• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Kematian Ibu & Determinan Kematian Perinatal

N/A
N/A
qeenantea qeen

Academic year: 2024

Membagikan "Determinan Kematian Ibu & Determinan Kematian Perinatal"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Determinan Kematian Ibu

&

Determinan Kematian

Perinatal

(2)

PENDAHULUAN

• Untuk memahami masalah angka kematian ibu dan bayi, sebagai pengantar perlu diketahui beberapa ukuran – ukuran epidemiologi terkait dengan mortalitas. Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian.

• Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :

1. Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait 2. Status penyakit

3. Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat (Bunuh diri,

Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

(3)

Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi antara lain :

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)

3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate) 4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortalaity Rate)

5. Angka Kematian Balita (Under Five Mortalaty Rate)

6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)

7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin (Fetal Death Rate) 8. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) 10.Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)

11.Case Fatality rate (CFR)

(4)

Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian ibu adalah: jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Tinggi rendahnya MMR / AKI berkaitan dengan :

• Sosial ekonomi

• Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas

• Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil

• Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

(5)

Definisi & Konsep AKI

Definisi AKI: banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per kelahiran hidup.

Konsep AKI: Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil

atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa

memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian

yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan

karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll.

(6)

Kegunaan AKI

Informasi mengenai tingginya AKI akan bermanfaat untuk

pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi,

terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang

aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program

peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,

penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi

kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam

menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk

mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat

kesehatan reproduksi.

(7)

Rumus AKI

(8)

Hubungan AKI dengan Indikator Kesehatan

• Seperti yang kita ketahui bersama bahwa AKI dijadikan sebagai salah satu indikator kesehatan karena angka inilah yang dapat menjelaskan bagaimana kondisi pelayanan prenatal (ANC) di suatu negara. selain itu AKI juga digunakan sebagai indikator kesehatan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

• Secara nasional Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia telah menurun dari 305 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup (Survei Penduduk Antar Sensus, 2015) menjadi 189 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup (Sensus Penduduk, 2020).

Hasil tersebut menunjukkan sebuah penurunan yang signifikan, bahkan jauh lebih rendah dari target di tahun 2022 yaitu 205 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup.

• Berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) tanggal 21 September 2021, tiga penyebab teratas kematian ibu adalah Eklamsi (37,1%), Perdarahan (27,3%), Infeksi (10,4%) dengan tempat/lokasi kematian tertingginya adalah di Rumah Sakit (84%).

(9)

Determinan Kematian Ibu

(10)

Determinan Proksi

• Berhubungan dengan kehamilan dan komplikasi yang terjadi selama kehamilan, antepartum, dan postpartum (seperti perdarahan, preeklamsia atau eklamsia, infeksi, partus lama, dan ruptur uterus).

• Pada determinan ini Didapatkan hasil bahwa perdarahan merupakan penyebab yang paling banyak. sedangkan infeksi, eklamsia, dan ruptur uterus memiliki frekuensi yang sama, dan penyebab yang paling sedikit adalah karena distosia.

• Komplikasi yang terjadi pada ibu juga dipengaruhi untuk faktor-faktor lain seperti umur, paritas, antenatal care, dan keterlambatan.

• Sebenarnya komplikasi yang terjadi dalam kehamilan, persalinan, ataupun nifas dapat dicegah dan kalau pun terjadi dapat ditangani dengan tepat agar tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Salah satu caranya adalah dengan deteksi dini dengan melakukan ANC teratur di fasilitas kesehatan

(11)

Determinan intermediate atau determinan antara

Faktor penentu yang berhubungan langsung dengan determinan proksi.

Determinan ini berupa status kesehatan ibu, status reproduksi, akses

ke tempat pelayanan kesehatan, perilaku perawatan kesehatan dan

penggunaan pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor lain yang tidak

diketahui atau tidak terduga. Lengkap meliputi status kesehatan ibu,

status reproduksi (usia, paritas, jarak kehamilan), akses ke tempat

pelayanan kesehatan, perilaku perawatan kesehatan dan penggunaan

pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau

tidak terduga.

(12)

Determinan intermediate atau determinan antara

Berdasarkan determinan intermediate, status gizi ibu mempengaruhi kejadian kematian maternal, usia ibu yang paling banyak mengalami kematian adalah usia berisiko (<20 tahun atau >35 tahun).

status multipara lebih banyak mengalami kematian, dengan kunjungan antenatal care yang buruk, serta keterlambatan mempengaruhi kematian maternal.

