• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

JL. MEDAN MERDEKA BARAT No. 8 TELP : (021) 3813269, 3842440 IG : @djplkemenhubl51 JAKARTA -10110 FAX : (021) 3811786,3845430 FB : Ditjen Perhubungan Laut

EMAIL : djpl@dephub.go.id Twitter :@djplkemenhubl51

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT NOMOR 0JP<^ fa h m n &cM -

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN PENDAHULUAN KECELAKAAN KAPAL

Menimbang

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,

: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 30 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6319);

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah beberapa

Kali diubah..

“‘M entaati Peraturan Petuyaran (Berarti Mencfu^ung Perciptanya XeseCamatan PerCayar”

1

(2)

kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1184);

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Utama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 627);

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 629) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 76 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang OOrganisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1183);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1360);

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 30 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1031);

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Keija Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815);

9. Instruksi...

2

(3)

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

9. Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM. 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal;

10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kapal.

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN PENDAHULUAN KECELAKAAN KAPAL

: Menetapkan Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal antara lain:

a. Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Indonesia di Perairan Indonesia;

b. Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Asing di Perairan Indonesia;

c. Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Indonesia di Luar Wilayah Perairan Indonesia;

d. Pelimpahan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal.

e. Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal;

• Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.

: Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Direktur Jenderal ini.

KEEMPAT...

3

(4)

KEEMPAT : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:

1. Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;

3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;

4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan;

5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

6. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

7. Para Kepala Kan tor Kesyahbandaran Utama;

8. Kepala Kan tor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam;

9. Para Kepala Kan tor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;

10. Para Kepala Bagian di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

11. Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan.

4

(5)

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut

Nomor -

0 2o

Tanggal : £/

PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL INDONESIA DI PEi ONES IA 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayaran;

i Kehadiran Terperiksa (Awak Kapal, Pandu, Pihak terkait lainnya) 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

2 Mengumpulkan data dan dokumen;

3 Peraturan Menteri Perhubungan R1 Nomor PM. 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3 Melakukan pemeriksaan kepada Terperiksa;

4 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal

4 Mencatata dan menggunakan alat perekam audio ;

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.

734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kapal

5 Penggunaan identitas pemeriksa kecelakaan kapal;

6

IMO Resolution MSC 255 (84) adopted on 16 May 2008 Adoption of the Code of the International Standars and Recommended Practices for a Safety Investigation into a Marine Casualty or Marine Incident (Casualty Investigation Code)

Keterkaitan:

1 Pemeriksa Kecelakaan Kapal 2 Awak Kapal;

3 Pandu;

4 Designated Person Ashore;

3 Perusahaan Pelayaran 6 KNKT

7 BMKG

8 Disnav/ Stasiun Radio Pantai

Peralatan :

1 Surat Tugas atau Surat Perintah 2 Komputer

3 Alat Tulis Kantor 4 Kamera

5 Alat Perekam Audio

6 Jaket Pemeriksa Kecelakaan Kapal Peringatan:

Pemeriksa Kecelakaan Kapal harus menjaga integritas dan independensi dalam

melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal dan memperhatikan batas waktu pemeriskaan

(6)

SOP PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL BERBENDERA INDONESIA YANG TERJADI DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA

No Uraian Kegiatan

Pelaksana

Direktur Jenderal Perhubungan

Laut

Direktur KPLP Kasubdit Tertib Berlayar

Pit. Kasi Kecelakaan

Kapal dan Pemeriksaan

Kapal

Penyusun Bah an Evaluasi Kecelakaan

Kapal

Syahbandar

Tim Pemeriksa Kecelakaan

Kapal

Mutu Baku

Kelengkapan Waktu Output Ket.

Menerima Pelaporan Informasi Kecelakaan Kapal yang terbukti kebenarannya berdasarkan hasil verifikasi, menerima Laporan

Kecelakaan Kapal, Melaporkan Kepada Direktur Jenderal serta Membentuk Tim untuk Melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

< n >

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

3 Hari Keija

1. IKK

2. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal

Menerima Informasi Kecelakaan Kapal dan memerintahkan Direktur KPLP untuk melakukan pendataan dan evaluasi kejadian kecelakaan kapal

1. IKK

2. Lembar Disposisi

3 Hari Keija

1. IKK

2. Disposisi Diijen

Mengevaluasi Informasi Kecelakaan Kapal dan mendisposisi kepada Kasubdit

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Lembar Disposisi

1 Hari Kerja

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur Menerima disposisi dan mencatat

Informasi Kecelakaan Kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Lembar Disposisi

3 jam 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit Menerima disposisi dan melakukan

analisa serta dokumentasi terhadap Informasi Kecelakaan Kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Pit.

