• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI FREKUENSI PANJANG IKAN KEMBUNG LELAKI

N/A
N/A
20-2051 Sahat Tambunan

Academic year: 2023

Membagikan "DISTRIBUSI FREKUENSI PANJANG IKAN KEMBUNG LELAKI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Pengkajian Stok Ikan

DISTRIBUSI FREKUENSI PANJANG IKAN KEMBUNG LELAKI (

Rastrelliger Kanagurta) (STUKAS: HUBUNGAN PANJANG BOBOT

DAN DINAMIKA POPULASI IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) DI SELAT MAKASSAR)

Oleh :

Sahat Parulian Tambunan 200302051

I/B

n

LABORATORIUM REPRODUKSI PERIKANAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) (Stukas:Hubungan Panjang Bobot dan Dinamika Populasi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Selat Makassar)

Tanggal Praktikum : 6 Maret 2023

Nama : Sahat Parulian Tambunan

NIM : 200302051

Kelompok/Kelas : I/B

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Diperiksa oleh, Asisten Korektor

Bina Kristian Waruwu NIM.190302054

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaskan laporan yantg berjudul “Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) (Stukas:Hubungan Panjang Bobot dan Dinamika Populasi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Selat Makassar)” dengan sebaik mungkin. Adapun laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas praktikum mata kuliah Pengkajian Stok Ikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengkajian Stok Ikan Ibu Julia Syahriani Hasibuan, S.Pi, M.Si, Ibu Desrita, S.Pi, M.Si, Ibu Amanatul Fadhilah, S.Pi, M.Si, dan Ibu Vindy Rilani Manurung, S.Pi, M.Si. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh asisten yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaat.

Medan, Maret 2023

Penulis

(4)

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii PENDAHULUAN

Latar Belakang ... 1 Tujuan Praktikum ... 3 Manfaat Praktikum……... 3 TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) ... 4 Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) ... 6 Faktor yang Mempengaruhi Disribusi Frekuensi Panjang Ikan ... 7 STUDI KASUS

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum ... 10 Alat dan Bahan Praktikum ... 10 Prosedur Praktikum ... 10 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil... 12 Pembahasan ... 12 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 13 Saran ... 13 DAFTAR PUSTAKA

(5)

Latar Belakang

Stok diartikan sebagai suatu sub gugus dari satu spesies yang mempunyai parameter pertumbuhan dan mortalitas yang sama, dan menghuni suatu wilayah geografis tertentu. Terhadap definisi ini dapat kita tambahkan bahwa stok adalah kelompok hewan yang terpisah yang menunjukkan sedikit percampuran dengan kelompok sekelilingnya. Satu sifat parameter pertumbuhan dan mortalitas tetap konstan untuk seluruh wilayah sebaran Stok tersebut. sehingga kita dapat menggunakannya untuk melakukan kajian stok. Dalam konteks pengkajian stok ikan, sekelompok hewan di mana batas- batas sebaran geografis dapat ditentukan bisa dianggap sebagai suatu "stok".

Kelompok hewan tersebut terdiri dari ras yang sama dari satu spesies (Safitri, 2018).

Pendugan stok ikan adalah memberikan saran tentang pemanfaatan optimum sumberdaya hayati yang mempunyai sifat terbatas namun dapat memperbaharui dirinya. Pengkajian stok ikan dapat diartikan sebagai upaya pencarian tingkat pemanfaatan jangka panjang dan berkelanjutan. Tingkat upaya pemanfaatan jangka panjang memberikan hasil tertinggi yang dicirikan oleh FMSY dan hasil tangkapannya dicirikan oleh Maksimum Sustainable Yield (MSY). Maksud dari pemanfaatan jangka panjang dan berkelanjutan adalah nelayan dapat memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal dan dapat dilakukan secara terus-menerus sepanjang musim dari ikan tersebut (Supeni dan Azizah, 2020).

Kegiatan pengkajian stok ikan disebut juga sebagai fish stock assessment dan metode yang digunakan dalam mengkaji stok ikan disebut stock assessment methods. Stock assessment merupakan kegiatan pengaplikasian ilmu statistika dan matematika pada sekelompok data yang digunakan untuk mengetahui status stok ikan yang dimaksudkan untuk kepentingan pendugaan stok ikan dan alternatif kebijakan serta digunakan sebagai acuan yang tepat untuk keberlangsungan jangka panjang bagi suatu jenis ikan (Amir dan Mallwa, 2015).

