• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SATUAN PANJANG

N/A
N/A
Anwar Anas

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SATUAN PANJANG "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SATUAN PANJANG DI KELAS IV SD

N 040 HUTA GODANG MUDA KECAMATAN SIABU

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal dan mempunyai peranan penting bagi memajukan daya pikir manusia. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran pokok, mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Karena ilmu ini demikian penting, maka konsep dasar matematika yang diajarkan kepada seorang anak haruslah benar dan kuat.

Namun selama ini terbentuk kesan umum bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan juga menakutkan. Bahkan pelajaran matematika dianggap paling menyebalkan oleh anak sekolah. Padahal, tak sedikit pula siswa-siswa sekolah yang berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional karena kemahirannya dalam matematika.

Matematika identik dengan pengolahan angka, bilangan serta rumus-rumus yang banyak membuat para siswa malas untuk menghafalkan rumus. Dalam materi , kebanyakan siswa cepat sekali untuk menanggapi dan menghafal dengan mudah. Akan tetapi, setelah ia naik kelas dan mengulangnya kembali, satuan panjang yang dulu mereka hafal semuanya menjadi hilang, mungkin hanya tersisa sedikit yang masih mereka ingat.

Masalah lain yang sudah biasa kita dengar dan kita lihat adalah cara mengajar guru yang monoton dan tidak memakai media pembelajaran dalam jangka waktu yang lama, sehingga anak akan cepat merasa bosan di dalam kelas, juga tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dan menemukan hal yang baru, sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belum tercapai.

Pada proposal ini akan dibahas materi pelajaran kelas empat SD. Untuk itu dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan kesenjangan-kesenjangan akan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang aktif,

(2)

kreatif dan menyenangkan. Peneliti sangat berharap dengan adanya bantuan media tangga pintar akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi satuan sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tercapai.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa rendah

2. Hasil belajar matematika siswa rendah

3. Pembelajaran matematika masih berpusat pada guru 4. Pembelajaran masih bersifat konvensional

5. Penggunaan media pembelajaran kurang tepat.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas terlalu lebar, penulis akan membatasi sejauh mana permasalahan akan dibahas, diantaranya sebagai berikut :

1. Materi pelajaran dibatasi pada pokok bahasan, operasi hitung satuan panjang 2. Prestasi siswa dilihat dari ketuntasan belajar dan daya serap siswa.

D. Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan media tangga pintar dapat meningkatkan proses belajar matematika pada materi operasi hitungan satuan panjang pada siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu?.

2. Apakah penggunaan media tangga pintar dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi operasi hitungan satuan panjang pada siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu? .

E. Pemecahan Masalah

Beberapa alternatif tindakan yang akan dilakukan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut :

(3)

1. Penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika pada operasi hitungan satuan panjang pada siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu

2. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kelompok agar pada diri setiap anak didik memiliki rasa sosial yang tinggi.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan proses belajar matematika pada operasi hitung satuan panjang saat menggunakan media tangga pintar pada siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada operasi hitung satuan panjang saat menggunakan media tangga pintar pada siswa kelas IV SD N040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Siswa

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika dalam materi satuan panjang.

b. Siswa tidak merasa jenuh ketika belajar.

c. Siswa menjadi aktif dalam pebelajaran.

2. Bagi Guru

a. Guru menjadi tidak monoton dalam memilih media pembelajaran.

b. Guru menjadi bisa menentukan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.

c. Guru dapat mengembangakan diri secara profesional karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan atau perbaikan mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk berkembang pesat.

b. Nama baik sekolah tersebut akan lebih jelas terangkat.

c. Mampu bersaing sehat dengan sekolah-sekolah yang lain.

(4)

F. Anggapan Dasar

Matematika adalah ilmu yang membahas tentang simbol-simbol, dan memerlukan pemahaman yang kuat untuk memahami materi selanjutnya. Dalam membantu pembentukan pemahaman yang kuat diperlukan suatu teknik dalam proses pembelajaran. Teknik yang dapat dilakukan disini yaitu dengan cara belajar dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran.

Matematika adalah ilmu pasti. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi (perhitungan). Matematika adalah ilmu pengetahuan penalaran logis.