Kasubdit

5. Lembar Disposisi

3 jam 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Pit.

Kasubdit

5. Disposisi Pit. Kasi Merekap dan membuat peta wilayah

kerawanan kecelakaan kapal untuk menjadi bahan data terhadap sebaran dan kejadian kecelakaan kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi

3 Hari Keija

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Dokumetasi LKK Membuat berita acara pengumpulan

data berisi data, informasi, dan dokumentasi gambar dari berbagai sumber atau pihak terkait mengenai Kecelakaan Kapal yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK 3. Konsep SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal

1 Hari Keija

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

(7)

8

Membuat surat pemanggilan terperiksa dan mengajukan kepada Syahbandar untuk ditandatngani

9 Memeriksa surat pemanggilan dan mendandatangani surat pemanggilan terperiksa

10 membuat berita acara terperiksa yang dilakukan dengan cara tanya jawab serta tanpa penekanan, pemaksaan, dan pengaruh dalam bentuk apapun kepada Terperiksa

11 Berita acara terperiksa dibacakan kembali dengan jelas dan dimengerti terperiksa selanjutnya untuk ditandatangani terperiksa dan pemeriksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

'

f

1. Kronologi kejadian

dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Konsep Surat Pemanggilan Terperiksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan

1 Hari 1. Kronologi kejadian Keija dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Konsep Surat Pemanggilan Terperiksa 3 jam 1. Kronologi kejadian

dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

2 Hari 1. Kronologi kejadian Keija dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan

Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

V

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Form Berita Acara Terperiksa

2 Jam

Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Form Berita Acara Terperiksa__________

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

(8)

12

13

14

Melakukan analisa pemeriksaan pendahuluan kecelakaan kapal dengan mengundang pihak terkait

Membuat berita acara pendapat (Resume)

Menyusun Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Persiapan Analisa Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

2 Hari Keija

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 1. Kronologi kejadian

dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

1 Hari Keija

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 8. BA Pendapat ]Re

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 8. BA Pendapat (Resume)

1 Hari Keija

BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

(9)

15

Menyampaikan Berita Acara

Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

16 Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal, Mendisposisi dan Memerintahkan untuk mengevaluasi serta pencatatan berkas pemeriksaan pendahuluan 17 Menerima Disposisi dan mengevaluasi

Berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan serta mendisposisi untuk dilakukan pencatatan

18 Menerima disposisi dan mencatat Berkas berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

19 Menerima disposisi, merekap dan memerintahkan pelaksana melakukan pendataan dan membuat peta kerawanan wilayah

Mendokumentasikan, membuat peta kerawanan wilayah dan menyimpan

arsip BAPP

c V

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Konsep surat pengantar 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan

1 Hari Keija

3 Hari Keija Kecelakaan Kapal

2. Surat pengantar 3. Lembar Disposisi

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Lembar Disposisi 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan

2 Hari Keija

1 Hari Keija Kecelakaan Kapal

2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Lembar Disposisi

1. BA Pemeriksaan 3 Hari

Pendahuluan Keija

Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Lembar Disposisi

1. BA Pemeriksaan 3 Hari

Pendahuluan Keija

Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Disposisi Pit. Kasi

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Disposisi Pit. Kasi 1. Nomor arsip BAPP 2. Dokumen peta kerawanan wilayah

(10)

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : / ^ p ^ pu e g 2 - 7 ^ it w o A s m .

Tanggal : ^ < ^ 0 2 X

SOP

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nomor SOP : 5

OP ' QnV

L

Q> V o 7 ^

Tgl. Disahkan :

2-\ a £ K e e n

Tgl. Revisi

• S a l

Tgl. Diberlakukan :

Disahkan oleh j^ T O fc r U R JE N D E R ^ty^N U B U N G A N LAUT . W REiaO RATJE]iM «M ^]j /

*

\

,

V

---

m v lo w i)

\ X S \ NIP. 196705^9^2031003 PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL ASING DI W I L A Y A ^ l ^ ^ j ) ® U ^ ^ J ^ I A

Dasar Hukum: Cara Mengatasi :

t Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

i Kehadiran Terperiksa (Awak Kapal, Pandu, Pihak terkait lainnya) 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

2 Mengumpulkan data dan dokumen;

3 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3 Melakukan pemeriksaan kepada Terperiksa;

4 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal

4 Mencatat dan menggunakan alat perekam audio ;

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.

