• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghubungkan Kerangka Teori dengan Penelitian Terdahulu

N/A
N/A
roar raor

Academic year: 2023

Membagikan "Menghubungkan Kerangka Teori dengan Penelitian Terdahulu"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Diskusi 2

menurut saya menghubungkan kerangka teori dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam bidang yang sama memerlukan pendekatan yang cermat dan sistematis. Terdapat beberapa cara agar kerangka teori dapat terhubung dengan penelitian-penelitian terdahulu, diantaranya :

1. Identifikasi Konsep-Konsep Utama:

Langkah pertama dengan mengidentifikasi konsep-konsep kunci/inti yang muncul dalam penelitian-penelitian terdahulu di bidang yang sama.

kemudian memastikan untuk memahami dengan baik definisi dan pemahaman konsep-konsep tersebut.

2. Klasifikasikan Temuan Penelitian Terdahulu:

Mengumpulkan temuan-temuan dari penelitian-penelitian terdahulu dan mengelompokkan berdasarkan tema atau konsep tertentu. Selanjutnya menganalisis tren atau pola yang muncul dari temuan tersebut.

3. Identifikasi Celah Pengetahuan:

Menentukan hal - hal yang masih belum sepenuhnya tercakup oleh penelitian-penelitian terdahulu. Dengan cara memfokuskan pada

pertanyaan-pertanyaan atau isu-isu yang masih memerlukan pemahaman atau penelitian lebih lanjut.

4. Perbandingan Metodologi Penelitian:

Mengevaluasi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu. Kemudian memastikan bahwa metode yang dipilih untuk

penelitian dapat memberikan wawasan tambahan atau perbaikan terhadap metode yang telah digunakan sebelumnya.

5. Perhatikan Kesamaan dan Perbedaan Perspektif:

Memperhatikan kesamaan dan perbedaan dalam perspektif atau pandangan teoritis antara penelitian-penelitian terdahulu dan yang diusulkan. Kemudian juga menjelaskan bahwa kerangka teori yang didapat akan memperkaya atau memperluas pemahaman konsep-konsep tersebut.

6. Manfaatkan Kerangka Teori yang Sudah Ada:

(2)

Apabila kerangka teori yang sudah ada dan relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan, gunakanlah sebagai dasar. Kemudian sesuaikan atau perluas kerangka teori tersebut sesuai kebutuhan penelitian.

7. Rujukan Literatur yang Relevan:

Jangan lupa merujuk literatur-literatur inti yang mendukung dan menguatkan kerangka teori.

Selanjutnya memastikan bahwa konsep-konsep yang diusulkan terhubung dengan pemikiran dan temuan penelitian terdahulu.

8. Klarifikasi Kontribusi Unik

Menjelaskan secara jelas bagaimana kerangka teori kita memberikan kontribusi unik terhadap pemahaman atau solusi terhadap pertanyaan penelitian yang belum terjawab.

Beberapa langkah-langkah ini dapat membangun kerangka teori yang solid dan relevan dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam bidang yang sama, dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap perkembangan pengetahuan di bidang tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum kerangka teori dan kerangka konsep dibangunkan, adalah menjadi tanggungjawab penyelidik untuk membuat bacaan secara komprehensif dan membuat sorotan

Teori stakeholder memiliki bidang etika (moral) dan manajerial. Bidang etika berargumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh

Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan penelitian ini yaitu penerapan model Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat

 Peneliti menentukan teori yang akan digunakan sebagai acuan yang berasal dari sumber bacaan yang relevan dengan topik penelitian..  Fungsi teori dalam penelitian adalah

Ada asumsi yang menyatakan, bahwa bagi suatu penelitian, maka teori atau kerangka teoritis mempunyai beberapa kegunaan, salah satu kegunaan diantaranya teori tersebut berguna

20 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis transaksi yang menggunakan Hybrid Contract khususnya pada wilayah Perbankan Syari‟ah 1.Hybrid Contract, 2.Perbankan

Materi ini membahas mengenai landasan teori penelitian, kerangka konsep dan hipotesis Kerangka konsep dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau

Dokumen ini membahas tentang kerangka konsep penelitian yang mengaitkan pengetahuan personal hygiene anak usia sekolah dengan sikap personal hygiene anak usia