Berdasarkan nilai pendidikan Matematika, dalam paradigma baru pembelajaran di Sekolah Dasar, matematika harus disajikan dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat termotivasi untuk menyukai dan senang belajar Matematika.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan anggapan dasar di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan media tangga pintar dapat meningkatkan proses dan hasil belajar matematika pada operasi hitung satuan panjang di kelas IV.

H. Definisi Istilah

1. Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.

2. Tangga pintar merupakan alat bantu untuk mencari hasil hitung pada perhitungan satuan panjang.

3. Proses merupakan urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil.

4. Hasil belajar merupakan kemampuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu.

(5)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, bahkan momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika

a. Tujuan Pembelajaran Matematika

Pengembangan konsep dalam materi-materi matematika seyogianya tidak dibatasi oleh topik yang sedang dibahas saja, melainkan dikaitkan dengan topik-topik yang sesuai dengan bidang studi lain. Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman siswa tentang materi yang disajikan. Pemahaman siswa yang dimaksud tidak sekedar memahami tuntutan pembelajaran matematika, namun diharapkan pula muncul

“efek iringan” dari pembelajaran matematika tersebut.

Ketercapaian sasaran pembelajaran matematika akan tercapai manakala siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk belajar matematika. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar matematika kegiatan pengajaran perlu diubah menjadi kegiatan pembelajaran. Teknik mengajar yang baik harus diganti dengan teknik belajar yang baik.

(6)

Titik berat pemberian materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk belajar. Dengan kata lain guru harus berfungsi sebagai motivator dan fasilitator.

b. Media dalam Pembelajaran Matematika SD

Dalam pembelajaran matematika SD, agar bahan pengajaran yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat bantu pembelajaran yang disebut dengan media. Media adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dengan pembelajaran matematika. Peralatan yang akan digunakan dalam kelas dapat digunakan untuk mengerjakan sesuatu tugas, tempat menulis pelajaran, membuat grafik, menampilkan gambar atau tabel, memberikan penjelasan, mengamati dan mempelajari hasil perhitungan, menyelidiki suatu pola, dan berlatih soal-soal.

Garis besar jenis-jenis media sebagai berikut:

1) Papan Tulis 2) Papan Grafik 3) Papan Tempel 4) Media Cetak 5) Kalkulator 6) Komputer 7) Media Tayangan

2. Pengertian Belajar

Banyak orang berpendapat bahwa belajar itu adalah sesuatu kegiatan yang biasa dilaksanakan di sekolah atau yang berhubungan dengan sekolah. Hal itu memang ada benarnya, namun pengertian belajar tidak sesederhana itu. Banyak para ahli mendefinisikan belajar dengan berbeda-beda namun mengarah pada hal yang sama yaitu terjadinya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon.

Belajar adalah proses aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap suatu situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita berbicara tentang belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.

Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting tentang pengertian belajar, yaitu bahwa:

(7)

1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tingkah laku yang baik fisik maupun psikis;

2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman atau dengan kata lain belajar itu akan terjadi jika si subjek belajar itu melakukan atau mengalami sendiri.

Berdasarkan hal di atas, jelas bahwa belajar itu merupakan suatu perubahan yang dapat mengarah pada tingkah laku yang baik dari segi fisik maupun psikis yang terjadi karena adanya suatu proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang dilakukan secara berulang-ulang.

3. Pengertian Media

Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan media oleh guru dalam proses belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya. Kata

’’media’’ berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ’’medium’’, yang secara harfiah berarti ’’perantara atau pengantar’’. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.

Dengan demikian,anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pelajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.

Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencam paian tujuan secara efektif dan efisien.

(8)

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna pencapai tujuan pengajaran.

4. Hasil Belajar

Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran terdapat empat unsur, yaitu proses pembelajaran, tujuan-tujuan, metode, alat dan penilaian. Penilaian berfungsi untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Menurut Bloom hasil belajar dibagi 3 ranah, sebagai berikut.

a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yakni : pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yakni : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari 6 aspek yakni : gerakan refleks, keterampilan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interprestasi.

Pada pembelajaran matematika ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor menjadi fokus penilaian dalam penelitian ini.