734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kapal

5 Penggunaan identitas pemeriksa kecelakaan kapal;

6

IMO Resolution MSC 255 (84) adopted on 16 May 2008 Adoption of the Code of the International Standars and Recommended Practices for a Safety Investigation into a Marine Casualty or Marine Incident (Casualty Investigation Code)

6 Menyiapkan penerjemah

Keterkaitan:

1 Pemeriksa Kecelakaan Kapal 2 Awak Kapal;

3 Pandu;

4 Designated Person Ashore;

5 Perusahaan Pelayaran 6 KNKT

7 BMKG

8 Disnav/ Stasiun Radio Pantai

Peralatan :

1 Surat Tugas atau Surat Perintah 2 Komputer

3 Alat Tulis Kantor 4 Kamera

5 Alat Perekam Audio

5 Jaket Pemeriksa Kecelakaan Kapal Peringatan:

Pemeriksa Kecelakaan Kapal harus menjaga integritas dan independensi dalam

melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal dan memperhatikan batas waktu pemeriskaan

(11)

S O P P E M E R IK S A A N K E C E LA K A A N KAPAL A S IN G Y A N G TE R JA D I DI W ILAYAH PERAIRAN IN D O N E S IA

No Uraian Kegiatan

Pelaksana

Direktur Jenderal Perhubungan

Laut

Direktur KPLP Kasubdit Tertib Berlayar

Pit. Kasi Kecelakaan

Kapal dan Pemeriksaan

Kapal

Penyusun Bah an Evaluasi Kecelakaan

Kapal

Syahbandar

Tim Pemeriksa Kecelakaan

Kapal

Mutu Baku

Kelengkapan Waktu Output Ket.

Menerima Pelaporan Informasi Kecelakaan Kapal yang terbukti kebenarannya berdasarkan hasil verifikasi, menerima Laporan Kecelakaan Kapal, Melaporkan Kepada Direktur Jenderal serta Membentuk Tim untuk Melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal___________________

< H >

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

3 Hari Kerja 1. IKK

2. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal

Menerima Informasi Kecelakaan Kapal dan memerintahkan Direktur KPLP untuk melakukan pendataan dan evaluasi kejadian kecelakaan kapal

1. IKK

2. Lembar Disposisi

3 Hari Keija 1. IKK

2. Disposisi Diijen

Mengevaluasi Informasi Kecelakaan Kapal, memerintahkan untuk membuat surat pemberitahuan terhadap negara bendera yang terlibat dalam kecelakaan kapal dan mendisposisi kepada Pit. Kasubdit

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Lembar Disposisi

1 Hari Keija 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur

Menerima disposisi dan mencatat Berkas berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal serta membentuk tim evaluasi surat pemberitahuan terhadap negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Lembar Disposisi

3 jam 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit

Menerima disposisi dan melakukan analisa serta dokumentasi terhadap berkas Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal meneliti dan melaksanakan rapat pembahasan surat pemberitahuan terhadap negara bendera yang terlibat dalam kecelakaan kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Lembar Disposisi

3 jam 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi

Merekap dan membuat peta wilayah kerawanan kecelakaan kapal untuk menjadi bahan data terhadap sebaran dan kejadian kecelakaan kapal serta membuat konsep surat pemberitahuan terhadap negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi

3 Hari Keija 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Dokumetasi IKK 7. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

(12)

Memeriksa dan membubuhkan paraf konsep surat pemberitahuan terhadap negara bendera yang terlibat dalam kecelakaan kapal

Memeriksa, menelitl, menganalisa dan membubuhkan paraf konsep surat pemberitahuan terhadap negara bendera yang terlibat dalam kecelakaan kapal

V

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal 7. Paraf Pit. Kasi 1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal 7. Paraf Pit. Kasi

1. IKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Kasubdit 5. Disposisi Pit. Kasi 6. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal 7. Paraf Pit. Kasi 8. Paraf Kasubdit 9 Memeriksa, meneliti, menganalisa dan

menandatangani konsep surat

pemberitahuan terhadap negara bendera yang terlibat dalam kecelakaan kapal

1. LKK

2. Disposisi Diijen 3. Disposisi Direktur 4. Disposisi Pit.

Kasubdit

5. Disposisi Pit. Kasi 6. Dokumetasi LKK 7. Konsep Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

Surat Pemberitahuan Negara yang terlibat dalam kecelakaan kapal

8. Paraf Pit. Kasi 9. Paraf Kasubdit 10

11

Membuat berita acara pengumpulan data berisi data, informasi, dan dokumentasi gambar dari berbagai sumber atau pihak terkait mengenai Kecelakaan Kapal yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa

Membuat surat pemanggilan terperiksa dan mengajukan kepada Syahbandar untuk ditandatngani

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

1 Hari Keija 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

1 Hari Keija 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Konsep Surat Pemanggilan Terperiksa

(13)

12

Memeriksa surat pemanggilan dan mendandatangani surat pemanggilan terperiksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Konsep Surat Pemanggilan Terperiksa

3 jam 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

13 membuat berita acara terperiksa yang dilakukan dengan cara tanya jawab serta tanpa penekanan, pemaksaan, dan pengaruh dalam bentuk apapun kepada Terperiksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

2 Hari Kerja 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Form Berita Acara Terperiksa

14 Berita acara terperiksa dibacakan kembali dengan jelas dan dimengerti terperiksa selanjutnya untuk ditandatangani terperiksa dan pemeriksa

1. Kronologi kejadian dari Pelapor

2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Form Berita Acara Terperiksa

2 Jam 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa 15 Melakukan analisa pemeriksaan

pendahuluan kecelakaan kapal dengan mengundang pihak terkait

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Persiapan Analisa Pemeriksaan Pendahuluan

2 Hari Keija 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan

(14)

16

17

18

19

20

21

Membuat berita acara pendapat (Resume)

Menyusun Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

Menyampaikan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal, Mendisposisi dan Memerintahkan untuk mengevaluasi serta pencatatan berkas pemeriksaan pendahuluan

Menerima Disposisi dan mengevaluasi Berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan serta mendisposisi untuk dilakukan pencatatan

Menerima disposisi dan mencatat Berkas berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa

7. Dokumen Analisa Pemeriksaan Pendahuluan

1 Hari Keija 1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa 7. BA Pendapat

1. Kronologi kejadian dari Pelapor 2. LKK

3. SP Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan kapal 4. BA Pengumpulan Data

5. Surat Pemanggilan Terperiksa

6. Berita Acara Terperiksa 7. BA Pendapat

1 Hari Keija BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Konsep surat pengantar

1 Hari Keija 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 1. BA Pemeriksaan

Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Lembar Disposisi

3 Hari Keija 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Menteri 1. BA Pemeriksaan

Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Menteri 4. Lembar Disposisi

2 Hari Keija 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Menteri 4. Disposisi Direktur Jenderal

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Lembar Disposisi

1 Hari Keija 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

(15)

22 Menerima disposisi, merekap dan memerintahkan pelaksana melakukan pendataan dan membuat peta kerawanan wilayah

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Lembar Disposisi

1 Hari Keija 1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Disposisi Pit. Kasi 23 Mendokumentasikan, membuat peta

kerawanan wilayah dan menyimpan arsip BAPP

>

(

f

)

1. BA Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal 2. Surat pengantar 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pendataan dan Rekap

7. Disposisi Pit. Kasi

1 Hari Kerja 1. Nomor arsip BAPP 2. Dokumen peta kerawanan wilayah

(16)

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor f f ' O j p i &QZ P o t l Tanggal : X\ C P f O / b e i J c T l -

SOP

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nomor SOP

SO P -

5 r w t * 1/) aS’ M ' Tgl. Disahkan

2-1 QM9&&ZL.' ten *

Tgl. Revisi

_________________________________

Tgl. Diberlakukan

m

w

Disahkan oleh flAp/KTUR JENDERA\1?fejajj}UBUNGAN LAUT

.

j

D lR E ia O R A T J E p ^ ^ | \ >

w \

L \ ARIF

tOHfJ

\

A . NIP. 19670^2^*992031003 PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL INDONESIA DI LUAR w l^ & g ^ P ffc ffiA l& ^ J & O N E S IA

Dasar Hukum: Cara Mengatasi :

i Undang-Undang Nomor

17

Tahun 2008 tentang Pelayaran;

i Kehadiran Terperiksa (Awak Kapal, Pandu, Pihak terkait lainnya) 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

2 Mengumpulkan data dan dokumen;

3 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3 Melakukan pemeriksaan kepada Terperiksa;

4 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal

4 Mencatat dan menggunakan alat perekam audio ;

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.

