• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Program studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada

2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA REMAJA

Windy Friska1, Rufaida Nur F,S.Kep.,Ns.,M.Kep,''

1Mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Jln. Jaya Wijaya No. 11. Kadipiro, Surakarta

2Dosen D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Jln. Jaya Wijaya No. 11. Kadipiro, Surakarta

*Email: [email protected] Abstrak

Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19 tahun. masa remaja itu diasosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Dengan adanya penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan defisit pengetahuan akan bahayanya konsumsi narkoba dan perilaku kesehatan yang tidak sehat dan cenderung berisiko. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba. Tujuan studi kasus ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan usia remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian ini menggunakan penggabungan dua metode yaitu metode ceramah dan leaflet, sedangkan pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, serta studi dokumentasi. Hasil pengelolaan asuhan keperawatan selama empat kali kunjungan dengan hasil sebelum diberi penyuluhan benar 8,00 naik setelah diberi penyuluhan benar soal adalah 16,0 ,maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan responden setelah dilakukan penyuluhan kesehatan.

Kata kunci: penyuluhan, pengetahuan, bahaya narkoba.

(2)

PENDAHULUAN

Rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (BKKBN,2017).

Tugas perkembangan dengan anak remaja adalah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah mulai dewasa dan meningkat otonominya, mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan orang tua,hindari perdebatan,kecurigaan dan permusuhan, dan perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga (Friedman, 2010).

Tugas perkembangan dengan anak remaja adalah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah mulai dewasa dan meningkat otonominya, mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan orang tua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan, dan perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga (Friedman, 2010).

Prevalensi pada World drugh report (2018) di dunia sebesar 5,6 persen atau 275 juta orang dari usia 10-64 tahun, di indonesia penyalahgunaan narkoba sebanyak 3,476,115 orang yang rentang usianya antara 10-59 tahun, di ibukota Provinsi mencapai angka 2,29 juta, di jawa

tengah 1,8 sampai 1,9 persen penyalahgunaan narkoba dari 35 juta jiwa, sedangkan di Karanganyar terdapat 19,45 dari 5100 pelajar (BNN, 2017). Pada zaman yang modern ini, kasus tentang penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan terlarang pada remaja terus meningkat dari tahun ke tahun, penyebabnya karena pergaulan mereka yang kurang baik dan dapat berdampak pengaruh buruk pada anak-anak atau remaja. (Teguh P, 2018).

Narkoba tidak hanya berjenis obat- obatan saja. Tetapi hal yang membuat kecaduan dan efek halusinasi dapat dikatakan sebagai jenis narkoba, misalnya minuman beralkohol dapat dikatakan narkoba karena efeknya yang membuat keadaan seorang pemakai menjadi tidak normal (lemas) dan kadang tak sadarkan diri, dan rokok juga dikatakan sebagai narkoba karena kandungan didalamnya yang mengakibatkan ketergantungan.

Dengan adanya penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan defisit pengetahuan akan bahayanya konsumsi narkoba dan perilaku kesehatan yang tidak sehat dan cenderung berisiko. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba(Willis S, 2014).

Dengan adanya penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan defisit pengetahuan akan bahayanya konsumsi narkoba dan perilaku kesehatan yang tidak

(3)

sehat dan cenderung berisiko. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba (Tarigan, 2017).

METODE

Jenis penelitian ini adalah deskripsi dengan menggunakan pendektan metode studi kasus. Studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan keluarga usia remaja.

Subjek studi kasus adalah keluarga tahap perkembangan dengan anak usia remajayang mengalami kurangnya pengetahuan tentang bahaya narkoba.

Tempat penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada tanggal 17 Febuari sampai 29 Febuari 2020. Media yang digunakan untuk pendidikan kesehatan adalah leaflet. Etika studi kasus yang digunakan penulis yaitu informed consecent (persetujuan menjadi klien), anonimity (tanpa nama), confidentiality (kerahasiaan), beneficience (kemurahan hati atau nasihat), justice (keadilan), dan otonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tahapan proses keperawatan, maka langkah yang pertama yang harus dilakukan kepada klien adalah pengkajian, pengkajian merupakan

pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data klien, agar dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kesehatan baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. (Dermawan,2012). Dan pengkajian juga merupakan data yang perlu dikaji pada proses perawatan keluarga. (friedman,2010)

Pengkajian dilakukan pada hari jum’at 21 Febuari 2020 pukul 13.00 dengan hasil pengkajian yaitu didapatkan keluarga berada pada tahap perkembangan usia remaja, tipe keluarga adalah nuclear family yaitu terdiri dari bapak, ibu dan kedua anaknya. Pengkajian berfokus pada tingkat pengetahuan anak remaja tentang bahaya narkoba, hasil observasi didapatkan bahwa klien tidak mengetahui tentang bahaya narkoba.

