KLASIFIKASI KEILMUAN GEODESI Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Geodesi
Dosen Pengampu: Dian Ika Aryani, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Ashabil Firdaus 2002046030 Cut Indra Suari 2002046031 Geubrina Rizky Ananda Sy 2002046036
JURUSAN ILMU FALAK
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG
2022
BAB Ⅰ PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Dalam berkehidupan tentunya memerlukan wilayah sebagai tempat untuk para makhluk hidup dapat berkembang serta menjalani kehidupannya sehari-hari. Untuk mengetahui suatu wilayah itu dengan pasti dari bagaimana bentuk tempatnya, objek-objek yang terdapat di dalamnya dan sebagainya, maka diperlukan informasi-informasi yang akurat sehingga dapat menggambarkan suatu wilayah yang ada di bumi itu dengan baik.
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan hal tersebut, namun dalam pembahasan kali ini, kami selaku pemateri tidak hanya membahas mengenai SIG tapi juga mengenai pengindraan jauh serta manfaat dari mempelajari ilmu geodesi. Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut. Untuk pemahaman yang lebih rinci akan dibahas dalam makalah ini.
2. Rumusan Masalah
• Apa maksud dari penginderaan jauh?
• Apa yang dimaksud dengan SIG?
• Apa saja manfaat mempelajari ilmu geodesi?
3. Tujuan
Dapat memahami dengan baik maksud dan makna dari istilah penginderaan jauh, SIG serta manfaat ilmu geodesi.
BAB Ⅱ PEMBAHASAN 1) Penginderaan Jauh
Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain).
Penginderaan jauh (remote sensing) dalam artian umum ialah Teknik-teknik berbasis instrumensi yang digunakan dalam pengumpulan dan pengukuran dari data yang teratur secara spatial (umumnya pendistribusian secara geografis pada beberapa bagian (spectral, spatial, physical) dari suatu titik-titik sasaran dalam tampilan yang terekam sesuai dengan fitur, objek, dan material yang dilakukan dengan mengaplikasikan satu atau lebih alat-alat perekam tanpa kontak langsung secara fisik dengan objek pengamatan. Arti lainnya pengindraan jauh adalah ilmu atau seni guna mendapatkan informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang ada dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala yang diamati.1
Maka dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh merupakan upaya memperoleh data dari jarak jauh dengan menggunakan peralatan tertentu yang disebut atau dikenal dengan “sensor”.
Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara, balon udara atau wahana lainnya. Data-data tersebut berasal dari rekaman sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda pada masing-masing tingkat ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data penginderaan jauh yang dihasilkan. Menurut Purwadhi, pengumpulan data penginderaan jauh dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tenaga yang digunakan, diantaranya :
• variasi distribusi daya,
• distribusi gelombang bunyi atau
• distribusi energi elektromagnetik
1 penginderaan jauh.pdf
Konsep Penginderaan Jauh
Dalam penginderaan jauh didapat masukan data atau hasil observasi yang disebut citra. Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil kita buat itu merupakan citra bunga tersebut.
Menurut Simonett citra ialah sebagai gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa suatu gambaran pada foto) yang didapat dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektronik. Dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang berarti citra dalam bahasa Indonesia, yaitu “image” dan “imagery”, akan tetapi istilah imagery dirasa lebih tepat penggunaannya. Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut harus diinterpretasikan atau diterjemahkan/ ditafsirkan terlebih dahulu. Interpretasi citra merupakan suatu proses pengenalan objek yang berupa gambar (citra) untuk digunakan dalam disiplin ilmu tertentu seperti Geologi, Geografi, Ekologi, Geodesi dan disiplin ilmu lainnya. Dalam menginterpretasikan citra dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu deteksi, identifikasi dan analisis.