734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kapal

5 Penggunaan identitas pemeriksa kecelakaan kapal;

6

IMO Resolution MSC 255 (84) adopted on 16 May 2008 Adoption of the Code of the International Standars and Recommended Practices for a Safety Investigation into a Marine Casualty or Marine Incident (Casualty Investigation Code)

Keterkaitan:

1 Pemeriksa Kecelakaan Kapal 2 Awak Kapal;

3 Pandu;

4 Designated Person Ashore;

3 Perusahaan Pelayaran 6 KNKT

7 BMKG

8 Disnav/ Stasiun Radio Pantai 9 Atase Perhubungan/KB RI

Peralatan :

1 Surat Tugas atau Surat Perintah 2 Komputer

3 Alat Tulis Kantor 4 Kamera

5 Alat Perekam Audio

6 Jaket Pemeriksa Kecelakaan Kapal

Peringatan:

Pemeriksa Kecelakaan Kapal harus menjaga integritas dan independensi dalam

melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal dan memperhatikan batas waktu pemeriskaan

(17)

SOP PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL BERBENDERA INDONESIA YANG TERJADI DI LUAR WILAYAH PERAIRAN INDONESIA

No Uraian Kegjatan

Pelaksana

Menteri Perhubungan

Direktur Jenderal Perhubungan

Laut

Direktur KPLP Kasubdit Tertib Berlayar

Pit. Kasi Kecelakaan

Kapal dan Pemeriksaan

Kapal

Penyusun Bahan Evaluasi Kecelakaan

Kapal

Mutu Baku

Kelengkapan Waktu Output Ket.

Menerima surat informasi

pemberitahuan kejadian kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia dan mendisposisi kepada Kasubdit Tertib Berlayar

C D -

1. Surat Informasi 2. Lembar Disposisi Dir.

KPLP

1 Jam 1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP

Menerima arahan Direktur KPLP, mendisposisi dan mengarahkan untuk melakukan evaluasi kepada Pit. Kasi Kecelakaan Kapal dan Pemeriksaan Kapal untuk melaksanakan aksi lanjut pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia

1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Lembar Disposisi Kasubdit

1 Jam 1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Disposisi Kasubdit

Menerima arahan Kasubdit Tertib Berlayar, mendisposisi, mengarahkan dan membimbing untuk melakukan evaluasi serta penyusunan konsep Nota Dinas dan konsep Surat Tugas

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia kepada Penyusun Bahan Evaluasi Kecelakaan Kapal

1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Disposisi Kasubdit 4. Lembar Disposisi Pit.

Kasi

1 Jam 1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi

Penyusunan konsep Nota Dinas, Surat Dinas kepada Menteri Perhubungan dan konsep Surat Tugas (verbal)

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia

1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi

3 Jam 1. Surat Informasi 2. Disposisi Dir. KPLP 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Nota Dinas 6. Konsep Surat Dinas Memeriksa konsep Nota Dinas, Surat

Dinas kepada Menteri Perhubungan dan konsep Surat Tugas (verbal)

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia serta menuangkan paraf kemudian

menyampaikan kepada Kasubdit Tertib Berlayar

1. Konsep Nota Dinas 2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana

1 Jam 1. Konsep Nota Dinas 2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi

(18)

Memeriksa konsep Nota Dinas, Surat Dinas kepada Menteri Perhubungan dan konsep Surat Tugas (verbal)

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia serta menuangkan paraf kemudian menyampaikan kepada Direktur KPLP

2

1. Konsep Nota Dinas 2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi

1 Jam 1. Konsep Nota Dinas 2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi 6. Paraf Kasubdit

Memeriksa konsep Nota Dinas, Surat Dinas kepada Menteri Perhubungan dan konsep Surat Tugas (verbal)

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia

membubuhkan tanda tangan di Nota Dinas dan Paraf pada verbal Surat Dinas kepada Menteri Perhubungan dan Surat Tugas kemudian menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut

1. Konsep Nota Dinas 2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi 6. Paraf Kasubdit

2 Jam 1. Nota Dinas

2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi 6. Paraf Kasubdit 7. Paraf Dir. KPLP

Memeriksa konsep Surat Dinas kepada Menteri Perhubungan dan konsep Surat Tugas (verbal) pelaksanaan

pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia, membubuhkan tanda tangan di Surat Dinas kepada Menteri dan membubuhkan

tandatangan pada konsep Surat Tugas kemudian menyampaikan kepada Menteri Perhubungan