Setelah pengkajian maka langkah selanjutnya adalah merumuskan diagnosa keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan keperawatan (Hutahaean, 2010). Diagnosa keperawatan keluarga adalah Diagnosa keperawatan keluarga adalah diagnosa

(4)

yang terdiri dari tiga komponen yaitu masalah, etiologi, serta tanda dan gejala (sudiharjo, 2012), Diagnosa keperawatan yang menjadikan fokus utama pada An.F yaitu (D.111) Defisit pengetahuan tentang bahaya narkoba. (SDKI, 2016). Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk An.F yaitu memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya narkoba.

Intervensi keperawatan atau perencanaan keluarga adalah proses menetapkan tujuan merancang, dan menetapkan prioritas keperawatan (Sudiharto, 2012), perencanaan keperawatan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang meliputi tujuan keperawatan, penetapan kriteria, dan penetapan rencana tindakan (Hutahaean, 2010). Edukasi kesehatan (I.12383), setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x kunjungan diharapkan defisit pengetahuan bahaya narkoba meningkat, dengan intervensi : Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi tentang bahaya narkoba, sediakan materi dan media pendidikan kesehatan, jadwalkan pendidikan kesehatan, lakukan penyuluhan kesehatan, berikan kesempatan untuk bertanya, sesuai dengan (SIKI, 2018). Sesuai dengan penelitian Notoatmodjo (2012) yaitu menjelaskan bahwa kurang lebih 75% dari pengetahuan manusia diperoleh melalui mata,

sedangkan sisanya melalui indera yang lain.

Implementasi keperawatan yang dilakukan pada An.F yaitu mengajarkan 5 fungsi keperawatan kesehatan keluarga dan mengenal masalah tentang bahaya narkoba dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba menggunakan media leaflet selama kurang lebih 30 menit, diberikannya pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah perilaku individu atau masyarakat dibidang kesehatan didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran melalui proses pembelajaran (Carolina, 2016).

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dengan tenaga kesehatan (Setiadi, 2010). Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan penilaian dan evaluasi diperlukan untuk melihat keberhasilan. Hasil evaluasi pada tanggal 25 Febuary 2020 setelah dilakukan implementasi yaitu klien sudah mengerti tentang apa saja bahaya narkoba, hasil post test dengan 20 soal benar 16 dan salah 4 soal. Evaluasi assesment : masalah teratasi An. F mampu mencapai 5 fungsi keperawatan kesehatan keluarga. Evaluasi planning : masalah teratasi, hentikan intervensi.

(5)

Subjek Aspek Jumlah Jumlah Jumlah dinilai Soal Benar Salah

An.F pengetahuan 20 16 4 bahaya narkoba

KESIMPULAN DAN SARAN

Studi kasus ini dilakukan dengan pengelolaan asuhan keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan dimana dilakukan pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba. hasil studi kasus ini menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang bahaya narkoba. dengan melakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang bahaya narkoba menggunakan media leaflet yang dapat dilakukan oleh perawat pada keluarga dengan masalah kurangnya pengetahuan bahaya narkoba untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya narkoba.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional RI.2017. Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba.Jakarta

BNN RI ( Badan Nasional Narkoba) Pencegahan Penyalahgunaan sejak dini, Jakarta timur. 2015 Creswell.2012. Research Design

Pendekatan Kualitatif

Kuantitatif Dan

Mixes.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hutahaean, (2010) Konsep dan Dokumentasi Keperawatan, Jakarta : Trans info

Friedman.2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori Dan Praktik. Jakarta : EGC

Susanto.2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Teori Dan Prasktik.

Jakarta : EGC

Willis.2014. Remaja Dan Masalahnya.

Bandung : Alfabeta

Sudiharto (2012). Asuhan Keperawatan Keluaraga dengan pendekatan . Jakarta : EGC

Setiadi.2010.Konsep dan Proses keperawatan keluarga.

Yogyakarta : Graha ilmu.

Dermawan, D. (2010). Proses Keperawatan Penerapan Konsep

& Kerangka kerja. Yogyakarta : Gosyen.

Notoatmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pre test kedua kelompok yang tidak signifikan (p>0,05) menunjukan bahwa kedua kelompok memiliki sikap yang sama tentang bahaya narkoba, berati kedua kelompok memiliki

Pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan melalui lima tugas keluarga sebagai bentuk perilaku, menggambarkan pengetahuan keluarga mengenal masalah; sikap keluarga

Untuk menganalisis pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah tentang bahaya narkoba terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014.. Bagi Dinas Kesehatan Kota

Hasil pre test kedua kelompok yang tidak signifikan (p>0,05) menunjukan bahwa kedua kelompok memiliki sikap yang sama tentang bahaya narkoba, berati kedua kelompok memiliki

1. Penulis melaksanakan pengkajian keperawtan keluarga pada keluarga Ny. A berdasarkan 5 tugas keperawatan keluarga menurut friedman yaitu mengenal masalah kesehatan

b Fungsi Perawatan Kesehatan Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian,

Ceklis Pendidikan Kesehatan tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester

Intervensi keperawatan yang disusun mengacu pada 5 fungsi keperawatan keluarga yaitu keluarga mampu mengenal masalah dengan edukasi kesehatan I.12383 dengan cara melakukan metode