POLA-POLA POLA-POLA
HEREDITAS HEREDITAS
Oleh : Abi & Rafi
Sub Materi :
02
Penentuan Jenis Kelamin (Determinasi Seks)
01
Gen Letal
GEN LETAL
Gen Letal
Gen letal adalah gen yang
menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot,
sedangkan dalam keadaan
heterezigot, seorang individu dalam
keadaan normal atau subletal.
Gen Letal Dominan
Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian
individu dalam keadaan homozigot dominan. Sedangkan dalam
keadaan heterozigot, seorang
individu dapat bersifat subletal
yang mengakibatkan terjadinya
kelainan.
1. Ayam resep atau ayam creeper
Pertumbuhan tulang pada ayam ditentukan oleh gen c. Alelnya, gen C, menyebabkan
ketidaknormalan pada pertumbuhan tulang.
Ayam bergenotipe CC tidak pernah ada karena mati sewaktu embrio. Ayam
bergenotipe Cc dapat hidup, tetapi cacat, yaitu kaki dan sayap pendek.
Ayam itu disebut ayam redep atau creeper.
Perkawinan ayam redep
jantan dan ayam redep betina akan menghasilkan keturunan dengan
perbandingan 2 ayam redep : 1 ayam normal.
P : ayam normal >< ayam normal (Cc) (Cc)
G : C , c
F1 : CC = ayam letal Cc = ayam redep Cc = ayam redep cc = ayam normal
2. Tikus kuning
Tikus yang normal umumnya berwarna hitam atau abu-abu.
Pembentukan pigmen hitam atau abu- abu ditentukan oleh gen resesif y.
Alelnya gen Y (yellow), menyebabkan tikus tidak berwarna hitam atau
abu-abu, melainkan berwarna kuning.
Tikus kuning yang hidup
bergenotipe Yy, sedangkan tikus YY tidak pernah ada karena letal. Tikus
normal bergenotipe yy. Perkawinan dua tikus kuning akan menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus abu-abu.
Gen Letal Resesif
Gen letal resesif merupakan gen yang menyebabkan kematian individu
dalam keadaan homozigot resesif.
Sedangkan dalam keadaan heterozigot,
dapat bersifat carrier (pembawa sifat) yang dapat diwariskan pada
keturunannya
Tanaman jagung
gen yang dapat menyebabkan kelainan
albino pada tanaman jagung. Sifat albino ini muncul karena tidak terbentuk
klorofil. Karena tidak memiliki klorofil, maka tanaman tersebut tidak dapat
melakukan fotosintesis sehingga akan segera mati setelah berkecambah.
Sifat albino ditentukan oleh gen resesif a dan alelnya, gen A, menyebabkan
tanaman dapat membuat klorofil. Tanaman albino bergenotipe aa,
sedangkan tanaman normal bergenotipe homozigot AA atau heterozigot Aa.
Tanaman yang bergenotipe Aa, meskipun normal, daunnya agak
kekuningan.
DETERMINASi SEKS
Determinasi Seks
Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup
berdasarkan kromosom kelamin
(gonosom). Berdasarkan jenis gonosom
yang diperoleh dari kedua induknya, dapat dibedakan individu homogametik dan
individu heterogametik. Individu
homogametik mempunyai satu macam
gonosom, misalnya wanita (XX) dan ayam jantan (ZZ). Sementara itu, individu
heterogametik mempunyai dua macam
gonosom, misalnya laki-laki (XY) dan ayam betina (ZW)
DETERMINAN SEKS
Determinasi Seks
umumnya,determinasi seks atau
penentuan jenis kelamin terdiri dari dua jenis,yaitu laki dan
perempuan,dalam hal ini,yang
menentukan apakah kita menjadi
perempuan atau laki laki adalah
faktor kromosom yang ada pada
tubuh
sistem determinasi
SISTEM XY
Pada sistem penentuan kelamin XY,
betina memiliki kromosom seks berupa XX sedangkan kromosom seks jantan
berupa XY. Nah, yang akan menentukan jenis kelamin di sini adalah kromosom Y yang dimiliki oleh jantan.
Sehingga, apabila ovum (X) bertemu
sperma (X) maka akan menjadi betina.
Sebaliknya, apabila ovum (X) bertemu dengan sperma (Y) makan akan
menjadi jantan.
Determinasi Seks Penentuan Jenis Kelamin sistem xy
Sistem XY. (Arsip Zenius)
SISTEM XO
Determinasi seks sistem XO terjadi pada beberapa jenis serangga nih, guys! Sebagai contoh sistem
penentuan jenis kelamin pada belalang.
Berbeda dengan lainnya, pada sistem XO hanya melibatkan kromosom X saja. Di mana, kromosom betina terdiri dari XX sedangkan kromosom jantan terdiri dari X saja. Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa betina menghasilkan satu jenis sel telur
yang mengandung kromosom X. Sementara, jantan menghasilkan dua jenis sperma, yakni sperma yang mengandung kromosom X dan sperma yang tidak mengandung kromosom X.
Nah, kromosom jantan di sinilah yang bertindak sebagai penentu jenis kelamin. Apabila, sperma X bertemu sel telur X maka akan menjadi betina.
Sementara itu, apabila sperma yang kosong
bertemu dengan sel telur X akan menjadi jantan.
SISTEM ZW
Penentuan jenis kelamin sistem ZW terjadi pada burung, beberapa ikan, dan beberapa serangga. Sesuai dengan namanya, sistem penentuan jenis kelamin satu ini melibatkan kromosom Z dan W. Coba kita ambil contoh ayam. Di dalam tubuh ayam betina terdiri dari kromosom ZW sedangkan ayam jantan terdiri dari kromosom ZZ.
Sehingga, pada saat terjadinya meiosis
ayam betina akan menghasilkan kromosom Z dan W. Sementara itu, ayam jantan
menghasilkan kromosom Z dan Z.
Apabila, sel sperma Z bertemu sel telur W
maka menjadi betina. Sementara itu, jika sel sperma Z bertemu sel telur Z akan menjadi Jantan.
SISTEM HAPLODIPLOID
Sistem Haplodiploid
Sistem determinasi seks selanjutnya
adalah sistem haplodiploid, contohnya ada pada semut, rayap, dan lebah.
Haploid (n) sendiri berarti satu set kromosom sedangkan diploid (2n) berarti dua set kromosom.
Haplodiploid adalah sistem penentuan
seks yang menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi (haploid) dan
betina dari telur yang telah difertilisasi (diploid).
QUIZ TIMEE !!
No 1.
Pernyataan yang tepat mengenai determinasi seks adalah …..
A.proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup B.proses pematangan organ kelamin
C.ciri-ciri sekunder berdasarkan jenis kelamin
D.kemampuan makhluk hidup untuk berkembangbiak
E.tingkat kematangan organ suatu makhluk hidup
JAWABAN ADALAH A
No 2.
Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot
menyebabkan kematian. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan ....
A.terpaut pada kromosom kelamin B.menyebabkan kematian postnatal C.hanya diperoleh dari ayahnya
D.genotipe heterozigot berfenotipe cacat
E.genotipe homozigot berfenotipe normal
JAWABAN ADALAH D
SEKIAN SEKIAN
PRESENTASI DARI PRESENTASI DARI
KITA KITA
Thank you!
Thank you!