan?

4. Menganalisis strategi personal branding melalui kiat-kiat akurat dan efektif baik secara langsung dan tidak langsung.

(14)

BAB IV

KOLABORASI DI DUNIA KERJA

Tujuan Peserta didik mampu meningkatkan kemampuan berkolaborasi/kerjasama berbasis kebekerjaan sesuai jabatan. Persiapan Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang budaya kerja yang berlangsung di dunia kerja.

Pelaksanaan

1. Peserta didik mendapatkan informasi tentang jabatan dan struktur organisasi yang ada di dunia kerja.

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan makna kolaborasi jabatan yang ada di dunia kerja.

3. Peserta didik mampu memformulasi teknik kolaborasi dalam dunia kerja.

Struktur Organisasi: Definisi dan Cara Membangun yang Efektif

Jika Anda adalah seorang fresh graduate atau baru memiliki sedikit pengalaman kerja, mungkin akan bertanya-tanya mengenai struktur organisasi di dalam suatu perusahaan.

Beberapa pembaca mungkin menemukan kesulitan dalam mengoptimalkan tim dan organisasi Anda atau butuh untuk menciptakan struktur tim dan divisi baru.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi adalah sebuah sistem dimana pekerjaan dibagi menjadi kelompok-kelompok khusus untuk mencapai satu tujuan.

Kelompok-kelompok tersebut memiliki lapisan dengan peran yang berbeda dan saling berkesinambungan. Yang paling sering Anda dengar mungkin adalah jabatan-jabatan seperti Direktur, Manajer, Manajer Operasional, Manajer HRD, Supervisor, dsb.

Lalu Anda akan berpikir apakah di semua perusahaan sama? Kalau tidak, apa yang menjadi pembeda? Agar dapat mengoptimalkan tim dan organisasi Anda, dalam artikel kali ini, mari kita bahas struktur organisasi mulai dari pengertian hingga cara membuatnya. Pengertian, Fungsi, dan Peran Struktur Organisasi Perusahaan Sebelum masuk ke dalam contoh serta tips bagaimana membentuk struktur organisasi yang baik, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian serta fungsi dari adanya struktur organisasi yang jelas di dalam sebuah perusahaan.

Pengertian Struktur Organisasi

(15)

Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana setiap individu atau SDM yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.

Struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD, dengan adanya struktur organisasi, kita juga bisa mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya.

Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HR dalam menentukan jumlah gaji karyawan bersangkutan. Mengapa kita butuh struktur organisasi? -Menurut Drucker-

“Manajemen adalah tentang manusia. Fungsinya adalah untuk memungkinkan orang bekerja sama untuk mencapai hasil dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan kekuatan mereka dan membuat kelemahan mereka tidak relevan. “

Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan, sedangkan B sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja sama adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam sistem organisasi.

Fungsi dan Peran Struktur Organisasi

Apakah kehadiran struktur organisasi penting di dalam sebuah perusahaan? Jawabannya, ya, sangatlah penting.

Struktur organisasi yang tersusun sesuai karakteristik perusahaan akan sangat bermanfaat bagi jalannya operasional perusahaan. Bagi sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu fungsi dasar bagi sebuah manajemen untuk mencapai target, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan.

Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam perusahaan menjadi sangat penting, adalah karena berbagai perannya sebagai berikut:

Review Singkat: Peran Struktur Organisasi 1. Menjelaskan Tanggung Jawab Anggota 2. Menjelaskan Kedudukan Anggota 3. Memperjelas Jalur Hubungan Kerja 4. Memperjelas Uraian Tugas

1. Menjelaskan tanggung jawab setiap anggota organisasi/perusahaan

Setiap anggota suatu organisasi atau perusahaan tentunya harus bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan.

2. Menjelaskan kedudukan setiap anggota organisasi/perusahaan

Kejelasan mengenai kedudukan disini artinya setiap anggota atau seseorang yang ada di dalam struktur organisasi dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan.

Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada seseorang atau anggota.

(16)

3. Memperjelas jalur hubungan dalam melaksanakan pekerjaan

Artinya, semua orang dapat mengetahui batas tanggung jawab masing-masing personil, juga tahu kapan dan bagaimana cara berkolaborasi untuk memudahkan dalam mencapai tujuan atau kebutuhan.

4. Memperjelas uraian tugas

Uraian tugas yang jelas akan sangat membantu pihak atasan maupun pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan dan pengendalian. Selain itu, bagi bawahan juga dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas.