(6)

2

Pengkajian stok ikan merupakan langkah awal dalam pengelolaan perikanan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan stok ikan dan memperkirakan kecepatan perkembangan ikan di suatu perairan tanpa mengurangi kelestarian ikan. Selama ini perkiraan stok ikan terutama berdasarkan analisis hasil tangkapan, sehingga belum dapat diprediksi kepadatan stok ikan yang sebenarnya ada di suatu perairan tertentu (Mawardika, 2021).

Pengkajian stok ikan harus dilakukan secara terpisah dalam setiap unit stok. Oleh karena itu, data masukan setiap stok dari spesies yang dikaji harus tersedia. Konsep stok berkaitan erat dengan konsep parameter pertumbuhan dan mortalitas. Parameter pertumbuhan merupakan nilai numeric dalam persamaan.

Parameter ini dapat diprediksi malalui ukuran badan ikan setelah mencapai umur tertentu. Parameter mortalitas mencerminkan suatu laju kematian hewan, yakni jumlah kematian per satuan waktu. Mortalitas penangkapan mencerminkan yang dikarenakan oleh penangkapan. Adapan mortalitas alami merupakan kematian yang dikarenakan oleh penyakit, pemangsaan, predator, dan faktor lain. Hasil dari pengkajian stok mungkin atau tidak digabung ke dalam suatu pengkajian perikanan miltispesies. Oleh karena itu, data masukan untuk tiap stok dari spesies yang dtkaji harus tersedia. Konsep stok berkaitan erat dengan konsep parameter pertumbuhan dan mortalitas (Fauziyah, 2016).

Pengkajian stok dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data dasar suatu sumberdaya ikan. Data dasar tersebut digunakan unt uk memprediksi secara kuantitatif (menggunakan model) mengenai reaksi dari populasi ikan. Data dasar tersebut berupa informasi kelimpahan dan produktivitas produktivitas populasi populasi ikan yang dieksploitasi.

dieksploitasi. Informasi Informasi mekanisme mekanisme perubahan perubahan populasi populasi ikan disebabkan disebabkan oleh pengaruh pengaruh lingkungan lingkungan dan ekosistem (Mawardika, 2021).

Fungsi dari pengkajian stok ikan adalah memberikan saran tentang pemanfaatan yang optimum, sumber daya hayali perairan seperti ikan dan udang. Sumber daya hayati bersifat terbatas tapi dapat memperbaharui dirinya, dan pengkajian stok ikan dapat diartikan sebagai upaya pencarian

(7)

tingkat pemanfaatan yang daiam jangka panjang memberikan hasil tangkapan maksimum perikanan daiam bentuk bobot (Safitri, 2018).

Kesalahan dalam menduga stok ikan yang ada akan berakibat kurang efektifnya kebijakan yang dibuat terhadap sumberdaya yang ada.

Kesalahan pendugaan yang melebihi stok yang tersedia (over estimate) akan mempercepat terkurasnya sumberdaya ikan. Bila hal ini terjadi, maka sumberdaya ikan yang tersedia akan mengalami tekanan yang lebih besar, ikan yang belum berpijah akan banyak tertangkap, dan pada akhirnya mencapai penangkapan yang melebihi kapasitas maksimumnya (over fishing) (Supeni dan Azizah, 2020).

Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis dan potensi yang tinggi. Ikan kembung lelaki biasanya hidup di wilayah dekat pantai dan membentuk gerombolan besar. Ikan ini tersebar di seluruh perairan Indonesia dengan hasil tangkapan terbanyak terdapat di tiga perairan laut Indonesia, yaitu Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone. Ikan kembung lelaki termasuk ikan konsumsi yang banyak diminati oleh masyarakat selain karena dagingnya yang enak, juga karena harganya yang murah dan terjangkau (Sari et al., 2022).

Tujuan Praktikum

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui frekuensi tinggi pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di perairan Selat Makassar.

2. Untuk mengetahui rata-rata distribusi pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di perairan Selat Makassar.

Manfaat Praktikum

Manfaat dalam penulisan laporan ini adalah untuk menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai frekuensi tinggi dan rata-rata distribusi pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di perairan Selat Makassar.