Ibu dengan usia dibawah 20 tahun secara fisik dan mental belum terlalu siap untuk mengalami kehamilan dan usia di atas 35 tahun sudah mendekati masa akhir usia reproduksi sehingga kondisi rahimnya sudah mulai rentan untuk mengalami kematian.

kuantitas antenatal care yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya kematian maternal. Dengan melakukan kunjungan antenatal minimal 4 kali pada saat kehamilan dapat menurunkan risiko terjadi kematian maternal. Karena dengan rutin melakukan kunjungan antenatal dapat mendeteksi jika ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan, sehingga dapat ditatalaksana secepatnya agar tidak menimbulkan komplikasi serius yang dapat menyebabkan kematian.

(13)

Determinan jauh atau kontekstual

Faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan

determinan proksi yang terdiri dari faktor sosio-kultural serta faktor ekonomi seperti status wanita dalam keluarga dan masyarakat,

status keluarga dalam masyarakat, serta status masyarakat.

Meskipun determinan kontekstual tidak secara langsung menyebabkan kematian maternal, akan tetapi juga perlu

dipertimbangkan dalam pelaksanaan penanganan kematian ibu.

(14)

Determinan jauh atau kontekstual

• Berdasarkan determinan kontekstual, status pekerjaan yang paling berpengaruh terhadap kematian ibu adalah pada ibu yang bekerja. Karena pada ibu yang bekerja akan mendapatkan tekanan fisik dan mental yang lebih besar.

• Berdasarkan status pendidikan, ibu dengan pendidikan rendah

lebih banyak mengalami kematian. Tingkat pendidikan yang

rendah menyebabkan pengetahuan ibu tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan juga akan rendah, serta berpengaruh

terhadap sosial ekonomi yang rendah juga. Sehingga

kemauan ibu untuk melakukan antenatal care akan berkurang.

(15)

Pentingnya pelayanan Prenatal dan

pengaruhnya terhadap hasil kehamilan.

Pelayanan prenatal sangat penting dan berpengaruh terhadap kelancaran proses kehamilan dan persalinan, pelayanan pre natal sangat berguna dalam mendeteksi tanda dan bahaya kehamilan, kegiatan ini bertujuan untuk :

• Promosi kesehatan selama kehamilan

• Skrining dan identifikasi ibu hamil berisiko tinggi untuk proses rujukan yang tepat

• Pantauan kesehatan selama hamil

• Pelayanan prenatal juga sangat diperlukan untuk deteksi anemia

dalam kehamilan untuk mengurangi resiko perdarahan.

(16)

Angka Kematian Bayi dan Anak

Definisi: banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun dalam jumlah kelahiran hidup tertentu dan pada waktu tertentu.

Konsep Dasar: Kematian bayi adalah kematian yang terjadi

antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia

tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan

kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya,

kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

(17)

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah

kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai

menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor

yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

(18)

Kegunaan AKB

• Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi berguna untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain.

• Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian suplemen Fe dan suntikan anti-tetanus.

• Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program- program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.

(19)

Determinan Kematian Bayi

1. Usia bayi

Usia bayi merupakan umur dimana anak memiliki risiko paling tinggi terjadi gangguan kesehatan, yang bisa berakibat fatal tanpa penanganan. Berbagai upaya dilakukan untuk menangani masalah kesehatan ini, diantaranya agar tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang menangani persalinan, serta menjamin tersedianya pelayanan.

2. Pemeriksaan ANC

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk layanan kesehatan dengan tujuan mengawasi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim untuk mencegah kesakitan dan kematian. Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin desa (polindes) dan pos pelayanan terpadu (posyandu).

3. Berat Badan Bayi

Berat badan lahir rendah pada bayi dibagi atas : 1) Berat lahir cukup yaitu bayi dengan berat lahir ≤ 2500 gram, 2) Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu bayi dengan berat badan lahir antara 1500 – 2500 gram, 3) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu bayi dengan berat badan lahir 1000 – 1500 gram, 4) Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) yaitu bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 gram.

(20)

Determinan Kematian Bayi

4. Jenis Kelamin Bayi

Jenis kelamin merupakan salah satu yang dapat memberikan perbedaan angka kejadian pada pria dan wanita. Karakteristik jenis kelamin mempunyai hubungan tersendiri yang cukup erat dengan sifat keterpaparan dan kerentanan terhadap penyakit tertentu.

5. Bayi Kembar

Kembar berisiko tinggi kematian bayi karena mereka dilahirkan dengan berat lahir rendah. Kelahiran kembar adalah salah satu faktor risiko kematian bayi, 6 kali lipat dibandingkan kelahiran tunggal. Kemungkinan peningkatan angka kelahiran kembar, dan risiko tinggi yang ditimbulkan, dapat berkontribusi negatif terhadap upaya untuk mengurangi kematian neonatal di Indonesia.

