• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN POLA-POLA HEREDITAS

N/A
N/A
Triandini Cahya Mutia

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN POLA-POLA HEREDITAS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

POLA-POLA POLA-POLA

HEREDITAS HEREDITAS

Oleh : Abi & Rafi

(2)

Sub Materi :

02

Penentuan Jenis Kelamin (Determinasi Seks)

01

Gen Letal

(3)

GEN LETAL

(4)

Gen Letal

Gen letal adalah gen yang

menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot,

sedangkan dalam keadaan

heterezigot, seorang individu dalam

keadaan normal atau subletal.

(5)

Gen Letal Dominan

Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian

individu dalam keadaan homozigot dominan. Sedangkan dalam

keadaan heterozigot, seorang

individu dapat bersifat subletal

yang mengakibatkan terjadinya

kelainan.

(6)

1. Ayam resep atau ayam creeper

Pertumbuhan tulang pada ayam ditentukan oleh gen c. Alelnya, gen C, menyebabkan

ketidaknormalan pada pertumbuhan tulang.

Ayam bergenotipe CC tidak pernah ada karena mati sewaktu embrio. Ayam

bergenotipe Cc dapat hidup, tetapi cacat, yaitu kaki dan sayap pendek.

Ayam itu disebut ayam redep atau creeper.

Perkawinan ayam redep

jantan dan ayam redep betina akan menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 2 ayam redep : 1 ayam normal.

P : ayam normal >< ayam normal (Cc) (Cc)

G : C , c

F1 : CC = ayam letal Cc = ayam redep Cc = ayam redep cc = ayam normal

(7)

2. Tikus kuning

Tikus yang normal umumnya berwarna hitam atau abu-abu.

Pembentukan pigmen hitam atau abu- abu ditentukan oleh gen resesif y.

Alelnya gen Y (yellow), menyebabkan tikus tidak berwarna hitam atau

abu-abu, melainkan berwarna kuning.

Tikus kuning yang hidup

bergenotipe Yy, sedangkan tikus YY tidak pernah ada karena letal. Tikus

normal bergenotipe yy. Perkawinan dua tikus kuning akan menghasilkan

keturunan dengan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus abu-abu.

(8)

Gen Letal Resesif

Gen letal resesif merupakan gen yang menyebabkan kematian individu

dalam keadaan homozigot resesif.

Sedangkan dalam keadaan heterozigot,

dapat bersifat carrier (pembawa sifat) yang dapat diwariskan pada

keturunannya

(9)

Tanaman jagung

gen yang dapat menyebabkan kelainan

albino pada tanaman jagung. Sifat albino ini muncul karena tidak terbentuk

klorofil. Karena tidak memiliki klorofil, maka tanaman tersebut tidak dapat

melakukan fotosintesis sehingga akan segera mati setelah berkecambah.

Sifat albino ditentukan oleh gen resesif a dan alelnya, gen A, menyebabkan

tanaman dapat membuat klorofil. Tanaman albino bergenotipe aa,

sedangkan tanaman normal bergenotipe homozigot AA atau heterozigot Aa.

Tanaman yang bergenotipe Aa, meskipun normal, daunnya agak

kekuningan.

(10)

DETERMINASi SEKS

(11)

Determinasi Seks

Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup

berdasarkan kromosom kelamin

(gonosom). Berdasarkan jenis gonosom

yang diperoleh dari kedua induknya, dapat dibedakan individu homogametik dan

individu heterogametik. Individu

homogametik mempunyai satu macam

gonosom, misalnya wanita (XX) dan ayam jantan (ZZ). Sementara itu, individu

heterogametik mempunyai dua macam

gonosom, misalnya laki-laki (XY) dan ayam betina (ZW)

(12)

DETERMINAN SEKS

Determinasi Seks

umumnya,determinasi seks atau

penentuan jenis kelamin terdiri dari dua jenis,yaitu laki dan

perempuan,dalam hal ini,yang

menentukan apakah kita menjadi

perempuan atau laki laki adalah

faktor kromosom yang ada pada

tubuh

(13)

sistem determinasi

(14)

SISTEM XY

Pada sistem penentuan kelamin XY,

betina memiliki kromosom seks berupa XX sedangkan kromosom seks jantan

berupa XY. Nah, yang akan menentukan jenis kelamin di sini adalah kromosom Y yang dimiliki oleh jantan.

Sehingga, apabila ovum (X) bertemu

sperma (X) maka akan menjadi betina.

Sebaliknya, apabila ovum (X) bertemu dengan sperma (Y) makan akan

menjadi jantan.