5. Pengertian satuan panjang

Satuan panjang merupakan suatu satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran tinggi, panjang jarak suatu benda atau objek yang di ukur. Dalam tangga satuan panjang terdapat satuan panjang kilometer (km), hekto meter (hm), deka meter (dam), meter (m), desi meter (dm), senti meter (cm), milli meter (mm).

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini dilaksanakan pada April semester genap tahun ajaran 2020/2021. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseach). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang didalamnya dilakukan suatu tindakan dalam rangka pemecahan masalah penelitian yang terjadi didalam kelas dan bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran

C. Latar dan Subjek Penelitian

(10)

Penelitian ini dilaksanakan di SD N 040 Huta Godang Muda. Subjek yang diambil dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu dengan jumlah orang, terdiri dari 7 orang siswa laki-laki, dan 14 orang siswa perempuan. Latar belakang ekonomi siswa adalah dari kalangan yang beragam mulai dari kalangan menengah ke bawah. Siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu dipilih sebagai subjek penelitian karena pada saat peneliti melakukan observasi dan penelitian, siswa kelas IV masih mengalami kesulitan dalam memahami materi satuan panjang pada pembelajaran matematika. Sedangkan dalam KTSP salah satu kompetensi dasar yang tertera siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Sehingga dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan media tangga pintar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi satuan panjang dalam pembelajaran matematika.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang diguanakan dalam penelitianini adalah observasi, wawancara, lembar diskusi kelompok, catatan lapangan, dan hasil tes belajar siswa.

1. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemutusan perhatian terhadap suatu subjek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada siswa kelas IV SD N 040 Huta Godang Muda Kecamatan Siabu

2. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari siswa untuk mengetahui hambatan yang ditemui oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran matematika pada materi satuan panjang.

3. Tes Hasil Belajar

Tes dapat berupa seretetan pertanyaan, lembar kerja atau sejenisnya yang dapat dipergunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat dan kemampuan diri subjek penelitian.

Jenis tes yang di kunakan yaitu pretest dan evaluasi. Tes untuk mengukur pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkanya media pembelajaran pada materi satuan panjang dalam pembelajaran matematika.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan kegiatan mencatat seluruh kejadian penting atau hasil temuan peneliti selama kegiatan pembelajaran matematika materi tanah dengan

(11)

menggunakan media tangga pintar. Dalam catatan lapangan ini ditulis aktivitas siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran.

5. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa berisi langkah-langkah dalam melakukan kerja kelompok yang digunakan siswa untuk mendapatkan data kegiatan pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung.

E. Tehnik Analisis Data dan Pengolahan Data

Analisis data di fokuskan pada peningkatkan keaktifan siswa ketika proses belajar mengajar. Analisis produk siswa berupa laporan hasil eksperimen siswa ketika praktikum dan hasil diskusi berupa lembar jawaban dari LKS yang di kerjakan siswa. Serta bagaimana keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan menggunakan format penilaian ketika proses pembelajaran.

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Teknik Pengolahan Data Proses

Sumber data proses berupa hasil observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa terkait dengan kinerja guru dan aktivitas siswa. Data hasil observasi diolah dengan mencari kekurangan dan kelebihan dalam proses pelaksanaan tindakan. Sedangkan hasil wawancara dimaknai dan diinterprestasikan sehingga diperoleh hasil kesimpulan wawancara.

b) Teknik Pengolahan Data Hasil

Teknik pengolahan data hasil diperoleh dalam penilitan ini yaitu pengolahan nilai yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa diakhir proses pembelajaran.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

... (2011). Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Sumedang: STKIP Sebelas April Sumedang.

Hatimah, I. (2006). Penelitian Tindakan. Bandung: UPI PRESS.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud.

Sudjana, N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Media Tiga Dimesi untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep di siklus I dan II materi bangun ruang

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan media garis bilangan dapat meningkatkan kreativitas belajar

Skripsi dengan judul “Penggunaan Media Papan Berpaku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 03

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan penggunaan Media Sempoa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika perihal materi perkalian bilangan

Penerapan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Matematika Materi Pecahan (Penelitian Tindakan Kelas SDN 3 Cibodas

Telah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran quantum teaching untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada materi optik di MTs

Maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan media congklak dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi Operasi pecahan dengan media petak persegi satuan pada siswa kelas V MI Ma’arif