• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Apa itu kurikulum?

N/A
N/A
Raffi Hidayat

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Apa itu kurikulum?"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Apa itu kurikulum?

Kurikulum ini seperti rangkaian yang isinya ada, materi, metode pengajaran dan kegiatan yang di rancang sebelumnya. Kurikulum ini sudah mencakup seperti tujuan pembelajran, bahan ajarr, metode, pnegajaran, penilaian dan evaluasi

Mengapa kurikulum penting dalam pendidikan

Kurikulum menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan siswa dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan berbagai nilai yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebutuhan industri di masa depan. Kurikulum juga menajadi sarana, pedoman dan gambaran untuk mengukur kemampuan siswa, pedoman bagi guru untuk mengajar, dan gambaran anak belajar.

Sejarah kurikulum merderka /

Kurikulum merdeka merupakan program kebijakan kurikulum yang baru yang didtetapkan untuk pendidikan di indonesia. Tujuan kurikulum merdeka untuk melatih kemerdekaan dalam berpikir para peserta didik.mKurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan yang rendah dalam bidang literasi, matematika, dan

sains.mKurikulum Merdeka Belajar juga merupakan hasil dari evaluasi terhadap kurikulum

sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013, yang dianggap belum optimal dalam mengembangkan potensi siswa. Kurikulum Merdeka Belajar juga bertujuan untuk mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu untuk menggali bakat dan minat mereka.

Kurikulum Merdeka Belajar juga mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode pembelajaran yang relevan.

Kurikulum Merdeka Belajar juga membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

Kurikulum Merdeka Belajar juga memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka.

Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi masing- masing sekolah.

Prinsip Kurikulun merdeka

Pembelajaran berbasis proyek: Siswa diberikan tugas atau proyek yang melibatkan penyelesaian masalah nyata, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek juga memungkinkan siswa untuk mengaitkan

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran aktif: Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing, sementara siswa memiliki peran aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengeksplorasi topik-topik yang diminati, dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.

(2)

Pembelajaran kolaboratif: Kurikulum Merdeka mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mereka didorong untuk terus belajar, mengembangkan minat dan bakat mereka, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran sepanjang hayat ini membantu siswa untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan.

Pembelajaran holistik: Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik. Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi.

Pembelajaran sepanjang hayat: Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi prinsip yang kedua dari pembelajaran kurikulum merdeka.

Latar belakang dan tujuan pembentukan Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia pada tahun 2013. Berikut adalah latar belakang dan tujuan pembentukan Kurikulum 2013:

Latar Belakang:

- Kurikulum 2013 dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

- Kurikulum 2013 merupakan hasil dari evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang dianggap belum optimal dalam mengembangkan potensi siswa.

- Kurikulum 2013 juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

Tujuan:

- Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan potensi siswa secara holistik.

- Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

- Meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

- Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan inovatif.

- Meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Kurikulum 2013 juga menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi, di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki peran aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengeksplorasi topik- topik yang diminati, dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

Citations:

(3)

[1] https://media.neliti.com/media/publications/136807-ID-analisis-perbedaan-antara-kurikulum- ktsp.pdf

[2] https://repository.uir.ac.id/3447/1/bab2.pdf [3] https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-

Kristiawan/publication/339527344_Analisis_Pengembangan_Kurikulum_dan_Pembelajaran/links/5e 574313299bf1bdb83e651b/Analisis-Pengembangan-Kurikulum-dan-Pembelajaran.pdf

[4] https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=386519

[5] https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/kurikulum-pengertian-fungsi- tujuan-dan-komponennya?page=all

[6] https://jurnal.unigal.ac.id/edukasi/article/download/1682/1358

Struktur dan komponen inti kurikulum 2013

Struktur dan komponen inti Kurikulum 2013 terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Kompetensi Inti: Kompetensi inti adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa.

Kompetensi inti terdiri dari empat aspek, yaitu sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Kompetensi Dasar: Kompetensi dasar adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam setiap mata pelajaran. Kompetensi dasar dijabarkan dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3. Muatan Pembelajaran: Muatan pembelajaran adalah materi atau topik yang harus dipelajari oleh siswa dalam setiap mata pelajaran. Muatan pembelajaran dijabarkan dalam bentuk silabus.

4. Mata Pelajaran: Mata pelajaran adalah bidang studi yang harus dipelajari oleh siswa. Mata pelajaran dijabarkan dalam bentuk rancangan pelaksanaan pembelajaran.

5. Beban Belajar: Beban belajar adalah jumlah waktu yang harus ditempuh oleh siswa untuk mempelajari setiap mata pelajaran. Beban belajar dijabarkan dalam bentuk satuan kredit semester (SKS).