Keberadaan struktur perusahaan akan memperjelas pembagian tugas untuk masing-masing pemegang jabatan.

Rincian pembagian tugas dalam perusahaan tentu saja merupakan hal yang wajib dipahami oleh tim HRD. Hal ini menyangkut fungsi HR sebagai jembatan informasi antara perusahaan dengan seluruh karyawan. Dengan mengetahui pembagian tugas untuk setiap jabatan, artinya tim HR telah mengetahui seperti apa alur penyampaian informasi yang ideal dalam perusahaan tersebut.

2 Pentingnya Kolaborasi Dalam Dunia Kerja.

Tanpa kemampuan kolaborasi, kemungkinan besar kamu akan kesulitan dalam menjalani dunia kerja. Bagaimana tidak, di setiap proses yang kamu lalui pasti akan selalu melibatkan kemampuan tersebut. Misalnya, saat hendak menjalankan proyek dengan departemen lain. Di situ, skill kolaborasi memegang peran penting dalam menunjang pekerjaanmu. Lantas, apa sih pengertiannya? Seberapa penting kemampuan tersebut untuk dimiliki dalam dunia kerja?

Yuk, simak baik-baik!

Apa Itu Kemampuan Kolaborasi?

Dilansir dari The Balance Careers, kemampuan kolaborasi adalah kemampuan yang dapat membuatmu dapat bekerja sama dengan orang lain. Dengan kemampuan ini, kamu dapat mewujudkan tujuan bersama dengan orang lain, entah rekan kerja ataupun rekan bisnismu.

Menjaga komunikasi, menjadi pendengar yang aktif, saling menghormati satu sama lain, saling empati, merupakan sebagian dari jenis-jenis kemampuan ini. Secara umum, dalam dunia kerja, kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh karyawan. Jangan heran Yuk, simak baik-baik!

Apa Itu Kemampuan Kolaborasi?

Dilansir dari The Balance Careers, kemampuan kolaborasi adalah kemampuan yang dapat membuatmu dapat bekerja sama dengan orang lain. Dengan kemampuan ini, kamu dapat mewujudkan tujuan bersama dengan orang lain, entah rekan kerja ataupun rekan bisnismu.

Menjaga komunikasi, menjadi pendengar yang aktif, saling menghormati satu sama lain, saling empati, merupakan sebagian dari jenis-jenis kemampuan ini.

Secara umum, dalam dunia kerja, kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh karyawan.

Jangan heran apabila perusahaan mencari karyawan dengan kemampuan kerja sama tim yang baik.Pentingnya Kemampuan Kolaborasi dalam Kerja

(17)

1. Menyelesaikan masalah dengan cepat

Saat berkolaborasi, kamu akan berhadapan dengan banyak sekali orang yang profesional di bidangnya masing-masing. Menurut Indeed, dari hal tersebut akan menghasilkan beragam pikiran sehingga dapat menyelesaikan masalah dari berbagai perspektif.

Dengan hal tersebut, kemungkinan besar masalah akan terpecahkan dengan cepat. Sebagai contoh, tim marketing dan sales sedang menghadapi masalah terkait customer. Nah, dari situ diskusikan bersama mengenai jalan keluarnya. Setiap orang pasti memiliki solusi masing- masing. Setelah semuanya terkumpul, cari yang lebih masuk akal dan dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Cara ini tepat untuk dilakukan dalam mengidentifikasi sebuah masalah agar dapat mengetahui gambaran besar beserta solusinya.

2. Lebih mengenal diri sendiri

Kemampuan kolaborasi memungkinkan seseorang untuk lebih mengenal dirinya sendiri, mulai dari kelebihan dan kekurangannya. Saat sedang berkolaborasi dengan orang lain, secara tidak langsung kamu akan mengetahui apa keterampilan yang bisa ditonjolkan dan di bagian apa harus butuh bantuan dari orang lain. Di sisi lain, hal ini juga akan dirasakan oleh rekan kerjamu. Dengan demikian, kalian akan saling melengkapi satu sama lain dalam naungan kolaborasi.

3. Saling belajar satu sama lain

Salah satu alasan kenapa kemampuan ini sangat penting dalam dunia kerja adalah kamu dapat belajar bersama dengan rekan kerjamu. Setiap kali berkolaborasi, kamu akan mendapatkan pelajaran yang berharga dari masing-masing orang. Dengan suasana seperti ini, dipastikan produktivitas kerja dari setiap karyawan akan meningkat secara drastis.

