DISKUSI
Apa perbedaan metodologi heteronom dan metodologi otonom itu? Jelaskan!
PENJELASAN
METODOLOGI HETERONOM METODOLOGI OTONOM
Teori Yurispendasi hanya dapat di katakan
“real science” atau murni sebagai ilmu pengetahuan apabila ilmu hukum menggunakan disiplin ilmu lainnya yang telah memiliki tradisi, metode, dan kajian ilmiah seperti matematika, fisika, sosiologi, dsb,
Metodologi heteronom menggunakan metode seperti Analisa filsafat hukum, Ajaran hukum bebas, Legal realism, Sociological yurisprudence,
Analisa filsafat hukum berusaha menggabungkan berbagai metode matematika, logika dan linguistic dalam membangun teori hukum. Pada teori analisis ini dapat dikategorikan dalam 2 tipe metodologi: logika (hard shoe analysis) dan linguistic (soft shoe analysis),
Ajaran hukum bebas disebut sebagai yurisprudensi naturalistic didorong oleh konsep yang bertentangan dengan positivism hukum. Interpretasi hukum harus memperhatikan tiga sumber hukum valid:
hukum adat/kebiasaan, otoritas kekuasaan, dan kebebasan berpendapat dari hakim,
Legal realism merupakan salah satu contoh Soft Method Legal Analysis. Terbagi dalam American Legal Realism dan Scandinavian Legal Realism,
Sociological yurisprudence menurut Rescue Pound, hukum sebaiknya mewujudkan dan melindungi 6 aspek: 1) keamanan; 2) institusi sosial; 3) moralitas; 4) properti masyarakat; 5) perkembangan ekonomi, budaya dan politik; dan 6) perlindungan terhadap kehidupan manusia.
Metodologi Otonom bukan berarti isolasi ilmu hukum degan disiplin ilmu lainnya, adaptasi metode dan teknik disiplin ilmu lainnya ke dalam ilmu hukum menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari argumentasi hukum,
Beberapa ajaran yang termasuk dalam kategori metodologi otonom seperti Roman jurisprudensi, Historical school, Legal positivism,
Roman jurisprudensi mempunyai ciri:
Adanya sistem kodifikasi, hakim tidak terikat dengan preseden atau doktrin stare decicis, sehingga undang-undang menjadi rujukan hukumnya yang utama, sistem peradilannya bersifat inkuisitorial,
Historical school muncul akibat penolakan a priori deductive methodology yang dipergunakan oleh pendukung ajaran hukum kodrat maupun dogmatik,
Legal positivism adalah ajaran mengenai pemikiran mengenai yurisprudendsi analisis, banyak dikembangkan pada Abad 18 hingga Abad 19 oleh Jeremy Bentham and John Austin. Sementara mereka merumuskan teori positivisme hukum, empirisme dan neopositivisme menyusun fondasi teori untuk pengembangannya.
SUMBER REFERENSI
HKUM4401/MODUL3 (3.3-3.8)
MATERI INISIASI DAN OER SESI 2
Metodologi heteronom berpadangan bahwa ilmu hukum sebagai teori jurisprudence atau sebagai real science apabila menggunakan metodologi ilmu…
Filsafat
Ekonomi
Lainnya
Humaniora
Analisis filsafat hukum menggabungkan metode matematika, logika dan linguistik untuk membangun teori hukum. Metode yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap teori hukum, prisip hukum disebut sebagai…
Hard shoe analysis
Soft shoe analysis
Free law
Heteropoietic system
Penerapan metodologi ilmu hukum yang lebih menekankan pada aspek kepastian hukum dengan menerapkan hukum termasuk dalam metode…
Teoretik
Pragmatis
Dogmatis