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta)

Ikan kembung merupakan kelompok ikan epipelagis dan neritik di daerah pantai dan laut.Penyebaran ikan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebaran secara vertikal dan horisontal. Penyebaran secara vertikal dipengaruhi oleh suhu dan gerakan harian plankton sedangkan penyebaran secara horizontal dipengaruhi oleh arus laut.Ikan kembung jantan di laut Jawa mempunyai dua kali musim pemijahan yaitu pada musim barat dari bulan Oktober sampai Februari pada musim timur dari bulan Juni sampai September (Yahya, 2015).

Ukuran ikan kembung jantan berkisar antara 18,4 cm - 30 cm dan ikan kembung jantan memiliki tapis insang yang lebih besar karena plankton yang dimakannya memiliki ukuran yang besar, sedangkan ikan kembung betina berukuran 19,0 cm - 22,4 cm. Ikan kembung betina memiliki tapis insang yang halus karena plankton yang dimakannya berukuran kecil. Ikan kembung jantan biasanya ditemukan di perairan yang jernih dan agak jauh dari pantai dengan kadar garam lebih dari 32% (Wijaksono, 2018).

Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta hidup di sekitar dasar perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis yang menyukai perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik diperairan pantai maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan plankton besar atau kasar, Copepoda dan Crustacea (Sari et al., 2022).

Secara umum ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki tubuh seperti cerutu dan ditutupi oleh sisik yang berukuran kecil dan tidak lepas. Bentuk tubuh pipih dengan bagian dada lebih besar dar i pada bagian tubuh yang lain. Ikan kembung lelaki tidak punya gigi pada bagian tulang langit-langit. Ikan kembung lelaki memiliki dua buah sirip punggung. Sirip punggung kedua dan sirip dubur terdapat 5 - 6 sirip tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercagak dalam, sirip dada lebar, dan meruncing sedangkan sirip perut terdiri dari 1 jari-jari lemah. Ikan kembung lelaki memiliki warna

(9)

keperakan dan titik gelap sepanjang punggung. Warna punggung biru kehijau-hijauan. Sirip dorsal berwarna kekuning-kuningan dengan ujung berwarna hitam (Litonga, 2021).

Ikan kembung memiliki Sirip punggung (dorsal) terpisah nyata menjadi dua buah sirip, masing-masing terdiri atas 10 hingga 11 jari-jari keras dan 12 hingga 13 jari-jari. Sirip dubur (anal) berjari-jari lemah 12. Di belakang sirip punggung kedua dan sirip dubur terdapat 5 sampai 6 sirip tambahan yang disebut finlet.Sirip perut (ventral) terdiri dari 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah. Sirip ekor (caudal) bercagak dalam dan sirip dada (pectoral) lebar dan meruncing. Mata mempunyai selaput yang berlemak, gigi yang kecil pada tulang rahang. Tapis insang halus 29-34, pada bagian bawah busur insang pertama tapis insang panjang dan banyak terlihat seolah- olah bulu jika mulutnya dibuka. Ikan ini merupakan jenis schooling fish atau ikan bergerombol (Wijaksono, 2018).

Ikan kembung betina (Rastrelliger brachysoma) memiliki genus yang sama dengan ikan kembung jantan (Rastrelliger kanagurta). Ciri yang membedakannya adalah adanya satu bintik atau totol hitam dekat sirip dada pada ikan kembung lelaki. Selain itu, ikan kembung betina memiliki perut yang lebih lebar dibandingkan ikan kembung jantan. Ikan kembung betina memiliki bentuk tubuh pipih dengan bagian dada lebih besar daripada bagian tubuh yang lain dan ditutupi oleh sisik yang berukuran kecil dan tidak mudah lepas. Warna tubuh biru kehijauan di bagian punggung dengan titik gelap atau totol-totol hitam di atas garis rusuk sedangkan bagian bawah tubuh berwarna putih perak (Litonga, 2021).

Ikan kembung lelaki mempunyai presentase berat daging cukup besar dengan kandungan duri sedikit. Presentase berat daging ikan kembung lelaki sekitar 50% dari berat ikan. Ikan kembung lelaki juga mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, kandungan protein 21,3%, kandungan lemak 3,4%, kadar air 71,4%, serta kandungan vitamin dan mineralnya pun cukup tinggi (Yahya, 2015)

(10)

6

Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Data frekuensi panjang merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui parameter pertumbuhan dari suatu spesies ikan . Distribusi panjang ikan sangat perlu diketahui untuk mengkonservasi secara statistik hasil tangkapan dalam bobot ke jumlah ikan, untuk menduga besarnya populasi, dan untuk menduga laju kematiannya. Data hubungan panjang-bobot juga diperlukan dalam manajemen perikanan yaitu untuk menentukan selektifitas alat agar ikan-ikan nontarget tidak ikut tertangkap.