Cara Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi

Nah, setelah mengetahui pengertian serta pentingnya kemampuan kolaborasi, kira-kira bagaimana caranya untuk meningkatkan skill tersebut?

1. Aktif mendengar

Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi adalah dengan aktif mendengar ide, saran, ataupun feedback yang dilontarkan oleh rekan kerja. Meskipun kamu memiliki gagasan tersendiri terkait proyek yang akan dijalankan, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan ide dari orang lain. Sebab, dari situ bisa jadi akan tercipta hasil yang brilian dari idemu dan ide rekan-rekan kerjamu.

2. Bersikap terbuka

Dikarenakan kolaborasi akan melibatkan banyak orang, bersikap terbuka merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan ini. Dalam hal ini, kamu harus terbuka dengan ide-ide yang keluar dari rekan kerjamu. Terima dengan baik, lalu sikapi dengan terbuka jika ada ide yang menurutmu kurang cocok untuk digunakan dalam suatu proyek.

3. Menjaga komunikasi

Menjaga komunikasi adalah hal yang penting dalam berkolaborasi. Saat ada sesuatu yang kurang jelas dalam suatu proyek, segera komunikasikan hal tersebut kepada rekan kerjamu.

(18)

Hal tersebut dilakukan guna mengurangi kesalahpahaman antara kamu dengan orang lain.

Jika hal ini dilakukan secara konsisten, tidak menutup kemungkinan skill kolaborasimu akan meningkat dari waktu ke waktu.

3.1.3 Langkah Kolaborasi Kerja Yang Efektif Dan Sukses

Kolaborasi sendiri berarti bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang sama. Jika kamu perhatikan, kolaborasi juga sering kali menjadi salah satu skill yang perusahaan cari saat merekrutseorang pegawai. Mengapa?

Pertama, kolaborasi dapat membuat karyawan saling membagi kemampuan yang mereka miliki dan memupuk relasi antar karyawan yang erat. Bahkan, jika kolaborasi berlangsung dengan baik, kolaborasi dapat meningkatkan tingkat engagement antar karyawan sehingga menjadi semakin loyal terhadap tim. Selain itu, kolaborasi juga akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Pasalnya, jika kolaborasi berlangsung efektif, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan juga semakin efektif, menciptakan produk perusahaan yang kompetitif dan kreatif. Selain itu, juga dapat menurunkan angka karyawan yang resign.

3 Skills yang dibutuhkan untuk berkolaborasi

Salah satu kemampuan untuk kolaborasi ada kecerdasan emosional. (Sumber: Pexels) Untuk membentuk kolaborasi kerja yang efektif, kamu membutuhkan kemampuan komunikasi, menghargai perbedaan dan kecerdasan emosional.

1. Kemampuan komunikasi

Saat berkolaborasi, kamu tidak boleh malu untuk mengungkapkan pendapatmu. Begitu juga sebaliknya, kamu juga harus mendengarkan pendapat orang lain dan menghargainya. Jika dilihat lebih detail, berikut kemampuan komunikasi yang perlu kamu miliki:

- Kemampuan mendengar. Bukan hanya mendengar, namun juga memahami apa yang mereka katakan,

- Komunikasi verbal - Komunikasi tertulis

- Kemampuan non-verbal. Kemampuan ini meliputi memahami bahasa tubuh, nada bicara.

2. Menghargai perbedaan

Saat berkolaborasi dalam dunia kerja, kamu pasti akan mengalami bekerjasama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan berkolaborasi dengan sesama orang Indonesia saja, kamu akan menemui berbagai suku, agama dan ras yang tentunya memiliki kebiasaan yang berbeda. Apalagi, jika kamu harus bekerja dengan tim yang berasal dari luar negeri. Mungkin saja, etos kerja mereka bahkan berbeda. Itu sebabnya, kemampuan mempelajari dan menghargai perbedaan sangat penting untuk dimiliki. Berbagai kemampuan menghargai perbedaan meliputi:

- Komunikasi terbuka.

- Fasilitasi diskusi grup.

- Peka terhadap etnis dan pandangan keagamaan.

- Membangun pemufakatan.

- Dapat mengumpulkan berbagai perspektif dari tim.