1. Nota Dinas

2. Konsep Surat Dinas 3. Konsep Surat Tugas 4. Paraf Pelaksana 5. Paraf Pit. Kasi 6. Paraf Kasubdit

2 Hari Kerja 1. Surat Dinas 2. Konsep Surat Tugas

Memeriksa konsep surat tugas pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah periaran Indonesia, menandatangani surat tugas

pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal berbendera Indonesia diluar wilayah perairan Indonesia

CD

1. Surat Dinas 2. Konsep Surat Tugas

1 Hari Keija Surat Tugas Pelaksanaan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Berbendera Indonesia Diluar Wilayah Perairan Indonesia

(19)

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : p p -

0JPI_

f q f c o o Tanggal :

^

SOP

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nomor SOP

S n p s T a U u

O

Tgl. Disahkan

J e l l -

____________

Tgl. Revisi Tgl. Diberlakukan

^ 5 ^ Disahkan oleh D lnB KTW »JBNDBRAa PERHUBUNGAN LAUT

. (dSektoratjendera^ P ? r \ P E R H U B U N G A N J ^ K j^ f-v /

\ ^ S ^ N I P . 13&WSW992031003

_____________________

PELIMPAHAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN PEND AH U LUAN ^CEESIKAN KAPAL

Dasar Hukum: Cara Mengatasi:

1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

1 Mengumpulkan data dan dokumen;

2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

2 Melakukan analisa BAPP

3 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3

4 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal

4

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.

734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kanal

5

6

IMO Resolution MSC 255 (84) adopted on 16 May 2008 Adoption of the Code of the International Standars and Recommended Practices for a Safety Investigation into a Marine Casualty or Marine Incident (Casualty Investigation Code)

Keterkaitan:

1 Pemeriksa Kecelakaan Kapal

Peralatan :

1 Surat Tugas atau Surat Perintah 2 Komputer

3 Alat Tulis Kantor

Peringatan:

Pemeriksa Kecelakaan Kapal harus menjaga integritas dan independensi dalam

melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal dan memperhatikan batas waktu pemeriskaan

(20)

SOP PELIMPAHAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN KECELAKAAN KAPAL

No Uraian Kegiatan

Pelaksana Mutu Baku

Direktur Jenderal Perhubungan

Laut

Direktur KPLP

Kasubdit Tertib Berlayar

Pit. Kasi Kecelakaan

Kapal dan Pemeriksaan

Kapal

Penyusun Bahan Evaluasi Kecelakaan

Kapal

Syahbandar

Ketua Mahkamah

Pelayaran

PPNS Perhubunga

n Laut

Penyidik Kepolisian Negara RI

Kelengkapan Waktu Output Ket.

1 Menyampaikan Berita Acara Pemeriksaan

Pendahuluan Kecelakaan Kapal

(

--- N

1. BAPP 2. Konsep Surat Pengantar Pelimpahan

3 Hari Keija

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan V---

)

2 Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal dan memerintahkan Direktur KPLP untuk meneliti, mengevaluasi dan melakukan proses selanjutnya

' L _

f

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Lembar Disposisi

3 Hari Keija

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen

3 Menerima Disposisi dan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal di evaluasi dan diteliti kelengkapannya

' L _

t

j

L L L L

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Lembar Disposisi

1 Hari Keija

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur

(21)

Menerima Disposisi dan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal di evaluasi dan memerintahkan Pit. Kasi meneliti kelengkapan Berita Acara

Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

u 0

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Lembar Disposisi

3 jam 1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit

Menerima Disposisi dan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal serta meneliti kelengkapan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal dan memerintahkan pelaksana untuk membuat konsep surat pelimpahan proses selanjutnya dalam hal ditemukan keterangan dan/atau bukti awal untuk dilaksanakan proses selanjutnya

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Lembar Disposisi

3 jam 1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi

Menerima Disposisi dan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal, mencatat, dan membuat konsep surat pelimpahan proses selanjutnya dalam hal ditemukan keterangan dan/atau bukti awal untuk dilaksanakan proses selanjutnya

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP

3 Hari Kerja

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP

Memeriksa dan membubuhkan paraf konsep surat pelimpahan proses selanjutnya dalam hal ditemukan keterangan dan/atau bukti awal untuk dilaksanakan proses selanjutnya

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP

3 Hari Keija

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP 8. Paraf Pit. Kasi

Memeriksa, meneliti, menganalisa dan membubuhkan paraf konsep surat pelimpahan proses selanjutnya dalam hal ditemukan keterangan dan/atau bukti awal untuk dilaksanakan proses selanjutnya