Berdasarkan hubungan panjang-bobot ikan, dapat diketahui koefisien kondisi ikan yang menunjukkan kegemukan atau kemontokan relatif ikan tersebut (Wijaksono, 2018).

Dengan distribusi frekuensi panjang dapat diketahui umur ikan melalui analisis kelompok umur karena panjang ikan dari umur yang sama cenderung membentuk suatu distribusi normal. Kelompok umur bisa diketahui dengan mengelompokkan ikan dalam kelas-kelas panjang dan menggunakan modus panjang kelas tersebut untuk mewakili panjang kelompok umur. Hasil identifikasi kelompok umur dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan atau laju pertumbuhan. Distribusi frekuensi panjang didapatkan dengan menentukan selang kelas, nilai tengah kelas dan distribusi frekuensi panjang yang telah ditentukan dalam selang kelas yang sama kemudia n diplotkan dalam sebuah grafik (Amir dan Mallwa, 2015).

Analisa frekuensi panjang digunakan untuk menentukan kelompok ukuran ikan yang didasarkan kepada anggapan bahwa freku ensi panjang individu dalam suatu spesies dengan kelompok umur yang sama akan bervariasi mengikuti sebaran normal. Sejumlah data komposisi panjang dapat digunakan untuk melihat komposisi tangkapan (Safitri, 2018).

Distribusi frekuensi panjang ikan kembung lelaki berkisar 170 - 215 mm.

Panjang ikan tersebut dikelompokkan ke dalam 37 kelas panjang, dan frekuensi ikan terbanyak terdapat pada kelas ukuran 200 - 204 mm yaitu sebanyak 65 ekor. Dengan kelompok umur yaitu kelompok umur p ertama dengan rata-rata 120 mm, kelompok umur kedua dengan rata-rata 151,08 mm, kelompok umur ketiga dengan 197,06 mm dan kelompok umur keempat

(11)

dengan 205,70 mm. Kisaran panjang total tubuh ikan kembung betina yaitu 169,00 – 250,00 mm dengan rata-rata 206,28 dan untuk ikan jantan memiliki kisaran panjang total 170,00 – 225,00 mm dengan rata-rata 202,64 mm, sedangkan untuk bobot ikan kembung lelaki betina lebih relatif berat dibandingkan dengan ikan kembung lelaki jantan yaitu betina dengan kisaran bobot tubuh 66,00 – 165,00 g dengan rata-rata 119,43 g (Wijaksono, 2018).

Dari data frekuensi panjang ikan bisa didapatkan kelompok umur ikan kembung lelaki dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi panjang.

Kelompok umur ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) yaitu kelompok umur pertama dengan rata-rata 120 mm, kelompok umur kedua dengan rata-rata 151,08 mm, kelompok umur ketiga dengan 197,06 mm dan kelompok umur keempat dengan 205,70 mm (Safitri, 2018).

Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Frekuensi Panjang Ikan

Perbedaan ukuran berat dan panjang antara tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam, sulit untuk dilakukan pengontrolan, sedangkan faktor luar mudah untuk pengontrolannya. Faktor dalam diantaranya faktor keturunan, jenis kelamin, parasit dan penyakit. Faktor keturunan, dimana faktor ini mungkin dapat dikontrol dalam suatu kultur, salah satunya dengan mengadakan seleksi yang baik bagi pertumbuhannya sebagai induk. Faktor jenis kelamin, kemungkinan tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan, yang menjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut (Narahaubun dan Asis, 2020).

Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan yang masih muda karena ikan mengalami pertumbuhan panjang yang sangat cepat pada beberapa bulan atau tahun pertama dalam hidupnya, hingga maturasi. Selanjutnya, penambahan energi digunakan untuk pertumbuhan jaringan somatik dan gonadal, sehingga laju pertumbuhan ikan mature lebih lambat dibandingkan ikan-ikan immature, ikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan apalagi untuk pertumbuhannya, karena sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan (Mawardika, 2021).