(19)

3. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional menjadi salah satu skills yang banyak dicari dan diperbincangkan saat ini. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi emosi dari dirimu sendiri dan juga memahami emosi yang ada pada orang lain. Saat berkolaborasi, kecerdasan emosional sangat penting. Karena, kamu dapat memahami dan tahu apa yang harus diperbuat jika keadaan salah seorang di tim kamu sedang tidak baik. Begitu juga jika kondisimu sedang tidak baik, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Berikut beberapa kemampuan yang termasuk kecerdasan emosional.

- Empati.

- Tidak mudah tersinggung.

- Memiliki energi yang positif.

- Sensitif terhadap perubahan mood di tim.

- Dapat memberikan motivasi jika ada yang membutuhkan.

Jenis-jenis kolaborasi

Pahami jenis-jenis kolaborasi berikut ini. (Sumber: Pexels)

Secara umum, kolaborasi terbagi menjadi dua jenis yaitu kolaborasi terbuka dan kolaborasi tertutup. Agar kamu lebih memahami perbedaannya, kamu dapat mempelajari tabel berikut:

Selain kolaborasi terbuka dan tertutup, kamu juga bisa mencoba berbagai tipe kolaborasi seperti;

- Kolaborasi lintas budaya: bekerjasama dengan pihak dari negara atau budaya yang berbeda. Kolaborasi ini bisa bermanfaat jika kamu ingin menyasar target market unik dan belum mengetahui pendekatan yang cocok.

- Kolaborasi lintas fungsi: berkolaborasi dengan berbagai fungsi di kantor misalnya untuk sebuah proyek. Kamu dapat bergabung dengan tim finance, IT, customer service, dan lain-lain.

- Kolaborasi virtual: seperti namanya, berkolaborasi secara virtual melalui Zoom, Google Drive atau Skype.

5 Langkah kolaborasi kerja yang efektif dan sukses

(20)

Meyakinkan partner kolaborasi adalah salah satu langkah yang harus ditempuh. (Sumber:

Pexels) Tentu, kamu sudah memahami pentingnya kolaborasi dalam tim dan apa saja kemampuan yang perlu dimiliki. Nah, supaya kolaborasi kerjamu berjalan dengan lancar, kamu bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini:

1. Menetapkan tujuan

Seperti yang sudah kamu pahami, kolaborasi adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi, sebelum memutuskan untuk berkolaborasi, pastikan kamu sudah menetapkan tujuan dan tim yang terlibat juga memahami tujuan tersebut.

2. Memilih antara kolaborasi terbuka atau tertutup

Setelah mengetahui perbedaan kolaborasi terbuka dan tertutup, kamu kemudian dapat memilih mana yang dibutuhkan saat ini. Jika kamu menginginkan banyak ide-ide baru, kolaborasi terbuka merupakan pilihan yang tepat. Kamu bahkan bisa melibatkan seluruh pegawai perusahaan misalnya ketika ingin mengumpulkan ide untuk desain produk terbaru dan membutuhkan ide yang out of the box namun tetap relevan.

Sebaliknya, jika kamu hanya memiliki isu spesifik yang perlu diselesaikan seperti menangani masalah penurunan angka kunjungan website. Kamu mungkin hanya perlu melibatkan pihak-pihak yang sudah paham untuk memberikan solusinya.

3. Libatkan orang yang tepat

Tahap kolaborasi ini sangat penting jika kamu memilih kolaborasi tertutup. Kamu harus memilih orang-orang dengan kemampuan spesifik dapat membantumu mencapai tujuan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa membagi peran dalam tim kolaborasi. Siapa yang akan bertindak sebagai pemimpin, pengumpul data dan lainlain. Pastikan setiap orang mendapatkan kesempatan yang adil, ya!

4. Meyakinkan orang untuk terlibat

Kamu mungkin akan menjumpai situasi saat seseorang enggan untuk ikut berkolaborasi dengan tim yang akan kamu buat. Mereka bisa saja ragu apakah kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk mereka atau jangan-jangan hanya menambah beban pekerjaan saja.

Nah, kamu perlu meyakinkan mereka untuk ikut dalam kolaborasi dengan memberikan benefit apa saja yang akan didapatkan. Misalnya, kesempatan untuk menjalin koneksi dengan pihak internasional, jenjang karier yang lebih cepat, mempelajari skills baru secara gratis dan lain-lain.

