• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN BAB IV PENUTUP

N/A
N/A
Sanjaya Mulawarman

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN BAB IV PENUTUP"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Perencanaan Landasan Pacu pesawat type B-747-400

A. Operasional Pesawat Terbang Normal a. Untuk operasional lepas landas :

 Take-off Distance (TOD) = 3890,45 m

 Take off Run (TOR) = 3.383 m

 Lift off Distance (LOD = 2139,75 m b. Untuk oprasional pendaratan ( landing):

 Landing Distance (LD) = 3.383 m

 Stop Distance (SD) = 2029,8 m

 Clearway (CW) = 875,35 m

 Stopway (SW) = 169,15 m

Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh ( full strenght hardening) yang dibutuhkan adalah :

 Field Lenght (FL = 4258,35 m B. Poor- Approaches Landing

 Landing Distance (LD) = 3.383 m

 Stop Distance (SD) = 2029,8 m

 Clearway (CW) = 507,45 m

 Stopway (SW ) = 169,15 m

 Field Lenght (FL) = 4.397,9 m C. Overshoot take-off :

 Landing Distance (LD ) = 3.890,45 m

 Lift off Distance (LOD) = 2917,84 m

 Clearway (CW) = 486,31 m

 Stopway (SW) = 194,52 m

 Field Lenght (FL) = 4.376,76 m

D. Pesawat Terbang Lepas Landas Dengan Kondisi Kegagalan Mesin. Sehingga Harus Melakukan Emergency Landing :

 Landing Distance (LD) = 3.890,45 m

 Lift off Distance (LOD) = 3.044,7 m

 Stop Distance (SD) = 2.334,27 m

 Clearway (CW) = 583,57 m

(2)

 Stopway (SW) = 194,52 m

 Field Lenght (FL) = 3.578 m

Panjang landasan pacu yang dibutuhkan untuk kondisi kegagalan mesin adalah 3.578 m <

panjang landasan pacu utuk kondisi operasional pesawat terbang normal 4258,35 m <

Overshoot Take-off 4376,76 m < Approaches Landing 4397,9 m.

Maka yang memenuhi untuk digunakan dalam perencanaan adalah panjang landasan pacu untuk kondisi Approaches landing yaitu 4397,9 m.

4.1.2 Perencanaan Taxiway pesawat type B-747-400

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY).

Sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki taxiway adalah : V = √ (125 x R x µ)

= 11,18 √(R x µ)

= 11,18 √(45 x 0,13) = 27 m/dt

= 27 x 3,6 = 97 km/jam Diperoleh D = ( S1)^2 - ( S2)^2 2 a

= ( 62)^2 - ( 27)^2 2 x 1,5

= 1.038 m

Jarak dari threshold ke exit taxiway (S) = 550 + 1.038 m = 1.558 m

4.1.3. Perencanaan Apron pesawat type B-747-400

Menghitung Luas apron

Lebar Apron : L = (20 x PB) + (30 x C ) = ( 20 x 70,66 ) + (30 x 7,5) = 1630,82 m

Panjang Apron :

Jumlah clearence = (30 x 7,5) + Lebar Taxiway

(3)

= 220, 5 + 23 = 450,5 m

Jumlah Wing Span = ( 30 x Wing Span) = ( 30 x 64,44 )

= 1930, 32 m

Sehingga Apron yang dibutuhkan = Julmah clearence + Jumlah wing span = 450,5 m + 1930,32 m

= 2380,82 m

Sehingga dimensi apron yang di rencanakan adalah 2380 m x 1630 m Di peroleh Luas Apron = 391.234,9 m2

4.1.4.

Perencanaan perkerasaan Runway,Taxiway dan Apron pesawat type B-747-400

Rangkuman tebal perkerasan

no Lapisan perkerasan Hasil

inci cm

1 landas pacu (runway)

lapisan permukaan (surface) 4 10.16

lapis pondasi atas (base) 10 25.4

lapis pondasi bawah (subbase) 15.4 39.2

2 landasan penghubung (taxiway)

lapisan permukaan (surface) 3 7.62

lapis pondasi atas (base) 9 22.86

lapis pondasi bawah (subbase) 13.89 35.27

3 landasan parkir (apron)

lapisan permukaan (surface) 4 10.16

lapis pondasi atas (base) 8.2 20.83

lapis pondasi bawah (subbase) 6 15.24

Referensi

Dokumen terkait

Landas pacu adalah komponen bandar udara yang digunakan untuk. landing dan take off

Untuk daerah belok pesawat udara dengan banyak titik di landasan pacu, lebar dan daerah putar harus bebas dari halangan, terutama roda pesawat yang digunakan

Perencanaan runway, taxiway dan apron untuk pesawat tipe B 737-900 ER pada Bandara Sultan Babullah – Ternate bertujuan untuk merencanakan desain runway, taxiway

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung panjang landasan pacu rencana RTRW tahap II agar mampu melayani pesawat rencana jenis M-75 (jenis ATR-72

Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Wamena, yang direncanakan yaitu Runway, taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-400 dan mengacu pada

Kebutuhan akan panjang runway untuk perencanaan bandar udara dari ICAO, ARFL (Aero Reference Field Lenght) adalah panjang landasan pacu minimum yang dibutuhkan

Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Wamena, yang direncanakan yaitu Runway, taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-400 dan mengacu pada

Selain landasan pacu, direncanakan pula tebal perkerasan landasan untuk masa pakai hingga 20 tahun yang akan dating karena bandara ini kini juga melayani penerbangan pesawat berat