•
Deteksi ialah pengenalan objek yang mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor.•
Identifikasi ialah mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan.•
Analisis ialah mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terinci.2 Alat Penginderaan JauhUntuk melakukan penginderaan jarak jauh diperlukan alat sensor, alat pengolah data dan alat-alat lainnya sebagai pendukung. Oleh karena sensor tidak ditempatkan pada objek, maka perlu adanya wahana atau alat sebagai tempat untuk meletakkan sensor. Alat sensor dalam penginderaan jauh dapat menerima informasi dalam berbagai bentuk antara lain sinar atau cahaya, gelombang bunyi dan daya elektromagnetik.
Alat sensor digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik. Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek yang dapat direkam oleh sensor semakin baik sensor
2 DASAR PENGINDERAAN JARAK JAUH.pdf
dan semakin baik resolusi spasial pada citra. Berdasarkan proses perekamannya sensor dapat dibedakan atas:
• Sensor Fotografi
Proses perekamannya berlangsung seperti pada kamera foto biasa, atau yang kita kenal yaitu melalui proses kimiawi. Tenaga elektromagnetik yang diterima kemudian direkam pada emulsi film dan setelah diproses akan menghasilkan foto. Keuntungan menggunakan sensor ini yaitu dari caranya yang sederhana, biaya yang masih terjangkau dan resolusi spasialnya baik.
• Sensor Elektronik
Merupakan alat yang bekerja secara elektrik dengan proses menggunakan komputer. Hasil akhirnya berupa data visual atau data digital/numerik.
Proses perekamannya untuk menghasilkan citra dilakukan dengan memotret data visual dari layar atau dengan menggunakan film perekam khusus. Hasil akhirnya berupa foto dengan film sebagai alat perekamannya dan tidak disebut foto udara tetapi citra.
Agar informasi-informasi dalam berbagai bentuk tadi dapat diterima oleh sensor, maka harus ada tenaga yang membawanya antara lain matahari.
Informasi yang diterima oleh sensor berupa distribusi daya (forse), distribusi gelombang bunyi, dan distribusi tenaga elektromagnetik.
Informasi tersebut berupa data tentang objek yang diindera dan dikenali dari hasil rekaman berdasarkan karakteristiknya dalam bentuk cahaya, gelombang bunyi, dan tenaga elektromagnetik. Informasi tersebut ialah hasil interaksi antara tenaga dan objek yang direkam oleh sensor dimana alat-alat yang termasuk di dalamnya yaitu:
➢ Gravimeter : mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
➢ Magnetometer : mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
➢ Sonar : mengumpulkan data tentang distribusi gelombang dalam air.
➢ Mikrofon : mengumpulkan/menangkap gelombang bunyi di udara.
➢ Kamera : mengumpulkan data variasi distribusi tenaga elektro magnetic yang berupa sinar.
Sistem Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga matahari dinamakan penginderaan jauh sistem pasif. Penginderaan jauh sistem pasif menggunakan pancaran cahaya, hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah. Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakan tenaga pancaran tenaga thermal, dapat beroperasi pada siang maupun malam hari.
Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan disebut penginderaan jauh sistem aktif. Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan dipancarkan dari sensor yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor tersebut untuk direkam. Pada umumnya sistem ini menggunakan gelombang mikro, tapi dapat juga menggunakan spektrum tampak, dengan sumber tenaga buatan berupa laser.
Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh sistem pasif dan sistem aktif untuk sampai di alat sensor dipengaruhi oleh atmosfer. Atmosfer mempengaruhi tenaga elektro magnetik yaitu bersifat selektif terhadap panjang gelombang.
2) Sistem Informasi Geografis (SIG)/ Geographic Information System (GIS) Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sebagaimana yang dapat diperhatikan dalam kata tersebut, terdapat 3 susunan kata yang terangkai didalamnya, yakni Sistem, Informasi, dan Geografis.
1.) Sistem dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.3 Dalam makna lain, sistem ini merupakan tempat perkumpulannya ide-ide yang saling berhubungan dan memiliki tujuan serta sasaran yang sama.
2.) Informasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan sebagai penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita sesuatu; keseluruhan makna yang menungnjang amanat dalam bagian-bagian amanat itu.4 Dengan makna lain informasi ini berupa data, kabar, atau segala jenis pemberitahuan yang diproses
3 Lihat KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan kata dasar sistem.
4 Lihat KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan kata dasar informasi.
terlebih dahulu informasinya sebelum disebar luas atau diterima oleh penerimanya dalam konteks penuh arti.