5. Mengedepankan sikap kolaboratif

Saat memutuskan berkolaborasi, kamu harus siap untuk bersifat kolaboratif sesuai dengan kemampuan kolaborasi yang telah disebutkan di atas. Kamu perlu memiliki kemampuan berbicara dan mendengar, menghargai perbedaan dan peka terhadap situasi.

Jika belum memiliki kesempatan berkolaborasi di perusahaan tempatmu bekerja saat ini, kamu bisa mendapatkannya di perusahaan baru. Daftar di EKRUT sekarang supaya kamu bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak baru dan mendapatkan karier yang lebih cerah.

LEMBAR KERJA REFLEKSI KEMAMPUAN Kolaborasi dalam Dunia Kerja

(21)

Tugas

1. Mendeskripsikan salah satu jabatan yang ada di dunia kerja (manajer, supervisor, office boy)

2. Peserta didik merumuskan pentingnya kolaborasi untuk keberhasilan pekerjaan/tugas.

3.Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama melalui aktiftas Peran Guru : Fasilitator Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Bernalar Kritis; Bergotong-royong; Kreatif;

Berkebhinekaan Global.

(22)

BAB V

KEARIFAN LOKAL

JUDUL TOPIK : “AKU BANGGA DENGAN BUDAYAKU”

1. Tujuan, alur dan target pencapaian a. Tujuan

 Tujuan umum pada proyek tema Kearifan Lokal adalah agar peserta didik dapat mempertahaankan warisan budaya yang ada di Jawa Barat dari kesenian musik, tari, kuliner, permainan tradisional, kepercayaan, hukum adat serta tempat wisata dengan sejarahnya.

 Tujuan khusus tiap proyek dapat dilihat pada setiap langkah.

b. Alur

Untuk alur kegiatan, terdiri dari; Tahap Pengenalan, Tahap Kontekstualisasi, Tahap Aksi, Tahap Refleksi.

c. Target Pencapaian

Melalui proyek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan secara spesifik 3 (tiga) dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni, Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong dan Kreatif

2. Tahapan

I. Tahap Pengenalan Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan budaya nasional

1. Pengantar Materi Mengenal

Budaya Sendiri 2. Menganalisis Budaya Lokal

II. Tahap Kontekstualisasi Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di Jawa Barat

3. Mengeksplorasi budaya lokal yang dituangkan dalam bentuk infografis 4. Melakukan kegiatan mencari kearifan lokal dalam bentuk permainan

III. Tahap Aksi Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya Jawa Barat

5. Mendiskusikan proyek yang akan di tampilkan pada akhir semester

6. Proses latihan

IV. Tahap Refleksi Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi

7. Presentasi Hasil Proyek Berupa Creative Board

(23)

3. Dimensi, Elemen Profil Pelajar Pancasila Dimensi Profil Pelajar

Pancasila

Elemen Aktivitas

terkait Berkebhinekaan Global a. Mendalami budaya dan identitas

budaya

b. Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya

c. Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya

1,2

Bergotong Royong a. Kerjasama

b. Berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama

c. Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok)

d. Koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)

5,6,7

Kreatif a. Menghasilkan gagasan yang orisinil dan

b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

5,6,7

4. (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi/

Elemen/

Sub elemen

Belum

berkembang

< 30%

Mulai berkembang 30 - <60%

Berkembang sesuai harapan 60 - <90%

Sudah melebihi harapan

>90%

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

Memahami keterhubungan antara satu ciptaan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya

Memahami konsep harmoni dan

mengidentifikasi adanya saling ketergantungan antara berbagai ciptaan Tuhan

Memahami konsep sebab- akibat di

antara berbagai ciptaan Tuhan dan

mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik

atau buruk,

langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta.

Mengidentifikasi masalah

lingkungan hidup di tempat ia

tinggal dan

melakukan langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk

menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang

(24)

ada di

lingkungannya.

Berkebhine kaan Global

Peserta didik belum bisa menerima perbedaan pendapat

sepenuhnya dari orang lain

Peserta didik bisa

menyebutkan satu

pemikiran/penda pat yang berbeda sebagai respons terhadap

pemikiran orang lain.

Peserta didik bisa menerima dan menyebutkan beberapa

pemikiran/pendap at yang berbeda sebagai respons terhadap

pemikiran orang lain.

Peserta didik bisa menerima

perbedaan

pendapat dan menjelaskan pemikiran dengan detail sebagai respons terhadap pemikiran orang lain.

