• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN PRESENTATION: GAS KROMATOGRAFI

N/A
N/A
Zhafira Nathaviella

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN PRESENTATION: GAS KROMATOGRAFI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

P R E S E N T A T I O N

GAS

KROMATOGRAFI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Praktikum Kimia Analisa

Kelompok 5B & 6B

(2)

Our Team

Dian Avrilia

2041231008 Dian Avrilia 2041231008

Lyra Putri Rosasyta 2041231038

Ardi Galih Wicaksono 2041231032

Bezalael Theo Benaya 2041231086

M Naufal Zhafif A 2041231098

Amelia Rachma A.

2041231089

Rr. Zhafira Nathaviella

2041231005

(3)

Kromatografi Gas (GC) adalah metode pemisahan kimia utama untuk senyawa yang mudah menguap. Ini melibatkan perjalanan gas pembawa melalui fase padat atau cair pendukung dalam kolom kromatografi, dengan gas pembawa menyebabkan senyawa bergerak sepanjang bahan pendukung dari injektor ke detektor. Senyawa-senyawa ini harus mempunyai sifat fisik yaitu mempunyai tekanan uap tertentu pada suhu analisis, yang pada gilirannya memungkinkan senyawa- senyawa tersebut mempunyai konsentrasi yang diperlukan dalam fasa gas untuk memungkinkan senyawa-senyawa tersebut bergerak sepanjang kolom GC ketika gas pembawa mengalir sepanjang kolom.

www.reallygreatsite.com

Pengertian

Bezalael Theo Benaya 2041231086

(4)

Kromatografi gas (GC) didasarkan pada prinsip pemisahan dan analisis senyawa volatil dalam campuran. Ini melibatkan penggunaan fase stasioner dan fase bergerak (gas pembawa), di mana sampel diuapkan dan dibawa melalui kolom untuk pemisahan. Senyawa dalam sampel berinteraksi secara berbeda dengan fase diam, menyebabkan mereka elute pada waktu yang berbeda. Deteksi terjadi di akhir kolom, menyediakan kromatogram yang dapat dianalisis untuk mengidentifikasi dan mengukur komponen dalam sampel.

Prinsip

www.reallygreatsite.com Bezalael Theo Benaya

2041231086

Tujuan

Tujuan dari gas chromatography adalah untuk identifikasi semua jenis senyawa organik yang mudah menguap dan juga dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran. Analisis kuantitatif dengan gas chromatography menggunakan metode standar internal. Metode ini digunakan karena terdapat ketidakpastian yang disebabkan injeksi sampel dan kecepatan aliran. Metode ini seringkali digunakan untuk sampel yang tidak sesuai atau tidak mungkin diinjeksi langsung pada gas chromatography.

(5)

www.reallygreatsite.com

Narendra Briantara Putra 2041231035

Aplikasi dalam pemeriksaan kesehatan

Aplikasi dalam analisis obat

03

Aplikasi dalam pemeriksaan kebersihan

01

02

(6)

EFISIEN

KEKUATAN RESOLUSI TINGGI SENSITIVITAS TINGGI

PRESISI TINGGI SEHINGGA DAPAT MEMISAHKAN CAMPURAN KOMPLEKS

TERBATAS PADA SENYAWA YANG MUDAH MENGUAP

TERBATAS PADA BERAT MOLEKUL RENDAH SAMPAI SEDANG

KELEBIHAN KEKURANGAN

(7)

Prosedur Kerja Gas Chromatography

Siapkan Tabung Gas: Siapkan tabung gas yang berisi gas yang akan digunakan dalam analisis.

Atur Regulator dan Traps: Atur regulator untuk mengontrol tekanan gas yang keluar dari tabung gas. Gunakan traps untuk menghilangkan kontaminan dari gas sebelum masuk ke sistem GC.

Gunakan Sistem Injeksi Sampel (Autosampler): Gunakan sistem ini untuk

memasukkan sampel ke dalam sistem GC dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat.

Masukkan Sampel ke Inlet: Masukkan sampel ke inlet. Sampel yang telah diinjeksikan akan menguap dan bercampur dengan gas pembawa.

Panaskan Oven: Panaskan oven pada temperatur tertentu untuk memperoleh proses pemisahan komponen sampel.

Gunakan Kolom (Column): Gunakan kolom untuk memisahkan komponen sampel.

Fase diam berinteraksi dengan komponen saat sampel bergerak di sepanjang kolom.

Gunakan Detektor: Gunakan detektor yang sesuai untuk mendeteksi komponen yang terpisah.

Analisis Chromatogram (Data Acquisition System): Analisis sinyal yang diberikan oleh detektor untuk mengidentifikasi dan mengukur zat yang telah dipisahkan.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Amelia Rachma A 2041231089

(8)

SKEMA INSTRUMEN GC

Dian Avrilia 2041231008

(9)

SKEMA INSTRUMEN GC

Dian Avrilia 2041231008

(10)

PROSES

Gas Carier dialirkan melalui kolom

Gas Carier dialirkan melalui kolom

Gas Carier dialirkan melalui kolom

Komponen yang telah terpisahkan satu per satu

meninggalkan kolom

Suatu detector mendeteksi jenis maupun jumlah tiap

komponen campuran

(11)

Data kalibrasi Asam butirat

M Naufal Zhafif Azmi 2041231098

(12)

M Naufal Zhafif Azmi 2041231098

Grafik Kalibrasi

standrad asam

butirat

(13)

Data kalibrasi Asam butirat

M Naufal Zhafif Azmi 2041231098

(14)

Data Kalibrasi Methyl Isobutyl Keton (MIBK)

M Naufal Zhafif Azmi 2041231098

(15)

KURVA

Kurva standar gas kromatografi antara average area dengan konsentrasi selalu

mengarah keatas atau garis naik karena area puncak kromatogram sebanding dengan

jumlah molekul senyawa yang terdeteksi oleh detektor. Semakin tinggi konsentrasi

senyawa, semakin banyak molekul senyawa yang terdeteksi oleh detektor, sehingga area puncak kromatogram juga semakin besar.