3.) Geografis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang di pelajari oleh bumi. Dengan kata lain geografis ini mencakup studi perihal permukaan bumi yang terutama adalah keragaman area dan hubungan spesial dengan manusia.
Dengan mengetahui 3 unsur kata tersebut maka kemudian terangkailah susunan kata Sistem Informasi dan Informasi Geografis yang kemudian digabung menjadi Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi disini merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai macam ragam sumberdaya fisik dan logika. Atau suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sedangkan Informasi geografis yang dimaksudkan adalah suatu informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, menegtahui perihal posisi suatu objek di bumi, serta informasi yang berkenaan dengan keterangan- keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui.5
Dengan begitu, Sistem Informasi Geografis menurupakan sebuah teknologi informasi yang dapat menganalisa, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun non- spasial. Sistem Informasi Geografis ini mengkombinasikan kekuatan perangkat lunak basis data relasional dan paket perangkat lunak CAD.6 Tidak hanya itu, mengenai definisi SIG sendiri dari masa ke masa terus berkembang sesuai dengan zamannya. Lahir dan bertambah dengan berbagai varian yang bervariasi menjadikan SIG memiliki banyak definisi yang telah dikembangkan. Walaupun demikian, inti dari pengertian-pengertian yang ada tetaplah sama. Sederhananya, SIG dapat disimpulkan sebagai gabungan kartografi7, analisis, statistik dan teknologi sistem basis data (database).
Adapun beberapa definisi SIG dari para ahli ialah sebagai berikut:
5 Nurpilihan Bafdal dkk, Buku Ajar Sistem Informasi Geografis Edisi 1, (Bandung: Jurusan Teknik Manajemen Industri Pertanian Ffakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran, 2011), hal 1-2.
6 Ibid, hal 4.
7 Kartografi : Sebuah studi dan seni membuat dan mempelajari peta.
1. Burrough, 1986
Kumpulan alat yang powerdul untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan dan mentranformasikan data spasian dari sunia nyata (real world).
2. Aronoff, 1989
Segala jenis prosedur dan manual mapun berbasis computer untuk menyimpan dan memanipulasi data berefrensi geografis.
3. ESRI, 2004
Sebuah sistem untuk mengatur, menganaila dan menampulkan informasi geografis.8
Komponen-komponen yang terdapat dalam SIG
Komponen yang membangun sebuah sistem Informasi Geografis adalah :9 1. Computer System and Software
Dalam membangun sistem informasi geografis, maka dibutuhkan suatu perangkat lunak seperti sistem komputer dan kumpulan piranti lunak yang digunakan untuk pengerjaan mengolah data.
2. Spatial Data
Data yang berefrensi keruangan dan kebumian yang akan diolah. Dengan makna lain, spatial data ini merupakan data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi.
3. Data Management and analysis Procedure
Manajemen data dan analisa prosedur oleh Database Management System 4. People
Dalam Pengerjaan hal ini dibutuhkan orang atau Sumber Daya Manusia. Dalam hal ini manusia menjadi elemen penting dalam pengerjaan SIG. Karena, manusia adalah pengguna juga perencana SIG.
Kemampuan SIG
8 Edy Irwansyah, Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi, (Yogyakarta: Digibooks, 2013), hal 2.
9 Ibid, hal.11-14.
Kemampuan SIG ini dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukan. Fungsi analisis tersebut kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Yakni fungsi analisis atribut dan fungsi analisis spasial.