Struktur dan komponen inti Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum 2013

menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi, di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Kurikulum 2013 juga menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki peran aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengeksplorasi topik-topik yang diminati, dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

Citations:

[1] http://tugaspengembangankurikulum.blogspot.com/2015/12/struktur-dan-komponen- kurikulum.html?m=1

(4)

[2] https://abbah.yolasite.com/resources/KURIKULUM%20SMA%202013%20dan%20Kompetensi

%20Dasar%20SMA.pdf

[3] https://repositori.kemdikbud.go.id/11330/3/K13_KS_1_1_Mod_SMK_180409.pdf [4] https://www.slideserve.com/ayoka/kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-2013

[5] https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/kurikulum-pengertian-fungsi- tujuan-dan-komponennya?page=all

[6] https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=386519

Perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13.

Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 adalah dua kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia. Berikut adalah perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013:

1. Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral siswa, sementara tujuan dari Kurikulum 2013 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang.

2. Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan, sedangkan Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan kompetensi.

3. Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum 2013 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.

4. Komponen: Kurikulum Merdeka tidak lagi menggunakan istilah Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD), melainkan menggunakan Capaian Pembelajaran (CP). Sedangkan Kurikulum 2013 masih menggunakan istilah KI dan KD.

5. Penilaian: Kurikulum Merdeka tidak lagi membagi penilaian menjadi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, melainkan menggunakan penilaian autentik terutama dalam proyek penguatan profil Pancasila. Sedangkan Kurikulum 2013 membagi penilaian menjadi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

6. Struktur: Jam pelajaran dalam Kurikulum Merdeka diatur per tahun, sedangkan dalam Kurikulum 2013 diatur per minggu.

7. Muatan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila, sedangkan Kurikulum 2013 lebih memfokuskan pada kemampuan akademik siswa secara umum.

8. Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum, sedangkan Kurikulum 2013 menempatkan kompetensi sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum.

Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan akademik siswa secara umum. Kurikulum Merdeka juga lebih fleksibel dalam

(5)

pengaturan jam pelajaran dan penilaian, serta lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila.

Citations:

[1] https://tekno.tempo.co/read/1747268/menilik-perbedaan-kurikulum-merdeka-dengan- kurikulum-2013

[2] https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13/

[3] https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=386519

[4] https://www.mediaeducations.com/2022/05/ki-kd-kurikulum-merdeka-capaian.html?m=1 [5] https://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan-kurikulum

[6] https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/21/164700471/seperti-ini-5-prinsip-pembelajaran- di-kurikulum-merdeka?page=all

Kesasmaan dan perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum K13 Kesamaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13:

- Keduanya merupakan kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia.

- Keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

- Keduanya menekankan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

- Keduanya menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki peran aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengeksplorasi topik-topik yang diminati, dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.

Perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13:

- Tujuan: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.

- Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan, sedangkan Kurikulum K13 menggunakan pendekatan kompetensi.

- Fokus: Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum K13 lebih memfokuskan pada kemampuan akademik siswa secara umum.

- Komponen: Kurikulum Merdeka menggunakan Capaian Pembelajaran (CP), sedangkan Kurikulum K13 menggunakan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

- Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian autentik terutama dalam proyek penguatan profil Pancasila, sedangkan Kurikulum K13 membagi penilaian menjadi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

- Struktur: Jam pelajaran dalam Kurikulum Merdeka diatur per tahun, sedangkan dalam Kurikulum K13 diatur per minggu.

(6)

- Muatan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila, sedangkan Kurikulum K13 lebih memfokuskan pada kemampuan akademik siswa secara umum.

- Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum, sedangkan Kurikulum K13 menempatkan kompetensi sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum.

Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum K13 lebih menekankan pada kemampuan akademik siswa secara umum. Kurikulum Merdeka juga lebih fleksibel dalam

pengaturan jam pelajaran dan penilaian, serta lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila.

Citations:

[1] https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13/

[2] https://youtube.com/watch?v=EvVe7ugwpG0

[3] https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=386519 [4] https://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan-kurikulum

[5] https://bobo.grid.id/read/083361061/apa-perbedaan-kurikulum-merdeka-belajar-dengan- kurikulum-2013?page=all

[6] https://repositori.kemdikbud.go.id/11330/3/K13_KS_1_1_Mod_SMK_180409.pdf

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Berikut adalah kelebihan dan kelemahan masing-masing kurikulum, Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13, yang dapat diambil dari beberapa sumber:

Kelebihan Kurikulum Merdeka:

- Mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif, dan mandiri dalam belajar.

- Memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

- Memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

- Menekankan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik.

- Lebih fleksibel dalam pengaturan jam pelajaran dan penilaian.

- Memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila.

(7)

Kelemahan Kurikulum Merdeka:

- Masih kurangnya tenaga pengajar.

- Tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

- Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan kesiapan dan dukungan yang optimal agar dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.

Kelebihan Kurikulum K13:

- Menuntut siswa lebih mandiri, kreatif, dan inovatif dalam belajar.

- Menekankan pada pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum.

- Menekankan pada pendidikan karakter dan budi pekerti luhur.

- Proses penilaian dilakukan dari semua aspek.

Kelemahan Kurikulum K13:

- Masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah.

- Sistem penilaian yang terlalu rumit.

- Kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai dan merata.

- Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan keterampilan.

Perbedaan kelebihan dan kelemahan masing-masing kurikulum menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan Kurikulum K13 lebih menekankan pada kemampuan akademik siswa secara umum. Kurikulum Merdeka juga lebih fleksibel dalam pengaturan jam pelajaran dan penilaian, serta lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila. Sedangkan Kurikulum K13 menekankan pada pendidikan karakter dan budi pekerti luhur, serta menekankan pada pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum

Citations:

[1] https://id.scribd.com/document/375802246/Kelebihan-Dan-Kelemahan-Kurikulum-Yang-Pernah- Digunakan-Di-Indonesia

[2] http://ruslifisikafkip.blogspot.com/2016/03/pengembangan-kurikulum-kelebihan-dan.html?m=1 [3] https://an-nur.ac.id/blog/kelebihan-dan-kelemahan-kurikulum-merdeka.html

[4] https://tribunnews.com/nasional/2014/12/13/beberapa-kelemahan-dan-kelebihan-masing- masing-kurikulum

[5] https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-merdeka [6] https://www.liputan6.com/hot/read/4411509/kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-2013-kenali- tujuannya

(8)

Implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13:

Pengalaman dalam menerapkan kurikulum tersebut di berbagai lembaga pendidikan.

Implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 di berbagai lembaga pendidikan memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pengalaman dalam menerapkan kedua kurikulum tersebut:

1. Kurikulum Merdeka:

- Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik[1][3].

- Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk fokus mengeksplorasi materi dasar dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif[2].

- Implementasi Kurikulum Merdeka bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan setiap sekolah[1].

- Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada pengembangan karakter dan moral siswa, serta lebih fleksibel dalam pengaturan jam pelajaran dan penilaian[1][3].

- Kurikulum Merdeka memberikan perangkat ajar berupa contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah[1].

2. Kurikulum K13:

- Kurikulum K13 menuntut siswa lebih mandiri, kreatif, dan inovatif dalam belajar[2].

- Kurikulum K13 menekankan pada pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum dan pendidikan karakter dan budi pekerti luhur[1][2].

- Implementasi Kurikulum K13 memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, serta penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah[2].

- Kurikulum K13 memiliki sistem penilaian yang terlalu rumit dan masih banyak guru yang belum memahami sistem penilaian sikap dan keterampilan[1][2].

- Kurikulum K13 menyediakan perangkat ajar berupa buku teks dan buku nonteks[1].

Pengalaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 menunjukkan bahwa kedua kurikulum memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik, serta lebih memfokuskan pada

pengembangan karakter dan moral siswa. Sedangkan implementasi Kurikulum K13 memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, serta menekankan pada pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum dan pendidikan karakter dan budi pekerti luhur.

Citations:

[1] https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6554355/inilah-perbedaan-kurikulum-2013-dan- kurikulum-merdeka-sd-smp-sma-smk

(9)

[2] https://kumparan.com/dila-octaviana/implementasi-kurikulum-2013-dan-kurikulum-merdeka- belajar-dalam-pembelajaran-pai-1yKmfQutQfJ

[3] https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/

[4] https://kurikulum-demo.simpkb.id/detail-ikm/

[5] https://www.neliti.com/publications/452378/komparasi-implementasi-kurikulum-2013-dan- kurikulum-merdeka-di-sekolah-dasar-kab

[6] https://merdekabelajar.dairikab.go.id/tentang-kurikurum-merdeka-dan-platform-merdeka- mengajar/

Bagaimana kurikulum tersebut memengaruhi pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 dapat memengaruhi pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berikut adalah beberapa pengalaman dalam menerapkan kedua kurikulum tersebut:

1. Kurikulum Merdeka:

- Implementasi Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran[1].

- Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik[1][3].

- Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk fokus mengeksplorasi materi dasar dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif[2].

- Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang baik[1][3].

2. Kurikulum K13:

- Implementasi Kurikulum K13 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tertentu[2].

- Kurikulum K13 menuntut siswa lebih mandiri, kreatif, dan inovatif dalam belajar[2].

- Kurikulum K13 menekankan pada pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum dan pendidikan karakter dan budi pekerti luhur[1][2].

Pengalaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 menunjukkan bahwa kedua kurikulum dapat memengaruhi pembelajaran dan hasil belajar siswa. Implementasi Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Sedangkan implementasi Kurikulum K13 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tertentu dan menekankan pada

pengembangan kemampuan akademik siswa secara umum dan pendidikan karakter dan budi pekerti luhur.

Citations:

(10)

[1] https://journal.imwi.ac.id/index.php/cakrawala/article/download/142/139 [2] https://jpk.joln.org/index.php/2/article/download/11/21/30

[3] https://bobo.grid.id/read/083361061/apa-perbedaan-kurikulum-merdeka-belajar-dengan- kurikulum-2013?page=all

[4] https://repositori.kemdikbud.go.id/11330/3/K13_KS_1_1_Mod_SMK_180409.pdf

[5] https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/kurikulum-pengertian-fungsi- tujuan-dan-komponennya?page=all

[6] https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/21/164700471/seperti-ini-5-prinsip-pembelajaran- di-kurikulum-merdeka?page=all

Tantangan dan Solusi dalam implementasi

Implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 dalam lembaga pendidikan dapat menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan dan solusi dalam implementasi kedua kurikulum tersebut:

1. Kurikulum Merdeka:

- Tantangan: Kesiapan pendidik dalam menghadapi keleluasaan yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka.

- Solusi: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pendidik agar dapat memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik.

- Tantangan: Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

- Solusi: Pemerintah dapat memberikan dukungan dan investasi dalam sarana dan prasarana pendidikan, serta memberikan akses yang lebih luas terhadap teknologi dan internet.

- Tantangan: Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan kesiapan dan dukungan yang optimal agar dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.

- Solusi: Pemerintah dapat memberikan dukungan dan investasi dalam pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kurikulum, serta memberikan akses yang lebih luas terhadap teknologi dan internet.

2. Kurikulum K13:

- Tantangan: Kurangnya pemahaman guru terhadap sistem penilaian sikap dan keterampilan.

- Solusi: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru agar dapat memahami dan mengimplementasikan sistem penilaian sikap dan keterampilan dengan baik.

- Tantangan: Implementasi Kurikulum K13 memerlukan sarana dan prasarana yang memadai.

(11)

- Solusi: Pemerintah dapat memberikan dukungan dan investasi dalam sarana dan prasarana pendidikan, serta memberikan akses yang lebih luas terhadap teknologi dan internet.

- Tantangan: Implementasi Kurikulum K13 memerlukan perubahan signifikan dalam proses bisnis, alur kerja, dan peran pekerjaan.

- Solusi: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada karyawan agar dapat memahami dan mengadopsi sistem dan proses baru dengan baik.

Tantangan dan solusi dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum K13 menunjukkan bahwa implementasi kedua kurikulum tersebut memerlukan dukungan dan investasi yang optimal dari pemerintah, serta pelatihan dan pendampingan kepada pendidik dan karyawan agar dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum dengan baik.

Citations:

[1] https://yoursay.suara.com/kolom/2022/08/08/113517/implementasi-kurikulum-merdeka- tantangan-dan-solusi

[2] https://id.linkedin.com/pulse/tantangan-dalam-implementasi-erp-dan-cara-mengatasinya [3] https://sisi.id/stories/insight/4-tantangan-implementasi-software-erp-dan-solusi-mengatasinya/

[4] https://id.linkedin.com/pulse/tantangan-implementasi-solusi-bi-agus-supriatna [5] https://jurnal.unigal.ac.id/edukasi/article/download/1682/1358

[6] https://repositori.kemdikbud.go.id/11330/3/K13_KS_1_1_Mod_SMK_180409.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan muatan karakter dalam Buku Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 pada Siswa SMP Kelas

menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan, misalnya menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai

Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Seperti yang telah beberapa kali disinggung pada poin-poin sebelumnya,dalam Kurikulum Merdeka hadir bentuk pembelajaran baru yakni

Karakteristik utama dari kurikulum merdeka belajar yaitu 1 pembelajaran berbasis projek sebagai pengembangan soft skill dan sesuai dengan karakter pelajar pancasila, 2 fokus pada

Terkait dengan integrasi nilai-nilai kearifan lokal dengan kurikulum merdeka PAUD sebagai strategi cerdas dalam mewujudkan profil pelajar pancasila pada siswa PAUD, terdapat beberapa

KESIMPULAN Projek paradigma baru kurikulum merdeka dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila peserta didik sekolah dasar melalui nilai-nilai kearifan lokal sasak heritage.. Nilai

Maka, dalam kurikulum merdeka setiap kegiatan Pramuka telah dirancang sedemikian rupa agar dapat menerapkan dimensi profil pelajar Pancasila sehingga kegiatan pramuka menjadi salah satu

E-ISSN: 2961 - 9637 Lokakarya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Yaspin