Kurva standar gas kromatografi memiliki beberapa kegunaan, antara lain Untuk menentukan hubungan antara area puncak

kromatogram dengan konsentrasi senyawa. Hubungan ini dapat

digunakan untuk menghitung kadar senyawa dalam suatu sampel.

Untuk mengkonfirmasi identitas suatu senyawa. Jika area puncak kromatogram dari suatu senyawa dalam sampel sama dengan

area puncak kromatogram dari senyawa standar, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah sama.

Untuk menguji kemurnian suatu senyawa. Jika area puncak

kromatogram dari suatu senyawa dalam sampel hanya terdiri dari satu puncak, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut murni.

(16)

GAS

Gas yang dipakai dalam praktikum ini adalah gas hidrogen sebagai fuel gas,gas oksigen dari udara tekan sebagai oxidant gas dan gas nitrogen

sebagai carriergas. Gas yang paling berbahaya adalah hidrogen, maka pada saat akan

menghubungkan gas dengan alat GC, pembukaan tabung gas H2 dilakukan paling akhir. Dan

sebaliknya ketika alat GC selesai digunakan, gas yang harus ditutup terlebih dahulu adalah gas yang paling berbahaya

Gas Hidrogen dan udara tekan akan bereaksi sehingga

menghasilkan energi,yang mana energi tersebut digunakan untuk ionisasi sampel. Hasil samping dari reaksi tersebut adalah H2O.

Maka dari itu untuk mengetahui bahwa H2 dan O telah bereaksi, digunakanlah lempengan alumunium untuk mengecek ada

tidaknya uap airyang keluar dari detektor.

(17)

KONSENTRASI

nilai konsentrasi akan berbanding lurus dengan nilai absorbansi, Nilai absorbansi pada Gambar kurva

standar didapatkan persamaan y = 0,078x + 0,0126 dengan sumbu x merupakan konsentrasi larutan

standar dan sumbu y merupakan hasil absorbansi larutan standar setelah dimasukan dalam

spektrofotometer.

Dalam menghitung konsentrasi suatu sampel dengan kurva standar

dapat menggunakan persamaan regresi linear yaitu y = ax + b, dimana y adalah absorbansi, a adalah intersep atau titik potongan, x adalah

konsentrasi, dan b adalah slope atau kemiringan serta R2 adalah

koefisien korelasi. Dari persamaan regresi tersebut, didapatkan nilai R2 sebesar 0,9823. Nilai linearitas dikatakan baik jika nilai koefisien korelasi (r) = 0,995 r 1. Nilai koefisien korelasi yang mendekati satu dianggap menjadi bukti bahwa metode memiliki nilai linearitas yang baik.

(18)

Kesimpulan

Kromatografi gas memisahkan senyawa dengan memperhatikan kecepatan migrasi komponen melalui fase diam liquid dan fase gerak gas.

Waktu retensi menunjukkan waktu yang diperlukan senyawa untuk mencapai detector.

zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan terbaca terlebih dahulu dan grafik nya akan muncul terlebih dulu di monitor dan menurut data percobaan maka yang memiliki titik didih lebih rendah maka memiliki luas area yang lebih kecil

berdasarkan perhitungan data dan grafik, Konsentrasi asam butirat didapatkan sebesar 0.0524 fraks imol dan MIBK sebesar 0,0539 fraksi mol

www.reallygreatsite.com Ingoude Company

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dihasilkan kromatogram dengan puncak atorvastatin standar dan sampel tablet atorvastatin pada waktu retensi 3,9 menit, serta tidak terlihat adanya puncak pada

Kromatogram dari KG-SM dengan sampel senyawa α -pinena hasil distilasi fraksional minyak terpentin produksi perusahaan lokal.. Hasil pemurnian α -pinena minyak terpentin secara

Untuk memastikan bahwa dalam vial vakum yang digunakan tidak terdapat komponen udara yang dapat mengganggu pembacaan kromatogram standar, maka udara dalam vial vakum

Waktu.. Hasil analisis kromatogram HPLC sampel jamur pada Gambar 4.6 mendeteksi beberapa puncak dimana identifikasi senyawa tersebut akan diperkuat dengan hasil

Kromatogram dari KG-SM dengan sampel senyawa α -pinena hasil distilasi fraksional minyak terpentin produksi perusahaan lokal. Hasil pemurnian α -pinena minyak terpentin secara

Sedangkan untuk analisis konsentrasi produk yang terbentuk dilakukan dengan cara perhitungan integrator yaitu menghitung luas area bawah puncak kromatogram sampel dan

Yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan membandingkan kromatogram, jadi juga waktu retensi, dari campuran yang tak diketahui dengan suatu kromatogram

Pada gas kromatografi, yang berperan sebagai fasa diam adalah suatu senyawa polar dengan fasa gerak berupa gasinert untuk analisis sampel polar.. Komponen-komponen sampel akan dibawa