1. Fungsi Analisis Atribut
Fungsi ini terdiri dari operasi dasar sistem pengolaan basisdata. Dimana dalam pengolaan basisdata ini perluasannnya dapat diperinci menjadi operasi dasar basisdata dan perluasan operasi basisdata.
a.) Operasi dasar basisdata mencakup:
- Membuat Basisdata Baru - Menghapus basidata - Membuat tabel basisdata - Menghapus tabel basisdata
- Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel - Membaca dan mencari data
- Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basidata - Menghapus data dari tabel basisdata
- Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata b.) Perluasan basisdata:
- Membaca dan menulis basisdata dalam sistem basisdata yang lain - Dapat berkomunikasi dengan sistem basisdata yang lain
- Dapat menggunakan bahasa basusdata stadart SQL (Structure Query Language
- Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam sistem basisdata.
2. Fungsi Analisis Spasial Fungsi ini terdiri dari:
a.) Klasifikasi, pada fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasia (atribut) menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
b.) Jaringan, fingsi ini merujuk pada data spasial titik-titik (point) atau garis- garis (fines) sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.
c.) Overlay, fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua kata spasial yang menjadi masukannya, contohnya menghasilkan wilayah- wilayah yang sesuai untuk budidaya tanaman tertentu.
d.) Buffering, fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukannya.
e.) 3D Analysis, fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhuugan dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi. Fungsi analisis spasial ini banyak menggunakan fungsi interpolasi. Contohnya, mmenampilkan data spasial ketinggian, tataguna tanah, jaringan jalan dll.
f.) Digital Image Proccessing.
Fungsi ini dimiliki perangkat SIG yang berbasiskan raster. Karena data spasial permukaan bumi (citar dijital) banyak didapat dari perekaman data satelit yang berformat raster. Maka, banyak SIG raster yang juga dilengkapii dengari fungsi analisis ini. 10
3) Manfaat Mempelajari Ilmu Geodesi
Setiap bidang keilmuan yang muncul sebagai dampak adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih tentunya akan memberikan manfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang. Seperti halnya kemunculan dari ilmu geodesi yang ternyata sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan berikut ini beberapa manfaat yang bisa diambil dari kemunculan ilmu tersebut diantaranya :
1. Pemanfaatan ilmu geodesi yang berkaitan dengan permasalahan navigasi.
Navigasi dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan arah mata angin maupun sebagai alat untuk menentukan koordinat suatu lokasi, sistem navigasi sudah dipergunakan oleh bangsa Mesir kuno sebagai alat untuk pelayaran dan kemudian dikembangkan lagi oleh bangsa-bangsa lain. Navigasi kuno berpusat pada ilmu perbintangan dan gejala alam yang telah banyak dipelajari dan kemudian berkembang menjadi kompas, sedangkan teknologi navigasi modern
10 Nurpilihan Bafdal dkk, Buku Ajar Sistem Informasi Geografis Edisi 1, (Bandung: Jurusan Teknik Manajemen Industri Pertanian Ffakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran, 2011), hal 14-15.
berpusat pada perkembangan kompas menjadi navigasi radar dan pada berbasis pada alat GPS. Di Indonesia sistem navigasi telah digunakan sebagai alat bantu transportasi, baik transportasi darat, udara, maupun air. 11
2. Memberikan informasi yang terkait dengan daerah di muka bumi yang memiliki kecenderungan atas terjadinya bencana alam, sehingga hal ini bisa ditanggulangi terlebih dahulu. Secara global, peranan geodesi dalam mitigasi ini terbagi dalam dua bagian. Pertama adalah dari aspek sains yang terkait dengan pemahaman fisis dan mekanisme bencana secara geometrik menggunakan analisis data geodetik yang merupakan fungsi ruang dan waktu. Sedangkan yang kedua adalah dalam masalah integrasi antara aspek sains dan aspek sosial sebagai fungsi ruang dan waktu yang diwujudkan dalam sistem informasi manajemen bencana dengan hasil berupa analisis statistik spasial serta permodelan dinamik.
Penerapan metodologi serta teknologi geodetik didasarkan pada karakteristik dari masing - masing obyek bencana , demikian pula dengan analisis permodelan dinamiknya . Hasil akhir yang diperoleh diharapkan sebagai input yang handal dalam pelaksanaan program mitigasi.