3 3 3

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP 8. Paraf Pit. Kasi

3 Hari Keija

1. BAPP

2. Surat Pengantar Pelimpahan 3. Disposisi Diijen

Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP 8. Paraf Pit. Kasi 9. Paraf Kasubdit

(22)

9 Memeriksa, meneliti, menganalisa dan menandatangani konsep surat pelimpahan proses selanjutnya dalam hal ditemukan keterangan dan/atau bukti awal untuk dilaksanakan proses selanjutnya serta melimpahkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal

5

1

T P

2. Surat Pengantar 1. BAPP

Pelimpahan 3. Disposisi Diijen 4. Disposisi Direktur 5. Disposisi Kasubdit 6. Disposisi Pit. Kasi 7. Konsep Surat Pelimpahan BAPP 8. Paraf Pit. Kasi 9. Paraf Kasubdit

3 Hari Keija

Surat Pelimpahan BAPP

10 Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal dalam hal dalam hal ditemukan

keterangan atau bukti awal mengenai dugaan

kesalahan dan/atau kelalaian dalam menerapkan

standar profesi kepelautan yang dilakukan oleh

Nakhoda dan/atau Perwira Kapal atas teijadinya

Kecelakaan Kapal untuk dilanjutkan proses selanjutnya

>

>*i—

1

1

1

1. Surat Pelimpahan BAPP

2. BAPP

3 Hari Keija

Hekomendasi kepada Menteri Perhubungan

■'I___

11 Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal dalam hal dalam hal ditemukan keterangan atau bukti awal mengenai

dugaan tindak pidana pelayaran sebagai faktor

penyebab terjadinya Kecelakaan Kapal

>

nJ

f

1

1. Surat Pelimpahan BAPP

2. BAPP

3 Hari Keija

Dokumen Penyidikan ___ ___ 1

12 Menerima Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal dalam hal dalam hal ditemukan keterangan atau bukti awal mengenai

dugaan tindak pidana umum sebagai faktor penyebab

teijadinya Kecelakaan Kapal

'

t

1. Surat Pelimpahan BAPP

2. BAPP

3 Hari Keija

Dokumen Penyidikan _ 1

___

(23)

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : p P ^

OTPir Ce>CtO~ TTiu^n. * t ) 2 l

Tanggai :

# O PfO & e^

JbS m I

^ 3 r

SOP

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nomor SOP S o p ~

0!JPU Lt T rtv s ) f c Z L

Tgl. Disahkan

j- i /r>/tro deft-

Tgl. Revisi Tgl. Diberlakukan Disahkan oleh

h

(l

■WREKTUR JEND lS^Lm RH U B U N G AN LAUT [ DIREKTORAT JENDER^ --- s f

l PERHUBUNGAIttWr * V --- --- --- -A fflF TOHA

& \ NIP. 1

06/

Q32fln 992031003

PENGHENTiAN PEMERIKSAAN KECEL

Dasar Hukum: Cara Mengatasi:

1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

1 Kehadiran Syahbandar/ Pemeriksa Kecelakaan Kapal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

2019 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

2 Mengumpulkan data dan dokumen;

3 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3 Melakukan penelitian dan evaluasi terhadap BAPP;

4 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban Pelaporan Kecelakaan Kapal

4 Mencatat dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP.

734/DJPL/2020 tentang Atribut dan Perlengkapan Keija Pemeriksa Kecelakaan Kaoal

6

IMO Resolution MSC 255 (84) adopted on 16 May 2008 Adoption of the Code of the International Standars and Recommended Practices for a Safety Investigation into a Marine Casualty or Marine Incident (Casualty Investigation Code)

Keterkaitan:

1 Pemeriksa Kecelakaan Kapal 2 Awak Kapal;

3 Pandu;

4 Designated Person Ashore;

5 Perusahaan Pelayaran 6 KNKT

7 BMKG

8 Disnav/ Stasiun Radio Pantai

Peralatan :

1 Surat Tugas atau Surat Perintah 2 Komputer

3 Alat Tulis Kantor

Peringatan:

Pemeriksa Kecelakaan Kapal hams menjaga integritas dan independensi dalam

melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal dan memperhatikan batas waktu pemeriskaan

(24)

SOP PENGHENTIAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL

Pelaksana Mutu Baku

No Uraian Kegiatan Direktur

Jenderal Perhubungan

Laut

Direktur KPLP Kasubdit Tertib Berlayar

Pit. Kasi Kecelakaan

Kapal dan Pemeriksaan

Kapal

Penyusun Bahan Evaluasi Kecelakaan

Kapal

Kelengkapan

1 Menerima berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang tidak ditemukan alasan untuk dilanjutkan prosesnya, mendisposisi kepada Kasubdit agar dilakukan evaluasi dan meneliti berkas untuk selanjutnya diterbitkan Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

C D

1. Berkas BAPP

2. Lembar Disposisi

Waktu

1 Hari Keija 1.

2.