(12)

8

Parasit dan penyakit juga sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan jika alat pencernaan atau organ vital lainnya terserang, maka efisiensi makanan yang berguna bagi pertmbuhan berkurang. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah makanan, dalam hal ini makanan adalah faktor yang paling penting karena dengan adanya makanan berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lebih pesat. Faktor luar lainnya yang mempengaruhi yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigen terlarut dan karbon dioksida (Litonga, 2021)

Salah satu parameter kualitas air yang sangat berpengaruh terhadap frekuensi panjang ikan adalah suhu. Suhu air yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat menyebabkan ikan tumbuh tidak baik. Semua jenis ikan memiliki toleransi yang rendah terhadap perubahan suhu air yang mendadak.

Peningkatan kepadatan juga mempengaruhi proses fisiologi dan tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan dan fisiologis ikan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan panjang spesifik, dan kelangsungan hidup mengalami penurunan (Yahya, 2015).

Faktor lain yang mempengaruhi frekuensi panjang ikan adalah zat toksik di perairan. Polutan tak toksik biasanya berada pada ekosistem secara alami, bersifat mencemari jika dalam jumlah yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui proses fisika dan kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri dari bahan-bahan tersuspensi dan nutrient.

Bahan-bahan tersuspensi mempengaruhi sifat fisika perairan, misalnya meningkatkan kekeruhan dan menghambat penetrasi s inar matahari. Akibat menurunnya penetrasi cahaya maka fitoplankton yang terdapat di perairan akan kesulitan untuk berfotosintesis sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan beberapa jenis ikan yang hidup di perairan tersebut karena berkurangnya pasokan makanan bagi kan tersebut (Sanjaya, et al., 2019).

(13)

Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) sebagai salah satu jenis sumberdaya ikan pelagis kecil memiliki peranan yang penting bagi produksi perikanan laut indonesia yang memiliki potensi cukup besar. Ikan kembung lelaki biasanya hidup di wilayah dekat pantai dan membentuk gerombolan besar. Daerah penyebarannya di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi terbesar di Kalimantan, Sumatera Barat, Laut Jawa dan Selat Makassar. Ikan kembung lelaki cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam

Produksi tangkapan ikan kembung lelaki dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup tinggi berdasarkan data Produksi tangkapan di PPI Potere. Pada tahun 2012 produksi tangkapan ikan kembung lelaki mencapai kurang lebih 563.680 kg dan pada tahun 2016 produksi tangkapan ikan kembung lelaki mencapai kurang lebih 836.450 kg. Tingginya pemanfaatan tangkapan sumberdaya ikan kembung lelaki di Selat Makassar dapat mengakibatkan stok ikan menurun.

Ukuran panjang-total tubuh ikan kembung lelaki betina tidak berbeda jauh pada ikan kembung jantan yaitu betina memiliki kisaran panjang total tubuh 169,00 – 250,00 mm dengan rata-rata 206,28 dan untuk ikan jantan memiliki kisaran panjang total 170,00 – 225,00 mm dengan rata-rata 202,64 mm, sedangkan untuk bobot ikan kembung lelaki betina lebih relatif berat dibandingkan dengan ikan kembung lelaki jantan yaitu betina dengan kisaran bobot tubuh 66,00 – 165,00 g dengan rata-rata 119,43 g dan untuk ikan kembung lelaki jantan 54,00 - 154,00 g dengan rata-rata 105,83 g. Menurut Nikolsky (1963) apabila pada suatu perairan terdapat perbedaan ukuran dan jumlah dari salah satu jenis kelamin kemungkinan disebabkan oleh perbedaan pola pertumbuhan, perbedaan ukuran pertama kali matang gonad, perbedaan masa hidup, dan adanya introduksi jenis ikan / spesies baru pada suatu populasi ikan yang sudah ada.

(14)

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 6 Maret 2023 pukul 08.00-09.40 WIB di Laboratorium Biologi Lingkungan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peranian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop dan aplikasi Microsoft excel untuk mengolah data panjang bobot ikan.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah data panjang dan bobot ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta).

Prosedur Praktikum

Prosedur yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dipersiapan alat dan bahan praktikum.

2. Dibuka aplikasi Microsoft Excel.

3. Dimasukkan data panjang dan bobot ikan.

4. Diketik N, Max, Min, Median, Mean, Modus, Jumlah Kelas, Interval, dan Range di sheet yang sudah dimasukkan data panjang dan bobot ikan.

5. Dimasukkan nilai N yaitu jumlah seluruh data yang digunakan.

6. Diurutkan data panjang dari terkecil ke terbesar dengan cara blok seluruh data panjang lalu pilih “Sort & Filter” di menu “Home” lalu pilih “sort samlles to largest”.