6. Umur Ibu

Usia ideal seorang wanita untuk menikah dan melahirkan adalah pada rentang umur 21 – 35 tahun. Ibu dengan usia ideal memiliki keterampilan yang lebih dalam mengurus bayi pada saat bayi lahir, dari pada ibu diluar usia ideal.

(21)

Determinan Kematian Bayi

7. Pendidikan Ibu

Tindakan seseorang dapat di pengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan yang berdasarkan pendidikan. Ibu dengan pendidikan lebih tinggi melakukan pemeriksaan setelah kehamilan, dibandingkan ibu yang tidak memiliki pendidikan. Manfaat pendidikan pada wanita sangat banyak, dan salah satu yang utama adalah menghasilkan anak yang lebih sehat.

8. Status Pekerjaan Ibu

Pekerjaan lebih banyak dilihat dari kemungkinan keterpaparan khusus dan tingkat/derajat keterpaparan tersebut serta besarnya resiko menurut sifat pekerjaan, lingkungan kerja, sifat sosio ekonomi karyawan pada pekerjaan tertentu dan situasi pekerjaan yang membuat stress.

9. Tempat Tinggal

Tempat tinggal dapat menunjukan terjadinya perbandingan kejadian penyakit dalam suatu daerah terutama pada daerah pedesaan dan perkotaan. Hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya perbedaan frekuensi penyakit dan kematian antara daerah pedesaan dan perkotaan karena perbedaan kepadatan penduduk dan komposisi umur penduduk, perbedaan pekerjaan dan kebiasaan hidup, konsep sehat dan sakit, perbedaan lingkungan hidup dan keadaan sanitasi penduduk.

(22)

Determinan Kematian Bayi

10. Indeks Kekayaan

Rumah tangga dengan status miskin lebih rendah dalam berupaya menggunakan tenaga kesehatan saat melahirkan, dibandingkan rumah tangga dengan status kaya.

11. Biaya Kesehatan

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam biaya kesehatan menyebabkan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat dan membayar transport untuk menuju fasilitas kesehtan. Banyak orang yang karena pertimbangan kurangnya atau tidak ada biaya kesehatan menyebabkan, mengabaikan untuk melakukan pemeriksaan dokter.

12. Akses Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat.

(23)

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

• Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

• Manfaat sebagai indikator yg sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat.

• Rumus :

(24)

Angka Kematian Bayi Baru

Lahir (Neonatal Mortality Rate)

• Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

• Manfaat NMR adalah untuk mengetahui :

a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal b) Program imunisasi

c) Pertolongan persalinan

d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.

• Rumus:

(25)

Angka Kematian Pasca- Neonatal (Postneonatal

Mortality Rate) • Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di Negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.

• Postneonatal Mortality Rate adalah : kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun.

• Rumus : 

(26)

Angka Kematian Balita

(Under Five Mortality Rate)

• Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.

• Manfaat : Untuk mengukur status kesehatan bayi

• Rumus :

(27)

Hubungan Angka Kematian Bayi dan Anak dengan indikator kesehatan

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu

indikator kesehatan, karena angka inilah yang

merepresentasikan kondisi perawatan bayi, neonatal dan

pasca neonatal dan merupakan tolok ukur program-

program pelayanan kesehatan neonatal sepeti imunisasi,

dll.

(28)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data SDKI 2012 untuk periode 2008-2012, diketahui bahwa kematian neonatal menjadi penyumbang utama kematian yang terjadi pada Bayi di Indonesia. Angka Kematian

Risiko kematian neonatal dini pada bayi yang dilahir- kan oleh ibu dengan komplikasi kehamilan atau persali- nan adalah 4,30 kali lebih besar (95% CI OR 2,48-7,46) daripada bayi

Tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan bayi yang rendah Beberapa faktor risiko lain yang mempengaruhi

Popu- lasi kasus dalam penelitian ini adalah semua bayi yang mengalami kematian perinatal yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang antara pe- riode bulan Januari s.d

Risiko kematian neonatal dini pada bayi yang dilahir- kan oleh ibu dengan komplikasi kehamilan atau persali- nan adalah 4,30 kali lebih besar (95% CI OR 2,48-7,46) daripada bayi

Distribusi kematian Neonatal berdasar faktor demografi ibu terlihat bahwa sebagian besar kematian neonatal baik neonatal dini maupun neonatal lanjut justru terjadi pada usia

Menurut McCarthy dan Maine dalam satu studi yang mengemukakan faktor-faktor risiko penyebab kematian ibu, yang dipublikasi dalam judul “A framework for analyzing the determinants

SERTIFIKAT PENYEBAB KEMATIAN PERINATAL Dibuat untuk bayi lahir mati dan lahir hidup kemudian meninggal dalam waktu 168 jam I minggu dari kelahiran.. jam dan kematian sebelum lahir