Begotong royong

Peserta didik belum mampu beradaptasi dengan rekan dalam kelompok

Perserta didik mulai mampu beradptasi dengan rekan dalam kelompok

dan dapat

menyelesaikan tugasnya

Peserta didik sudah mamou berperan dan melkukan tugas yang

didelegasikan sertta mampu mengkomunikasi kan dengan baik

Peserta didik mampu

beradaptasi dengan cepat dalam kegiatan kelompok serta memapu

mengkomunikasi kan berbagai tantangan dan solusinya

Mandiri Peserta didik belum

sepenuhnya mampu memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas kelompok

Peserta didik sudah

memberikan beberapa kontribusi terhadap pelaksanaan tugas kelompok

Peserta didik telah banyak memberikan kontribusi terhadap

pelaksaan tugas kelompok

Peserta didik telah sepenuhnya memberikan kontribusi terhadap

pelaksanaan tugas kelompok

Bernalar

Kritis Pesrta didik belum mampu mengungkapkan /mengutaran pendapat/ide

Peserta didik mampu

mengutarakan sebuah

pendapat/gagasa n bagi kelompok

Pesrta didik bisa menerima

kritikan/saran dari orang lain dan menyebutkan beberapa

pemikiran

sebagai repons terhadap

pemikiran orang

Peserta didik bisa menerima dan menjelaskan pemikiran dengan detail sebagai repons terhadap pemikiran orang lain

Kreatif Peserta didik mempunyai satu ide yang dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada orang lain

Peserta didik mempunyai beberapa ide dapat

memberikan sumbangan pemikiran

kepada orang

Peserta didik mempunyai banyak ide dan bisa

mengembangkan satu ide dan melakukan usaha untuk

Peserta didik bisa mengembangkan ide yang berbeda sebagai terobosan dan

mewujudkannya menjadi nyata.

(25)

lain mewujudkannya menjadi nyata.

(26)

8. Materi bahan ajar Langkah ke-1

Judul : Pengantar Materi Mengenal Budaya Sendiri Persiapan :

1. Guru memeriksa kehadiran peserta didik

2. Guru mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan tentang Kearifan Lokal.

Pelaksanaan :

3. Doa dan Presensi

4. Peserta didik mengemukakan pengetahuannya tentang kearifan lokal.

5. Pemberian Assesmen Diagnostik :

https://bit.ly/AsesmenDiagnostikP5_KearifanLokal

6. Penugasan mencari informasi tentang kearifan Lokal di indonesia (pengertian, karakteristik, dan macam-macam kearifan lokal)

7. Penentuan Proyek akhir untuk di tampilkan

8. Kesimpulan dari assesmen diagnostik dan materi yang di cari oleh siswa.

Tugas Mandiri :

9. Peserta didik mengisi assesmen diagnostik

10.Peserta didik mempresentasikan hasil assesmen diagnostik

Tugas Mandiri :

1. Kemampuan analisis peluang dan potensi

usaha yang bersumber dari

potensi lokal, dari mulai perencanaan

usaha hingga pemasaran.

2. Meningkatkan kemampuan literasi

digital dalam mencari kearifan

lokal.

Contoh lembar kerja siswa untuk

mengeksplorasi kearifan lokal

(27)

Tugas Mandiri :

1. Menentukan kegiatan apa saja yang akan dipresentasikan.

2. Memebuat perencanaan proyek berupa makalah.

Contoh Lembar Refleksi Kemampuan Berkomunikasi Efektif

(28)

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk merumuskan program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, Secara khusus tujuan dari

Pada masa mendatang, secara umum Pemerintah memfokuskan pelaksanaan kebijakan untuk meningkatkan rasa percaya dan harmonisasi antarkelompok masyarakat melalui beberapa hal

tambahan yang dibutuhkan SOS Desa Taruna agar menjadi panti asuhan yang dapat meningkatkan kreativitas anak terlantar sehingga memiliki rasa percaya diri

Jika terdapat rasa saling percaya yang tinggi di suatu lingkungan kerja, karyawan yang bekerja di situ akan menjadi lebih terbuka satu terhadap yang lain, baik pada waktu

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model cooperative learning STAD untuk meningkatkan rasa percaya diri pada pembelajaran

Dengan adanya tindakan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi matematis

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner; institusional, dan

1) Membantu individu untuk mengembangkan potensi diri melalui kegiatan organisasi. 2) Menumbuh kembangkan potensi individu, rasa percaya diri dan mampu memecahkan masalah