7. Dicari nilai Max dengan rumus “=MAX(data panjang ikan)”.

8. Dicari nilai Min dengan rumus “=MIN(data panjang ikan)”.

9. Dicari nilai Median dengan rumus “=MEDIAN(data panjang ikan)”.

10. Dicari nilai Mean dengan rumus “=AVERAGE(data panjang ikan)”.

11. Dicari nilai Modusdengan rumus “=MODE(data panjang ikan)”.

12. Dicari Jumlah Kelas dengan rumus “=1+3.32*(Log(jumlah N)”.

13. Dicari nilai Range dengan rumus “=nilai Max - nilai Min”.

14. Dicari nilai Interval dengan rumus “=Range/Jumlah Kelas”.

(15)

15. Dibuat tabel dan dimasukkan data selang kelas, batas kelas bawah, batas kelas atas, dan frekuensi. Batas kelas bawah didapat dengan mengurangi nilai selang kelas terendah dengan 0.5 dan batas kelas atas didapat dengan menjumlahkan nilai selang kelas tertinggi dengan 0.5. Frekuensi didapat dengan cara buka menu “Data” lalu pilih “Data analysis” lalu pilh

“histogram” lalu pada “Input Range” dimasukkan data panjang dan “Bin Range” dimasukkan data batas kelas atas lalu untuk Output Range dipilih salah satu kotak pada sheet lalu pilih “Ok”.

16. Dibuat grafik tabel dengan cara diblok data selang kelas dan frekuensi lalu buka menu “Insert” lalu pilih “Column” dan pilih “Clustered Column”.

17. Dibuat judul grafik tabel yaitu Disribusi Frekuensi Panjang pada Ikan, pada bagian bawah grafik tabel dibuat judul selang kelas dan pada bagian samping kiri dibuat judul frekuensi.

(16)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil yang didapatkan dari pratikum ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Panjang pada Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta)

Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa data distribusi frekuensi panjang ikan kembung bias didapat dengan mencari terlebih dahulu selang kelas, nilai tengah, frekuensi, batas atas dan batas bawah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijaksono (2018) yang menyatakan bahwa distribusi frekuensi panjang didapatkan dengan menentukan selang kelas, nilai tengah kelas dan distribusi frekuensi panjang yang telah ditentukan dalam selang kelas yang sama kemudian diplotkan dalam sebuah grafik.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa Distribusi frekuensi panjang ikan kembung lelaki berkisar 111 - 289 mm.

Panjang ikan tersebut dikelompokkan ke dalam 37 kelas panjang, dan frekuensi ikan terbanyak terdapat pada kelas ukuran 200 - 204 mm yaitu sebanyak 65 ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijaksono (2018) yang menyatakan bahwa distribusi frekuensi panjang ikan kembung lelaki berkisar 170 - 215 mm. Panjang ikan tersebut dikelompokkan ke dalam 37 kelas panjang, dan frekuensi ikan terbanyak terdapat pada kelas

(17)

ukuran 200 - 204 mm yaitu sebanyak 65 ekor. Dengan kelompok umur yaitu kelompok umur pertama dengan rata-rata 120 mm, kelompok umur kedua dengan rata-rata 151,08 mm, kelompok umur ketiga dengan 197,06 mm dan kelompok umur keempat dengan 205,70 mm.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa umur ikan dapat ditentukandengan menggunakan distribusi frekuensi panjang Hal ini sesuai dengan pernyataan Amir dan Mallawa (2015) yang menyatakan bahwa dengan distribusi frekuensi panjang dapat diketahui umur ikan melalui analisis kelompok umur karena panjang ikan dari umur yang sama cenderung membentuk suatu distribusi normal. Kelompok umur bisa diketahui dengan mengelompokkan ikan dalam kelas-kelas panjang dan menggunakan modus panjang kelas tersebut untuk mewakili panjang kelompok umur.

Berdasarkan praktikum yang telah diketahui bahwa rata-rata frekuensi panjang ikan kembung yaitu sebesar 206.8 untuk ikan betina dan 2202.64 untuk ikan jantan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijaksono (2018) yang menyatakan bahwa kisaran panjang total tubuh ikan kembung betina yaitu 169,00 – 250,00 mm dengan rata-rata 206,28 dan untuk ikan jantan memiliki kisaran panjang total 170,00 – 225,00 mm dengan rata-rata 202,64 mm.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa frekuensi panjang ikan kembung dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, jenis kelamin, keturunan, parasit, dan penyakit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Narahaubun dan Asis (2020) yang menyatakan bahwa Faktor dalam diantaranya faktor keturunan, jenis kelamin, parasit dan penyakit.