Determinasi Seks Penentuan Jenis Kelamin sistem xy

Sistem XY. (Arsip Zenius)

(15)

SISTEM XO

Determinasi seks sistem XO terjadi pada beberapa jenis serangga nih, guys! Sebagai contoh sistem

penentuan jenis kelamin pada belalang.

Berbeda dengan lainnya, pada sistem XO hanya melibatkan kromosom X saja. Di mana, kromosom betina terdiri dari XX sedangkan kromosom jantan terdiri dari X saja. Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa betina menghasilkan satu jenis sel telur

yang mengandung kromosom X. Sementara, jantan menghasilkan dua jenis sperma, yakni sperma yang mengandung kromosom X dan sperma yang tidak mengandung kromosom X.

Nah, kromosom jantan di sinilah yang bertindak sebagai penentu jenis kelamin. Apabila, sperma X bertemu sel telur X maka akan menjadi betina.

Sementara itu, apabila sperma yang kosong

bertemu dengan sel telur X akan menjadi jantan.

(16)

SISTEM ZW

Penentuan jenis kelamin sistem ZW terjadi pada burung, beberapa ikan, dan beberapa serangga. Sesuai dengan namanya, sistem penentuan jenis kelamin satu ini melibatkan kromosom Z dan W. Coba kita ambil contoh ayam. Di dalam tubuh ayam betina terdiri dari kromosom ZW sedangkan ayam jantan terdiri dari kromosom ZZ.

Sehingga, pada saat terjadinya meiosis

ayam betina akan menghasilkan kromosom Z dan W. Sementara itu, ayam jantan

menghasilkan kromosom Z dan Z.

Apabila, sel sperma Z bertemu sel telur W

maka menjadi betina. Sementara itu, jika sel sperma Z bertemu sel telur Z akan menjadi Jantan.

(17)

SISTEM HAPLODIPLOID

Sistem Haplodiploid

Sistem determinasi seks selanjutnya

adalah sistem haplodiploid, contohnya ada pada semut, rayap, dan lebah.

Haploid (n) sendiri berarti satu set kromosom sedangkan diploid (2n) berarti dua set kromosom.

Haplodiploid adalah sistem penentuan

seks yang menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi (haploid) dan

betina dari telur yang telah difertilisasi (diploid).

(18)

QUIZ TIMEE !!

(19)

No 1.

Pernyataan yang tepat mengenai determinasi seks adalah …..

A.proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup B.proses pematangan organ kelamin

C.ciri-ciri sekunder berdasarkan jenis kelamin

D.kemampuan makhluk hidup untuk berkembangbiak

E.tingkat kematangan organ suatu makhluk hidup

(20)

JAWABAN ADALAH A

(21)

No 2.

Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot

menyebabkan kematian. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan ....

A.terpaut pada kromosom kelamin B.menyebabkan kematian postnatal C.hanya diperoleh dari ayahnya

D.genotipe heterozigot berfenotipe cacat

E.genotipe homozigot berfenotipe normal

(22)

JAWABAN ADALAH D

(23)

SEKIAN SEKIAN

PRESENTASI DARI PRESENTASI DARI

KITA KITA

(24)

Thank you!

Thank you!

Referensi

Dokumen terkait

Seringkali gender dipersamakan dengan sex (jenis kelamin laki-laki dan perempuan), dan pembagian jenis kelamin laki-laki dan perempuan ini serta peran dan tanggung-

Dilihat dari distribusi kasus ISK berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih sering menderita ISK daripada laki- laki yaitu sebanyak 18 pasien perempuan (60,0%), dibandingkan

Pendidikan seks adalah penerangan yang bertujuan untuk membimbing serta mengasuh tiaplaki-laki adan perempuan sejak dari anak-anak sampai dewasa, perihal kelamin

al-Jinn (72): 6, al-Qur’an menginformasikan bahwa jin benar-benar memiliki jenis kelamin yang terdiri dari dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan, sama halnya

Fitrah jenis kelamin manusia yang dibagi menjadi dua kategori yakni laki-laki dan perempuan nampaknya berkonsekuensi pada munculnya asumsi bahwa laki-laki pasti

7 Ibid,...hal.19... ibu bisa hamil, perbedaan, jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan keempat responden lainya beranggapan bahwa dengan memberikan

Obat analgetik yang dikonsumsi masyarakat desa limbangan kabupaten Kendal untuk jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sebanyak 84,44%,

Jenis Kelamin Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki.. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara 72-80