Output Ket.

Berkas BAPP Disposisi Direktur

Menerima disposisi dan mencatat berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang tidak ditemukan alasan untuk dilanjutkan prosesnya, meneliti dan memerintahkan Pit. Kasi untuk mengevaluasi dan mengkonsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

Menerima disposisi dan melakukan analisa dan evlauasi berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang tidak ditemukan alasan untuk dilanjutkan prosesnya dan memerintahkan pelaksana untuk menyusun konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

1.

2.

3.

4.

Berkas BAPP Disposisi Direktur Lembar Disposisi

3 jam 1.

2. 3.

Berkas BAPP Disposisi Direktur Disposisi Kasubdit Lembar Disposisi

3 jam 1.

2. 3.

4.

Berkas BAPP Disposisi Direktur Disposisi Kasubdit

Berkas BAPP Disposisi Direktur Disposisi Kasubdit Disposisi Pit. Kasi

4 Menerima disposisi dan mencatat berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang tidak ditemukan alasan untuk dilanjutkan prosesnya dan membuat konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan nota dinas pengantar

1.

2. 3.

4.

V

Berkas BAPP Disposisi Direktur Disposisi Kasubdit Disposisi Pit. Kasi

3 Hari Keija 1. Berkas BAPP 2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Konsep Nota Dinas Pengantar

(25)

5 Memeriksa, mengevaluasi dan membubuhkan paraf konsep surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan Nota Dinas Pengantar

6 Memeriksa, menganalisa dan membubuhkan paraf konsep surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan Nota Dinas Pengantar

7 Meneliti, konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan Menandatangani Konsep Nota Dinas Pengantar

8 Memeriksa dan meneliti serta menandatangani Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

c

v

1. Berkas BAPP 2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Konsep Nota Dinas Pengantar

V 1. Berkas BAPP

2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Paraf Pit. Kasi 7. Konsep Nota Dinas Pengantar

1. Berkas BAPP 2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Paraf Pit. Kasi 7. Paraf Kasubdit 8. Konsep Nota Dinas Pengantar

1. Nota Dinas Pengantar 2. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

3 Hari Keija

1. Berkas BAPP 2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Paraf Pit. Kasi 7. Konsep Nota Dinas Pengantar

1. Berkas BAPP 2. Disposisi Direktur 3. Disposisi Kasubdit 4. Disposisi Pit. Kasi 5. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal 6. Paraf Pit. Kasi 7. Paraf Kasubdit 8. Konsep Nota Dinas Pengantar

1. Nota Dinas Pengantar 2. Konsep Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

Surat Penghentian Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

Referensi

Dokumen terkait

Direktur Penyusunan APBN meneliti perkiraan APBN dalam tabel I-Account yang disampaikan oleh Kasubdit Data dan Dukungan Teknis dan melakukan rapat dengan para Kasubdit

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang selanjutnya disingkat PPNS Direktorat Jenderal adalah Pejabat Fungsional Pegawai Negeri Sipil di

Sesuai dengan arahan pengembangan infrastuktur moda penyeberangan diatas, maka pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah melakukan pembangunan beberapa fasilitas pelabuhan

Komite Keselamatan Maritim, pada sidang sesi ke sembilan puluh satu (26 s.d 30 Nopember 2012), dengan tujuan untuk memberikan panduan yang lebih spesifik untuk pernyataan yang

Sesuai dengan Peraturan STP(Konvensi Internasional tentang Persyaratan Ruangan untuk kapal-kapal angkutan penumpang) 71/73 Pasal 11 menyebutkan aturan untuk ruangan- ruangan yang

Rencana Pengembangan (arahan) pelayanan angkutan sungai dan penyeberangan intra Provinsi Riau dan antara Provinsi Riau dengan wilayah lebih luas yaitu :. Pemindahan Pelabuhan

Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014 Bab IV Analisis Strategis Ditjen Hubla IV - 64 LAPORAN PENDAHULUAN Berdasarkan data diatas, maka

Perairan dengan gelombang Tinggi : Selat Malaka bag.Utara, Laut Natuna Utara, Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan, Laut Halmahera, Selat Sunda, Perairan barat Lampung