Perbedaan ukuran berat dan panjang antara tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam, sulit untuk dilakukan pengontrolan, sedangkan faktor luar mudah untuk pengontrolannya. Faktor dalam diantaranya faktor keturunan, jenis kelamin, parasit dan penyakit.

(18)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Distribusi frekuensi panjang ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di perairan selat Makassar berkisar antara 170 - 215 mm.

2. Kisaran panjang total tubuh ikan kembung di selat Makassar yaitu 169,00 – 250,00 mm dengan rata-rata 206,28 untuk ikan betina dan untuk ikan jantan memiliki kisaran panjang total 170,00 – 225,00 mm dengan rata-rata 202,64 mm.

Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah agar para praktikan diharapkan dapat mempelajari mengenai materi yang akan disampaikan sebelum praktikum dimulai sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amir. F. dan A. Mallawa. 2015. Pengkajian Stok Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Selat Makassar. Jurnal IPTEKS PSP.

2(3): 208-217.

Fauziyah, Hadi, K. Saleh, dan F. Sriyadi. 2016. Distribusi Ukuran Ikan Teri (Stolephorus sp.) yang Ditangkap pada Perikanan Bagan Tancap di Muara Sungsang Sumatera Selatan. Marine Fisheries. 7(2):161-169.

Litonga, G. 2021. Kajian Kualitas Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang Dijual di Pasar Tradisional Daya Kota Makassar. [Skripsi].

Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mawardika, W. 2021. Distribusi dan Struktur Ukuran Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Pangkep. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Narahaubun, S. D. Asis. 2020. Hubungan Panjang-Bobot Tubuh dan Faktor Kondisi Ikan Lalosi (Caesio cuning bloch (1791)) di Perairan Desa Morela Kabupaten Maluku Tengah. [Skripsi]. Institut Agama Islam Negeri.

Ambon.

Sanjaya, P. Ngurah, I. Restu, dan M. Pratiwi. 2019. Kajian Pertumbuhan Ikan Tongkol (Auxis thazard) yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali Pada Musim Barat. Current Trends in Aquatic Science. 2(1): 13-20.

Sari, I., A. Bramana, dan S. Rahayu. 2022. Pola Pertumbuhan Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang Didaratkan di PPP Labuan, Banten.

Aurelia Journal. 4(1): 107-113.

Safitri, Z. 2018. Pendugaan Stok dan Status Pemanfaatan Perikanan Tembang (Sardinella fimbriata) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Karangantu Serang Provinsi Banten. [Skripsi]. Universitas Brawijya.

Malang.

Supeni, E., dan N. Azizah. 2020. Struktur Ukuran Panjang dan Bobot Ikan Sepat Rawa di Perairan Umum Daratan Kabupaten Banjar. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. 5(1): 129-133.

Wijaksono, D. Pangestu. 2018. Hubungan Panjang Bobot dan Dinamika Populasi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Selat Makassar.

[Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Yahya, M. 2015. Struktur Populasi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang Tertangkap di Perairan Pancana Kabupaten Barru. Jurnal Galung Tropika. 4(1). 42-49.

(20)

LAMPIRAN

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengkaji status stok ikan kembung lelaki ( Rastrelliger kanagurta ) di perairan Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Kembung Lelaki ( Rastrelliger kanagurta ) yang Didaratkan di TPI Blanakan, Subang,

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai dinamika stok ikan kembung lelaki terkait nisbah kelamin, sebaran frekuensi panjang,

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa informasi terkait hubungan panjang bobot, laju pertumbuhan, kisaran ukuran panjang ikan kembung lelaki yang

Ikan kembung yang didaratkan di PPP Labuan terdiri dari dua spesies yaitu ikan kem- bung lelaki ( Rastrelliger kanagurta ) dan ikan kembung perempuan ( Rastrelliger

Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki ( Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakarta.. Institut

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta)

Ukuran pertama kali matang gonad dari ikan kembung lelaki jantan maupun betina dapat dilihat dari hubungan panjang total dengan tingkat kematangan gonad ikan