3. Dalam peranannya di dunia tambang, ilmu geodesi utamanya penting diimplementasikan pada tahapan eksplorasi atau saat membantu menentukan titik lokasi pengeboran dan study outcrop. Selain itu, ilmu ini dapat dipakai saat menentukan cadangan bahan tambang, pembuatan desain tambang, pengukuran topografi original, perhitungan volume, dan menghitung kapasitas alat untuk target bulanan. Oleh karena peranannya yang begitu diperlukan, maka secara dekatnya ilmu ini sangat identik dengan kegiatan pengukuran dan proses pembuatan peta untuk diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui lebih jauh atas adanya potensi minyak bumi yang terkandung di dalamnya, sehingga keilmuan ini sangatlah diperlukan dengan cara melakukan survei seismic. Survei seismik adalah sebuah pekerjaan yang dapat menggambarkan penampang lapisan bawah tanah bumi untuk mengetahui apakah ada potensi minyak bumi di dalam nya. Caranya, apabila di darat dengan memberikan sumber getaran menggunakan dinamit, dimana getaran dari dinamit
11 Fatul Alim. Instrumentasi dan Navigasi Topdal Tunda. 2014
akan dipancarkan ke dalam tanah kemudian dipantulkan kembali ke permukaan tanah, lalu ditangkap oleh alat perekam yang dinamakan oleh geophone.
Cabang keilmuan yang dikenal dengan istilah geodesi ini merupakan salah satu disiplin ilmu yang memberikan pengaruh besar pada berbagai kehidupan manusia. Dalam hal ini, pemanfaatan disiplin ilmu telah merambah pada beberapa kasus seperti halnya kelautan, pertambangan, militer dan beberapa bidang lainnya. mengingat pentingnya cabang keilmuan tersebut, tidak mengherankan jika banyak orang yang tertarik untuk mempelajari permasalahan tersebut.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh. penginderaan jauh merupakan upaya memperoleh data dari jarak jauh dengan menggunakan peralatan tertentu yang disebut atau dikenal dengan “sensor”. Menurut Purwadhi, pengumpulan data penginderaan jauh dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tenaga yang digunakan, diantaranya;
variasi distribusi daya, distribusi gelombang bunyi atau, distribusi energi elektromagnetik. Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Untuk melakukan penginderaan jarak jauh diperlukan alat sensor, alat pengolah data dan alat-alat lainnya sebagai pendukung. Oleh karena sensor tidak ditempatkan pada objek, maka perlu adanya wahana atau alat sebagai tempat untuk meletakkan sensor. Alat sensor digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah jangkauan tertentu. Berdasarkan proses perekamannya sensor dapat dibedakan atas; Sensor Fotografi dan Sensor Elektronik.
Sistem dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Komponen yang membangun sebuah sistem Informasi Geografis adalah Computer System and Software, Spatial Data, Data Management and analysis Procedure, People. Kemampuan SIG ini dapat dikenali dari fungsi- fungsi analisis yang dapat dilakukan. Fungsi analisis tersebut kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Yakni fungsi analisis atribut dan fungsi analisis spasial.
Manfaat Mempelajari Ilmu Geodesi ialah mempelajari hal yang berkaitan dengan permasalahan navigasi, memberikan informasi yang terkait dengan daerah di muka bumi yang memiliki kecenderungan atas terjadinya bencana alam, di dalam dunia pertambangan, dan mengetahui lebih jauh atas adanya potensi minyak bumi yang terkandung di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alim. Fathul. 2014. Instrumentasi dan Navigasi Topdal Tunda. Jakarta
Bafdal. Nurpilihan, 2011. Buku Ajar Sistem Informasi Geografis Edisi 1, Bandung: Jurusan Teknik Manajemen Industri Pertanian Ffakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran.
DASAR PENGINDERAAN JARAK JAUH.pdf
Irwansyah. Edi. 2013. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi, Yogyakarta: Digibooks.
Kartografi : Sebuah studi dan seni membuat dan mempelajari peta.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan kata dasar informasi.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan kata dasar sistem.
penginderaan jauh.pdf